HOME

21 Maret, 2022

Bukti Keotentikan Al-Quran

 

Al-Quran mempunyai berbagai ciri dan sifat. Salah satunya adalah ia merupakan kitab yang keotentiaknnya dijamin oleh Allah, dan ia adalah kitab yang terpelihara. Allah swt. Berfirman dalam surat al Hijr 9;

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ ﴿٩﴾

“Sesungguhnya kami yang menurunkan al-Quran dan kamilah pemelihara-pemeliharanya”.

 

Demikian Allah SWT menjamin keotentikan al-Quran, jaminan yang diberikan atas dasar kemahakuasaan dan kemahatahuan. Serta upaya-upaya yang telah dilakukan oleh makhluk-makhluknya. Dengan jaminan ayat di atas. Setiap muslim percaya bahwa apa yang dibaca dan didengarnya sebagai al-Quran tidak berbeda sedikitpun dengan apa yang pernah dibaca oleh Rasulullah SAW. Dan yang didengar serta dibaca oleh para sahabat.[1]

Untuk membuktikannya dr. Mustafa Mahmud mengutip pendapat Rasyad Khalifah mengemukakan bahwa dalam al-Quran sendiri terdapat bukti-bukti sekaligus jaminan akan keotentikannya. Huruf-huruf hijaiyah yang terdapat pada awal beberapa surat dalam al-Quran adalah jaminan keutuhan al-Quran sebagaimana diterima Rasulullah Saw. Tidak lebih tidak berkurang satu huruf pun dari kata-kata yang digunakan dalam al-Quran. Kesemuanya habis terbagi 19 sesuai dengan jumlah huruf dalam بسم الله الرحمن الرحيم

Huruf  ق   yang merupakan awal dari surah ke 50 ditemukan terulang 57 kali atau 3X19

Huruf  كهيعص  , dalam surat maryam ditemukan sebanyak 798 kali atau 42X19

huruf ن    pada permulaan surat al qalam, ditemukan sebanayak 133 atau 7x19

huruf يس pada surat yasin masing-masing ditemukan sebanyak 285 atau 15X19

kedua huruf طه pada surat tha ha masing-masing berulang sebanyak 342 kali, sama denga 19X18

huruf همyang terdapat dalam keseluruhan surat yang dimulai dengan kedua huruf ini ha’ mim, kesemuanya merupakan perkalian dari 114X19, yakni masing-masing berjumlah 2.166

bilangan ini dapat ditemukan langsung dari celah ayat al-Quran, maka seandainya ada ayat yang berkurang atau berlebih atau di tukar kata dan kalimatnya dengan kata atau kalimat lain, maka tentu perkalian-perkalian tersebut akan menjadi kacau. Disamping al-Quran sendiri ada juga tinjaun keotentikan al-Quran dari segi sejarah.[2]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DALIL PUASA RAMADHAN DALAM AL-QUR'AN DAN HADIST

  Dalil Puasa Ramadhan dalam Al-Qur'an Berikut empat dalil tentang puasa Ramadhan yang ada dalam Al-Qur'an: 1. Surah Al-Baqarah ...