HOME

02 April, 2022

Hadist Sholat Sunnah Setelah Asar

 

a.       Rasulullah selalu sholat setelah Asar

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَرْعَرَةَ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ قَالَ رَأَيْتُ الْأَسْوَدَوَمَسْرُوقًا شَهِدَاعَلَى عَائِشَةَ قَالَتْ  مَاكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى  اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِينِي فِي يَوْمٍ بَعْدَ الْعَصْرِ إِلَّا صَلَّى رَكْعَتَيْنِ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ar'arah berkata, telah menceritakan kepada kami Shu'bah dari Abu Ishaq berkata, Aku melihat al-Aswad dan Masruq bersaksi atas ‘Aishah ia berkata, "Tidaklah Nabi sallallahu 'alaihi wasallam mendatangiku dalam suatu hari setelah asar kecuali beliau shalat dua rakaat."[1]

Dari hadis ini dapat kita pahami bahwa ‘Aishah selalu melihat Rasulullah melakukan sholat sunnah setelah asar. Dan hadis ini termasuk hadis fi’li.

Hadis ini derajatnya sahih dan diriwayatkan Imam Bukhari dalam Sahihnya. Semua riwayat yang mengabarkan Rasulullah selalu sholat setelah asar bersumber dari ‘Aishah.

 

b.      Larangan sholat setelah asar

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ أَخْبَرَنَا مَنْصُورٌ وَهُوَ ابْنُ زَاذَانَ عَنْ قَتَادَةَ قَالَ أَخْبَرَنَا أَبُو الْعَالِيَةِ عَنْا بْنِ عَبَّاسٍ قَال سَمِعْتُ غَيْرَ وَاحِدٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْهُمْ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ وَكَانَ مِنْ أَحَبِّهِمْ إِلَيَّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَجْرِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ وَعَنْ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْعَصْرِ حَتَّى تَغْرُبَ الشَّمْسُ

Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Mani' berkata; telah menceritakan kepada kami Hushaim berkata; telah mengabarkan kepada kami Manshur - dia adalah Ibn Zadzan- dari Qatadah berkata; telah mengabarkan kepada kami Abu al-A<liyah dari Ibn Abbas berkata; aku banyak mendengar dari sahabat Nabi sallallahu 'alaihi wasallam, seperti Umar bin Khattab, dan ia termasuk orang yang paling aku sukai, "Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam melarang sholat setelah fajar hingga matahari terbit, dan melarang sholat setelah asar hingga matahari terbenam."[2]

Abu ‘Isa berkata hadis ini derajatnya hasan sahih.

Dalam sebuah riwayat Mu’adh bin ‘Afra Rasulullah bersabda:

لاصلاة بعد صلاتين بعد الغداة حتى تطلع الشمس وبعد العصر حتىتغرب الشمس

Abu ‘I<sa menambahkan: “Dalam bab ini juga ada riwayat dari Ali, Ibn Mas'ud, Uqbah bin Amir, Abu Hurairah, Ibn Umar, Samrah bin Jundab, Abdullah bin Amru, Mu'adz bin 'Afra`, Ash Shunabihi -namun ia tidak mendengar dari Nabi sallallahu 'alaihi wasallam-, Salamah bin al-Akwa', Zaid bin Tsabit, ‘Aishah, Ka'ab bin Murrah, Abu Umamah, Amru bin Abasah, Ya'la bin Umayyah dan Mu'awiyah.”[3]


c.       Suatu ketika Rasulullah lupa sholat sunnah setelah dhuhur, lalu mengerjakannya setelah Asar, sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat:

حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا طَلْحَةُ بْنُ يَحْيَى سَمِعْتُهُ مِنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِاللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ  شُغِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الرَّكْعَتَيْنِ بَعْدَ الظُّهْرِ فَصَلَّاهُمَا بَعْدَ الْعَصْرِ

Telah menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Talhah bin Yahya saya telah mendengarnya dari ‘Ubaidullah bin Abdullah bin Abdullah bin Utbah dari Ummu Salamah berkata; "Nabi salallahu ‘alaihi wasallam pernah melewatkan dua raka'at setelah zuhur, karena sibuk. Lantas beliau mengerjakannya setelah asar."[4]

 

Penyelesaian

Hadis yang menyatakan bahwa Rasulullah selalu melakukan shalat setelah asar adalah kekhususan bagi Rasulullah saja, tidak untuk umatnya.[5]

Imam Tirmidhi mengatakan bahwa pendapat kebanyakan fuqaha dari kalangan sahabat Nabi sallallahu 'alaihi wasallam dan orang-orang setelah mereka, bahwasanya mereka memakruhkan shalat setelah subuh hingga matahari terbit dan setelah asar hingga matahari terbenam. Adapun shalat-shalat yang tertinggal, maka tidak apa-apa untuk dikerjakan (mengqadlanya) setelah subuh atau asar.[6]

Mubarakfuri penulis Sharh Sunan Tirmidhi menambahkan Kebanyakan fuqaha’ dari sahabat Nabi dan ulama-ulama setelahnya mengukumi makruh shalat sunnah setelah asar. Barangsiapa yang melakukan shalat sunnah setelah asar, mungkin tidak mengetahui hadis pelarangan shalat tersebut, atau bisa jadi mereka menganggap hal tersebut tanzih bukan tahrim. Imam Shafi'i mengatakan tidak boleh shalat pada waktu tersebut kecuali jika ada sebab tertentu, seperti mengqada’ sholat yang tertinggal, sholat jenazah, dan lain sebagainya maka dibolehkan.[7]


BACA ARTIKEL LAIN YANG BERKAITAN:


[1]Bukhari, al-Jami‘ al-Sahih, Juz 1, 116.

[2]Tirmidhi, Sunan al-Tirmidhi, Juz 1, 55.

[3]Ibid., 55.

[4]Imam Ahmad ibn Hanbal, Musnad Ahmad, Hadis no. 25398 (t.t.: Pustaka Lidwa, t.th.)

[5] Ibn al-Mulaqqin, Ghayatu al-Sul fi Khasaisi al-Rasul (Beirut: Dar Bashair al-Islamiyyah, 1993), 288.

[6]Imam Tirmidhi, Sunan al-Tirmidhi, Juz 1, 55.

[7] Mubarakfuri, Tuhfatu al-Ahwadhibi Sharh al-Jami‘ al-Tirmidhi, 542.

Mubarakfuri, Tuhfatu al-Ahwadhi bi Sharhi al-Jami‘ al-Tirmidhi. t.t.: Dar Fikr, t.th..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...