Secara etimologi kata Qashah jamak dari Qishah, artinya kisah, cerita, berita atau keadaan, atau mengikuti athar (jejak)[1]. Dalam al-Quran, kata Qashah mempunyai dua arti. Qashah yang berarti jejak terdapat dalam surat al-Kahfi ayat 64:
قَالَ ذٰلِكَ مَا كُنَّا نَبْغِۖ فَارْتَدَّا عَلٰٓى اٰثَارِهِمَا قَصَصًاۙ
“Musa berkata: Itulah
(tempat) yang kita cari. Lalu keduanya kembali,
mengikuti jejak mereka semula.”[2]
Sedangkan Qashah yang berarti cerita-cerita yang dituturkan (kisah) terdapat dalam surat Ali-Imran ayat 62:
اِنَّ هٰذَا لَهُوَ الْقَصَصُ الْحَقُّ ۚ وَمَا مِنْ اِلٰهٍ اِلَّا اللّٰهُ ۗوَاِنَّ اللّٰهَ لَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
“ Sesungguhnya ini adalah kisah yang benar ….”.[3]
Secara terminologi, Qashah
al-Quran adalah kisah-kisah di dalam al-Quran yang menceritakan keadaan
umat-umat terdahulu dan Nabi-nabi mereka serta peristiwa-peristiwa yang terjadi masa lampau, masa sekarang dan masa yang akan datang[4].
Kisah-kisah dalam al-Quran merupakan kisah paling benar sebagaimana
disebutkan dalam firman Allah SWT:
وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ حَدِيثًا
“Dan siapakah orang yang lebih
benar perkataannya dari pada Allah.?”
(QS.al-Nisa’:87).[5]
Hal ini, karena
kesesuaiannya dengan realitas sangatlah sempurna. Kisah al-Quran juga merupakan sebaik-baik kisah
sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT:
نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ أَحْسَنَ الْقَصَصِ بِمَا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ
“Kami menceritakan
kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan al-Quran ini kepadamu.”
(QS.Yusuf : 3).[6]
Hal ini, karena ia
mencakup tingkatan kesempurnaan paling tinggi dalam capaian balaghah dan
keagungan maknanya. Kisah al-Quran juga merupakan kisah paling bermanfaat sebagaimana disebutkan dalam firman
Allah SWT:
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لأولِي الألْبَابِ
“Sesungguhnya pada
kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai
akal.” (QS.Yusuf :111).[7]
Hal ini, karena pengaruhnya terhadap perbaikan hati, perbuatan dan akhlak amat kuat.
Baca artikel lain yang berkaitan;
- Pengertian Qashah Al-Qur'an
- Macam-Macam Qashah Al-Qur'an
- Faedah Qashah Al-Qur'an
- Hikmah Pengulangan Qashas Dalam Al-Qur'an
- Perbedaan Kisah Dalam Al Qur'an Dengan Yang Lainnya
- Realitas Kisah Dalam Al-Qur'an
- Biografi Ibn Katsir
- Kitab Tafsir Ibn Katsir
- Imam Fakhruddin Al-Razi
- Kitab Tafsir Mafatih Al-Ghaib
[1] Ahmad
Syadali, Ahmad Rofi’i, Ulumul Qur’an II, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997), 27.
[2]
DEPAG RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, (Semarang: CV.Asy-Syifa’, 1992),
454.
[3]
Ibid, 85.
[4]
Manna al Qattan, Mabahits Fi Ulumil Quran,
(Beirut: Muassasah Ar Risalah, 1993), 306. juga disebutkan Abdul Djalal, Ulumul Quran, (Surabaya: Dunia Ilmu, 2000), 294.
[5]
DEPAG RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, 133.
[6]
Ibid, 348.
[7]
Ibid, 366.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar