Haram hukumnya
meriwayatkan hadis palsu kepada siapapun, khususnya masyarakat awam, kecu’ali
meriwayatannya dengan tujuan pembelajaran seperti diberi kalimat “Termasuk dari
hadis palsu adalah ......”[1]
Hukum ini disandarkan
pada sebuah hadis bukhari-muslim,
مَنْ حَدَّثَ عَنِّي بِحَدِيْثٍ
يَرَى أَنَّهُ كَذِبٌ فَهُوَ أَحَدُ الْكَاذِبِيْنَ
“Barang siapa yang meriwayatkan
sebuah hadis, dan ia tahu bahwa itu palsu, maka ia termasuk memalsukan hadis
juga.”[2]
B. Daftar Buku-buku Hadis Palsu
Di antara upaya ulama agar umat Islam
setelah mereka mengetahuihadis-hadis palsu adalah mengarang buku-buku hadis
palsu. Muhammad
Mahmud Ahmad Bakkar dalam Bulughu al-Amal min Mustalahi al-Hadith wa
al-Rijal menguraikan beberapa buku panduan hadis-hadis palsu, di antaranya:[3]
1.
Tazkiratu
al-Maudu’at, Abu al-Fadli Muhammad bin Tahir al-Maqdisi
(448-507 H).
2.
Al-Maudu’at
al-Kubra, Abu al-Faraj Ibn al-Jauzi (508-597 H).
3.
Al-’Aliu
al-Masnu’ah fi al-Ahadist al-Maudu’ah, Al-Hafiz
Jalal al-Din al-Suyuti (849-911 H).
4.
Tazkiratu
al-Maudu’at, Al-Fatani (w. 986)
5.
Al-Fawaid
al-Majmu’ah fi al-Ahadith al-Maudu’at, Al-Shaukani
(1173-1255 H).
6. Al-Ba’ist ‘ala al-Khalas min Hawadith al-Qassas, Al-Hafiz Al-‘Iraqi (725-806).
Dan lain-lain.
Baca artikel tentang Hadis lainya :
- Aliran Khawarij, Sejarah Kemunculan, & Karakteristiknya
- Aliran Syi'ah & Sejarah Kemunculanya
- Hadis Palsu Atau Hadist Maudu’ Serta Faktor Kemunculanya
- Kaedah Melacak Hadis Palsu
- Peran Ulama Menyelamatkan Hadis Dari Pemalsuan
- Hukum Hadis Palsu Dan Daftar Buku Hadis Palsu
- Metode Dan Contoh Penyelesaian Mukhtalif Al-Hadith
- Mukhtalif Hadis
- Imam Al-Daruquthni
- Sunan Al-Daruqutni
- Imam Abu Dawud
- Kitab Sunan Abu Dawud
- Jarh wa ta‘dil
- Lafaz Jarh Wa Ta‘dil Serta Tingkatannya
- Beberapa Hal Yang Perlu Diketahui Dan Tertolak Dalam Jarh wa ta‘dil
- Metode Dalam Tarjih Dan Ta‘dil Perawi
- Pertentangan Dalam Jarh Wa Ta‘dil
- Kitab-Kitab Jarh Wa Ta'dil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar