HOME

05 Maret, 2022

Sanad Yang Paling Sahih Dan Silsilah Al-Dzahab

 

Karena tingkat kekuatan sanad-sanad hadis berfariasi, maka sebagian ulama menetapkan sebagian sanad sebagai sanad yang paling tinggi secara mutlak, sehingga mereka berkata “sanad ini adalah sanad yang paling sahih” yakni apabila di bandingkan dengan seluruh sanad yang lain.[1]

Sedangkan menurut Imam Al-Nawawi Dan Ibn Al-Salah tidak membenarkan menilai suatu (sanad) hadis dengan  assahu al-Asanid,  atau menilai suatu (matan) hadis dengan assahu al-asanid secara mutlak, yakni tanpa menyandarkan pada hal yang mutlak.

Penilaian  assahu al-asanid ini hendaklah secara muqayyad. Artinya di khususkan kepada sahabat tertentu, misalnya assahu al-asanid dari Abu Hurairah r.a, atau di khusus kan kepada penduduk daerah tertentu, misalnya assahu al-Asanid dari penduduk Madinah, atau di khususkan dalam masalah tertentu, jika hendak menilai matan suatu hadis, misalnya assahu al-asanid dalam bab wudhu’ atau masalah mengangkat tangan dalam berdoa.

Contoh assahu al-Asanid yang muqayyad tersebut adalah :

1.      Sahabat tertentu yaitu :

a.       ‘Umar Ibn Al-Khattab r.a, yaitu yang diriwayatkan oleh Ibn shihab Al-Zuhri dari salim Ibn ‘Abdullah bin ‘Umar, dari ayahnya (‘Abdullah bin ‘Umar), dari kakeknya (‘Umar Ibn Al-Khattab).

b.      Ibn ‘Umar r.a adalah yang diriwayatkan oleh Malik dari Nafi’ dari Ibn ‘Umar r.a)

c.       Abu Hurairah r.a yaitu yang diriwayatkan oleh Ibn Shihab Al-Zuhri dari Ibn Al-Musyyab dari Abu Hurairah r.a

2.      Penduduk kota tertentu yaitu :

a.       Kota Makkah, Yaitu yang diriwayatkan oleh Ibn ‘Uyainah dari ‘Amru bin Dinar dari Jabir bin Abdillah r.a

b.      Kota Madinah, yaitu yang diriwayatkan oleh Isma’ilbin Abi Hakim  dari Abidah bin Abi Sufyan dari Abu Hurairah r.a

Contoh assahu al-Asanid yang mutlak seperti:

1.      Jika menurut Imam Bukhari, Yaitu malik, Nafi’, dan Ibn Umarr.a

2.      Jika menurut Ahmad Bin Hanbal. Yaitu al-Zuhri, Salim bin ‘Abdillah, dan ayahnya (‘Abdillah ibn ‘Umar)

3.      Jika Menurut Imam Al-Nasa’i, yaitu ‘Ubaidillah Ibn ‘Abbas dan ‘Umar Bin Khattab r.a[2]

Baca Juga Artikel yang lainya :

DAFTAR PUSTAKA

Ajaj, Muhammad Al-Khatib Usul Al-Hadith, Jakarta, Gaya Media Pratama, 1998

-------------------------------------, Hadis Nabi Sebelum Dibukukan, Terj AH. Akraom Fahmi (Gema                     Insani Press,1999) 

Anas,  Malik Ibn, Muwatta’.
Bukhari Sahih Bukhari.
Idri, Studi Hadith, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2010

Nuruddin Itr, Ulum Al-Hadith, Bandung, PT Remaja Rosdakarya 2012

Habshy, Muhammad Al-Shidiqie, Sejarah & Pengantar Ilmu Hadith Semarang Pustaka Rizqi Putra                     2009

Sholahudin, Muhammad Agus & Suyadi, Agus, Ulum Al-Hadith, Bandung, Pustaka setia.

Tirmidhi Sunan Al-Tirmidhi..


[1] Nur Al-din Itr, Ulum Al-Hadith . 248

[2] Agus Solahudin dan Agus Suyadi, Ulum Al-Hadith,.94-95

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...