HOME

02 Maret, 2023

PENGERTIAN PRODUK, CIRI-CIRI, DAN KRITERIA PRODUK DISUKAI PASAR

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

1.      Pengertian Penentuan Produk

Penentuan produk merupakan menciptakan ide produk dan menindaklanjuti sampai produk diperkenalkan ke pasar. Produk adalah sesuatu yang anda hasilkan atau miliki dan kemudian dapat anda jual dan pasarkan. Produk yang unik tentu saja akan mendapatkan kemungkinan untuk dapat laku lebih banyak di pasaran daripada produk yang biasa-biasa saja. Dalam mengembangkan sebuah program untuk mencapai pasar yang diinginkan, sebuah perusahaan harus memulai dengan produk atau jasa yang dirancang untuk memuaskan keinginan konsumen. Maka dari itu perusahaan harus berusaha mengambil hati para konsumen untuk memperlancar jalannya produksi.[1]

2.      Produk Layak Jual

Produk layak jual adalah produk yang dijual dengan keadaan layak diterima dan kemasan maupun isinya masih tetap berkualitas seperti pada saat diproduksi. Sebuah produk yang dibuat tepat sebagaimana didesain sejak awal adalah produk yang baik, dan produk yang tidak memenuhi standar desainnya adalah cacat. Sebuah produk baru bisa dikatakan produk yang baik bila mampu menjalankan fungsi utamanya.

Sebagai contoh, sebuah tas ransel fungsi utamanya adalah untuk menyimpan barang. Jadi akan menjadi tidak ada artinya meskipun harganya mahal, warnanya dan modelnya bagus, model terbaru, dan sebagainya, namun untuk mebawa barang tidak kuat karena bahannya tipis sehingga mudah robek.

Dalam menjual suatu produk, kita harus mengetahui fungsi utama dari produk itu sendiri. Setelah itu baru kita perhatikan hal yang lainnya, seperti warna, kemasan, harga, bentuk, dan sebagainya. Dengan demikian, bila ingin bertahan lama dan berkembang, setiap usaha wajib memiliki produk yang baik atau harus punya kelayakan untuk dijual kepada konsumen, tidak hanya harga yang terjangkau saja, namun juga harus handal.

ciri-ciri sebuah produk yang layak jual/produk yang handal:

a)      Produk tersebut memiliki umur ekonomis yang cukup lama.

Semakin lama umur atau usia penggunaanya akan semakin baik bagi konsumen. Sebagai contoh, kalau konsumen membeli roti tawar, maka semakin lama (tanpa upaya negatif, tentunya) roti tersebut bisa bertahan dan dapat dimakan, semakin handal roti tersebut.

Kalau konsumen membeli sepatu, maka dengan harga yang dibayarkan, semakin lama sepatu tersebut bisa bertahan dan dapat digunakan, semakin handal sepatu tersebut. Bahkan pada beberapa contoh, produk tersebut semakin handal, karena mampu bertahan lama dari usia atau umur ekonomis wajarnya. Misalkan, dengan membeli sepatu dengan harga Rp 30.000 seorang konsumen cukup tahu diri bahwa sepatu tersebut bisa bertahan 3 bulan saja sudah bersyukur, namun ternyata sudah 6 bulan lebih sepatu tersebut masih layak digunakan, maka produk tersebut sudah sangat memenuhi kriteria handal yang pertama.

Apabila produk tersebut mengalami kerusakan mudah diperbaiki. Mudah di sini, bisa berarti mudah dicari komponennya yang rusak, karena banyak dijumpai di berbagai toko yang ada, maupun mudah dalam memperbaikinya. Sebagai contoh, sebuah produk kursi yang rusak karena bautnya patah, konsumen dengan mudah membeli baut pengganti di banyak toko serta dapat memperbaikinya sendiri, atau kalaupun minta tolong orang, dengan mudah menemukan orang atau bengkel yang bisa memperbaiki kursi tersebut. Sebaliknya produk yang tidak handal adalah produk yang spare partnya sulit dicari, kalau rusak sulit diperbaiki dan kadang-kadang harus menunggu waktu yang lama untuk memperbaikinya.

Kerusakan salah satu komponen tidak akan berpengaruh banyak pada fungsi utama produk tersebut. Seperti kita ketahui sering kali sebuah produk terdiri atas berbagai komponen. Sebagai contoh produk inovatif ’sandal boneka’. Produk tersebut dikatakan handal apabila misalnya karena suatu sebab hiasan bonekanya lepas atau rusak, sandal tersebut tetap bisa dan pantas digunakan. Jangan sampai hanya karena itu, sandal tersebut menjadi tidak bisa digunakan atau menjadi memalukan bila digunakan.

b)     Mudah digunakan dan mudah dirawat.

Produk yang handal harus mudah digunakan, mulai dengan pemasangan yang mudah, maupun petunjuk penggunaan yang mudah dipahami, sehingga konsumen tidak membutuhkan waktu yang lama untuk bisa menikmati manfaat produk tersebut.

Di samping itu, produk tersebut harus memberi kemudahan bagi konsumen untuk merawatnya. Sebagai contoh produk ’Baju’ yang baik adalah baju yang tidak hanya mudah dipakai namun juga harus mudah dirawat, dengan perawatan pada umumnya. Semakin sulit dipakai dan semakin sulit perawatannya (mencuci dan menyimpannya, misalnya), semakin tidak handal produk tersebut, karena menimbulkan masalah tambahan bagi konsumen.

c)      Ramah lingkungan.

Saat ini dengan terus menurunnya kualitas lingkungan di sekitar kita, semakin menuntut produk yang ramah lingkungan, tidak hanya bahan baku yang digunakan saja yang harus ramah lingkungan, namun masa penggunaan dan sampah yang dihasilkan pun harus ramah lingkungan, syukur-syukur tidak menghasilkan sampah, dengan kata lain semua komponen dapat dikonsumsi oleh konsumen.[2]

3.      Produk Berkualitas

Kualitas mengandung banyak pengertian, beberapa contoh dari pengertian kualitas menurut Tjiptono (1996:55) adalah :

-          Kesesuaian dengan persyaratan.

-          Kecocokan untuk pemakaian.

-          Perbaikan berkelanjutan.

-          Bebas dari kerusakan/cacat.

-          Pemenuhan kebutuhan pelanggan sejak awal dan setiap saat.

-          Melakukan segala sesuatu secara benar.

-          Sesuatu yang bisa membahagiakan pelanggan.[3]

 

Terdapat dua jenis kualitas, yaitu : (Supriyono, 1994:377-378):

1.      Kualitas rancangan (Quality of Design) adalah suatu fungsi berbagai spesifikasi produk. Kualitas rancangan merupakan nilai yang dirumuskan menurut tingkatannya. Kualitas yang lebih tinggi tidak selalu merupakan kualitas yang lebih baik. Kualitas rancangan yang lebih tinggi biasanya ditunjukkan oleh dua hal yaitu tingginya biaya pemanukfakturan dan tingginya harga jual.

2.      Kualitas kesesuaian (Quality of Conformance) adalah suatu ukuran mengenai bagaimana suatu produk memenuhi berbagai persyaratan atau spesifikasi. Jika suatu produk memenuhi semua spesifikasi rancangan, produk tersebut cocok untuk digunakan. Sebuah produk yang dibuat tepat sebagaimana didesain sejak awal adalah produk yang baik, dan produk yang tidak memenuhi standar desainnya adalah cacat.[4]

Ada beberapa macam unsur-unsur yang harus diperhatikan untuk menghasilkan suatu produk yang bermutu (Mizuno, 1994:6-7) :

a)      Harga yang Wajar

Sebuah produk tidak perlu secara mutlak mutunya terbaik, yang terpenting adalah bahwa produk tersebut memenuhi tuntutan konsumen agar dapat dimanfaatkan. Selain sifat fisik, konsumen juga mencari harga yang wajar, itulah sebabnya tidak ada artinya mengejar mutu produk tanpa memperhatikan harga.

b)     Ekonomi

Konsumen mencari sifat ekonomis seperti kebutuhan energi sekecil mungkin, kemungkinan rusak sesedikit mungkin, pemeliharaan dan biaya pengaman sekecil mungkin, dan penggunaan yang luas.

c)      Awet

Pemakai mengharapkan agar produk itu terbuat dari bahan yang awet dan tahan terhadap perubahan drastis sepanjang waktu.

 

d)     Aman

Sebuah produk diharapkan aman untuk digunakan dan tidak membahayakan kehidupan atau anggota badan.

e)      Mudah digunakan

Umumnya sebuah produk dirancang untuk rata-rata konsumen pada umumnya, tanpa memerlukan pelatihan khusus terlebih dahulu untuk menggunakannya. Konsumen berharap dapar menggunakan produk itu segera, terus menerus, dan tanpa kesulitan.

f)       Mudah Dibuat

Hal ini berkaitan dengan biaya produksi. Produk tadi harus terbuat dari bahan-bahan yang mudah diperoleh dan mudak disimpan, dan pemanufakturannya harus memerlukan proses dan ketrampilan sesedikit mungkin.

g)      Mudah dibuang

Pada masyarakat sekarang yang sangat padat populasinya, sebuah produk yang tidak dapat digunakan begitu saja di sembarang tempat.[5]

Ciri-ciri produk berkualitas tinggi adalah apabila memiliki ciri-ciri yang khusus atau istimewa berbeda dan produk pesaing dan dapat memenuhi harapan atau tuntutan sehingga dapat memuaskan pelanggan. Kualitas yang lebih tinggi memungkinkan perusahaan meningkatkan kepuasan pelanggan, membuat produk laku terjual, dapat bersaing, meningkatkan pangsa pasar dan volume penjualan, serta dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi.

Suatu produk dikatakan berkualitas tinggi apabila di dalarn produk tidak terdapat kelemahan, tidak ada yang cacat sedikitpun. Kualitas yang tinggi rnenyebabkan perusahaan dapat mengurangi tingkat kesalahan, mengurangi pengerjaan kembali dan pemborosan, mengurangi pembayaran biaya.

Menurut Kotler dan Armstrong (2012:283) kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsiya, hal ini termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, dan reparasi produk, juga atribut produk lainnya.

4.      Produk yang Disukai Pasar

            Produk disukai pasar merupakan produk yang dapat diterima oleh masyrakat selaku konsumen. Ada beberapa kategori sebuah produk dapat diterima dan digemari oleh konsumen, antara lain:

a)      Kompabilitas

            Adalah sejauh mana suatu produk konsisten dengan afeksi, kognisi dan perilaku konsumen saat ini.

b)     Kesederhanaan

            Adalah sejauh mana suatu produk dapat dimengerti dan mudah digunakan oleh konsumen.

c)      Manfaat relative

            Adalah sejauh mana suatu produk mampu bersaing dan bertahan atas bentuk produk, kelas produk dan merek produk.

5.      Produk yang Menguntungkan 

            Produk yang menguntungkan adalah sejauh mana suatu produk dapat menguntungkan atau menghasilkan profit bagi si pengusaha baik secara finansial atau secara manfaat. Produk yang menguntungkan bisa dikatakan juga sebagai produk yang memiliki prospek kegunaan yang berarti di masa akan datang atau memiliki spekulasi keuntungan di masa yang akan datang. Untuk pengembangan produk jangka panjang produk yang dihasilkan itu hendaknya ditingkatkan lagi kualitasnya mengingat semakin ketatnya persaingan di dunia usaha/bisnis agar mampu bertahan dan bersaing dengan produk lain yang tentunya akan menghasilkan profit yang lebih besar bagi pengusaha itu sendiri.

 

 

 

6.      Langkah-langkah dalam Menentukan Produk

Produk merupakan barang yang hendak diperdagangkan. Produk yang dijual hendaknya produk-produk yang legal di negeri ini. Perhatikan kelebihan dan kekurangan produk, sehingga nantinya dapat memaksimalkan pendapatannya.

            Disini tidak akan membahas barang apa saja yang hendak dijual dan bagaimana mencari kelemahan dan kelebihannya. Namun, di sini akan langsung membahas ke poinnya saja bahwa yang perlu dipersiapkan dari menentukan produk ialah yang berkaitan dengan gambar, spesifikasi, harga, dan kuantitas lainnya.

Berikut langkah-langkah untuk menentukan produk yang hendak dijual secara pasar atau online:

Untuk toko online siapkan gambar-gambar yang menarik, relefan dengan kondisi sebenarnya dan mewakili produk yang hendak dijual. Penjual juga dapat menyiapkan dengan matang gambar produknya karena gambar merupakan karyawan yang bekerja dan melayani pengunjung selama 24 jam non-stop. Mungkin terkesan berlebihan, namun sebenarnya tidak karena tidak dipungkiri 90% orang akan membeli suatu barang karena tampilan gambar yang menari dan cantik. Mungkin untuk model pasar atau tatap muka bisa dilakukan dengan cara memberikan spanduk produknya dengan gambar yang menarik.

Siapkan spesifikasi yang benar dan jelas sebagai referensi suatu produk. Spesifikasi yang dimaksud ialah jenis produk, bahan pembuatnya, ukuran produk, berat produk, dan lain sebagainya. Siapkan spesifikasi yang detail, sehingga jika ada pertanyaan dari customer, penjual tidak banyak untuk menjelaskannya. Itu suatu kelebihan dari membuka lapak secara online. Jika model offline atau tatap muka, mungkin bisa dijelaskan jika pelanggan ada yang bertanya.

Harga yang bersaing. Memang harga menjadi sedikit ganjalan dan hambatan bagi yang buka lapak secara online. Jadi harus memperhitungkan harga jual ditambah dengan ongkos kirimnya yang kebanyakan para penjual online mematok harga yang lebih mahal ketimbang toko-toko konvensional. Perkirakan harga yang relevan dan siap bersaing dengan kompetitornya. Sedikit tips mengenai harga adalah ambil laba sedikit namun pembeli tersebut selalu setia membeli barang suatu dagangannya

            Sedikitnya, ada 3 hal yang perlu disiapkan dalam penentuan atau persiapan produk. Silahkan persiapkan produk dalam sebuah gambar dan dilengkapi dengan spesifikasi dan harga-harganya.[6]

 BACA ARTIKEL LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. Makalah Ayat-Ayat Yang Berkaitan Dengan Dasar Umum Bisnis Islam
  2. Makalah Tafsir Ayat Tentang Penjualan Jasa (Ijarah)
  3. Jurnal Bahasa Inggris Profit Sharing
  4. Makalah Pengertian Produk, Ciri-Ciri, Dan Kriteria Produk Disukai Pasar
  5. Pengertian Tata Hukum Dan Makalah Pengantar Hukum Indonesia
  6. Makalah Sumber Hukum Di Indonesia
  7. Makalah Macam-Macam Lembaga Tinggi Negara
  8. Makalah Sejarah Dan Perkembangan Hukum Di Indonesia


[1] http://digilib.unila.ac.id/2074/11/BAB%202.pdf, hlm 1

[2] https://ideusahabisnis.com/kriteria-ciri-ciri-produk-yang-handal-dan-disukai-konsumen/

[3] http://e-journal.uajy.ac.id/6707/3/EM218125.pdf, hlm 10

[4] http://e-journal.uajy.ac.id/1562/3/2EA16250.pdf, hlm 3

[5] Ibid, hlm 5-6

[6] Imam Suryono, Toko Online Professional dengan Blogger dan Wordpress. PT Elex Media Komputindo. Jakarta, 2014. Hal 11-12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...