Sebagaiman
halnya dalam Al-Quran, dalam hadis Nabi juga di kenal juga dengan adanya
ungkapan yang berbentuk simbolik. Penetapan bahwa ungkapan suatu ayat ataupun
suatu hadis berbentuk simbolik adakalanya mengandung perbedaan pendapat. Bagi
yang berpegang pada pernyataan secara tekstual, maka ungkapan yang bersangkutan
dinyatakan bukan sebagai simbolik.
Berikut akan kami cantumkan contoh hadis
yang mengandung ungkapan simbolik
1.
Tuhan “Turun”
ke langit Dunia
Nabi SAW bersabda :
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِي
عَبْدِ اللَّهِ الْأَغَرِّ وَعَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ
الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ
يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي
فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَه[1]
“Tuhan kita (Allah) Tabaraka
Wata’ala setiap malam turun ke langit dunia pada saat malam di pertiga
akhir, Allah berfirman, “Barang siapa yang berdoa kepada ku, niscaya aku
kabulkan doanya itu, barang siapa meminta sesuatu kepada ku, niscaya aku
memberinya, dan barang siapa minta ampun kepada ku niscaya aku mengampuninya.
(HR.Imam Malik fil Muwatta’)
Ulama yang memahami petunjuk hadis
secara tekstual berpendapat bahwa matan hadis tersebut berkualitas lemah (dha’if),
bahkan palsu, sebab Allah di gambarkan sebagai naik turun ke langit dunia. Itu
berarti Allah di samakan dengan makhluk.[2]
Padahal matah hadis tersebut berkualitas sahih bila di fahami secara
kontekstual.
Maksud matan hadis yang menyebutkan
bahwa Allah turun ke langit dunia adalah limpahan rahmadnya. Malam sepertiga
akhir di pilih karena saat yang demikian itu adalah saat yang mudah untuk
memperoleh suasana khusyu’ dalam berdoa dan shlata. Dalam keadaan yang penuh
kekhusyuan itu maka kehadiran limpahan rahmat Allah mudah di peroleh[3].
Dengan pemahaman tersebut tidaklah berarti bahwa rahmad Allah tidak turun di luar sepertiga malam akhir. Nabi menyebut waktu tertentu itu dengan maksud untuk menunjukkan kekhususanya.
- Hadis Dengan Pemahaman Tekstual Yang Bersifat Lokal
- Hadis Dengan Pemahaman Tekstual Yang Bersifat Universal
- Hadis Dengan Pemahaman Kontekstual Yang Bersifat Universal
- Hadis Dengan Pemahaman Kontekstual Yang Bersifat Lokal
- Hadist Ungkapan Simbolik
- Hadist Tamstil (Perumpamaan)
- Hadis Yang Singkat Padat Makna
- Hadis Tentang Nabi Musa Menampar Malaikat
- Hadis Tentang Nabi Musa Mandi Telanjang Di Depan Umum
- Hadis Tentang Hal-Hal Yang Menyebabkan Lupa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar