Karena tingkat kekuatan sanad-sanad hadis
berfariasi, maka sebagian ulama menetapkan sebagian sanad sebagai sanad yang
paling tinggi secara mutlak, sehingga mereka berkata “sanad ini adalah sanad
yang paling sahih” yakni apabila di bandingkan dengan seluruh sanad yang
lain.[1]
Sedangkan menurut Imam Al-Nawawi Dan Ibn Al-Salah tidak
membenarkan menilai suatu (sanad) hadis dengan assahu al-Asanid, atau menilai suatu (matan) hadis
dengan assahu al-asanid secara mutlak, yakni tanpa menyandarkan pada hal
yang mutlak.
Penilaian assahu
al-asanid ini hendaklah secara muqayyad. Artinya di
khususkan kepada sahabat tertentu, misalnya assahu al-asanid dari Abu
Hurairah r.a, atau di khusus kan kepada penduduk daerah tertentu, misalnya assahu
al-Asanid dari penduduk Madinah, atau di khususkan dalam masalah tertentu,
jika hendak menilai matan suatu hadis, misalnya assahu al-asanid dalam
bab wudhu’ atau masalah mengangkat tangan dalam berdoa.
Contoh assahu al-Asanid yang muqayyad tersebut
adalah :
1. Sahabat tertentu yaitu :
a. ‘Umar Ibn Al-Khattab r.a,
yaitu yang diriwayatkan oleh Ibn shihab Al-Zuhri dari salim Ibn ‘Abdullah bin ‘Umar,
dari ayahnya (‘Abdullah bin ‘Umar), dari kakeknya (‘Umar Ibn Al-Khattab).
b. Ibn ‘Umar r.a adalah yang
diriwayatkan oleh Malik dari Nafi’ dari Ibn ‘Umar r.a)
c. Abu Hurairah r.a yaitu
yang diriwayatkan oleh Ibn Shihab Al-Zuhri dari Ibn Al-Musyyab dari Abu
Hurairah r.a
2.
Penduduk kota tertentu yaitu :
a.
Kota Makkah, Yaitu yang diriwayatkan oleh Ibn ‘Uyainah
dari ‘Amru bin Dinar dari Jabir bin Abdillah r.a
b.
Kota Madinah, yaitu yang diriwayatkan oleh Isma’ilbin Abi
Hakim dari Abidah bin Abi Sufyan dari
Abu Hurairah r.a
Contoh assahu
al-Asanid yang mutlak seperti:
1.
Jika menurut Imam Bukhari, Yaitu malik, Nafi’, dan Ibn
Umarr.a
2.
Jika menurut Ahmad Bin Hanbal. Yaitu al-Zuhri, Salim bin ‘Abdillah, dan ayahnya
(‘Abdillah ibn ‘Umar)
3. Jika Menurut Imam Al-Nasa’i, yaitu ‘Ubaidillah Ibn ‘Abbas dan ‘Umar Bin Khattab r.a[2]
- Pengertian Kodifikasi Hadist
- Sejarah Kodifikasi Hadist
- Faktor-Faktor Pendorong Kodifikasi Hadist
- Metode Kodifikasi Hadist
- Otoritas Hadis Dalam Kehidupan Manusia
- Otoritas Kashaf Dalam Hadis Nabawi
- Studi Kasus Hadis : Hadis tentang Ilmu yang Tersembunyi
- Definisi Hadis Shahih Dan Kriterianya
- Perbedaan Kriteria Hadis Sahih Dalam Kitab Sahih Al-Bukhari, Sahih Muslim, Dan kitab-kitab Hadis Lain
- Macam-Macam Hadis Sahih
- Sanad Yang Paling Sahih Dan Silsilah Al-Dzahab
- Kehujjahan Hadis Sahih
[1] Nur
Al-din Itr, Ulum Al-Hadith . 248
[2] Agus
Solahudin dan Agus Suyadi, Ulum Al-Hadith,.94-95
Tidak ada komentar:
Posting Komentar