HOME

31 Maret, 2022

Kedatangan Barat Di Berbagai Dunia Islam

    1.      Pengertian Dunia Islam

Yang dimaksud dengan dunia islam adalah negeri-negri atau negara-negara yang persentase penduduk muslimnya lebih dari 50% dari keseluruhan jumalah penduduk. Disamping pertimbangan yang lain. Seperti undang-undang, atau bahwa syariat islam menjadi sumber utama. Pertimbangan lain adalah kepala negaranya. Termasuk Negara-negara yang tergabung dalam organisasi konferensi islam, walaupun di dalamnya umat muslim adalah minoritas, seperti Uganda, kamerun, dan benin. Luas wilayah dunia islam mencapai 31,8 juta km² atau sebanding dengan 25 % dari seluruh luas dunia.[1]

    2.      Kondisi dan Faktor pendorong timbulnya imperialisme barat di dunia islam.

Timbulnya kegiatan imperialisme barat di dunia islam memiliki keterkaitan dengan kondisi yang terjadi di Eropa. Yaitu berkembangnya semangat perlunya identitas kebangsaan atau nasionalisme di kalangan bangsa-bangsa eropa yang berkobar setelah pecahnya revolusi perancis. Juga dengan muncul dan semakin menjalarnya kegiatan industrialisasi, terlebih setelah di eropa terjadi revolusi industri. Yang memilki keterkaitan dengan berkembangnya sistem perekonomian yang bersifat kapitalis yang menjamur di negar-negara eropa.

Indrustrialisme dan kapitalisme mendorong nasionalisme, karena keduanya menimbulkan kemungkinan adanya ekspansi ekonomi, yang menimbulkan iri hati dan persaingan di antara bangsa-bangsa yang menghendaki kekuasaan dunia.[2]  

    3.      Penyebab jatuhnya wilayah-wilayah islam ketangan bangsa Eropa.

Merosotnya kekuatan politik di negeri-negeri muslim menjadi penyebab jatuhnya negeri-negeri muslim ke tangan Eropa. Secara politis tampak dari apa yang terjadi pada abad ke-18 di tiga kerajaan. Pada tahu 1722M. karajaan Safawiyah di Persia mengalami kehancuran disebabkan penyerbuan bangsa Afghan, juga kerajaan Mughal di India tahun 1857M, akibat kegagalannya menggalang kukuatan dalam pemberontakna Sipahi. Sebaliknya kerajaan turki uthmani memang masih ada dan berakhir pada tahun 1924M, kondisinya sudah tua dan sakit-sakitan. Hancurnya kerajaan Safawi dan Mughal serta mundurnya karajaan turki Uthmani, memberikan pengaruh terhadap masa depan umat islam, baik di pusat dan wilayah kerajaan ini. maupun bagi umat islam yang jauh di pinggiran dunia islam. Seperti di kawasan Afrika Utara dan Asia Tenggara. seiring dengan terjadinya kemunduran dan kehancuran tiga kerajaan ini, negara Eropa mulai berani mengobok-obok kekuatan islam.[3]

    4.      Penjajahan di anak benua India dan Asia Tenggara.

Pada masa kemajuan pemerintahan Mughal India adalah negeri yang kaya dengan pertanian. Hal ini mengundang Ingris yang sedang mengalami kemajuan untuk berdagang ke sana. diawal abad ke- 17 M, Inggris dan Belanda mulai menginjakkan kakinya di India. Pada tahu 1611 M, Inggris memperoleh izin menanamkan modal, dan pada tahun 1617 M, Belanda mendapatkan izin yang sama. Ketika dirasa cukup kuat kongsi dagang Inggris British East India Company (BEIC) mulai berusaha menguasai India bagian Timur, pada tahun 1761M penguasa–penguasa setempat mencoba mempertahankan dengan berperang melawan Inggris, namun  mereka tidak berhasil, akibatnya daerah-daerah Oudh, Bengal dan Orissa jatuh ketangan mereka. Ibu kota Mongol juga tidak luput dari bayang-bayang kekuasaan Inggris, karena bantuan yang diberikan Inggris kepada raja ketika mengalahkan aliansi Sihk-Hindu, sehingga mereka berusaha menguasai kerajaan. Mulai saat itulah Inggris mulai mengembangkan sayapnya di Benua anak India dan sekitarnya. Pada tahun 1842M, keamiran muslim Sind dikuasai. Tahun 1857M kerajaan Moughal dikuasai secara penuh dan setahun kemudian rajanya yang terakhir dipaksa meninggalkan istana. Sejak itu, India berada di bawah kekuasaan Inggris dengan menegakkan pemerintahannya di sana. Pada tahu 1879M, Inggris berusaha menguasai Afghanistan dan kesultanan muslim Baluchintan di bawah kekuasaan India-Inggris tahun 1899M.[4]

Asia Tenggara tempat islam mulai berkembang, merupakan daerah rempah-rempah terkenal pada waktu itu, yang menjadi ajang perebutan negara-negara Eropa. Bahkan kekuatan mereka lebih awal menancap di sini dari pada di india hal itu karena kerajaan asia tenggara lebih lemah dibandingkan dengan Mughal, sehingga lebih mudah ditaklukkan.[5]

Kerajaan islam malaka berdiri pada awal abad ke-15 yang merupakan kerajaan islam terbesar kedua setelah samudera yang pasai ditaklukkan Portugis pada tahun 1511M, sejak saat itu peperangan antara portugis melawan kerajaan-kerajaan islam di indonesia sering berkobar. Pedagang-pedagang portugis terutama berupaya menguasai maluku yang sangat kaya akan rempah-rempah. Penjajahan mereka terlama adalah di Timor-Timur.

Pada tahun 1521M, Spanyol datang ke Maluku dengan tujuan dagang. Spanyol berhasil menguasai Filipina, termasuk di dalamnya kerajaan islam, seperti kesultanan Maguindanao, kesultanan Buayan, dan kesultanan Sulu.[6]

Pada tahun 1521M, giliran Belanda, Inggris, Denmark, dan Prancis yang datang ke Asia Tenggara. Akan tetapi Denmark dan Prancis tidak berhasil menjajah negeri di Asia Tenggara dan hanya berdagang yang mereka lakukan. Belanda datang tahun 1595M, dan segera memegang kendali perdagangan di kepulauan nusantara dan kongsi dagang VOC segera memainkan peran politiknya. Kehadiran mereka ditentang oleh penduduk setempat dari itu sering  terjadi peperangan di antara mereka walupun akhirnya dimenangkan oleh Belanda. Yang terbesar diantaranya adalah perang Aceh, perang Paderi di Minagkabau, dan Perang Diponogoro di Jawa. Walaupun Inggris datang ke Asia Tenggara sesudah Belanda tapi kekuatannya mampu menyaingi, kekuasaan Inggris menancap di Semenanjung Malaya, termasuk Singapura sekarang dan Kalimantan Barat, termasuk Brunai. Bahkan Inggris sempat menguasai seluruh Indonesia dalam jangka waktu yang tidak lama di awal abad ke- 19 M.

Sebagaimana di India kekuasan politik negara-negara Eropa terus berlanjut sampai pertengahan abad ke-20 barulah negeri-negeri jajahan tersebut memerdekakan diri dari kekuasaan negara asing.[7]

    5.      Penjajahan di Afrika

Perancis menyerang Mesir dan Syam.

Perancis datang ke Mesir dengan kepemimpinan Napolion Bonaparte. Dimana pada waktu itu Mesir di bawah kekuasaan Uthmaniyah. Mereka menggunakan cara yang sadis, kemudian bergerak menuju Syam, lalu merebut Gaza dan Yafa namun gagal mengepung Akka, Maka mereka kembali ke Mesir.

Kemudian Napolion kembali ke Perancis dikarnakan kondisi dalam negerinya, dia meninggalkan pasukannya di Mesir. Namun mental pasukan yang lemah menyebabkan mereka kembali ke Perancis pada tahun 1216H.[8] Muhammad Ali (seorang pimpinan kelompok Al-Bania) dalam usahanya demi kemerdekaan Mesir dia menundukkan Sudan pada tahun 1821M. pasukan Mesir mengalami kekalahan besar di Yunani pada tahun 1827M, dari pasukan sekutu Inggris, Perancis dan Rusia. Tampaknya ini merupakan hasil kesepakatan untuk mendapatkan dukungan Inggris bagi kemerdekaan Mesir. Dia berhasil menguasai negeri Syam dan mengalahkan tentara Uthmani pada tahun 1831M. Lalu menyerbu wilayah utara kearah Asia kecil sampai ke jantung Anatolia, hingga Istambul terbuka di hadapannnya.[9]

BACA ARTIKEL LAINNYA YANG BERKAITAN


[1] Ahmad al-Usairi, Sejarah islam (Jakarta: Akbar media, 2013),457

[2] Ading kusdiana, Sejarah & Kebudayaan Islam (Bandung: Pustaka setia, 2013). 300.  lihat juga, Badri yatim, sejarah kebudayaan islam, 184

[3] Ading kusdiana, Sejarah & Kebudayaan Islam (Bandung: Pustaka setia, 2013), 307

[4] Badri yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2007),175

[5] Ibid.,176

[6] Ibid.,177

[7] Badri yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2007),175

[8] Ahmad al-Usairy, Sejarah islam (Jakarta: Akbar media, 2013), 417

[9] Ibid., 418

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...