HOME

06 Maret, 2022

Definisi Hadis Ahad

Ahad merupakan bentuk jamak dari kata "أحد" yang mempunyai arti satu. Jadi hadis ahad secara bahasa adalah hadis yang diriwayatkan oleh satu orang.[1]

Hadis ahad menurut istilah adalah hadis yang di dalamnya tidak memenuhi kriteria hadis mutawattir. Dikatakan khabar ahad karena ia menyamai khabar ahad dalam hal memberikan kepastian yg bersifat zann bukan yaqin.[2]

Dilihat dari segi kuantitas perawi yang meriwaytkannya, hadis ahad terbagi menjadi tiga, yaitu Mashhur, ‘Aziz, dan Gharib. pembagian hadis ahad menjadi tiga bagian tidak menutup kemungkinan kualitas hadis tersebut ada yang sahih dan dha’if, bahkan terkadang ketiga macam hadis tersebut ada yang sahih, hasan, dan dha’if, akan tetapi kebanyakan hadis Gharib adalah dha’if.[3]

Berikut adalah definisi dari masing hadis Mashhur, ‘Aziz, dan Gharib :

-          Menurut bahasa, Mashhur merupakan ism maf’ul dari "شهرت الأمر" yang bermakna aku mengumumkan dan menampakkan suatu perkara.

Sedangkan menurut istilah, hadis Mashhur adalah hadis yang diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih, dimana tidak sampai pada batas mutawattir.[4]

-          Dari segi bahasa, aziz bisa mempunyai dua makna: pertama merupakan sifat mushabbihah dari "عزّ يعِزّ" yang bermakna sedikit, atau yang kedua merupakan sifat mushabbihah dari "عزّ يعَزّ" yang bermakna kuat.[5]

-          Menurut istilah, hadis aziz adalah hadis yang dalam rangkaian sanadnya terdapat dua orang rawi. Pendapat ini adalah pendapat Ibnu Hajar al-Asqalani dan merupakan pendapat yang Mashhur. ada juga yang berpendapat bahwa hadis aziz adalah hadis yang dalam rangkaian sanadnya terdapat dua orang rawi atau tiga. Pendapat ini merupakan pendapat Ibnu Salah dan al-Baiquni.[6]

-          Secara bahasa merupakan sifat mushabbihah dari kata "الغربة" dan "الغرابة" dengan makna isim fa’il. Kata “Gharib” memiliki dua makna: pertama "المنفرد في الجماعة بشيء ما"  yang menyendiri atau terpisah dalam sebuah kelompok/golongan. Kedua "البعيد عن وطنه وأقاربه"  yang jauh dari negara dan kerabat.[7]

Menurut istilah, hadis Gharib adalah hadis yang dalam sanadnya hanya terdapat satu rawi saja yang meriwayatkan. Satu rawi tersebut bisa saja berada pada salah satu tingkatan sanad atau pada keseluruhan sanad.[8]      

Baca selanjutnya, artikel yang lainya :


[1] Mahmud al-Tahhan, Taisir Musthalah al-Hadis (Beirut: Dar al-Fikr), 21.

[2] Muhammad Abu al-Laits al-Khaira Abadi, Ulum al-Hadis Ashiluha wa Mu’ashiruha, 139.

[3] Muhammad ibn Abd al-Baqi al-Zurqani, Sharh al-Manzumah al-Baiquniyyah (Beirut: Dar al-Mashari’, 2001), 22.

[4] Mahmud al-Tahhan, Taisir Musthalah al-Hadis, 22.

[5] Muhammad ibn Alawi al-Maliki, al-Minhal al-Latif fi Usul al-Hadith al-Sharif (Beirut: Dar al-Fikr, 1978), 95.

[6] Ibid.

[7] Muhammad Abu al-Laits, Ulum al-Hadis, 140

[8] Ibid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...