HOME

24 Maret, 2022

Faedah Qashah Al-Qur'an

 

Allah menetapkan bahwa dalam kisah orang-orang tedahulu tedapat hikmah dan pelajaran yang bagi orang-orang yang berakal, serta yang mampu merenungi kisah-kisah itu, menemukan hikmah dan nasihat yang ada di dalamnya, serta menggali pelajaran dan petunjuk hidup dari kisah-kisah tersebut. Allah juga memerintahkan kita untuk bertadabbur terhadapnya, mnyuruh untuk meneladani kisah orang-rang yang sholeh dan mushlih, serta mengambil metode mereka dalam berdakwah dalam posisi kita sebagai makhluk dan kholifah di muka bumi ini. Diantara hikmah yang dapat kita ambil dari kajian kisah-kisah dalam al-Quran seperti yang disebutkan oleh Ahmad Syadali dalam bukunya antara lain sebagai berikut[1]:

  1. Menjelaskan asas-asas dan dasar-dasar dakwah agama Allah dan menerangkan pokok pokok syari’at yang diajarkan oleh para Nabi.
  2. Meneguhkan hati Rosulullah SAW dan umatnya dalam mengamalkan agama Allah (Islam), serta menguatkan kepercayaan para mukmin tentang datangnya  pertolongan Allah dan kehancuran orang-orang yang sesat.
  3. Menyibak kebohongan para Ahli Kitab dengan hujjah yang membenarkan keterangan dan petunjuk yang mereka sembunyikan, dan menentang mereka tentang isi kitab mereka sendiri sebelum kitab tersebut diubah dan diganti seperti firman Allah:  

“Semua makanan adalah halal bagi Bani Israil melainkan makanan yang diharamkan oleh Israil (Ya’qub) untuk dirinya sendiri sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah: “(Jika kamu mengatakan ada makanan yang diharamkan sebelum turun Taurat), Maka bawalah Taurat itu, lalu Bacalah dia jika kamu orang-orang yang benar”. (QS. Ali Imran: 93).[2]

        4.      Lebih meresapkan pendengaran dan memantapkan keyakinan dalam jiwa para pendengarnya, karena kisah-kisah itu merupakan salah satu dari bentuk peradaban.

  1. Untuk memperlihatkan mukjizat al-Quran dan kebenaran Rasul di dalam dakwah dan pemberitaannya mengenai umat-umat yang dahulu ataupun keterangan-keterangan beliau.
  2. Memperlihatkan para Nabi dahulu dan kitab-kitabnya, serta mengabadikan nama baik dan jasa-jasanya.
  3. Menunjukkan kebenaran al-Quran dan kebenaran kisah-kisahnya, karena segala yang dijelaskan Allah dalam al-Quran adalah benar.
  4. Menanamkan pendidikan akhlaqul karimah dan mempraktekkannya, karena kisah-kisah yang baik itu dapat meresap dalam hati nurani dengan mudah dan baik.

[1] Ahmad Syadali , Ahmad Rofi’i, Ulumul Qur’an II, 27.

Rofi’i, Ahmad Syadali dan Ahmad. Ulumul Qur’an II. Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997.

[2] DEPAG RI, AlQur’an Dan Terjemahnya, 91.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...