1.
Pengertian
Dunia Islam
2.
Kondisi
dan Faktor pendorong timbulnya imperialisme barat di dunia islam.
Timbulnya
kegiatan imperialisme barat di dunia islam memiliki keterkaitan dengan kondisi
yang terjadi di Eropa. Yaitu berkembangnya semangat perlunya identitas
kebangsaan atau nasionalisme di kalangan bangsa-bangsa eropa yang berkobar
setelah pecahnya revolusi perancis. Juga dengan muncul dan semakin menjalarnya
kegiatan industrialisasi, terlebih setelah di eropa terjadi revolusi industri.
Yang memilki keterkaitan dengan berkembangnya sistem perekonomian yang bersifat
kapitalis yang menjamur di negar-negara eropa.
Indrustrialisme dan
kapitalisme mendorong nasionalisme, karena keduanya menimbulkan kemungkinan
adanya ekspansi ekonomi, yang menimbulkan iri hati dan persaingan di antara
bangsa-bangsa yang menghendaki kekuasaan dunia.[2]
3.
Penyebab
jatuhnya wilayah-wilayah islam ketangan bangsa Eropa.
Merosotnya kekuatan politik
di negeri-negeri muslim menjadi penyebab jatuhnya negeri-negeri muslim ke
tangan Eropa. Secara politis tampak dari apa yang terjadi pada abad ke-18 di
tiga kerajaan. Pada tahu 1722M. karajaan Safawiyah di Persia mengalami
kehancuran disebabkan penyerbuan bangsa Afghan, juga kerajaan Mughal di India tahun
1857M, akibat kegagalannya menggalang kukuatan dalam pemberontakna Sipahi.
Sebaliknya kerajaan turki uthmani memang masih ada dan berakhir pada tahun
1924M, kondisinya sudah tua dan sakit-sakitan. Hancurnya kerajaan Safawi dan Mughal
serta mundurnya karajaan turki Uthmani, memberikan pengaruh terhadap masa depan
umat islam, baik di pusat dan wilayah kerajaan ini. maupun bagi umat islam yang
jauh di pinggiran dunia islam. Seperti di kawasan Afrika Utara dan Asia
Tenggara. seiring dengan terjadinya kemunduran dan kehancuran tiga kerajaan ini,
negara Eropa mulai berani mengobok-obok kekuatan islam.[3]
4.
Penjajahan
di anak benua India dan Asia Tenggara.
Pada masa kemajuan
pemerintahan Mughal India adalah negeri yang kaya dengan pertanian. Hal ini mengundang
Ingris yang sedang mengalami kemajuan untuk berdagang ke sana. diawal abad ke-
17 M, Inggris dan Belanda mulai menginjakkan kakinya di India. Pada tahu 1611
M, Inggris memperoleh izin menanamkan modal, dan pada tahun 1617 M, Belanda mendapatkan
izin yang sama. Ketika dirasa cukup kuat kongsi dagang Inggris British East
India Company (BEIC) mulai berusaha menguasai India bagian Timur, pada
tahun 1761M penguasa–penguasa setempat mencoba mempertahankan dengan berperang
melawan Inggris, namun mereka tidak
berhasil, akibatnya daerah-daerah Oudh, Bengal dan Orissa jatuh ketangan
mereka. Ibu kota Mongol juga tidak luput dari bayang-bayang kekuasaan Inggris,
karena bantuan yang diberikan Inggris kepada raja ketika mengalahkan aliansi Sihk-Hindu,
sehingga mereka berusaha menguasai kerajaan. Mulai saat itulah Inggris mulai
mengembangkan sayapnya di Benua anak India dan sekitarnya. Pada tahun 1842M,
keamiran muslim Sind dikuasai. Tahun 1857M kerajaan Moughal dikuasai secara
penuh dan setahun kemudian rajanya yang terakhir dipaksa meninggalkan istana. Sejak
itu, India berada di bawah kekuasaan Inggris dengan menegakkan pemerintahannya
di sana. Pada tahu 1879M, Inggris berusaha menguasai Afghanistan dan kesultanan
muslim Baluchintan di bawah kekuasaan India-Inggris tahun 1899M.[4]
Asia Tenggara tempat islam
mulai berkembang, merupakan daerah rempah-rempah terkenal pada waktu itu, yang
menjadi ajang perebutan negara-negara Eropa. Bahkan kekuatan mereka lebih awal
menancap di sini dari pada di india hal itu karena kerajaan asia tenggara lebih
lemah dibandingkan dengan Mughal, sehingga lebih mudah ditaklukkan.[5]
Kerajaan islam malaka berdiri
pada awal abad ke-15 yang merupakan kerajaan islam terbesar kedua setelah
samudera yang pasai ditaklukkan Portugis pada tahun 1511M, sejak saat itu
peperangan antara portugis melawan kerajaan-kerajaan islam di indonesia sering
berkobar. Pedagang-pedagang portugis terutama berupaya menguasai maluku yang
sangat kaya akan rempah-rempah. Penjajahan mereka terlama adalah di Timor-Timur.
Pada tahun 1521M, Spanyol datang
ke Maluku dengan tujuan dagang. Spanyol berhasil menguasai Filipina, termasuk
di dalamnya kerajaan islam, seperti kesultanan Maguindanao, kesultanan Buayan,
dan kesultanan Sulu.[6]
Pada tahun 1521M, giliran Belanda,
Inggris, Denmark, dan Prancis yang datang ke Asia Tenggara. Akan tetapi Denmark
dan Prancis tidak berhasil menjajah negeri di Asia Tenggara dan hanya berdagang
yang mereka lakukan. Belanda datang tahun 1595M, dan segera memegang kendali
perdagangan di kepulauan nusantara dan kongsi dagang VOC segera memainkan peran
politiknya. Kehadiran mereka ditentang oleh penduduk setempat dari itu
sering terjadi peperangan di antara
mereka walupun akhirnya dimenangkan oleh Belanda. Yang terbesar diantaranya
adalah perang Aceh, perang Paderi di Minagkabau, dan Perang Diponogoro di Jawa.
Walaupun Inggris datang ke Asia Tenggara sesudah Belanda tapi kekuatannya mampu
menyaingi, kekuasaan
Sebagaimana di India kekuasan
politik negara-negara Eropa terus berlanjut sampai pertengahan abad ke-20
barulah negeri-negeri jajahan tersebut memerdekakan diri dari kekuasaan negara
asing.[7]
5.
Penjajahan
di Afrika
Perancis
menyerang Mesir dan Syam.
Perancis datang ke Mesir dengan
kepemimpinan Napolion Bonaparte. Dimana pada waktu itu Mesir di bawah kekuasaan
Uthmaniyah. Mereka menggunakan cara yang sadis, kemudian bergerak menuju Syam,
lalu merebut Gaza dan Yafa namun gagal mengepung Akka, Maka mereka kembali ke Mesir.
Kemudian Napolion kembali ke Perancis dikarnakan kondisi dalam negerinya, dia meninggalkan pasukannya di Mesir. Namun mental pasukan yang lemah menyebabkan mereka kembali ke Perancis pada tahun 1216H.[8] Muhammad Ali (seorang pimpinan kelompok Al-Bania) dalam usahanya demi kemerdekaan Mesir dia menundukkan Sudan pada tahun 1821M. pasukan Mesir mengalami kekalahan besar di Yunani pada tahun 1827M, dari pasukan sekutu Inggris, Perancis dan Rusia. Tampaknya ini merupakan hasil kesepakatan untuk mendapatkan dukungan Inggris bagi kemerdekaan Mesir. Dia berhasil menguasai negeri Syam dan mengalahkan tentara Uthmani pada tahun 1831M. Lalu menyerbu wilayah utara kearah Asia kecil sampai ke jantung Anatolia, hingga Istambul terbuka di hadapannnya.[9]
BACA ARTIKEL LAINNYA YANG BERKAITAN
- Letak Geografi Arab Pra-Islam
- Perjuangan Dakwah Nabi Muhammad
- Pembentukan Negara Madinah
- Khulafaur Rasyidin
- Renaisans Di Eropa
- Kedatangan Barat Di Berbagai Dunia Islam
- Kemunduran Kerajaan Utsmani Dan Ekspansi Barat Ke Timur Tengah
- Bangkitnya Nasionalisme Di Dunia Islam Untuk Kemerdekaan Negaranya
- Kemerdekaan Negara-Negara Islam Dari Penjajahan
- Teori Datangnya Islam Ke Indonesia
- Saluran Dan Cara Islamisasi Di Indonesia
[1] Ahmad
al-Usairi, Sejarah
islam
(Jakarta: Akbar media, 2013),457
[2] Ading kusdiana, Sejarah & Kebudayaan
Islam (Bandung:
Pustaka setia, 2013).
300. lihat juga, Badri yatim, sejarah
kebudayaan islam, 184
[3] Ading kusdiana, Sejarah & Kebudayaan
Islam
(Bandung: Pustaka setia, 2013),
307
[4] Badri yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2007),175
[5] Ibid.,176
[6] Ibid.,177
[7] Badri yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Rajagrafindo
Persada, 2007),175
[8] Ahmad al-Usairy, Sejarah islam (Jakarta: Akbar media, 2013),
417
[9] Ibid., 418
Tidak ada komentar:
Posting Komentar