HOME

10 Maret, 2022

Sunan Al-Darimi

Al-Darimi merupakan sosok ulama gigih dalam mencari hadis dan diakui oleh kebanyakan ulama hadis. Salah satu karyanya adalah Sunan al-Darimi yang judul aslinya al-Hadith al-Musnad al-Marfu’ wa al-Mauquf wa al-maqtu’.

Sesuai dengan nama aslinya, kitab Sunan al-Darimi di dalamnya memuat hadis-hadis yang beragam dari marfu’, maqtu, dan mauquf. Kebanyakan hadis bersandar langsung dari Nabi Muhammad SAW. (marfu’), dan selebihnya 89 hadis mursal dan 240 hadis maqtu’. Hadis yang termuat dalam Sunan al-Darimi sebanyak 3367 hadis yang dibagi dalam 24 kitab dan ratusan bab.

        1.      Sistematika Penyusunan

Dalam kitab al-Darimi ini memiliki sistematika penyusunan yang baik dan terdiri dari 24 kitab, ratusan bab, dan 3367 buah hadis. Adapun urutan sistematika penyusunan kitab adalah sebagai berikut:[1]

No..

Judul Kitab

Jumlah Hadis

Nomor Hadis

1

Muqaddimah

647

1-647

2

Al-Taharah

511

648-1158

3

Al-Salat

404

1159-1562

4

Al-Zakat

57

1563-1619

5

Al-Shaum

98

1620-1717

6

Al-Manasik

145

1718-1862

7

Al-Adahi

55

1863-1917

8

Al-Sayd

16

1918-1933

9

Al-At’imah

62

1934-1995

10

Al-Asyribah

47

1996-2042

11

Al-Ru’ya

27

2043-2069

12

Al-Nikah

92

2070-2161

13

Al-Talaq

32

2162-2193

14

Al-Hudud

33

2194-2226

15

Al-Nudzur wa al-Amin

18

2227-2244

16

Al-Diyat

38

2245-2282

17

Al-Jihad

45

2283-2327

18

Al-Siyar

91

2328-2418

19

Al-Buyu’

96

2419-2514

20

Al-Isti’zan

75

2515-2589

21

Al-Rizaq

136

2590-2725

22

Al-Faraidh

320

2726-3045

23

Al-Wasaya

126

3046-3171

24

Fada’il Alquran

195

3172-3367

 

        2.      Kritik terhadap Sunan al-Darimi

Belum nampak pada kita, ulama yang spesifik mengkritik kitab al-Darimi. Hal ini disebabkan masih jarangnya studi terhadap kitab hadis tersebut serta sharahnya. Akan tetapi beberapa hadis yang terdapat di dalamnya telah ada yang dikritik dengan menunjukkan cacat yang ada padanya, meskipun tidak secara jelas dalam mengkritik kitab al-Darimi tersebut. Hadis yang memiliki cacat (‘illat) jumlahnya ada beberapa hadis, sebagaimana juga hadis-hadis yang da’if dan munkar.[2]

Dalam Sunan al-Darimi terdapat sekitar 89 buah hadis mursal. Penyebaran hadis-hadis, tersebut adalah sebagai berikut:[3]

No

Judul Kitab

Jumlah Hadis Mursal

1.

Muqaddimah

40

2.

Al-Taharah

7

3.

Al-Salat

1

4.

Al-Zakat

1

5.

Al-Manasik

2

6.

Al-Nikah

6

7.

Al-Talaq

1

8.

Al-Hudud

1

9.

Al-Siyar

1

10.

Al-Riqaq

2

11.

Al-Faraidh

11

12.

Al-Wasaya

1

13.

Fada’il Alquran

15

 

Di samping adanya hadis-hadis mursal, dalam kitab Sunan al-Darimi berjumlah 240 buah hadis. Penyebaran hadis maqtu’ tersebut adalah sebagai berikut:[4]

No.

Judul Kitab

Jumlah Hadis Maqtu’

1.

Muqaddimah

64

2.

Al-Taharah

19

3.

Al-Salat

4

4.

Al-Zakat

1

5.

Al-Saum

2

6.

Al-Adahi

1

7.

Al-At’imah

3

8.

Al-Asyribah

1

9.

Al-Ru’ya

1

10.

Al-Nikah

3

11.

Al-Talaq

3

12.

Al-Hudud

3

13.

Al-Jihad

2

14.

Al-Siyar

3

15.

Al-Buyu’

5

16.

Al- Isti’dzan

4

17.

Al- Riqaq

1

18.

Al- Faraidh

86

19.

Al-Wasaya

11

20.

Fada’il Alquran

24

 

        3.      Kriteria al-Darimi

Al-Darimi tidak menyatakan secara eksplisit kriteria-kriteria tertentu yang ia pakai untuk menyaring hadis-hadis yang ia masukan ke dalam kitabnya tersebut. Begitu juga para ulama belum ada yang mengemukakan secara komprehensif mengenai kriteria al-Darimi tersebut.[5]

Al-Hafidh ‘Ala’i mengemukakan beberapa indikasi yang berkaitan dengan kriteria al-Darimi dalam menyaring hadis dalam kitabnya. Indikasi-indikasi tersebut menyebabkan ‘Ala’i lebih memilih Sunan al-Darimi sebagai kitab hadis yang keenam dari pada Sunan ibn Majah, untuk melengkapi lima kitab hadis sumber primer yang standar (Sahih al-Bukhari, Sahih Muslim, Sunan al-Tirmidhi, Sunan Abu Dawud, dan Sunan Al-Nasa’i). Menurut ‘Ala’i , dalam Sunan al-Darimi  sangat sedikit rijal yang dhaif, hadis yang munkar  dan syadz yang jarang dijumpai. Meskipun ada hadis-hadis yang mursal dan mauquf, tetapi secara umum kitab ini lebih utama dari sunan Ibnu Majah.[6]

        4.      Sanad Kitab

Ulama ahli hadis tidak ragu mengatakan bahwa kitab ini sebagai kitab Sunan al-Darimi. Adapun naskah yang diriwayatkan Abu ‘Imran ‘Isa ibn “Umar ibn al-‘Abbas al- Samarqandiy. Menurut al-Dhahabi, Abu ‘Imran ini adalah ahli hadis yang terpecaya, murid Abu Muhammad al-Darimi dan meriwayatkan musnad darinya. Ia adalah shaikh yang maqbul, untuk keterangan lebih lanjut kami belum mengetahui tentang keadaannya. Al-Dhahabi juga berkata: “Kami tidak mengetahui kapan ia (Abu ‘Imran) wafat. Adapun yang kami ketahui bahwa ia masih hidup pada sekitar tahun 320 H di Samarkand”[7].

        5.      Kedudukan Kitab

Kitab Hadis ini hanya popular dikalangan ulama dan ahli hadis saja, sementara dikalangan ulama pada umumnya, kitab ini tidak banyak dikenal. Hal ini disebabkan karena kitab hadis ini tidak banyak mengemukakakan tambahan hadis dari pada apa yang sudah ada dalam al-Kutub al-Sittah, disamping isi kandungannya yang memuat atsar, mauquf dan maqtu’.[8]

Akan tetapi kitab ini memiliki posisi yang tinggi dikalangan ahli hadis. Hal ini disebabkan karena keimanan penulisnya, dan kemampuan hafalannya, keluasan pengetahuan serta ketinggian tabaqat-nya yang melebihi imam Muslim dan penyusun kitab sunan lainnya. Juga disebabkan karena dalam kitabnya banyak terdapat sanad-sanad sahih yang tinggi kualitasnya, dan sedikitnya zaidah dalam hadis-hadisnya yang marfu’. Di samping itu, Imam Muslim dan para penyusun kitab sunan juga banyak meriwayatkan hadis dalam kitab Sunan al-Darimi ini sebagai mustakhraj dari apa yang ada didalamnya.[9]

Itulah kekuatan dan kelebihan kitab hadis ini yang menyebabkan Al-Hafidh al-‘Ala’i lebih memilih kitab ini untuk menjadi kitab hadis sumber standar keenam dari pada sunan Ibnu Majah.[10]

Baca artikel tentang Hadis lainya :

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Muhammad. Studi Kitab Hadis, Yogyakarta: Teras, 2009.

Arifin, Zainul. Studi Kitab Hadis, Surabaya: Pustaka al-Muna, 2010

Darimi (al), ‘Abdullah ibn ‘Abd al- Rahman, Musnad al-Darimi, (Beirut: Dar Ibn Hazm, 2002),

Dhahabi (al), Muhammad Husain. Tarajum al-Aimmat al-Kibar, Beirut: ‘Alim al-Kutub, 1993 M/ 1413 H.

Ghamri (al), Abu ‘Asim Nubail ibn Hashim. Fath al-Mannan Sharh al-Darimi, Makkah: Dar al-Basha’ir al-Islami, 1419 H.


[1] Zainul Arifin, Studi Kitab Hadis, 143.

[2] Zainul Arifin, Studi Kitab Hadis, 144.

[3] Ibid., 144.

[4] Zainul Arifin, Studi Kitab Hadis, 145.

[5] Muhammad Abdurrahman, Studi Kitab Hadis, 192.

[6] Ibid.

[7] Ibid., 193.

[8] Ibid., 194.

[9] Muhammad Abdurrahman, Studi Kitab Hadis, 194.

[10] Ibid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...