HOME

25 Januari, 2022

Pandangan Hidup, Ideologi, Tanggung Jawab, Harapan, dan Doa

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu budaya dasar adalah ilmu yang mempelajari kebudayaan manusia. Manusia hidup seharusnya memiliki pandangan hidup, tanggung jawab, dan harapan. Hal ini sangat penting bagi kehidupan manusia, manusia yang sadar memiliki pandangan hidup yang baik, semua tingkah laku dan segala pekerjaanya harus bisa dipertanggung jawabkan akan semua perbuatanya. Manusia dalam kehidupanya pasti menginginkan suatu harapan. Harapan ini dapat di capai manusia dan yang diingikan manusia. Baik pandangan hidup, tanggung jawab dan harapan ini manusia menginginkan suatu kebaikan dalam menjalani roda kehidupan. Manusia sekarang ini ingin harapan hidup yang lebih baik dari masa lalu, dan masa sekarang manusia ingin memiliki pandangan hidup yang lebih baik dari masa esok. Segala tingkah laku, perbuatan manusia yang ada di masyarakat akan dipertanggung jawabkan dalam masyarakat. Harapan manusia berbeda–berbeda tapi semua menginginkan harapan yang lebih baik. Untuk itu kami mengkaji mengenai pandangan hidup, tanggung jawab, dan harapan.


B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini membahas tentang:

1.      Apa yang di maksud dengan Pandangan Hidup?

2.      Apa yang di maksud ideologi?

3.      Apa saja macam-macam sumber pandangan hidup?

4.      Apa yang dimaksud dengan tanggung jawab?

5.      Apa yang di maksud dengan harapan?

6.      Apa yang di maksud dengan harapan dan doa?


BAB II

PEMBAHASAN

A.    PANDANGAN HIDUP

Pandangan Hidup dalam pikiran dan perasaan manusia, adalah faktor penting yang harus menjadikan manusia sebagai makhluk yang berakal.

1.   Pengertian Singkat Pandangan Hidup

a.  Menurut Koentjaraningrat dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo (2000: 90) Pandangan hidup (World View) adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat yang dipilih secara selekif oleh individu dan golongan di dalam masyarakat.

b.  Menurut Manuel Kaisiepo dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo (2000: 90) Pandangan hidup mencerminkan citra diri seseorang karena pandangan hidup itu mencerminkan cita-cita atau aspirasinya.

c.  Menurut Lenski dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo (2000: 90) Pandangan hidup merupakan bagian dari ideologi.

Secara umum Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan serta undang-undang harus merupakan pancaran dari pandangan hidup yang telah dirumuskan.

Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta akan kebenaran, sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua golongan.


2.   Pengertian Pandangan Hidup

Pandangan hidup pasti ada pada diri setiap seorang dan pandangan hidup itu sendiri bersifat kodrat. Karena ia menentukan masa depan seseorang maka arti pandangan hidup sangatlah perlu untuk di jelaskan untuk jadi pertimbaan kita untuk menentukan pandangan hidup kita kedepan. Pandangan hidup sendiri artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.

Dengan demikian pandangan hidup manusia melalui proses waktu yang lama dan terus menerus bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang sangat singkat, sehingga hasil pemikran itu dapat diuji kenyataannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.

Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan atau kepercayaan. Keempat unsur tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan. Cita-cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau peruangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang mebuat manusia makmur,bahagia,damai,tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan atau kepercayaan. Keyakinan atau kepercayaan diukur dengan kemampuan akal. Kemampuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan.


3.   Langkah-Langkah Berpandangan Hidup

Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memeperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang perlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukan sebagai ukuran kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.


B.   PENGERTIAN IDEOLOGI

1.    Pengertian Ideologi

Ideologi berasal dari bahasa Yunani dan merupakan gabungan dua kata yaitu edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti ilmu. Pengertian ideology secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Dalam arti luas, ideology adalah pedoman normative yang dipakai oleh seluruh kelompok sebagai dasar cita-cita, nila dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi.

Ada beberapa istilah ideology menurut beberapa para ahli yaitu:

a.  Destut De Tracy : Ideologi pertama kali dikemukakan oleh Destut De Tracy tahun 1796 yang berarti suatu program yang diharapkan dapat membawa suatu perubahan institusional dalam masyarakat Perancis.

b.  Ramlan Surbakti : membagi dalam 2 pengertian

a.  Ideologi Fungsional : seperangkat gagasan Tentang Kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan negara yang dianggap paling baik

b. Ideologi Struktural : Suatu sistem pembenaran seperti gagasan dan formula politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa.


C.    MACAM-MACAM SUMBER PANDANGAN HIDUP

Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :

1.  Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya

2. Pandangan hidup yang berupa Ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norms yang terdapat pada negara tersebut.

3.  Pandangan Hidup Hasil Renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.


D.  TANGGUNG JAWAB

1.   Makna Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Timbulnya tanggung jawab itu karena manusia hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam.[1]

Tanggung jawab itu bersifat kodrati. Artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila tidak mau bertanggung jawab, maka akan ada pihak lain yang memaksa untuk mau bertanggung jawab.

Tanggung jawab merupakan salah satu ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Dengan demikian, untuk memperoleh kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, keteladanan, dan taqwa kepada Tuhan.


2.  Macam-macam Tanggung Jawab

a. Tanggungjawab terhadap diri sendiri, yaitu menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.

b.  Tanggung jawab terhadap keluarga. Keluarga  merupakan masyarakat kecil. Setiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tnggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga.[2] Jika tidak bisa menjaganya dengan baik, maka bisa dikatakan bahwa yang melakukannya tidak bisa bertanggung jawab atas nama baik keluarga.

c.  Tanggung jawab terhadap masyarakat. Pada hakekatnya tidak bisa hidup tanpa bantuan dari manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluq sosial.

d.  Tanggung jawab kepada bangsa/negara. Suatau kenyataan lagi, bahwa setiap manusia adalah warga negara dari suatu negara. Dalam berpikir, bertindak, dan bertingkah laku, manusia terikat oleh norma-norma atau aturan-aturan yang dibuat oleh negara.


3.  Hubungan Tanggung Jawab dengan Kewajiban dan Hak.

Kewajiban adalah suatu pengabdian dan pengorbanan yang dilakukan oleh manusia. Sedangkan hak adalah suatu hal yang bisa dituntut oleh setiap individu setelah melakukan kewajiban. Pengabdian dan pengorbanan juga merupakan wujud tanggung jawab seseorang. Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat, atau pun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih-sayang, norma, atau satu ikatan dari semua itu dilakukan dengan ikhlas.

Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan makhluq ciptaan Tuhan. Sebagai wujud tanggung jawab kepada Tuhan, manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Sebagaimana Firman Allah:

وما خلقت الجنّ ولإنس الّا ليعبدون

“Aku tidak meciptakan jin dan manusia selain hanya untuk menyembah kepada-Ku.” (QS. 51: 56)

Pengorbanan adalah suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran yang tulus ikhlas tanpa menginginkan pamrih. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran dan perasaan, bahkan jiwa.

        Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa seseorang yang melakukan kewajiban berarti telah bertanggung jawab dengan hak yang akan didapatkannya setelah melakukan kewajiban tersebut.[3]


E.     HARAPAN

Menurut kamus besar bahasa indonesi harapan berasal dari kata ha.rap.an Nomina (kata benda)  yang artinya:

1.      Sesuatu yang (dapat) diharapkan

2.      Keinginan supaya menjadi kenyataan

3.      Orang yang diharapkan atau dipercaya

Harapan adalah suatu mimpi yang belum terwujud, karena harapan itu seperti doa yang belum dikabulkan Allah Swt, dan harapan itu akan terwujud ketika kita mengiringinya dengan usaha, kerja keras, dan doa yang sungguh-sungguh.

Setiap orang pasti memiliki harapan. Harapan tersebut lahir dari sebuah mimpi. Mimpi yang sangat kuat dan mengkar akan berubah menjadi sebuah harapan. Karena impian adalah sumber harapan yang membangkitkan motivasi dan mengherakkan seseorang menembus batas kehidupanya menjadi besar dan berjiwa besar. Banyak ilmuan yang mendefinisikan arti harapan, dan semua pendapat itu benar adanya , karena mereka menyimpulkanya dari pengalaman batin dan berbagai pengamatan. Jika harapan yang terkabul berwujud sebuah istana, maka keyakinan adalah tangga-tangga kokoh yang mengantar kita ke dalamnya. Semakin kuat tangga-tangga tersebut, maka semakin nyaman pula kaki kita memijaknya tanpa rasa takut. Karena keyakinan akan membentuk sebuah kekuatan

Setiap orang pasti memiliki cara tersendiri untuk mewujudkan harapan, semua cara itu sah dan benar jika dilakukan dengan usaha yang baik. Kita tidak boleh menghalalkan cara-cara yang tidak baik dalam proses perwujudan harapan. Karena barang siapa yang menanam hal yang buruk maka ia akan menuai sesuatu yang buruk pula. Hal-hal yang harus kita perhatikan dan lakukan dalam mewujudkan harapan diantaranya adalah :

1.      Berusaha keras

Hal utama yang harus dilakukan adalah berusaha seoptimal mungkin. Karena Allah akan melihat seberapa besar usaha kita, Allah akan memberikan sesuatu sesuai dengan usaha kita. Tidak hanya itu kita juga harus mengiringi usaha dengan keyakinan yang kuat, karena keyakinan akan melahirkan sebuah kekuatan, yang nantinya akan kita pergunakan sebagai tameng dalam menghadapi berbagai rintangan yang akan datang. Hal yang tidak kalah penting yang harus kita miliki adalah keberanian. Kita harus berani dalam segala hal yang nantinya akan mengantarkan kita kepada keberhasilan. Ketika kita merasa bukan siapa- siapa, leberanian itulah yang akan membuat kita menjadi jiwa-jiwa yang tangguh. Sesuatu yang indah akan muncul saat usaha, keyakinan, dan keberanian bersatu dalam jiwa seseorang. Dan sesuatu itu bernama keajaiban.

2.      Berdoa

Hal yang tidak boleh kita tinggalkan ketika berusaha adalah “doa”. Doa adalah ruh hidup manusia. Karena semua yang kita miliki datangnya dari Allah. Jika kita tidak meminta sesuatu apapun, maka Allah juga tidak akan memberikan sesuatu kepada kita, meskipun kita menginginkanya. Usaha tanpa diiringi doa berarti sombong, karena pada hakikatnya kita selalu bergantung pada kuasa Allah. Ketika berdoa kita harus sungguh-sungguh, dan penuh harap hanya kepada Allah. Banyak orang yang menceritakan kisah suksesnya karena doa. Ternyata kekuatan spiritual mempunyai peran besar dalam mencapai kesuksesan. Keyakinan akan doa yang kita panjatkan kepada Allah haruslah kuat, Karena kemungkinan besar dari keyakinan itu keinginan kita akan terkabul. Bahkan sesuatu yang tidak terjangkau dengan akal bisa dijangkau dengan keyakinan yang kuat.

3.      Hindari berimajinasi

Setelah kita berusaha dan berdoa, hal selanjutnya yang harus kita lakukan adalah menghindari banyak berimajinasi. Sebab jika kita terus memikirkan betapa nikmat dan dan senangnya mendapatkan sesuatu yang kita harapkan, maka kita akan merasa kecewa jika tidak mendapatkan harapan yang selalu kita bayangkan, dan jika kita mendapatkanya maka kita tidak akan pernah puas dengan apa yang sudah kita miliki.sifat ini hanya membuat diri kita dipenuhi dengan nafsu dunia. Jadi biarkan waktu yang menjawab, dan ikuti saja perputaran waktu dengan melakukan kegiatan seperti biasanaya serta mengiringi waktu dengan usaha-usaha yang dapat mengantarkan kita kepada terwujudnya harapan.


F.     HARAPAN DAN DOA

Harapan dan doa adalah dua hal yang sangat berharga bagi manusia. Dengan harapan jiwa seseorang akan terus hidup dan berkembang, sedangkan doa akan menjadi penguat dalam pencapaian suatu harapan. Berdoa adalah memohon dengan sepenuh hati kepada Allah dengan mengharap kebaikan yang ada di sisi-Nya agar mengabulkan sesuatu yang kita kehendaki. Jadi berdoa itu penting, karena usaha tanpa diiringi doa berarti sombong, dan doa  tanpa disertai usaha adalah bohong. Terkadang sebagian orang tidak percaya akan kebenaran doa, dan akhirnya banyak dari mereka tidak bisa merasakan hasil dari doa mereka, karena sejak awal.

Baca juga artikel yang lain:

  1. Pengertian Bid'ah
  2. Konsep Manusia Menurut Aliran Humanisme dan Islam
  3. Konsep Manusia dalam Prespektif Aliran Psikoanalisa dan Behaviorisme
  4. Terjemah Surat Yasin
  5. Seni dan Keindahan
  6. Potensi Generasi Muda
  7. Perkembangan Ilmu Biologi, Fisika, dan Kimia Menurut Pengetahuan Barat dan Islam
  8. Pandangan Hidup, Ideologi, Tanggung Jawab, Harapan, dan Doa
  9. Istighosah
  10. Makna dan Fadhilah Surat Al-Falaq 1-5
  11. Makna dan Fadhilah Surat Al Ikhlas 1-4

BAB III

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

1.      Pandangan hidup

Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia.

Sumber Pandangan Hidup.

a.       Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan yang mutlak kebenarannya.

b.       Pandangan hidup yang berupa ideology.

c.       Pandangan hidup hasil renungan.

d.      Ideologi.

e.       Cita – Cita.

f.       Kebijakan.

g.      Usaha atau Perjuangan.

h.      Keyakinan atau Kepercayaan.

2.      Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatanya. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibanya. Seorang mahasiswa berkewajiban untuk belajar. Bila ia belajar, berarti ia telah memenuhi kewajibanya dan ia telah bertanggung jawab atas kewajibannya.

3.      Harapan

Harapan berasal dari kata harap, artinya keinginan terjadinya sesuatu. Yang mempunyai harapan atau keinginan itu hati. Putus harapan putus pula hati manusia.


DAFTAR PUSTAKA

Cholil, Tasmuji. IAD-ISD-IBD. Surabaya: UINSAPress. 2017

Gati, Vidia. IAD-ISD-IBD . Surabaya: UINSAPress. 2017.

Joko Tri Prasetyo, dkk. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Rineka Cipta, 1991.

Mawardi, dkk. IAD-ISD-IBD. Bandung: Pustaka Setia, 2007.

Tim Penyusun MKD IAIN Sunan Ampel Surabaya. IAD-ISD-IBD. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press, 2011.

Wahyu, Ramdani. Ilmu Budaya Dasar. Bandung: PT. Pustaka Setia, 2008

Widyosiswoyo, Supartono. Ilmu Budaya Dasar. Bogor: Ghalia Indonesia, 2009

http://putriprafanda.wordpress.com/2013/11/27/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-pandangan-hidup/


Footnoote

[1] Tasmuji, IAD-ISD-IBD (Surabaya: UINSAPress, 2017), 216

[2] Cholil, Tasmuji, IAD-ISD-IBD (Surabaya: UINSAPress, 2017), 217

[3] Vidia Gati, IAD-ISD-IBD (Surabaya: UINSAPress, 2017), 219

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...