HOME

14 Maret, 2022

Resume Kitab Al-Itqan

 ·      Biografi Imam Jalal al-Din al-Suyuti

 Secara lengkap, ia bernama Abd al-Rahman ibn Kamal Abu Bakar bin Muhammad bin bin Syaikh Himam al-Din al-Khudairi al-Suyuti. Ia di lahirkan dalam keadaan yatim di Kairo pada bulan rajab tahun 849 H. Pada usianya yang kurang dari delapan tahun ia sudah hafal Alquran. Pada masa hidupnyaa ia menguasai tujuh ilmu, yaitu: Tafsir, Hadis, Fiqh, Nahwu, al-Ma’ani, al-Badi’, dan Balaghah. Ia pernah belajar di Syam, Hijaz, India dan Maroko. Ia meninggal di Kairo pada tahun 911 H.

    ·      Makki dan Madani

Ada tiga pengertian dan istilah mengenai al-Makki dan al-Madani

1.    Yang paling populer: Makki adalah surat atau ayat yang diturunkan sebelum Nabi hijrah, dan Madani yang diturunkan setelahnya, baik itu diturunkan di Makkah atau Madinah.

2.    al-Makki adalah yang diturunkn di Makkah, dan al-Madani  yang diturunkan di Madinah.

3.    Al-Makki adalah ayat atau surat yang ditujukan kepada penduduk Makkah dan al-Madani yang ditujukan kepada Ahli Madinah

    ·      Ayat atau surat yang diturunkan di kediaman dan atau ketika dalam perjalanan

Banyak sekali contoh ayat-ayat yang diturunkan ketika Nabi dalam kediaman, adapun yang diturunkan ketika Nabi dalam perjalanan jumlahnya lebih sedikit, contohnya adalah ayat (واتخذوا من مقام ابراهيم مصلى), ayat ini diturunkan di Makkah ketika Nabi sedang menunaikan haji wada’.

    ·      Ayat atau surat yang diturunkan di siang dan malam hari

Contoh ayat atau surat yang di turunkan di siang hari sangatlah banyak, Ibn Habib mengatakan: ayat atau surat Alquran kebanyakan diturunkan pada siang hari. Adapun yang diturunkan malam hari lebih sedikit, contoh: (واسأل من ارسلنا من قبلك من رسلنا), Ibn Habib mengatakan bahwa ayat ini diturunkan ketika malam al-Isra’.

    ·      Ayat yang pertama kali diturunkan

Ulama berbeda pendapat mengenai ayat pertama kali yang diturunkan:

1.       Pendapat yang paling rajih{ (benar) ayat yang pertama kali diturunkan (اقرأ باسم ربك)

2.      Pendapat ke dua (يآايهاالمدثر)

3.      Pendapat ke tiga (سورةالفاتحة)

4.      Pendapat ke empat (بسم الله الرحمن الرحيم)

    ·      Surat pertama kali diturunkan:

Surat pertama kali yang diturunkan di Makkah adalah (اقرأ باسم ربك) dan yang paling akhir diturunkan di Makkah surat المؤمنون)), ada yang berpendapat surat (العنكبوت). Surat pertama kali yang diturunkan di Madinah adalah surat (ويل للمطففين)   dan yang terakhir diturunkan di Madinah surat (البراءة). Surat pertama kali yang di sampaikai kepada penduduk Makkah secara terang-terangan adalah surat (النجم)

    ·      Ayat yang pertama kali diturunkan dan memuat beberapa kejadian.

Ayat pertama kali yang memerintahkan berperang (أذن للذين يقاتلون بأنهم ظلموا)

Ayat yang pertama kali membahas al-Khamr (يسئلونك عن الخمر والميسر)

Ayat pertama kali yang membahas al-at}}’imah (قل لاأجد فيما أوحي الي محرما)

    ·      Ayat yang terakhir di turunkan

Ulama berbeda pendapat mengenai akhir ayat yang di turunkan kepada Nabi Muhammad saw, Menurut pendapat mayoritas ulama,  ayat yang terakhir diturunkan adalah (اليوم اكملت لكم دينكم), Ayat ini diturunkan di Arafah ketika Nabi sedang menunaikan haji wada’.

    ·      Sabab al-Nuzul

Urgensi mempelajari asbab al-Nuzul: Al-Wahidi mengatakan: seseorang tidak akan bisa mengetahui tafsir ayat tanpa mempelajari kisah serta penjelasan sebab-sebab diturunkannya ayat tersebut. Ibn Taimiyah juga mengatakan: mengetahui sabab al-nuzul  adalah syarat untuk bisa mengetahui dan memahami ayat Alquran.

Para Mufassir banyak sekali meyebutkan satu ayat mempunyai beberapa  sebab tertentu. Dan untuk mengetahuinya harus dengan memahami dan melihat sebab kejadian tersebut. Jika satu ayat menjelaskan sebab tertentu dan ayat yang lain tidak sesuai, padahal keduaya mempunyai riwayat yang s}ah}ih} maka keduanya bisa dijadikan sebagai dalil. Dan jika di antara sanad pertama dan  ke dua berbeda maka yang s}ah}ih-lah} yang bisa dijadikan sebagai dalil.

    ·      Turunnya ayat Alquran yang sesuai dengan perkataan para sahabat

Hal ini seperti perkataan Umar yang mengatakan ( لواتخذ من مقام إبراهيم مصلى), kemudian turun ayat (واتخذوا من مقام إبراهيم مصلى)

    ·      Tata cara penurunan Alquran.

Ulama berbeda pendapat mengenai dua ayat berikut: (شهررمضان الذى أنزل فيه القرأن), dan ayat  (إنا أنزلزلناه فى ليلة القدر), Pendapat yang paling unggul, bahwasanya Alquran diturunkan ke langit dunia secara langsung pada malam Lailat al-Qadr, setelah itu turun secara berangsur-angsur, ada ulama yang mengatakan selama 20 tahun, 23 tahun, 25 tahun.

    ·      Perbedaan tata cara penurunan Alquran dengan Taurat

Ibn Furak mengatakan: Taurat diturunkan secara langsung karena diturunkan kepada Nabi yang bisa membaca dan menulis yaitu kepada Musa, sedangkan Allah menurunkan Alquran secara bertahap karena diturunkan kepada Nabi ummi. Dan ada ulama yang mengatakan bahwa Alquran diturunkan secara berangsur-angsur karena terdapat ayat nasikh mansukh, sedangkan taurat tidak.

·      Cara wahyu diturunkan:1. Malaialkat datang kepada Nabi seperti suara lonceng, 2. Malaikat datang kepada Nabi dan beliau dalam keadaan terjaga, 3. Malaikat menjelma sebagai seorang laki-laki, 4. Malaikat datang ketika Nabi dalam keadaan tidur, 5. Malaikat datang kepada Nabi, ada kalanya Nabi dalam keadaan terjaga seperti pada malam al-Isra’ atau dalam keadaan tidur.

    ·      Nama-nama Alquran

Berikut nama-nama Alquran: 1. al-Kalam, 2. al-Nur, 3. al-Huda, 4. al-Furqan 5. al-Shifa, 6. al-Dhikr, 6. al-Hikmah, 7. al-Hakim, 8. al-Muhaimin, 9. al-Habl, 10. al-Sirat} al-Mustaqim, 11. al-Masani, 12. al-Mutashabih, 13. al-Ruh}, 14. al-‘Aziz, 15. al-Balagh.

    ·      Pengumpulan Alquran

Alquran dikumpulkan selama tiga periode:

1.    Periode Nabi Muhammad saw.

 dalam masa ini Nabi memerintahkan para sahabatnya untuk mengumpulkan dan menertibkan ayat-ayat yang saling terpisah disetiap surat.

2.    Ketika kepemimpinan Abu Bakar.

Beberapa sebab dibukukannya Alquran pada masa ini yaitu gugurnya para penghafal Alquran ketika perang Yamamah. Alquran dibukukan pertama kali ketika masa khalifah Abu Bakar dan sebagai juru tulisnya adalah Zaid ibn Thabit.

3.    Periode Uthman ibn Affan

Sebab dibukukannya mushaf pada masa ini adalah perbedaan bacaan antar kaum Muslimin, sehingga ia mengutus seorang untuk mengirim mushaf  Hafsah untuk dijadikan sebagai rujukan. Kemudian ia mengutus Zaid ibn Thabit, Abdullah ibn Zubair Sa’id ibn al-‘As dan Abd al-Rahman ibn Haris untuk membukukan Alquran, sehingga setelah pembukuan selesai Ia memerintah untuk membakar semua mushaf selain Mushaf yang mereka ditulis. Jumlah mushaf yang dimiliki Usman, ulama berbeda pendapat, pendapat yang paling mashhur adalah lima, ada yang berpendapat empat dan ada yang mengatakan tujuh.

    ·      Jumlah bilangan surat, ayat, kalimat dan huruf Alquran

Menurut ijma, surat Alquran terbagi menjadi 114, ada yang mengatakan 113 dengan menggabungkan surat al-Anfal dan al-Baraah dalam satu surat. Dan hikmah terbilangna surat Alquran adalah menguatkan bahwasanya surat Alquran adalah suatu mu’jizat. Ibn Abbas berpendapat bahwa, jumlah keseluruhan ayat di dalam Alquran adalah 6616 ayat, dan jumlah hurufnya mencapai 323.671 huruf.

    ·      Mengetahui Huffad dan periwayatan Alquran

-Dari kalangan sahabat mashhur dalam membaca Alquran yaitu: Usman, Ali, Ubay, Zaid ibn Tthabit, Ibn Mas’ud, Abu al-Darda’ dan Abu Musa al-Ash’ari.

-al-Aimmah al-Sab’ah yang popular dan yang telah di sepakati adalah: Nafi’, Ibn Kasir, Abu Amru, Ibn ‘A<mir, ‘A<sim, H}amzah dan al-Kisa’i.

    ·      Mengetahui al-Mutawatir, Mashhur, Ah}ad, al-Syadh.

Jalaluddin al-Bulqini mengatakan: Qira’at dibagi menjadi Mutawatir, Ah}ad, dan Syadz. Qira’at Mutawatir adalah tujuh qira’at yang telah mashhur, Ah}ad adalah tiga qira’at sebagai pelengkap sepuluh, termasuk di dalamnya qira’at sahabat. al-Shadh adalah qira’at al-Tabi’in seperti al-A’mas, Ibn Jabir dan lain-lain.

    ·      Waqaf dan al-Ibtida’

Ulama berbeda pendapat mengenai pembagian waqaf

1.    Menurut Ibn al-Anbari dibagi menjadi tiga yaitu tam, hasan dan qabih

2.    Menurut pendapat ulama lain dibagi menjadi al-Tam, al-Kafi, al-H}asan dan al-Qabih}

3.    Menurut al-Sajawandi waqaf dibagi menjadi lazim, mut}laq, jaiz, mujauwaz bi wajh dan murakhas darurah

    ·      Adab membaca Alquran:

Berwudlu ketika sedang membaca Alquran, membersihkan tempat, membaca ta’awud sebelum membaca, mengeraskan bacaan, membaca basmalah, tartil, membaca dengan menangis, memperindah bacaan, sujud ketika membaca ayat sajdah.

    ·      Kekhususan bahasa Alquran

Setiap Rasul di utus sesuai dengan bahasa kaumnya, sebagaimana firman Allah

 (وما أرسلنا من رسول الابلسان قومه) , sehingga Alquran di turunkan dengan menggunakan bahasa Arab.

·      Beberapa kaidah terpenting yang sangat di butuhkan seorang Mufassir mencakup kaidah al-Ta’rif, al-Tankir, al-Su’al wa al jawab, al-Subut wa al-Tajaddud

    ·      Permulaan ayat Alquran

Sebab-sebab di dahulukan:

1.    al-Tabarruk, seperti mendahulukan nama Allah sebelum menyebutkan beberapa nama makhluknya

2.    al-Ta’dhim (mengagungkan), seperti ayat (ومن يطع الله والرسول)

3.    al-Tashrif (memuliakan), seperti mendahulukan laki-laki dibanding perempuan, contoh ayat (إن المسلمين والمسلمات)

4.    al-Munasabah

    ·      Nasikh dan Mansukh dalam Alquran

Naskh adalah kekhususan yang telah diberikan Allah kepada umat Islam sebagai kemudahan  dan keringanandan. Umat Islam sepakat diperbolehkannya naskh akan tetapi orang-orang Yahudi mengingkarinya. Ada kalanya Alquran me-naskh Alquran, al-sunnah me-naskh Alquran atau sebaliknya. Dan naskh ada kalanya berbentuk perintah dan larangan.

Naskh terbagi menjadi tiga: 1) menghapus hukum dan bacaan, 2) menghapus hukumnya saja, 3) menghapus bacaannya saja.

    ·      Kontradiksi ayat Alquran

Ayat Alquran, hadis, athar  dan akal tidak mungkin saling bertentangan. Ikhtilaf  terbagi menjadi dua yaitu: 1. Ikhtilaf tanaqud yaitu yang jelas-jelas terlihat saling bertentangan, hal ini tidak mungkin terjadi di dalam ayat-ayat Alquran 2. Ikhtilaf Talazum yaitu yang sesuai antara dalil satu dengan yang lain, seperti berbedanya jumlah surat, ayat, dan lain-lain.

    ·      Fawatih} al-Suwar (permulaan surat)

Allah dalam mengawali surat dalam Alquran selalu menggunakan: 1. Pujian terhadap diri-Nya, 2. Tsabih 3. Huruf al-tahji, 3. al-Nida’ (menyeru), 4, Jumlah al-Khabariyah, 5. al-Qasam (sumpah), 6. Syarat, 7. al-Amr (perintah), 8. al-Istifham (pertanyaan), 9. Do’a, 10. al-Ta’lil.

    ·      I’jaz Alquran

Kaum Bani Israil mu’jizatnya berupa hal-hal yang bisa di lihat dan dirasa secara langsug, sedangkan mu’jizat umat Islam lebih condong kepada akal, sehingga kemu’jizatan Alquran berlaku kapan pun dan di manapun sampai nanti hari kiamat, karena nalar Alquran sesuai dengan nalar manusia.

    ·      Ilmu yang bisa di ambil dari Alquran

Alquran memuat beberapa ilmu terdahulu maupun sekarang, seperti Ilmu bahasa, ilmu nahwu, ilmu tafsir, ilmu ushul dan tahuhid, ilmu balaghah, ilmu ushul fiqh, ilmu tarikh dan qasa}s}, ilmu mawaris dan wasiyat, ilmu kedokteran ilmu perdebatan, ilmu astronomi dan masih banyak lagi ilmu yang lain.

    ·      Qasam (sumpah) dalam Alquran

Qasam harus dengan nama yang sangat di agungkan. Allah telah bersumpah dengan dirinya sendiri sebanyak tujuh kali, selebihnya Ia bersumpah kepada para makhluk-Nya. Allah bersumpah dengan beberapa makhluknya karena Allah adalah dzat yang paling tinggi dan tidak ada dzat yang lebih tinggi dari-Nya, sehingga kadang-kadang Ia bersumpah dengan mengagungkan dirinya sendiri dan kadang dengan makhluknya.

    ·      Tafsir dan Ta’wi<l

Tafsir menurut Abu Hayyan adalah Ilmu yang membahas tentang cara pengucapan lafaz}-lafaz} Alquran, indikator-indikatornya serta tentang makna yang berkaitan dengan lafaz} yang melengkapinya, sedangkan ta’wil menurut al-Baghawi adalah penjelasan ayat yang sesuai dengan ayat sebelum dan sesudahnya, tidak bertentangan dengan al-Kitab, al-Sunnah.

·      Syarat-syarat seorang Mufassir: 1. Akidah yang benar, 2. Sesuai dengan naql baik dari Nabi maupun sahabat, 3. al-Istidlal, 4. Mengetahui bahasa Arab dengan baik

Sumber-sumber dalam tafsir ada empat, yaitu al-Sunnah, perkataan para sahabat, pengetahuan bahasa dan penafsiran yang sesuai dengan syar’.

    ·      Tabaqat al-Mufassirin

Para Mufassir  dari kalangan sahat yang popular ada sepuluh: empat khalifah, Ibn Mas’ud, Ibn Abbas, Ubay ibn Ka’b. Zaid ibn Tthabit, Abu Musa al-Ash’ari dan Abdullah ibn Zubair. Adapun dari empat khalifah yang paling banyak meriwayatkan tafsir adalah Ali ibn Abi Talib.


Baca artikel lain yang berkaitan ;

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...