Nabi SAW bersabda :
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِي
عَبْدِ اللَّهِ الْأَغَرِّ وَعَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ
الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ
يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي
فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَه[1]
“Tuhan kita (Allah) Tabaraka
Wata’ala setiap malam turun ke langit dunia pada saat malam di pertiga
akhir, Allah berfirman, “Barang siapa yang berdoa kepada ku, niscaya aku
kabulkan doanya itu, barang siapa meminta sesuatu kepada ku, niscaya aku
memberinya, dan barang siapa minta ampun kepada ku niscaya aku mengampuninya.
(HR.Imam Malik fil Muwatta’)
Ulama yang memahami petunjuk hadis
secara tekstual berpendapat bahwa matan hadis tersebut berkualitas lemah (dha’if),
bahkan palsu, sebab Allah di gambarkan sebagai naik turun ke langit dunia. Itu
berarti Allah di samakan dengan makhluk.[2]
Padahal matah hadis tersebut berkualitas sahih bila di fahami secara
kontekstual.
Maksud matan hadis yang menyebutkan
bahwa Allah turun ke langit dunia adalah limpahan rahmadnya. Malam sepertiga
akhir di pilih karena saat yang demikian itu adalah saat yang mudah untuk
memperoleh suasana khusyu’ dalam berdoa dan shlata. Dalam keadaan yang penuh
kekhusyuan itu maka kehadiran limpahan rahmat Allah mudah di peroleh[3].
Dengan pemahaman tersebut tidaklah berarti bahwa rahmad Allah tidak turun di luar sepertiga malam akhir. Nabi menyebut waktu tertentu itu dengan maksud untuk menunjukkan kekhususanya.
- Hadist Tentang Perang itu siasat
- Hadist Tentang Minuman Khamar
- Hadist Tentang Mahram Karena Susuan
- Hadist Tentang Persaudaraan Atas Dasar Iman
- Hadist Kembali Dari Haji Seperti Bayi
- Hadist Dunia Bagaikan Penjara
- Hadist Tentang Tuhan “Turun” ke langit Dunia
- Hadis Hijrah Jihad Dan Niat
- Hadist Tentang Mencari Nafkah Dari Bekam
- Hadist Sholat Sunnah Setelah Asar
- Hadist Tentang Kencing Berdiri
- Hadist Berwudu' Setelah Memakan Daging Yang Dibakar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar