HOME

24 Januari, 2022

Istighosah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Sejarah Istighosah

"Istighotsah" ( اِسْتِيْغَاثَة) adalah bentuk masdar dari Fi'il Madli Istaghotsa ( اِسْتَغَاثَ) yang berarti mohon pertolongan. Secara terminologis, istigotsah berarti beberapa bacaan wirid ( awrad) tertentu yang dilakukan untuk mohon pertolongan kepada Allah SWT atas beberapa masalah hidup yang dihadapi. Istighotsah ini mulai banyak dikenal oleh masyarakat khususnya kaum Nahdliyyin baru pada tahun 1990 an. Di Jawa Timur, ulama yang ikut mempopulerkan istighotsah adalah Almarhum KH Imron Hamzah (Rais Syuriyah PWNU Kata Jatim waktu itu). Namun di kalangan murid Thariqah, khususnya Thariqah Qodiriyah wa Naqsyabandiyah, Isighotsah ini sudah lama dikenal dan diamalkan.

Bacaan istighotsah yang banyak diamalkan oleh warga Nahdliyyin ini, bahkan sekarang meluas ke seluruh penjuru negeri sebenarnya disusun oleh KH Muhammad Romly Tamim, seorang Mursyid Thariqah Qadiriyah wan Naqsyabandiyah, dari Pondok Pesantren Rejoso, Peterongan, Jombang. Hal ini dibuktikan dengan kitab karangan beliau yang bernama Al-Istighatsah bi Hadrati Rabb al-Bariyyah" (tahun 1951) kemudian pada tahun 1961 diterjemah ke dalam bahasa Jawa oleh putranya KH Musta'in Romli.

KH Muhammad Romly Tamim adalah salah satu putra dari empat putra Kiai Tamim Irsyad (seorang Kiai asal Bangkalan Madura). Keempat putra Kiai Tamim itu ialah Muhammad Fadlil, Siti Fatimah, Muhammad Romly Tamim, dan Umar Tamim.

KH Muhammad Romly Tamim lahir pada tahun 1888 H. di Bangkalan Madura. Sejak masih kecil, beliau diboyong oleh orang tuanya KH. Tamim Irsyad ke Jombang. Di masa kecilnya, selain belajar ilmu dasar-dasar agama dan Al-Qur'an kepada ayahnya sendiri juga belajar kepada kakak iparnya yaitu KH Kholil (pembawa Thariqah Qodiriyah wa Naqsyabandiyah di Rejoso).

Setelah masuk usia dewasa, beliau dikirim orang tuanya belajar ke KH. Kholil di Bangkalan, sebagaimana orang tuanya dahulu dan juga kakak iparnya belajar ke beliau. Kemudian setelah dirasa cukup belajar ke Kiai Kholil Bangkalan, beliau mendapat tugas untuk membantu KH Hasyim Asy'ari mengajarkan ilmu agama di Pesantren Tebuireng, sehingga akhirnya beliau diambil sebagai menantu oleh Kiai Hasyim yaitu dinikahkan dengan putrinya yang bernama Izzah binti Hasyim pada tahun 1923 M. Namun pernikahan ini tidak berlangsung lama karena terjadi perceraian.

Setelah perceraian tersebut, Mbah Yai Romly, begitu biasa dipanggil, pulang ke rumah orang tuanya, Kiai Tamim di Rejoso Peterongan. Tak lama kemudian beliau menikahi seorang gadis dari desa Besuk, kecamatan Mojosongo. Gadis yang dinikahi tersebut bernama Maisaroh. Dari pernikahannya dengan Nyai Maisaroh ini, lahir dua orang putra yaitu Ishomuddin Romly (wafat tertembak oleh tentara Belanda, saat masih muda), dan Musta'in Romly.

Putra kedua Kiai Romly yang tersebut terakhir ini kemudian menjadi seorang Kiai besar yang berwawasan luas. Hal ini terbukti saat beliau menjadi pengasuh di Pondok Pesantren Darul'Ulum Rejoso, beliau mendirikan sekolah-sekolah umum di dalam pesantren disamping madrasah-madrasah diniyah yang sudah ada. Sekolah-sekolah umum itu di antaranya SMP, SMA, PGA, SPG, SMEA, bahkan juga memasukkan sekolah negeri di dalam pesantren yaitu MTs Negeri dan MA Negeri. Sekolah-sekolah tersebut masih berjalan hingga sekarang.

Di samping menjadi Ketua Umum Jam'iyyah Ahli Thariqoh Mu'tabaroh dan Mursyid Thariqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah pada saat itu, Dr. KH. Musta'in Romly yang kemudian menjadi menantu KH. Abdul Wahab Chasbullah Tambakberas ini juga merupakan satu-satunya Kiai pertama di Indonesia yang mendirikan sebuah Universitas Islam yang cukup ternama pada saat itu (tahun 1965), yaitu Universitas Darul'Ulum Jombang.

Kemudian setelah Nyai Maisaroh wafat, Mbah Yai Romly menikah lagi dengan seorang gadis putri KH. Luqman dari Swaru Mojowarno. Gadis itu bernama Khodijah. Dari pernikahannya dengan istri ketiga ini lahir putra-putra beliau yaitu: KH Ahmad Rifa'iy Romli (wafat tahun 1994), beliau adalah menantu Kiai Mahrus Ali Lirboyo, KH A. Shonhaji Romli (wafat tahun 1992), beliau adalah menantu Kiai Ahmad Zaini Sampang, KH. Muhammad Damanhuri Romly (wafat tahun 2001), beliau adalah menantu Kiai Zainul Hasan Genggong, KH. Ahmad Dimyati Romly (menantu Kiai Marzuki Langitan), dan KH. A. Tamim Romly, M.Si. (menantu Kiai Shohib Bisri Denanyar).

KH. Muhammad Romly Tamim, adalah seorang Kiai yang sangat alim, sabar, sakhiy, wara', faqih, seorang sufi murni, seorang Mursyid Thariqah Qodiriyah wa Naqsyabandiyah, dan pengasuh Pondok Pesantren Darul'Ulum Rejoso, Peterongan, Jombang.

Di antara murid-murid beliau yang terkenal dan menjadi Kiai besar ialah KH. Muhammad Abbas (Buntet Cirebon), KH. Muhammad Utsman Ishaq (Sawahpuluh Surabaya), KH. Shonhaji (Kebumen), KH. Imron Hamzah (Sidoarjo).

KH. Muhammad Romly Tamim, disamping seorang mursyid, beliau juga kreatif dalam menulis kitab. Di antara kitab-kitab karangannya ialah: al-Istighotsah bi Hadrati Rabbil-Bariyyah, Tsamratul Fikriyah, Risalatul Waqi'ah , Risalatush Shalawat an-Nariyah . Beliau wafat di Rejoso Peterongan Jombang pada tanggal 16 Ramadlan 1377 H atau tanggal 6 April 1958 M.


B. Tata Cara Istighotsah

Melaksanakan istighotsah, boleh dilakukan secara bersama-sama (jamaah) dan boleh juga dilakukan secara sendiri-sendiri. Demikian juga waktunya, bebas dilakukan, boleh siang, malam, pagi, atau sore. Seseorang yang akan melaksanakan istighotsah, sayogianya ia sudah dalam keadaan suci, baik badannya, pakaian dan tempatnya, dan suci dari hadats kecil dan besar.

Juga tidak kalah pentingnya, seseorang yang mengamalkan istighotsah menyesuaikan dengan bacaan dan urutan sebagaimana yang telah ditentukan oleh pemiliknya (Kiai Romly). Hal ini penting disampaikan, sebab tidak sedikit orang yang merubah bacaan dan urutan istighotsah  bahkan menambah bacaan sehingga tidak sama dengan aslinya. Padahal urutan bacaan istighotsah ini, menurut riwayat santri-santri senior Kiai Romli adalah atas petunjuk dari guru-guru beliau, baik secara langsung maupun lewat mimpi.

Diceritakan, sebelum membuat wirid istighotsah ini, beliau Kiai Romli melaksanakan riyaddloh dengan puasa selama 3 tahun. Dalam masa-masa riyadlohnya itulah beliau memperoleh ijazah wirid-wirid istighotsah dari para waliyulloh. Wirid pertama yang beliau terima adalah wirid berupa istighfar, dan karena itulah istighfar beliau letakkan di urutan pertama dalam istighosah. Demikian juga urutan berikutnya adalah sesuai dengan urutan beliau menerima ijazah dari para waliyyulloh lainnya. Oleh karena itu sebaiknya dalam mengamalkan istighotsah seseorang menyesuaikan urutan wirid-wirid istighotsah sesuai dengan aslinya.

Setelah siap semuanya, barulah seseorang menghadap qiblat untuk memulai istighotsah dengan terlebih dahulu menghaturan hadiah pahala membaca surat al-Fatihah untuk Nabi, keluarga dan shahabatnya, tabi'in, para wali dan ulama khususnya Shahibul Istighatsah Hadratusy Syaikh KH. Muhammad Romly Tamim.


BAB II

PEMBAHASAN

A.    Tawasul

Tawasul adalah sebuah wasilah yang digunakan kaum muslimin sebelum melakukan istighosah, tahlil atau membaca al-qur’an atau melakukan kegiatan yang berbau agamis yang mana untuk menyambung wasilah kita kepada Allah Swt, para nabi-nabi dan para wali-wali allah baik para ulama’ kiyai atau guru” kita maupun kerabat” kita.

بِسْمِ اللهِ الرَحْمَنِ الّرَحِيْمِ

اِلَيِ حَضْرَةٍ النَّبِى اَلْمُصْطَفَى سَيِّىدِناَ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاِلهِ وَاَصْحَابِهِ اَلْفَاثِحَةْ....

Di tujukan kepada nabi Muhammad SAW, beserta para keluarga dan para sahabat”nya supaya ruh kita tetap tersambung kepada beliau-beliau.

ثُمَّ اِلَى اَرْوَاحِ حَضْرَةٍ اِخْوَانِهِ مِنَ الْاءَ نْبِياَءِ وَالْمُرْ سَلِيْنَ وَالْاءَ وْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحاَ بَةِ وَالثَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ وَالْمُصَنِّفيِنَ وَجَمِيْعِ اَلْمَلَائِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ خًصُوْصًا سَيِّدِناَ اَلشَّيْخِ عَبْدِالْقاَدِرْاَلْجَيْلاَنِي اَلْفاَثِحَةُ.............

Kemudian yang kedua kita tujukan kepada para saudara-saudara kita, para nabi, utusan dan syuhada’, orang-orang sholeh, shohabat, tabi’in, ulama’,mushonnif,dan kepada para malaikat,dan khususnya kepada syekh abdul qadir al-jailani.

ثُمَّ اِلَى جَمِيْعِ اَهْلِ اْلقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُوءْمِنِيْنَ وَالْمُوءْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ اْلاَرْضَ وَمَغَارِبِهَا بَرِّهاَ وَبَحْرِهَا خثصُوْصًا اَبَاءِنَ وَاُمَّهاَ تِناَ وَاَجْدَادَناَ وَجَدَاتِناَ وَمَشَايِخِناَ وَمَشَايِخَ مَشَايِخِناَ وَلِمَنْ اِجْتَمَعْناَ هَهُناَ بِسَبِهِ اَلْفاَتِحَةُ..........

kemudian yang ketiga kita khususkan kepada semua kerabat kita kaum muslimin baik yang laki –laki maupun perempuan yang mana telah meninggal baik di bumi bagian barat maupun dibumi bagian timur َdan didaratan maupun yang di lautan.

Istighosah

1.    أسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ (100) ×

Artinya : Saya mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung

a.    Makna Kalimat Istighfar

Istighfar (Arab: إستغفار, Istiġfār) atau Astaghfirullah (أستغفر الله‎ ʾastaġfiru l-lāh) adalah tindakan meminta maaf atau memohon keampunan kepada Allah yang dilakukan oleh umat Islam.

b.    Hukum Membaca Istighfar

Hukum melafalkan istighfar, menurut Tolhah, bisa wajib, sunnah, makruh, bahkan haram. Wajib diucapkan saat seseorang menyadari bahwa dia telah berbuat dosa. Istighfar hukumnya sunnah diucapkan dalam setiap suasana dan kondisi dengan alasan meneladani akhlak Rasulullah yang beristighfar minimal 70 kali sehari, di riwayat lain disebutkan 100 kali per hari.

istighfar juga bersifat makruh ketika di lafalkan tanpa ada sanad dan Rasulullah tidak menganjurkannya. Seperti beristighfar saat berjalan di belakang jenazah ketika mengantarkannya ke liang lahat. Lalu beristighfar juga bisa menjadi haram jika dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana dalam QS: At-Taubah: 9: 113 yang melarang seorang mukmin beristighfar atau memohonkan ampunan untuk saudaranya yang kafir, walaupun orang tersebut merupakan kerabat dekat.

c.    Keutamaan Membaca Istighfar

Beberapa keutamaan melafalkan istighfar, menurut Ustadz Tolhah Nuhin,Lc sebagai berikut:

1)   Menyelamatkan manusia dari azab.

2)   Bisa menurunkan hujan.

3)   Memberikan kenikmatan, kelimpahan rezeki dan barakah.

4)   Menghindarkan dari paceklik, kefakiran, tanaman yang kurang bagus, dan kemandulan.

5)   Kenikmatan yang terus ditambah.

6)   Allah berikan jalan keluar dari masalah hidupnya.

7)   Mendatangkan rezeki dari arah yang tak disangka-sangka.

2.    لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِا للهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ (100) ×

Artiya : Tiada daya untuk menjauhi maksiat kecuali dengan pemeliharaan Allah dan tiada kekuatan untuk melakukan ketaatan kecuali dengan pertolongan Allah

a.     Makna Kalimat Hauqalah

La haula wa la quwwata illa billahi artinya tiada daya dan upaya kecuali dengan bantuan dari Allah.

Ibnu Abbas radhiyallahu‘anhu berkata ketika menjelaskan arti ungkapan tersebut: “Maksudnya ialah tiada daya bagi kita untuk mengamalkan ketaatan kecuali dengan pertolongan Allah, dan tiada kekuatan bagi kita untuk meninggalkan maksiat melainkan dengan batuan-Nya pula.” (ad-Durr al-Mantsur, as-Suyuthi, 5/393).

b.     Keutamaan Kalimat Hauqalah

Telah datang keterangan dari hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menjelaskan tentang keutamaan ungkapan tersebut. Berikut di antaranya:

1)   Dapat menghapuskan dosa.

2)   Termasuk al-baqiyatush sholihat (amalan-amalan yang kekal lagi shalih)

3)    Salah satu harta simpanan di surga.

4)   Merupakan tanaman di surga.

5)   Termasuk salah satu pintu surga.

6)   Merupakan ucapan orang yang berserah diri kepada Allah.

3.    اللهُمَ صَلِّي عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد (100) ×

Artinya : Ya Allah. Limpahkanlah rahmat dan kemuliaan kepada junjungan kami Nabi Muhammad berserta keluarganya

a.    Makna Shalawat Nabi Muhammad

(Fathul Bari) Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:”Makna shalawat Allah atas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah pujian-Nya terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan penjagaan-Nya terhadap beliau, penampakkan kemuliaan, keutamaan dan kehormatan beliau. Dan shalawat kita kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah, kita memohon kepada Allah tambahan di dalam pujian-Nya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan penampakkan kemuliaan, keutamaan dan kehormatan beliau serta kedekatan beliau kepada Allah.” (Jalaa’ul Afhaam, hal 261-262).

b.     Hukum Shalawat Kepada Nabi Muhammad

Shalawat terhadap Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah wajib atas setiap muslim, baligh (dewasa menurut kacamata agama) dan berakal, sekali seumur hidup. Adapun selain itu (selain shalawat yang sekali) adalah sunnah yang dianjurkan. (asy-Syifaa, oleh al-Qadhi ‘Iyadh jilid 2 hal 62).

c.     Keutamaan Shalawat Kepada Nabi Muhammad

Banyak sekali hadits yang menjelaskan tentang keutamaan bershalawat kepada Nabi. Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah menyebutkan secara garis besar tentang buah dari shalawat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, di antaranya:

1.    Mendapatkan kebaikan, dinaikkan derajat dan penghapusan dosa

2.    Mendapat Syafa’at beliau pada hari kiamat

3.    Dikabulkannya do’a

4.    Diampuni dosa dan dijauhkan dari kegundahan

5.    Untuk mendapatkan majelis yang baik (berkah)

6.    Untuk melanggengkan dan meningkatkan cinta kita kepada Nabi

7.    Untuk mendapatkan berkah bagi jiwa, umur dan amalannya dan sebab kebaikannya (Jalaaul Afham hal. 612-626).

d.    Waktu-waktu yang Disunnahkan untuk Mengucapkan Shalawat

Para ulama menyebutkan waktu-waktu dan kondisi-kondisi yang disunahkan untuk bershalawat, dan mungkin secara singkat penjelasannya sebagai berikut:

1)        Setelah mendengar dan mengikuti ucapan muadzin ketika adzan

2)        Ketika masuk dan keluar masjid

3)        Setelah tasyahud (tahiyat) akhir di dalam shalat

4)        Setelah doa qunut

5)        Sebelum dan sesudah berdoa

6)        Ketika berkhutbah jum’at, I’ed, Istisqa dan lain-lain (khusus bagi khatib)

7)        Ketika disebut nama beliau shallallahu 'alaihi wasallam

8)        Hari jum’at

9)        Ketika pagi dan sore

10)    Ketika menutup sebuah majelis atau pertemuan (taklim, kajian, pelajaran dll)

4.         يَا اللَّهُ يَا قَدِيْم   (100) ×

Artinya :

“Wahai Allah, wahai Dzat Yang ada tanpa Permulaan”.

Tujuan pembacaan ini agar kita meyakini bahwa Allah itu Maha Terdahulu dan tidak ada yang mendahuluinya. Sebelum segala sesuatu itu ada Allah sudah ada.

5.         يَا سَمِيْعُ يَا بَصِيْرُ (100)×

Artinya :

“Wahai Dzat yang Maha Mendengar dan Maha Melihat”.

Tujuan pembacaan ini agar kita meyakini bahwa Allah mendengar segala sesuatu baik diucapkan secara dhohir ataupun batin. Dan Allah melihat segala sesuatu baik yang tampak atau tersembunyi.

6.         يَا مُبْدِئُ يَا خَالِقُ (100)×

Artinya :

“Wahai Dzat yang mewujudkan sesuatu dari tidak ada, wahai Dzat Maha Pencipta”.

Tujuan pembacaan ini agar kita bahwa Allah itu merupakan Dzat yang mengawali dan tidak ada yang mendahuluinya. Hal ini dapat dibuktikan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu sebelum segala sesuatu ada.

7.         يَا حَفِيضُ يَا نَصِيرُ يَا وَكِيلُ يَا ا للهُ (100)×

Artinya: “Wahai Dzat yang memelihara dari keburukan dan kebinasaan, wahai Dzat Yang Maha Menolong, wahai Dzat yang menjamin rizki para hamba dan mengetahui kesulitan-kesulitan hamba, ya Allah”.

a.    Lafadz Ya Hafidz

Khasiat lafadz Ya hafidz yaitu apabila sesorang membaca kalimat ya hafidz pada tempat yang menyeramkan pasti akan menemukan barokahnya asma ini seketika pada waktu itu juga sehingga orang yang di temple (merekat dalam hati) asma ini maka jika tidur dengan serigala, serigala tersebut tidak akan membahayakan.

Barang siapa bepergian selalu berdzikir dengan kalimat yaa khafidz maka Allah akan menjaganya selama dalam perjalanan sampai kembali pulang.

b.    Lafadz Ya Nashir

Khasiat lafadz ya nashir yaitu siapa saja yang berada di tengah tengah peperangan lalu dzikir dengan lafadz ya nashir maka akan diberikan kekalahan dan kehancuran pada musuhnya dan orang tersebut diberi pertolongan.

Barang siapa pada saat berdebat berdzikir dengan lafadz ya nashir maka orang tersebut akan diberi pertolongan dan kemenangan.

c.    Lafadz Ya Wakil

Khasiat ya wakil yaitu untuk membuka jalan terhadap beberapa keinginan dan menghindari beberapa musibah, bila seorang takut terhadap petir serta hal yang lainny lalu memperbanyak membaca ya wakil tentu Allah akan menghilangkan dari perkara yang ditakuti  tersebut dan orang tersebut akan dibukakan pintu kebagusan dan rizkinya..

Khasiat ya wakilu kita bias mengamalkan kalimat ya wakilu sebanyak 1000 kali maka Allah akan membukakan pintu rezeki dan segala kebaikan.

Perbanyaklah membaca ya wakil maka allah akan mencukupi kebutuhan dan memberinya rizki yang tak terhingga banyaknya.

d.   Lafadz Ya Allah

Barang siapa yang memperbanyak dzikir dengan kalimat Allah, Allah, Allah maka tidak akan ada orang yang kuat mamandang orang tersebut karena mengagungkan terhadap orang tersebut.

8.         يا حَيُّ يَ ا قَيُّومُ بِرَحمَتِكَ اَستَغِيثُ (100)×

Artinya: “Wahai Allah yang Maha hidup dan Berdiri sendiri, dengan rahmat-Mu tolonglah diriku”.

Sebagian ulama memasukkan nama Al-Hayyu Al-Qayyum dalam nama Allah yang agung (ism Allah al-a’zham) seperti yang dipilih oleh Ibnul Qayyim dalam Zaad Al-Ma’ad (4: 187). Dasarnya adalah hadis berikut:

عَنْ أَنَسٍ أَنَّهُ كَانَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- جَالِسًا وَرَجُلٌ يُصَلِّى ثُمَّ دَعَا اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ الْمَنَّانُ بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ يَا حَىُّ يَا قَيُّومُ.

فَقَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « لَقَدْ دَعَا اللَّهَ بِاسْمِهِ الْعَظِيمِ الَّذِى إِذَا دُعِىَ بِهِ أَجَابَ وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى

Dari Anas, ia pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang dalam keadaan duduk lantas ada seseorang yang sholat, kemudian ia berdoa:

Allahumma Inni As-Aluka Bi-Anna Lakal Hamda, Laa Ilaha Illa Anta Al-Mannaan Badii’us Samaawaati Wal Ardh, Yaa Dzal Jalali Wal Ikram, Yaa Hayyu Yaa Qayyum

Artinya:

Ya Allah, aku meminta pada-Mu karena segala puji hanya untuk-Mu, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, Yang Banyak Memberi Karunia, Yang Menciptakan langit dan bumi, Wahai Allah yang Maha Mulia dan Penuh Kemuliaan, Ya Hayyu Ya Qayyum –Yang Maha Hidup dan Tidak Bergantung pada Makhluk-Nya-].”

Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh ia telah berdoa pada Allah dengan nama yang agung, di mana siapa yang berdoa dengan nama tersebut, maka akan diijabahi. Dan jika diminta dengan nama tersebut, maka Allah akan beri.” [HR. Abu Daud no. 1495 dan An-Nasa’i no. 1301. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadis ini shahih].

9.         يَا لَطِيْفُ (100)×

Artinya : Wahai Dzat yang Maha Lembut.

Bacaan ini memiliki arti bahwa Allah adalah Dzat yang Maha Lembut.  Kita dapat mengamalkan wirid ini untuk menjadikan hati kita lembut atau tidak keras.

Tujuan kita untuk membaca kalimat ini ialah memuji Dzat Allah yang memilki sifat kelembutan yang hakiki. Kita juga bermaksud untuk mngharapkan kepada Allah supaya kita diberikan sifat dan sikap yang lembut baik kepada sesame manusia maupun makhluk hidup yang lainnya.

Manfaat dari bacaan di atas yaitu supaya kita diberi kesadaran oleh Allah atas salah satu sifat baik Allah. Bacaan ini juga bisa kita amalkan ketika menghadapi seseorang yang keras hatinya, kita bacakan ya lathiif sebanyak-banyaknya agar hatinya mnjadi lembut.

10.     أسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ انا الله كَانَ غَفَّارًا (21) ×

Artinya : “Aku mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, sungguh Allah Dzat Yang Maha Pengampun” .

Adapun dalil dari aunnah Rosul yang menunjukkan bahwa memperbanyak istighfar merupakan salah satu kunci rizki, suatu hadist yang berbunyi:

“barang siapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihanya, kelapanganya untuk setiap kesmpitanya dan rzki dari arh yang tidak disangka-sangka”

11.     أللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ قَدْ ضَاقَتْ حِيْلَتِي أدْرِكْنِي يَا رَسُولَ اللهُ (21)× 

Artinya : Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kemuliaan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, sungguh telah habis daya dan upayaku maka tolonglah kami, Ya Allah Ya Allah Ya Allah

Adapun manfat yang trkandung dalam bacaan Sholawat yaitu: lebih diutamakan pada hari kiamat, mengundang datangnya karunia dan nikmat-nikmat dari Allah SWT, mendaatkan kebanggaan Rosululloh merasa senang, ebagai mena bliau bersabda: “sesungguhnya aku membanggakan adanya kalian kepada umat-umat yang lainya”, diangkatnya baginya sepuluh derajat dan dihapus darinya sepuluh keburukan, dan lebih dekat dengan Allah SWT

12.         اللَّهُمَّ صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍنِ الَّذِىْ تَنْحَلُّ بِهِ العُقَدُ وَ تَنْفَرِجُ بِهِ الكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ فىِ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ (3)×   

Artinya :

“Ya Allah, limpahkanlah sholawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh  kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta khusnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun,dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau”

a.    Faedah Membaca Shalawat Nariyah

1)   Barang siapa yang membaca shalawat nariyah sebanyak 11 x sehabis shalat fardu maka Allah akan memudahkan rizkinya dan derajatnya akan diangkat di mata masyarakat.

2)   Barang siapa membaca shalawat nariyah sebanyak 31 kali setiap sehabis shalat fardu akan dimudahkan segala urusannya.

3)   Barang siapa yang mau mengamalkan shalawat nariyah dengan membacanya sebanyak 90 kali setiap harinya akan dimudahkan rezekinya, dibukakan pintu kebijakan, di jauhi dari segala penyakit oleh Allah SWT.

4)   Apabila kita mau membaca shalawat nariyah sebanyak 300 kali setiap habis shalat fardu maka Allah akan mengabulkan segala hajat besar kita dan menjauhkan kita dari macam bahaya yang besar.

5)   Faedah terakhir membaca shalawat nariyah yang kami tahu, barang siapa yang membaca shalawat nariyah sebanyak 4444 kali semua yang dikehendakinya akan tercapai dengan cepat.

b.    Manfaat Shalawat Nariyah

1.   Dimudahkan rizkinya

2.   Dimudahkan urusannya

3.   Dijauhkan dari penyakit dan bahaya

4.   Dikabulkan hajatnya

13.         اللَهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحمَدٍ صَلاَةٌ تُنْجيْنَا بِهَا مِنَ جَمِيْعَ الأهَوْاَلِ وَالأَفَاتِ وَتَقْضِي لَنَا بها جَمِيعَ الحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَيّئاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَي الدَرَجَاتِ وَتُبَلّغُنَا بِهَا أَقْصَي الغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الخَيرَاتِ فِي الحَيَاةِ وَبَعْدَ المَمَاتِ برحمتك يا أرحم الراحمين (3)×

Artinya:

“Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang dengan rahmat itu Engkau akan menyelamatkan kita dari semua keadaan yang mendebarkan dan dari semua cobaan yang dengan rahmat itu Engkau akan mendatangkan kepada kita hajat, Yang dengan rahmat itu Engkau akan membersihkan kita dari semua keburukan/kesalahan. Yang dengan rahmat itu Engkau akan mengangkat kita kepada setinggi-tinggi derajat.Yang dengan rahmat itu pula Engkau akan menyampaikan kita kepada sesempurna-sempurnanya semua maksud dari semua kebaikan pada waktu hidup dan setelah mati”.

Penjelasan Tentang Khasiat Sholawat Munjiyat:

a.    Barang siapa yang suka membaca sholawat Munjiyat pada setiap hari sebanyak 500 kali, niscaya ALLAH akan mengabulkan semua hajatnya,baik hajat dunia maupun akhirat. Seperti umpamanya,minta kaya atau minta dikaruniai anak,maka akan segera terkabul.

b.    Sebagian Ulama berkata: Sesungguhnya sholawat Munjiyat itu adalah sebagian dari gedung-gedung Arsy”.

c.    Barang siapa yang membaca sholawat Munjiyat sebanyak 100 kali pada tengah malam setelah sholat Tahajud, maka apa yang di mintanya ALLAH akan segera mengabulkannya, suatu pengabulan yang lebih cepat dari pada kilat.

14.     يَا بَدِيْعُ (41)×

Artinya : Wahai Dzat yang menciptakan makhluk tanpa ada contoh sebelumnya

Maksud bacaan diatas ialah Allah merupakan Dzat satu-satunya yang meciptakan alam semesta,langit dan bumi dan lain-lain  tidak ada satupun yang tandingannya,maksud dari kalimat diatas adalah memuji terhadap allah supaya kita mendapatkan rahmat dan ampunanya sehingga kita di ampuni dosannya dan dimasukkan kedalam surganya.

15.     الله أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ يَا رَبَّنَا وَإلَهَنَا وَسَيِّدَنَا أنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ (3)×

Artinya : Allah maha besar maha mulia, Wahai Tuhan kami, sesembahan kami, tuan kami, Engkau-lah penolong kami, menangkan kami atas orang­orang kafir

Maksudnya adalah memuji tentang kebesaran Allah SWT  tidak ada satu pun yang dapat menandinginya,dan allah adalah tuhan semeseta alam ,hanyalah kepada allah umat islam menyembah dan allah adalah yang maha kuat tidak ada yang mampu menandinginya manfaat membaca kalimat tersebut adalah supaya kita bias terhindar dari godaan kafir yang seakaan”akan menganggu kita dimanapun dan kapan pun kita berada dan membaca kalimat toyyiban di atas tersebut menambah keiman dan keyakinan kita kepada allah SWT.

16.  حَصَّنْتُكُمْ بِالْحَيِّ الْقَيُّوْمِ الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ أبَدًا وَدَفَعْتُ عَنْكُمُ السُّوْءَ بِألْفِ ألْفِ ألْفِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِا للهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ (3)×

Aku mohonkan pemeliharaan untuk kalian kepada Dzat yang maha hidup dan terus menerus mengatur hamba-Nya yang tidak pernah mati selamanya, dan aku tolak dan hindarkan dari kalian segala keburukan dengan sejuta bacaan “La haula wa la quwwata illa billahil aliyyil adzim”(maksudnya adalah kita meminta perlindungan dari allah dari berbagai macam bahaya yang selalu menyertai kita baik itu godaan setan atau pun balak(bencana) yang tiba-tiba dating pada saat waktu yang tidak dapat kita duga,manfaat nya adalah kita selalu terjaga dari berbagai godaan setan dan orang-orang jahat Karena allah selalu menjaga kita dari jauhan.

17.  اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى اَنْعَمَ عَلَيْنَا وَهَدَانَا عَلَى دِيْنِ الْاِسْلَامِ (3)×

Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat dan petunjukNya kepada kita atas Agama Islam.

Maksud dari arti tersebut bermakna bahwa kita memuji kepada Allah swt dengan segala pujian yang baik, karena kita masih diberikan nikmat serta petunjuk melalui Agama Islam ini.

Tujuan kita membaca kalimat ini yaitu mengucap rasa syukur untuk memuji Allah yang penyampaiannya menggunakan kata “segala puji” yang melambangkan bahwa semua/segala puji-pujian yang baik kita panjatkan kepada Allah swt. di mana puji-pujian yang baik tersebut tercurah karena kita telah diberikan nikmat dan petunjukNya melalui agama kita ini.

Kalimat ini kita baca dengan mengharap kepada Allah untuk tetap diberikan iman, tetap menjalankan perintah agama dan diberi rasa sadar bahwa yang memberikan nikmat dan petunjuk yaitu Allah swt melalui Agama Islam.

Manfaat/fadhilah membaca kalimat ini ialah dapat terus menghidupkan rasa syukur atas semua pemberian yang telah Allah limpahkan; Allah senantiasa menambahkan kenikmatan kepada kita baik di dunia maupun di Akhirat kelak; Tetap diberikan rasa Iman kepada diri kita dengan terus berpegang teguh pada Agama Islam yang didalamnya terdapat petunjuk-petunjuk guna menyelamatkan kita dari kehidupan dunia yang dapat membuat kita lalai dan tersesat.

18.     بِسْمِ اللهِ مَا شَاءَ الله لَا يَسُوْقُ الْخَيْرَ اِلَّا الله

بِسْمِ اللهِ مَا شَاءَ الله لَا يَصْرِفُ السُّوْءَ اِلَّا الله

بِسْمِ اللهِ مَا شَاءَ الله مَا كَانَ مِنْ نِّعْمَةٍ فَمِنَ الله

بِسْمِ اللهِ مَا شَاءَ الله لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ (3)×

Artinya:

a.       Dengan nama Allah, segala sesuatu adalah atas kehendak Allah, tidak ada yang menggiring (kepada) kebaikan kecuali Allah.

Makna yang terkandung pada kalimat di atas yakni dengan menyebut asma Allah, bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini terjadi atas kehendakNya, dan kita telah mengakui kalau tidak ada yang mampu menggiring kepada kebaikan kecuali atas kehendak Allah.

Tujuan kita membaca kalimat ini yaitu dengan menyebut nama Allah kita membuktikan dan kita meyakini bahwa semua yang sudah terjadi dan sedang terjadi serta yang akan terjadi ialah kehendak dari Allah. Dan kita percaya bahwa hanya Allah lah yang dapat menggiring kita kepada kebaikan.

Kalimat ini kita baca dengan mengharap supaya kita diberikan kekuatan untuk mengarah pada kebaikan, dan meminta kepada Allah untuk dikembalikan ke jalan yang benar. Serta berharap supaya hati kita termotivasi untuk melakukan kebaikan.

Manfaat/fadhilah membaca kalimat ini adalah supaya mata hati kita mendapatkan hidayah dan merasa sadar bahwa Allah lah yang berkehendak atas segala sesuatu; Akan diubah jalan hidup kita menuju kepada kebaikan dan bermanfaat atas izin Allah swt.; Rasa iman akan tetap utuh; Diberikan kesadaran untuk menuju ke jalan yang benar dan diridhoi oleh Allah swt.

b.      Dengan nama Allah, segala sesuatu adalah atas kehendak Allah, tiada yang (dapat) menghilangkan keburukan kecuali Allah

Makna yang terkandung pada kalimat di atas yakni dengan menyebut asma Allah, bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini terjadi atas kehendakNya, dan kita telah mengakui kalau tidak ada yang mampu menghilangkan keburukan kecuali atas kehendak Allah.

Tujuan kita membaca kalimat ini yaitu dengan menyebut nama Allah kita membuktikan dan kita meyakini bahwa semua yang sudah terjadi dan sedang terjadi serta yang akan terjadi ialah kehendak dari Allah. Dan tetap sadar bahwa hanya Allah lah yang dapat menghilangkan keburukan.

Kalimat ini kita baca dengan mengharap supaya Allah dapat menghilangkan hal buruk yang ada pada diri kita seperti sifat, sikap, perkataan, tindakan, perbuatan dan kebiasaan yang kurang baik dan tidak bermanfaat.

Manfaat/fadhilah membaca kalimat ini adalah supaya mata hati kita mendapatkan hidayah dan merasa sadar bahwa Allah lah yang berkehendak atas segala sesuatu; Kita akan merasa sadar untuk tidak berbuat keburukan dengan tetap berusaha untuk menjauhi segala yang mengarah pada keburukan; Secara tidak langsung akan muncul perasaan bersalah jika akan berbuat sesuatu yang mengarah pada keburukan; Rasa iman akan tetap utuh.

c.       Dengan nama Allah, segala sesuatu adalah atas kehendak Allah, semua kenikmatan apapun bentuknya, maka itu dari Allah.

Makna yang terkandung pada kalimat di atas yakni dengan menyebut asma Allah, bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini terjadi atas kehendakNya, dan kita telah mengakui bahwa semua kenikmatan apapun bentuknya datangnya dari Allah.

Tujuan kita membaca kalimat ini yaitu dengan menyebut nama Allah kita membuktikan dan kita meyakini bahwa semua yang sudah terjadi dan sedang terjadi serta yang akan terjadi ialah kehendak dari Allah. Dan percaya dan mengakui bahwa semua nikmat yang ada merupakan pemberian dari Allah swt.

Kalimat ini kita baca dengan mengharap supaya Allah memberikan kesadaran kepada kita bahwa yang memberikan nikmat ialah Allah swt. Dan kita boleh berharap kepada Allah untuk diberikan nikmat baik nikmat dunia dan akhirat, serta berharap untuk tidak terlena dan lalai terhadap semua kenikmatan yang telah Allah berikan.

Manfaat/fadhilah membaca kalimat ini adalah supaya mata hati kita mendapatkan hidayah dan merasa sadar bahwa Allah lah yang berkehendak atas segala sesuatu; Muncul rasa syukur dalam diri kita; tidak Terbawa suasana dan terlena bila mendapat nikmat yang banyak; Rezeki dan nikmat kita akan ditambah oleh Allah; Timbul rasa percaya bahwa semua ketikmatan akan ada pada waktunya; Rasa iman akan tetap utuh

d.      Dengan nama Allah, segala sesuatu adalah atas kehendak Allah, tiada daya dan upaya kecuali milik Allah dzat yang Maha Luhur dan Agung.

Makna yang terkandung pada kalimat di atas yakni dengan menyebut asma Allah, bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini terjadi atas kehendakNya, dan kita percaya bahwa tiada yang dapat memberikan upaya dan kekuatan melainkan Allah swt yang Maha Luhur lagi Maha Agung.

Tujuan kita membaca kalimat ini yaitu dengan menyebut nama Allah kita membuktikan dan kita meyakini bahwa semua yang sudah terjadi dan sedang terjadi serta yang akan terjadi ialah kehendak dari Allah. Mengakui bahwa yang tidak ada daya dan upaya bila bukan karena Allah swt. dan mengharap bahwa hanya kepada Allah lah kita meminta kekuatan dan pertolongan, serta kembali memujinya dengan pujian yang bagus yakni yang Maha Luhur dan Maha Agung.

Kalimat ini kita baca dengan mengharap bahwa Allah akan senantiasa berkehendak memberikan kita kekuatan dan membantu kita saat berada kesulitan dan tetap diberi hati yang kuat demi menahan apa saja yang membuat kita bersikap, bertindak dan berperilaku buruk.

Manfaat/fadhilah membaca kalimat ini adalah supaya mata hati kita mendapatkan hidayah dan merasa sadar bahwa Allah lah yang berkehendak atas segala sesuatu; Hati ini akan merasa diberikan kekuatan untuk melawan hal hal yang mungkar; Diri ini seakan-akan mendapat dorongan dan tambahan kekuatan jasmani maupun rohani yang dapat membantu di kala berada pada kondisi yang menyulitkan; Akan dipermudah jalan hidupnya; Rasa iman akan tetap utuh.

19.     سَأَ لْتُكَ يَا غَفَّارُ عَفْوًا وَ تَوْبَةً وَ بِالْقَهْرِ يَا قَهَّارُ خُذْ مَنْ تَحَيَّلاَ  (3)×

Artinya : Aku mohon Kepada-Mu Wahai Allah Yang Maha Lembut (dan penyantun kepada hamba-Nya), limpahkan kelembutanMu kepada kami semua. Aku mohon kepadaMu wahai Allah Yang Maha Pengampun untuk menerima permohonan ampunan dan taubat kami. Dengan kekuatanMu wahai Allah Yang Maha Perkasa selamatkan kami dari semua tipu daya

Adapun fadhilah membaca kalimat ini yaitu Barang siapa berdzikir dengan kalimat yaa Ghaffaar setelah selesai sholat jum’at sebanyak seratus kali maka akan Nampak tanda-tanda orang yang mendapat pengampunan dari Allah.

Ketika amarah menyala di dalam hati seseorang, kemudian orang itu ingat dan membaca yaa Ghaffaar, maka amarah itu akan reda.

Barang siapa yang membaca ya Ghaffaar setiap hari setelah sholat ‘Ashar, Allah SWT akan memasukkan orang yang membacanya dalam golongan orang-orang yang diampuni oleh-Nya.

Kalimat yang Qohhaar barang siapa yang selalu berdzikir dengan lafadz tersebut maka akan dapat menghilangkan rasa kagum terhadap sesuatu selain Allah serta untuk menjernihkan hati dari segala sesuatu yang bersandar pada keduniaan semata.

Apabila kalimat ya Qohhaar ini dibaca setiap hari sebanyak 306 kali insyaAllah hati kita akan terlepas dari rasa susah dan kesulitan urusan dunia dan kita akan mendapatkan keunggulan dari orang-orang yang memusuhi kita.

20.              يَا جَبَّارُ يَا قَهَّارُ يَا ذَاالْبَطْشِ الشَّدِيْدِ خُذْ حَقَّنَا وَ حَقَّ الْمُس‍ْلِمِيْنَ مِمَّنْ ظَلَمَنَا وَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ تَعَدَّى عَلَيْنَا  وَ عَلَى الْمُسْلِمِيْنَ (3)×

Artinya : Wahai Dzat yang maha mengalahkan, maha menundukkan, Dzat yang keras azab-Nya, ambilkan hak-hak kami dan hak-hak umat Islam dari orang-orang yang menzhalimi kami dan menzhalimi umat Islam, yang telah menganiaya kami dan menganiaya umat Islam.

Adapun Fadilah,khasiat serta amalan membaca Al-Jabbaaru atau Yaa Jabbaar:

Barang siapa yang berdzikir dengan lafad Yaa Jabbaar atau Al-Jabbaaru Tiap-tiap Hari Sebanyak 206 kali atau 226 kali pada siang hari dan malam, Insha Allah tidak akan Ada orang yang berani mendzolimi dan akan selalu di beri kekuatan dalam menghadapi musuh.

a.       Menundukkan hati Musuh.

Dengan membiasakan mewiridkan “yaa Jabbaar” seseorang akan terpelihara dari ancaman orang yang bermasuk jahat, seperti orang yang dengki, dendam, benci, atau penjahat yang berniat merampok atau menganiaya diri anda. Kalimat ” yaa Jabaar” dapat digunakan untuk menundukan hati musuh atau orang yang berniat jahat terhadap diri anda. Dalam persaingan bisnis , karir dewasa ini kadangkala seseorang tidak segan untuk mencelakakan atau membunuh pesaingnya dengan berbagai cara. Mulai dari menyewa pembunuh bayaran, melakukan sendiri atau menggunakan ilmu hitam seperti sihir dan santet. Jika anda merasa kuatir terhadap ancaman kejahatan dari pesaing, lawan, atau orang yang bermaksud mencelakakan anda, bacalah “yaa Jabbar” sebanyak 300, 500 atau 700x setiap hari . Niscaya anda akan terhindar dari kejahatan orang tersebut.

b.    Menjauhkan keberingasan orang yang dzalim.

Kalau kita amati berita di media cetak maupun elektronik (TV) dewasa ini , setiap hari kita selalu dijejali dengan berita kejadian kriminal yang menimpa orang dimana saja. Berita tentang perampokan, pembunuhan, pemerkosaan, selalu menghiasi berita utama pada media cetak maupun elektronik. Banyak peristiwa kejahatan yang sulit kita pahami menimpa orang tertentu, ada pembunuhan di Mall, kompleks perumahan elit, bahkan ditengah keramaian seperti pasar, pertokoan maupun perkantoran. Insya Allah dengan mewiridkan ” yaa Jabbar” minimal 100x setiap selesai sholat anda akan terpelihara dari perbuatan orang dzalim sebagaimana sering kita baca dan lihat pada media cetak maupun elektronik tersebut.

Baca juga artikel yang lain:

  1. Pengertian Bid'ah
  2. Konsep Manusia Menurut Aliran Humanisme dan Islam
  3. Konsep Manusia dalam Prespektif Aliran Psikoanalisa dan Behaviorisme
  4. Terjemah Surat Yasin
  5. Seni dan Keindahan
  6. Potensi Generasi Muda
  7. Perkembangan Ilmu Biologi, Fisika, dan Kimia Menurut Pengetahuan Barat dan Islam
  8. Pandangan Hidup, Ideologi, Tanggung Jawab, Harapan, dan Doa
  9. Istighosah
  10. Makna dan Fadhilah Surat Al-Falaq 1-5
  11. Makna dan Fadhilah Surat Al Ikhlas 1-4

BAB III

PENUTUP

A.    Do’a Istighosah

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

              الحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ. حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَامَهُ وَيُكَافِي مَزِيْدَهُ يَارَبَّنَا لَكَ الحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ الكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّم. بِسْمِ اللهِ يَا رَبُّنَا اللهُ حَسْبُنَا اللهُ تَوَكَّلْنَا عَلى اللهِ وَاعْتَصَمْنا بِاللهِ فَوَّضْنَا اَمْرِنَا اِلى اللهِ مَا شآاللهُ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الأَهْوَالِ وَالآفَاتِ وَتَقْضِيْ لَنَا بِهاَ جَمِيْعَ الحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمْيْعِ السَّيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ اَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَا اَقْصَى الغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الخَيْرَاتِ فِي الحَيَاتِ وَبَعْدَ المَمَاتِ.

            اللهُمَّ يَا رَبَّنَا سَهّْلْ عُمُوْرَنَا وَ حَصِّلْ مَقَاصِدَنَا وَبَلِّغْنَا اِلَيْكَ يَا اللهُ يَا رَحْمنِ يَا رَحَيْمِ. وَبَلِّغْنَا اِلَى الحَرَمَيْنِ لِلْحَجِّ وَالعُمْرَةِ وَزِيَارَةِ قَبْرِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَعَ السَّلَامَةِ وَالعَافِيَةِ بِلَا مَشَقَّةٍ وَلَا تَعَبٍ. اللهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَاَبْصَرِنَا وَ قُوَّتِنَا مَآاَحْيَيْتَنَا. اللهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ عُمُرِنَا آخِرَهُ وَخَيْرَ عَمَالِنَا خَوَاتِمَهُ وَخَيْرَ اَيَّامِنَا يَوْمَ اَلْقَاكَ فِيْهِ.

           اللهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ اِثْمٍ وَالغَنِيْمَةْ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالفَوْزَ بِالْجَنَّةِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالعَفْوَ عِنْدَ الحِسَابِ. اللهُمَّ اَحْسِنْ عَا قِبَتَنَا فِي العُمُوْرِ كُلِّهَا. وَاَجِرْنَا مِنْ حِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الأخِرَةِ. اللهُمَّ يَا اِلَهَنَا وَاِلَهَ كُلِّ شَيْئٍ اِلَهًا وَاحِدًا. لَا اِلَهَ اِلَّا اَنْتَ، يَا بَدِيْعَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ يَا ذَاالجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ يَا حَنَّانُ يَا مَنَّانُ. اِنَّأ نَسْئَلُكَ وَنَتَوَجَّهُ اِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحّمَّدٍ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ يَا نَبِيَّ اللهً يَا رَسُولَ اللهِ يَا حَبِيبَ اللهِ يَا سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِنَّا نَتَوَجَّهُ بِكَ اِلَى رَبِّنَا فِيْ قَضَاءِ حَاجَاتِنَا هَذِهِ.....

         اللهُمَّ سَلِّمْ دِيْنَنَا وَثَبِّتْ اِيْمَانَنَا وَطَوِّلْ عُمُوْرَنَا وَصَحِّحْ اَجْسَادَنَا وَنَوِّرْ قُلُوبَنَا وَيَسِّرْ اُمُوْرَنَا وَاشْرَحْ صُدُوْرَنَا وَوَسِّعْ اَرْزَاقَنَا وَحَسِّنْ اَعْمَالَنَا وَاِلَى الخَيْرِ قَرِّبْنَا وَمِنْ شَرِّ بَعِّدْنَا وَاقْضِ حَوَائِجَنَا فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَلأَخِرَةِ.

         رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارَكَ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ.

Artinya :

Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Segala puji bagi Dia, puji-pujian kepada-Nya, sebagaimana semestinya memuji wajah-Mu yang mulia dan kekuatan agung-Mu.  Ya Allah, sampaikanlah sholawat kepada junjungan kita, Muhammad SAW  beserta keluarga dan sahabatnya. Dengan namamu Ya Allah, ya Robbi, semoga Allah mengasihani kita, mencukupkan kita, mempercayakan kita untuk bertawakkal kepadaNya, menjaga kita, karena kita menyerahkan semua urusan kita kepada mu Ya Allah, jika Allah menghendaki. Tidak ada daya dan kekuatan melainkan dari sisi Engkau Ya Allah. Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang dengan rahmat itu Engkau akan menyelamatkan kita dari semua keadaan yang mendebarkan dan dari semua cobaan yang dengan rahmat itu Engkau akan mendatangkan kepada kita hajat, Yang dengan rahmat itu Engkau akan membersihkan kita dari semua keburukan/kesalahan. Yang dengan rahmat itu Engkau akan mengangkat kita kepada setinggi-tinggi derajat.Yang dengan rahmat itu pula Engkau akan menyampaikan kita kepada sesempurna-sempurnanya semua maksud dari semua kebaikan pada waktu hidup dan setelah mati.

Ya Allah Ya Robbi, mudahkanlah urusan-urusan kami, sampaikanlah kami kepada maksud dan tujuan kami, dan sampaikan pula kami kepadaMu Ya Allah. Ya Rohman, Ya Rohim, sampaikan kami ke dua tanah Haram Engkau yaitu Makkah dan Madinah untuk melaksanakan kewajiban berhaji, serta umroh dan berziaroh ke makam RosulMu. Sampaikan kami dengan keselamatan dan kesehatan tanpa ada halangan kesusahpayahan. Ya Allah Ya Robbi, berilah kami kesempatan untuk menikmati yang telah Engkau berikan berupa pendengaran-pendengaran kami, penglihatan kami, dan kekuatan kami selama hidup kami. Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umur kami, umur yang berkah.  sebaik-baik amal kami, adalah amal di akhir hidup kami. Dan sebaik-baik hari kami adalah ketika kami bisa bertemu Engkau Ya Allah.

Ya Allah, kami meminta kepadamu untuk belas kasihan rahmatmu dan ampunanmu. Berilah keselamatan kami dari segala hal yang tidak baik, dan selamatkanlah kami dari pengkhianatan hal-hal yang benar. Dan berilah kami sebuah kemenangan dengan masuk surga. Dan penyelamatan dari api neraka serta pengampunan pada hari perhitungan.

Ya Allah ya Robbi, baguskanlah segala perbuatan dalam semua urusan kami, dan berikanlah kepada kami pahala akhirat dan lindungilah kami dari siksa api neraka. Ya Allah ya Tuhan kami, Tuhan dari segala sesuatu, Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Wahai Dzat pencipta Langit dan Bumi, Dzat yang mempunyai keagungan dan kemulyaan. Ya Hayyu Ya Qoyyum, ya Hannan, ya Mannan, sesungguhnya kami meminta kepada Engkau dan kami menghadapkan wajah kepadamu lantaran NabiMu Muhammad SAW. Wahai Nabi Allah, wahai utusan Allah, wahai kekasih Allah, wahai Tuan kami, Muhammad SAW, sesunggunhnya kami menghadapkan wajah dengan lantaranmu kepada Tuhan kami unuk menyampaikan hajat kami….

Ya Allah ya Robii, selamatkanlah agama kami, teguhkanlah iman kami, panjangkanlah umur kami, dan berilah kesehatan dalam jasad kami, berilah cahaya dalam hai kami, dan mudahkan urusan-urusan kami. Ya Robbi, lapangkanlah dada kami, luaskanlah rezeki kami, dan baguskanlah perbuaan-perbutan kami. Dekatkanlah kami kepada kebagusan dan jauhkanlah kami kebada kejelekan. Sampaikan hajat-hajat kami di dalam agama ini, baik di dunia maupun di akhirat.

Ya Allah Ya uhan Kami, berilah kami kebaikan di dunia maupun di akhirat dan lindungilah kami dari siksaan api neraka. Dan sampaikan sholawat  kepada tuan kami Muhammad SAW dan keluarga serta sahabatnya dan berkatilah dia dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DALIL PUASA RAMADHAN DALAM AL-QUR'AN DAN HADIST

  Dalil Puasa Ramadhan dalam Al-Qur'an Berikut empat dalil tentang puasa Ramadhan yang ada dalam Al-Qur'an: 1. Surah Al-Baqarah ...