HOME

07 Maret, 2022

Aliran Syi'ah & Sejarah Kemunculanya

A.           Nama dan Pengertian Syiah

Muhammad Zakariya al-Nadaf dalam Masail al-I’tiqad ‘inda al-Shi’ah al-Ithna ‘Ashariyah mengutip pendapat Ibn Mandzur perihal makna Syiah secara bahasa. Syiah secara bahasa ialah pengikut seseorang atau pendukungnya.[1]

Pengertian Syiah secara istilah tidak bisa disepakati karena antara pihak Syiah dan Sunni berbeda dalam mendefinisikannya. Syiah mengartikan kata “Syiah” secara istilah adalah orang-orang yang dekat dan mendukung ‘Ali bin Abi Talib baik pada zaman Rasulullah SAW maupun setelah kewafatan beliau.[2] Sedangkan menurut Sunni, Syiah secara istilah ialah mereka yang mendukung ‘Ali bin Abi Talib dan lebih memprioritaskannya dari seluruh sahabat nabi yang lainnya.[3]

 

B.            Sejarah Munculnya Kelompok Syiah

Sebenarnya pemikiran Syiah sudah muncul saat wafatnya Rasulullah SAW. Selepas Rasulullah wafat, ada sebagian kaum muslimin saat itu berpendapat bahwa keluarga beliaulah yang pantas menggantikan beliau sebagai khalifah.[4]

Ada yang berasumsi Syiah muncul pada akhir masa pemerintahan ‘Uthman bin ‘Affan atau pada awal kepemimpinan ‘Ali bin Abi Talib.[5] Pada masa ini, Syiah hanyalah sebagai dukungan politik kepada ‘Ali bin Abi Talib. Ada juga pendapat yang menyebutkan Syiah muncul setelah terjadinya arbitrase. Keputusan yang dihasilkan arbitrase tidak menguntungkan pihak ‘Ali bin Abi Talib, sehingga sebagian pendukungnya keluar (dan kelompok inilah yang dinamakan Khawarij) dan sebagian besar yang lain masih mendukung ‘Ali dan semakin bertambah kefanatikannya.[6]

Menurut Al-Tabataba’i, Syiah muncul karena kritik dan protes besar terhadap dua masalah dasar dalam Islam yaitu pemerintahan Islam dan pengetahuan keagamaan yang menurut Syiah adalah kewenangan keluarga Rasulullah SAW.[7]

Kemunculan Syiah hampir bersamaan dengan Khawarij karena kedua kelompok ini pada mulanya muncul dikarenakan sikap politik, namun karena hawa nafsu dan kebodohan aliran politik mereka berubah menjadi aliran ideologi dan saling menafsirkan Alquran seusai kehendak mereka sendiri, bahkan mereka tidak ragu memalsukan hadis demi kepentingan fanatisme belaka.

Baca artikel tentang Hadis lainya :


[1] Muhammad Zakariya al-Nadaf, Masail al-I’tiqad ‘inda al-Shi’ah al-Ithna ‘Ashariyah Vol. 1, (Kairo: Dar al-Salam, 2011), 23.

[3] ‘Abd al-Fattah Ahmad Fuad, “Shiah” Mausu’at al-Firaq wa al-Madhahib fi al-‘Alam al-Islami (Kairo; Wizarat al-Auqaf, 2009), 413.

                [4] ‘Abd al-Hasib Taha, Adab al-Shi’ah (Kairo: al-Sa’adah, 1968), 11.

                [5] Tim Penulis MUI Pusat, Mengenal dan Mewaspadai Syiah di Indonesia (Jakarta: Formas, 2014), 21.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...