Kisah-kisah al-Quran memiliki karakteristik yang berbeda dengan kisah atau cerita pada umumnya. Karena kisah yang dituturkan dalam al-Quran secara kualitatif memiliki keunggulan dan karakter yang paling bagus dibandingkan dengan cerita-cerita yang muncul dikalangan manusia secara umum. Di antara karakteristik dan keistimewaan kisah dalam al-Quran adalah[1]:
1. Kisah-kisah al-Quran berupa peristiwa nyata
yang benar-benar terjadi. Kisah al-Quran
bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan kitab-kitab terdahulu
dan menjelaskan sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.
Al-Quran memberikan kisah yang tepat meskipun suatu peristiwa tersebut telah
terjadi dalam kurun berabad-abad yang lalu. Misalnya dalam kisah ‘Ad dan Tsamud
serta kehancuran kota Irom. Dimana pada tahun 1980 ditemukan bukti sejarah
secara arkeologi di kawasan Hisn al-ghurab dekat kota Aden di Yaman tentang adanya
kota yang dinamakan “Tsamud, Ad,
dan Irom”. Begitu pula tentang kisah tenggelam dan diselamatkannya badan
Fir’aun, dimana pada bulan Juni 1975, ahli bedah Prancis, Maurice Bucaille
setelah meneliti mumi Fir’aun ditemukan bahwa Fir’aun meninggal di laut dengan
adanya bekas-bekas garam yang memenuhi sekujur tubuhnya. Kenyataan dan
kebenaran kisah ini sekaligus dapat dipergunakan sebagai media bagi peserta
didik agar selalu berkata jujur dan benar. Kebohongan dan kepalsuan dalam hidup
haruslah dihindari agar dalam kehidupan benar mendapat Ridha Allah SWT.
2. Kisah-kisah al-Quran sejalan dalam kehidupan
manusia Meskipun al-Quran merupakan kalam Allah, kisah-kisah yang dituturkannya
tidak terlepas dari kehidupan manusia. Karena itu, manusia dengan cepat mampu
memahami isyarat tersebut. Kesesuaian ini memberikan indikasi bahwa kehidupan
ini sudah selayaknya mengikuti pedoman dan petunjuk dari alQur’an jika ingin
mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat.
3.
Kisah-kisah al-Quran tidak sama dengan ilmu sejarah. Al-Quran
memiliki karakteristik yang berbeda dengan sejarah yang ditulis para sejarawan.
Al-Quran tidak hanya membincangkan sejarah secara umum, tetapi merupakan kisah
pilihan yang mampu menguatkan keimanan. Dan didalam kisah-kisah terdapat
pelajaran yang dapat diambil oleh orang-orang berakal.
4. Al-Quran banyak mengandung kisah-kisah yang diungkapkan secara berulang kali di beberapa tempat. Sebuah kisah terkadang berulang kali disebutkan dalam Al-Quran dan di kemukakan dalam berbagai bentuk yang berbeda. Demikian pula terkadang dikemukakan secara ringkas dan kadang-kadang secara panjang lebar, dan sebagainya.
Baca artikel lain yang berkaitan;
- Pengertian Qashah Al-Qur'an
- Macam-Macam Qashah Al-Qur'an
- Faedah Qashah Al-Qur'an
- Hikmah Pengulangan Qashas Dalam Al-Qur'an
- Perbedaan Kisah Dalam Al Qur'an Dengan Yang Lainnya
- Realitas Kisah Dalam Al-Qur'an
- Biografi Ibn Katsir
- Kitab Tafsir Ibn Katsir
- Imam Fakhruddin Al-Razi
- Kitab Tafsir Mafatih Al-Ghaib
[1] Muhammad bin S{alih al-‘Uthaimin, Ushuul
Fi at-Tafsiir, (Kairo: Dar al-Ma’arif, 1978), 48-51.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar