Nabi SAW
bersabda :
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ
يَعْنِي الدَّرَاوَرْدِيَّ عَنْ الْعَلَاءِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الدُّنْيَا
سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ الْكَافِرِ[1]
“Dunia itu
penjaranya orang yang beriman dan surganya orang kafir” (HR Imam Muslim)
Teks hadis
tersebut dapat di pahami sebagai bentuk Tamthil dan dapat pula di pahami sebagai bukan
berbentuk Tamthil. Kedua pemahaman itu dapat saling melengkapi.
Secara
tekstual, hadis tersebut
menjelaskan bahwa dunia ini adalah penjara bagi orang yang beriman. Karenanya,
selama hidup di dunia orang yang beriman harus selalu dalam penderitaan.
Kebahagiaan hidup barulah di rasakan oleh orang yang beriman tatkala sudah
berada dalam Surga, yakni di akhirat kelak.
Bagi orang kafir hidup di dunia ini adalah surga. Di akhirat orang kafir berada
dalam neraka.[2]
Penilaian yang
demikian itu wajar timbul karena pemahaman yang di gunakan adalah dengan
pemahaman secara tekstual. Padahal, matan hadis tersebut sangat di mungkinkan untuk di
pahami secara kontekstual.[3]
Pemahaman yang lebih tepat terhadap petunjuk hadis
di atas adalah pemahaman secara
kontekstual, yakni kata penjara dalam hadis tersebut memberi petunjuk
perintah berupa kewajiban dan anjuran,
di samping adanya larangan berupa hukum haram dan hukum makruh. Bagi orang yang
beriman, kegiatan hidup di dunia ini tidak bebas tanpa batas. Ibarat penghuni
penjara, maka dia di batasi hidupnya oleh berbagai perintah dan larangan. Bagi
orang kafir, dunia ini adalah surga sebab dalam menempuh hidup dia bebas dari
perintah dan larangan tersebut.
Dari pemahaman secara kontekstual terhadap hadis-hadis yang berbentuk Tamthil sebagaimana yang telah di kutip di atas dapatlah disimpulakn bahwa ajaran Islam yang dikemukakanya bersifat Universal.
- Hadist Tentang Perang itu siasat
- Hadist Tentang Minuman Khamar
- Hadist Tentang Mahram Karena Susuan
- Hadist Tentang Persaudaraan Atas Dasar Iman
- Hadist Kembali Dari Haji Seperti Bayi
- Hadist Dunia Bagaikan Penjara
- Hadist Tentang Tuhan “Turun” ke langit Dunia
- Hadis Hijrah Jihad Dan Niat
- Hadist Tentang Mencari Nafkah Dari Bekam
- Hadist Sholat Sunnah Setelah Asar
- Hadist Tentang Kencing Berdiri
- Hadist Berwudu' Setelah Memakan Daging Yang Dibakar
[1] صحيح مسلم - (ج
14 / ص 205
[2] Syuhudi Ismail, Pemahaman Hadis Nabi Secara Tekstual Dan Kontekstual, 11.
----------------, Pemahaman Hadis Nabi Secara Tekstual Dan Kontekstual, “Tela’ah Ma’ani al-Hadis tentang Ajaran Islam yang Universal, Temporal, dan Lokal”. Pidato Pengukuhan Guru Besar IAIN Alaudin Ujung Pandang ,1994.
[3] Ibid., 11.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar