HOME

25 Januari, 2022

Potensi Generasi Muda

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai, hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada pengertian ini. Didalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karena pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.

Pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan. Keragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda.

Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga ini merupakan proses yang disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi.

Dilihat dari segi ideologis politis, generasi muda adalah mereka yang berusia 18 – 30 – 40 tahun, karena merupakan calon pengganti generasi terdahulu dan bersifat dewasa tidak bersifat anak-anak. Akan tetapi, apabila melihat peran pemuda sehubungan dengan pembangunan, peran itu dibedakan menjadi dua yaitu:

Pertama: Didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan lingkungan. Pemuda dalam hal ini dapat berperan sebagai penerus tradisi dengan jalan menaati tradisi yang berlaku. Kedua : Didasarkan atas usaha menolak menyesuaikan diri dengan lingkungan. Peran pemuda jenis ini dapat dirinci dalam tiga sikap, yaitu : pertama jenis pemuda “pembangkit” mereka adalah pengurai atu pembuka kejelasan dari suatu masalah sosial. Mereka secara tidak langsung ktu mengubah masyarakat dan kebudayaan. Kedua pemuda pdelinkeun atau pemuda nakal. Mereka tidak berniat mengadakan perubahan, baik budaya maupun pada masyarakat, tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan melakukan tidakan menguntungkan bagi dirinya, sekalipun dalam kenyataannya merugikan. Ketiga, pemuda radikal. Mereka berkeinginan besar untuk mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner.

Pemuda adalah jiwa seorang insan manusia yang memiliki ketangguhan dan semangat yang tinggi dalam memperjuangkan revolusi dan renovasi peradaban bangsanya menuju arah yang lebih baik. Dengan kecerdasan intelektualnya, dia dapat melihat segala bentuk permasalahan secara menyeluruh sehingga sering muncul ide-ide brilian sebagai solusi dari permasalahan yang ada..

Dengan segenap potensi dan kekuatan ini, dia merupakan matahari yang siap mengeluarkan energi terbesarnya untuk mengawali secercah sinar kebangkitan bagi bangsa dan nusa. Sebagaimana sebuah pepatah bahasa Arab, ‘Kebangkitan sebuah bangsa terletak pada telapak tangan para pemuda-pemudanya’.

B.  Rumusan Masalah

1.    Bagaimana pengembangan potensi generasi muda?

2.    Apa saja potensi generasi pemuda ?

3.    Apa faktor penyebab permasalahan generasi pemuda ?

4.    Apa saja masalah generasi muda ?

5.    Apa peranan pemuda dalam masyarakat?

 

C.  Tujuan

1.    Mendeskripsikan bagaimana upaya pengembangan potensi generasi muda

2.    Untuk mengetahui potensi generasi muda

3.    Untuk mengetahui apa saja faktor penyebab masalah generasi muda

4.    Untuk mengetahui apa saja masalah generasi muda

5.    Untuk mengetahui peran pemuda dalam masyarakat

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.  Pemuda dan  Identitas

Pemuda identik sebagai sosok individu yang berusia produktif dan mempunyai karakter khas yang spesifik yaitu revolusioner, optimis, berpikiran maju, memiliki moralitas, dan sebagainya. Kelemahan dari seorang pemuda adalah kontrol diri dalam artian mudah emosional, sedangkan kelebihan pemuda yang paling adalah mau menghadapi perubahan, baik berupa perubahan sosial maupun kultural dengan menjadi pelopor perubahan itu sendiri. Secara hukum pemuda adalah manusia yang berusia 15 – 30 tahun, secara biologis yaitu manusia yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kedewasaan seperti adanya perubahan fisik, dan secara agama adalah manusia yang sudah memasuki fase aqil baligh. [1]

Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani macam-macam harapan, terutama dari generasi lainnya.hal ini dapat di mengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, genenerasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang  harus mengisi dan melangsungkan estafe pembangunan secara terus menerus.

     Lebih menarik lagi pada generasi ini mempunyai permasalahan-permasalahan yang bervariasi, di mana jika permasalahan ini tidak dapat diatasi secara proporsional maka pemuda akan kehilangan fungsinya sebagai penerus pembangunan.[2]

Di samping menghadapi berbagai permasalahan, pemuda memiliki potensi-potensi yang melekat pada dirinya dan sangat penting artinya sebagai sumber daya manusia. Oeh karena itu berbagai potensi positif yang dimiliki generasi muda ini harus terus digarap, dalam arti pengembangan dan pembinaannya hendaknya harus sesuai dengan asas, arah, dan tujuan pengembangan dan pembinaan generasi muda didalam jalur-jalur pembinaan yang tepat serta senantiasa bertumpu pada strategi pencapaian tujuan nasional sebagai mana terkandung di dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 alinea IV.

       Proses sosialisasi generasi muda adalah suatu proses yang sangat menentukan kemampuan diri pemuda untuk menselaraskan diri di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Oleh karena itu pada tahapan pengembangan dan pembinaannya, melalui proses kematangan dirinya dan belajar pada berbagai media sosialisasi yang ada  di masyarakat, seorang pemuda harus mampu menseleksi berbagai kemungkinan yang ada sehingga mampu mengendalikan diri dalam hidupnya ditengah-tengah masyarakat, dan tetap mempunyai motivasi sosial yang tinggi.[3]

B.  Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda

Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda ditetapkan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan dalam keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan Nomor: 0323/U/1978 tanggal 28 Oktober 1978. Maksud dari pola pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah agar semua pihak yang turut serta dan brkepentingan dalam penanganannya benar-benar[4] menggunakan sebagai pedoman sehingga pelaksanaannya dapt terarah, menyeluruh, terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujun yang dimaksud.

Pola dasar pembinaan dan pengembangan gerasai muda disusun berdasarkan:

1.    Landasan idiil  yaitu pancasila

2.    Landasan konstitusional yaitu Undang-Undang Dasar 1945

3.    Landasan strategis yaitu Garis-Garis Besar Haluan Negara

4.    Landasan historis yaitu Sumpah Pemuda Tahun 1928 dan Proklamasi        Kemerdekaan 17 Agustus 1945

5.    Landasan normative yaitu Etika, tata nilai, tradisi luhur yang hidup di masyarakat

Motivasi dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda bertumpu pada strategi pencapain tujuan nasional. seperti telah terkandung di dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV. [5]

Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda ditunjukan pada pembangunan yang memiliki keselarasan dan keutuhan antara ketiga sumbu orientasi hidupnya yakni:

1.    Orientasi ke atas kepada Tuhan Yang Masa Esa.

2.    Orientasi dalam dirinya sendiri.

3.    Orientasi ke luar hidup di lingkungan.

Atas dasar pernyataan diatas diperlukan penataan kehidupan pemuda karena pemuda perlu memainkan peranan yang penting dalam pelaksanaan pembangunan. Hal tersebut mengingat masa depan adalah kepunyaan generasi muda, namun disadar pula bahwa masa depan tidak berdiri sendiri. Ia adalah lanjutan masa sekarang adalah hasil masa lampau. Dalam hal ini maka pembinaan dan pengembangan generasi muda haruslah menanamkan motivasi kepekaan terhadap masa datang sebagai bagian mutlak masa kini. Kepekaan terhadap masa datang membutuhkan pula kepekaan terhadap situasi-situasi lingkaran untuk merevitaslisasi partisipasinya dalam setiap kegiatan bangsa dan negara. Untuk itu pula kualitas kesejahteraan yang membawa nilai-nilai dasar bangsa merupakan faktor penentu yang mewarnai pembinaan generasi muda dan bangsa didalam memasuki masa datang.[6]

Tanpa peranan  pemuda  mustahil pula proses pembangunan bangsa dan negara akan berjalan mudah dan mulus. Karena dalam proses pembangunan diperlukan gairah dan semangat pemuda agar semua kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai dengan harapannya.

Apabila pemuda pada masa sekarang ini terpisah dari persoalan-persoalan dimasyarakatnya, maka sulit akan lahir pemimpin masa depan yang memimpin bangsanya sendiri.

Dalam hal ini pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut dua pengertian pokok yaitu :

1.    Generasi muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal-bekal dalam kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam keterlibatan secara fungsional bersama potensi lainnya guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan sosial.

2.    Generasi muda sebagai obyek pembinaan dan pengembangan ialah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah pertumbuhan potensi dan kemapuan-kemampuan ke tingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.

 

C.  Masalah dan Potensi Generasi Muda

1.    Permasalahan Generasi Muda

berbagai permasalahan generasi muda yang muncul pada saat ini antara lain:

1)   Dirasa menurunkan jiwa idealisme, patriotism dan nasionalisme di kalangan masyakarat termasuk generasi muda.

2)   Kekurang pastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.

3)   Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia baik yang formal maupun non formal. Tingginya jumlah putus sekolah yang diakibatkan oleh berbagai sebab yang bukan hanya merugikan generasi muda sendiri tetapi juga merugikan seluruh bangsa.

4)   Kekurangannya lapangan kerja/kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran / setengah pengangguran dikalangan generasi muda dan mengakibatkan berkurangnya produktifitas nasional dan memeprlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem sosial lainnya.[7]

5)   Kurangnya gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan badan di kalangan muda , hal tersebut disebabkan oleh rendahnya daya beli dan kurangnya perhatian tentang gizi dan menu makanan seimbang dikalangan masyarakat yang berpenghasilan rendah.

6)   Masih banyaknya perkawinan dibawah umur, terutama dikalangan masyarakat pedesaan

7)   Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga

8)   Meningkatnya kenakalan pemuda dengan penyalahgunaan narkotika[8]

2.    Potensi-Potensi Generasi Muda

potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda yang perlu dikembangkan:

1)   Idealisme dan daya kritis.

Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru. Pengejawantahan idealisme dan daya kritis perlu dilengkapi landasan rasa tanggung jawab yang seimbang.

 

2)   Dinamika dan kreativitas

Adanya idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka memiliki potensi kedinamisan dan kreativitas, yakni kemampaun dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan, dan penyempurnaan kekurangan yang ada ataupun mengemukakan gagasan yang baru.[9]

 

3)   Keberanian mengambil resiko

Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan. Generasi muda dapat dilibatkan pada usaha-usaha yang mengandung resiko. Untuk itu diperlukan kesiapan pengetahuan, perhitungan, dan keterampilan dari generasi muda sehingga mampu memberi kualitas yang baik untuk berani mengambil resiko.[10]

4)   Optimis dan kegairahan semangat daya juang yang tinggi

5)   Sikap kemandirian dan disiplin murni

6)    Berpendidikan tinggi dan mempunyai pengetahuan luas

7)   Patriotisme dan nasionalisme

8)   Mempunyai sikap kesatria

9)   Kemapuan penguasaan ilmu dan teknologi

3.    Pengembangan Potensi Generasi Muda

Generasi muda memiliki peranan penting dalam memajukan dan meningkatkan pembangunan. Begitu banyak potensi yang dimiliki oleh generasi muda, mereka mampu berkarya dan berekspresi dengan bebas ,tetapi masih dalam lingkup yang sewajarnya dan tidak menyalahi aturan. Pengembangan potensi tersebut dapat dimulai dari lingkungan keluarga, orang tua dapat mengembangkan potensi anak mereka sejak berusia balita, orang tua dapat mengarahkan apa dan kemana potensi yang dimiliki oleh anak mereka sehingga lahirlah generasi muda yang memiliki potensi sesuai minat masing-masing anak.

Generasi muda dapat mengembangkan potensi mereka melalui hoby atau kesenangan masing-masing, contohnya jika anak menyukai musik maka ia bisa mengembangkan potensinya dengan membuat sebuah band atau mengikuti kursus bermain musik sehingga potensi anak tersebut redup tanpa ada perkembangan.

Potensi generasi muda juga dapat membangun rasa bangga pada diri sendiri. Keluarga dan negara juga merasa bangga atas potensi yang dimiliki oleh anggota keluarga atau sebagai masyarakat. Tapi bagaimana jika generasi muda saat ini mengisi hari mereka dengan hanya menghabiskan uang orang tua dengan membeli barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan, Sex di luar nikah, penyalahgunaan obat narkotika tak dapat dihindari, mabuk-mabukan (minum-minuman keras), dan masih banyak lagi hal-hal lain yang sangat menyedihkan. Disinilah peran orang tua sangat dibutuhkan orang tua dapat mengarahkan sejak dini kemana arah yang paling tepat dan baik untuk perkembangan anak mereka sehingga generasi muda dapat memiliki potensi yang sangat berguna bagi nusa dan bangsa.

Di negara-negara maju, salah satu di antaranya adalah Amerika Serikat, para mahasiswa sebagai bagian generasi muda, didorong, dirangsang dengan berbagai motivasi dan dipacu untuk maju dalam berlomba menciptakan suatu ide / gagasan yang harus diwujudkan dalam suatu bentuk barang, dengan berorientasi pada teknologi mereka sendiri.

 

4.    Masalah-Masalah Generasi Muda

Generasi muda dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya menghadapi berbagai permasalahan yang perlu diupayakan penanggulangannya dengan melibatkan semua pihak. Permasalahan umum yang dihadapi oleh generasi muda di Indonesia dewasa ini antara lain sebagai berikut :

1)        Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme dikalangan masyarakat, termasuk jiwa pemuda.

2)        Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.

3)         Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik formal dan informal. Tinggimya jumlah putus sekolah yang tidak hanya merugikan generasi muda sendiri, tetapi juga merugikan bangsa.

4)          Kekurangan lapangan dan kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran dan setengah pengangguran dikalangan generasi muda mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem sosial lainnya.

5)         Kurangnya gizi yang menghambat perkembangan kecerdasan, dan pertumbuhan.

6)        Masih banyaknya perkawinan dibawah umur.

7)        Penyalahgunaan Obat Narkotika dan Zat Adiktif lainnya yang merusak fisik dan mental bangsa.

8)        Masih adanya anak-anak yang hidup menggelandang.

9)        Pergaulan bebas diantara muda-mudi yang menunjukkan gejala penyimpangan perilaku (Deviant behavior).

10)    Masuknya budaya barat (Westernisasi Culture) yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita yang dapat merusak mental generasi muda.

11)    Masih merajalelanya kenakalan remaja dan permasalahan lainnya. Permasalahan tersebut akan berkembang seiring dengan perkembangan jaman apabila tidak diupayakan pemecahannya oleh semua pihak termasuk organisasi masyarakat, diantaranya KARANG TARUNA .

 

5.    Faktor Penyebab Permasalahan Pemuda

1)   Kurang dalam mengendalikan diri

Dalam hal ini kita melibatkan keluarga karena keluarga merupakan tempat awal seorang remaja membentuk karakter . Disini peran orang tua sangat mempengaruhi perkembangan remaja dalam mengendalikan diri , orang tua bukan hanya memberikan penjelasan tentang nilai sosial (baik buruknya suatu perbuatan) tapi juga memberikan suatu contoh perbuatan yang dapat dicontoh oleh remaja tersebut sehingga ketika remaja sudah berada dilingkup sosial yang lebih luas contohnya masyarakat , remaja tersebut akan terbiasa melakukan sama seperti apa yang dicontohkan oleh orang tuanya .

2)   Kurang masa bersama keluarga

Meluangkan waktu sejenak untuk berkumpul bersama keluarga merupakan hal kecil yang mempengaruhi perkembangan remaja diluar karena pada saat seperti inilah masing-masing anggota keluarga menceritakan masalah kepada orang tua atau orang yang lebih tua didalam keluarga tersebut demi mendapat sebuah solusi yang benar . Karena banyak faktor remaja melakukan hal negatif adalah karena jarangnya meluangkan waktu untuk berkumpul bersama keluarga dengan alasan orang tua bekerja dan sibuk dengan urusan lain, jika didiamkan begitu saja remaja tidak mendapat teman untuk menceritakan masalah yang dihadapinya sehingga remaja mencari jalan keluarnya sendiri yang menurutnya benar dan tak jarang dari keputusan itulah dapat mengorbankan orang lain .

3)   Masalah ekonomi keluarga

Keluarga miskin mungkin tidak memiliki kemampuan untuk menyediakan pendidikan sempurna kepada anak. Makanan dan minuman , tempat kediaman serta kesehatan yang memadai. Faktor inilah yang mendorong remaja untuk mengambil sesuatu yang bukan haknya atau mencuri milik orang lain untuk memenuhi kebutuhannya dan hal ini akan terus meningkat ke arah yang lebih ekstrim jika dibiarkan seperti menghilangkan nyawa orang lain demi suatu hal yang diinginkannya.

 

 

 

D.  Peranan Pemuda Dalam Pembangunan Masyarakat, Bangsa dan Negara

Dalam hubungannya dengan sosialisasi geenerasi muda khususnya mahasiswa telah melaksanakan proses sosialisasi dengan baik dan dapat dijadikan contoh untuk generasi muda, mahasiswa pada khususnya pada saat ini.

Proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945 ternyata perlu ditebus dengan pengorbanan yang tinggi. Oleh karena segera setelah proklamasi pemuda Indonesia membentuk organisasi yang bersifat politik maupun militer, diantaranya KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) yang didirikan oleh mahasiswa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

KAMI menjadi pelopor pemdobrak kearah kehidupan baru yang kemudian dikenal dengan nama orde baru (ORBA). Barang siapa menguasai generasi muda, berarti menguasai masa depan suatu bangsa, demikian bunyi suatu pepatah. Berarti masa depan suatu bangsa itu terletak ditangan generasi mudas.

Kalau dilihat lebih mendalam, mahsiswa pada garis besarnya mempunyai peranan sebagai :

a.    Agent of change

b.   Agent of development

c.    Agent of modernization

Sebagai agent of change, mahasiswa bertugas untuk mengadakan perubahan-perubahan dalam masyarakat kearah perubahan yang lebih baik. Sedangkan agent of development, mahasiswa bertugas untuk melancarkan pembangunan di segala bidang, baik yang bersifat fisik maupun non fisik.Sebagai agent of modernization, mahasiswa bertugas dan bertindak sebagai pelopor dalam pembahruan. 

 Baca juga artikel yang lain:

  1. Pengertian Bid'ah
  2. Konsep Manusia Menurut Aliran Humanisme dan Islam
  3. Konsep Manusia dalam Prespektif Aliran Psikoanalisa dan Behaviorisme
  4. Terjemah Surat Yasin
  5. Seni dan Keindahan
  6. Potensi Generasi Muda
  7. Perkembangan Ilmu Biologi, Fisika, dan Kimia Menurut Pengetahuan Barat dan Islam
  8. Pandangan Hidup, Ideologi, Tanggung Jawab, Harapan, dan Doa
  9. Istighosah
  10. Makna dan Fadhilah Surat Al-Falaq 1-5
  11. Makna dan Fadhilah Surat Al Ikhlas 1-4

BAB III

KESIMPULAN

            Kita sebagai remaja penerus bangsa dan sebagai genenerasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, kita harus berfikir secara kritis dan intelektual dalam menghadapi masalah-masalah sosial yang ada disekitar lingkungan kita dan harus mampu menseleksi berbagai kemungkinan yang ada sehingga mampu mengendalikan diri dalam hidupnya ditengah-tengah masyarakat, dan tetap mempunyai motivasi sosial yang tinggi. Maka sudah sepatutnya kita memilih dan memilah jalan hidup kita yang kelak akan bermanfaat bagi nusa dan bangsa.

 

DAFTAR PUSTAKA

Bimo, Agustinus. 2012. Masalah Pemuda Sosialisasi. http://agustinusbimo.blogspot.com. Diakses : 23 Februari 2014

Herwantiyoko dan Neltje F. Katuuk, 1997, MKD ILMU SOSIAL DASAR, Jakarta: Gunadarma.

Hartomo dan  Arnicun Aziz,1993, MKDU ILMU SOSIAL DASAR, Jakarta: BUMI AKSARA.

Sumber: https://ciptadestiara.wordpress.com/category/pemuda-dan-identitas/    



[1] Drs. H. Hartomo dan Dra. Arnicun Aziz, MKDU ILMU SOSIAL DASAR, (Jakarta: BUMI AKSARA, 1993), hal. 109

[2] Ibid, hal. 110

[3] Harwantiyoko dan Neltje F. Katuuk, MKDU ILMU SOSIAL DASAR, (Jakarta: Gunadarma, 1997), hal. 81

[4] Drs. H. Hartomo dan Dra. Arnicun Aziz, MKD ILMU SOSIAL DASAR, h. 110

[5] Ibid, h. 111

[6] Ibid

[7] Harwantiyoko dan Neltje F. Katuuk, MKDU ILMU SOSIAL DASAR, h. 83

[8] Ibid

[9] Ibid

[10] Ibid, 85

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...