HOME

25 Maret, 2022

Cara Mengetahui Nasakh

 

Untuk mengetahui Nasakh, ulama tafsir merumuskan tiga metode yaitu sebagai berikut:

1.             Salah satu dari dalil (Nasikh atau Mansukh) harus ada ketentuan mana di antara keduanya yang datang dahulu dan mana yang baru.[1] Contoh antara surat al-Anfal ayat 66 dan al-Anfal ayat 65:

اَلْـٰٔنَ خَفَّفَ اللّٰهُ عَنْكُمْ وَعَلِمَ اَنَّ فِيْكُمْ ضَعْفًاۗ فَاِنْ يَّكُنْ مِّنْكُمْ مِّائَةٌ صَابِرَةٌ يَّغْلِبُوْا مِائَتَيْنِۚ وَاِنْ يَّكُنْ مِّنْكُمْ اَلْفٌ يَّغْلِبُوْٓا اَلْفَيْنِ بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ

 

“Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang kafir; dan jika diantaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ribu orang, dengan seizin Allah. dan Allah beserta orang-orang yang sabar.”[2]

 

Bila kita amati ayat tersebut, kita akan mendapatka kata “al-A<na” yang berarti sekarang. Ini berarti ayat tersebut datang belakangan dari ayat lain yang menjelaskan tentang perbandingan antara kaum muslimin dan kafir 1:10, yaitu surat al-Anfal ayat 65,[3]

يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ حَرِّضِ الْمُؤْمِنِيْنَ عَلَى الْقِتَالِۗ اِنْ يَّكُنْ مِّنْكُمْ عِشْرُوْنَ صَابِرُوْنَ يَغْلِبُوْا مِائَتَيْنِۚ وَاِنْ يَّكُنْ مِّنْكُمْ مِّائَةٌ يَّغْلِبُوْٓا اَلْفًا مِّنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَفْقَهُوْنَ  

“Hai Nabi, Kobarkanlah semangat Para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti.”[4]

 

2.             Adanya kesepakatan para imam di setiap masa dalam menentukan antara dalil Nasikh dan dalil yang Mansukh.[5] Bila terdapat ketentuan atau keterangan yang jelas antara dua dalil tersebut sehingga bisa dibedakan antara yang Nasikh dan Mansukh, maka kesepakatan ulama dalam menetapkan dan membenarkan hal tersebut sangat diperlukan.[6]


3.             Harus ada riwayat sahih dari seorang sahabat yang menentukan mana dalil yang lebih dahulu dari kedua dalil yang saling bertentangan tersebut.[7] Seperti sebuah pernyataan:

أُنْزِلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ بَعْدَ تِلْكَ الْآيَةِ

“Ayat ini diturunkan setelah ayat itu.”

atau,

نُزِلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ عَامَ كَذا وَتِلِكَ الْآيَةُ عَامَ كَذَا

“Ayat ini diturunkan pada tahun sekian dan ayat itu pada tahun sekian.”


Baca artikel lain yang berkaitan;

DAFTAR PUSTAKA

Ayyub, H{asan. al-H{adist fi ‘Ulumi Alquran wa al-H{adith. Kairo: Dar al-Salam, 2007.

Bik, Muhammad al-Hadari. Tarikh al-Tashri’ al-Islami. Surabaya: al-Hidayah, t.h.

Departemen Agama. Alquran dan Terjemahannya. Bandung: Sygma, 2009.

Effendy,Ahmad Fuad. Sudahkah Kita Mengenal Al-Quran. Malang: Misykat Indonesia, 2013.

Jalal, ‘Abdul. ‘Ulumul Qura’n. Surabaya: Dunia Ilmu, 2013.

Khallaf, ‘Abd al-Wahhab. ‘Ilm Usul al-Fiqh. Kairo: Dar al-H{adith, 2003.

Maliki (al), Abu  Bakr Ibn al-‘Arabi. al-Nasikh wa al-Mansukh fi Alquran al-Karim. Lebanon: Dar al-Kutub al-‘Islamiyah, 2010.

Sijistani (al), Abu Dawud. al-Sunan. Stuttgart: Maknaz al-Islami Digital, 2010.

Suyuti (al), Jalal al-Din. al-Itqan fi Ulumi Alquran. Kairo: al-Maktabah al-Taufiqiyah, 2008.

______. al-Tahbir fi ‘Ilmi al-Tafsir . Beirut: Dar al-Fikr, 1996.

Qattan (al), Manna’ Khalil. Studi Ilmu-ilmu Qur’an, terj. Mudzakir AS. Surabaya: Litera AntarNusa, 2013.

Zarkashi (al), Muhammad bin ‘Abdillah. al-Burhan fi ‘Ulumi Alquran. Beirut: Maktabah al-Asriyyah, 2006.

Zarqani (al), Muhammad ‘Abd al-‘Azim. Manahil al-‘Irfan fi ‘Ulum Alquran. Beirut: Dar al-Kutub al-‘Arabi, 1996.


[1] H{asan Ayyub, al-H{adist fi ‘Ulumi Alquran wa al-H{adist..., 118.

[2] Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahannya..., 185.

[3]Abdul Jalal, ‘Ulumul Qura’n..., 132.

[4] Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahannya..., 185.

[5] H{asan Ayyub, al-H{adist fi ‘Ulumi Alquran wa al-H{adist..., 118.

[6]Abdul Jalal, ‘Ulumul Qura’n..., 133.

[7] Ibid., 133.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...