HOME

11 Maret, 2022

Definisi Asbab Al-Wurud

 

Asbab al-Wurud terdiri dari dua kata, asbab dan wurud. kata asbab adalah bentuk jamak dari kata sabab yang memiliki arti sebab. Sedangkan wurud bentuk masdar dari kata warada-yaridu artinya datang. Secara terminologi kata al-sabab berarti al-Habl[1] (perhubungan [wisal]).[2] Ibnu Manzur dalam kitabnya Lisan al-Arab,  menyebutkan bahwa kata al-sabab diartikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan sesuatu yang lain. Arti yang demikian dikaitkan dengan al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 166: [3]

إِذْ تَبَرَّأَ الَّذِينَ اتُّبِعُوا مِنَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا وَرَأَوُا الْعَذَابَ وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الْأَسْبَابُ

(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali.

 

Selain itu, kata al-sabab juga diartikan sebagai perantara penyebab terjadinya sebuah kejadian. Sedangkan ulama fikih mengartikan sebagai sesuatu yang menjadi wasilah atau proses menuju terbentuknya sebuah hukum meskipun tidak menjadi hal utama dalam mempengaruhi keberadaan hukum itu sendiri.[4] Adapun al-wurud berasal dari kata warada-yaridu yang bermakna datang, tiba (jaa, nasara) atau sampai ke (balagha, wasala [ila]),[5] atau bermakna al-manahil (sumber/tempat air, air yang darinya ia keluar).[6]

Jadi, asbab al-wurud berarti latar belakang yang mengarah pada ketetapan munculnya sebuah hadis yang nantinya bisa menunjukkan sifat hadis tersebut apakah khusus-amm, mutlaq-muqayyad atau naskh dan lain sebagainya.[7] Atau pengertian dari sabab al-wurud disamakan dengan definisi sabab al-nuzul dalam ilmu Al-Quran, yakni faktor yang menjadi penyebab kelahiran sebuah hadis.[8] Abu Shuhbah dalam kitab al-Wasit-nya menjelaskan bahwa sabab al-wurud adalah ilmu yang membahas tentang faktor-faktor pendorong respon Nabi (bentuk hadis pertama), faktor tersebut adakalanya berbentuk sebuah pertanyaan, kejadian, dan kisah/cerita/riwayat (qissah) sehingga Nabi bersabda disebabkan faktor-faktor yang melatar-belakanginya.[9] Oleh karenanya, hadis yang melatar belakangi munculnya sebuah hadis bisa dikatakan sebagai hadis pula.

Baca artikel tentang Hadis lainya :


[1]Abdur Rahman bin AbiBakar Al-Suyuti, Asbab Wurud al-Hadith aw al-Luma‘ fi Asbab Wurud al-Hadith (Bairut: Dar al-Fikr al-‘Ilmiah, 1984), 10.

[2]Ahmad Zuhdi Muhdlor, Al-‘Asriy; Kamus Kontempor Arab-Indonesia (Yogyakarta: Yayasan Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak, 1996), 735.

[3] Muhammad bin Mukrim Ibnu Mandhur, Lisan al-Lisan; Tahdib Lisan al-‘Arab (Bairut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiah, 1993), 569. Al-Suyuti, Asbab Wurud, 10.

[4]Al-Suyuti, Ibid… 10.

[5]Muhdlor, Al-Ashriy; Kamus, 2009.

[6]Al-Suyuti, Ibid… 10. Muhdlor, Ibid… 2010.

[7] Al-Suyuti, Ibid… 11.

[8] Ibid.

[9] Muhammad bin Muhammad Abu Shuhbah, al-Wasit al-‘Ulum wa Mustalah al-Hadith (Kairo: Dar al-Fikr al-‘Arabi), 467.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...