HOME

03 Maret, 2023

MAKALAH PERINTAH BISNIS DALAM ISLAM

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

           Tafsir merupakan ilmu syari‟at yang paling agung dan tinggi kedudukannya. Ia merupakan ilmu yang paling mulia obejk pembahasannya dan tujuannya, serta sangat dibutuhkan bagi umat Islam dalam mengetahui makna dari Al-Qur‟an sepanjang zaman. Tanpa tafsir seorang muslim tidak dapat menangkap mutiara-mutiara berharga dari ajaran Ilahi yang kandung dalam Al-Qur‟an, Tafsir adalah salah satu upaya dalam memahami, menerangkan maksud, mengetahui kandungan ayat-ayat Al-Qur‟an. Upaya ini telah dilakukan sejak masa Rasulullah SAW, sebagai utusan-Nya yang ditugaskan agar menyampaikan ayatayat tersebut sekaligus menandainya sebagai mufassir awwal (penafsir pertama). Sepeninggalan nabi hingga saat ini, tafsir telah mengalami banyak perkembangan yang sangat bervariatif dengan tidak melepas kategori masanya. Dan tak lepas keanekaragaman secara metode (manhaj thariqah), corak (laun’) maupun pendekatan-pendekatan (alwan) yang digunakan merupakan hal yang tidak dapat dihindari dalam sebuah karya tafsir hasil manusia yang tak pernah sempurna.

            Dibawah ini merupakan makalah yang membahas ayat-ayat yang berhubungan dengan perintah bisnis dalam islam, yang dimana terdapat asbabun nuzulnya sebelum ayat itu diturunkan oleh Allah SWT.

 


 

BAB II

PEMBAHASAN

A.Ayat – ayat tentang perintah bisnis dalam islam

1. surat al-qashash ayat 77

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

Dan carilah – pada apa yang telah dianugerahkan  Allah  kepadamu – negeri akhirat,dan janganlah  melupakan bagianmu dari dunia dan berbuatlah baiklah, sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah engkau berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai para pembuat kerusakan.”

Penjelasan Mufrodad

فِيمَا ; mengandung makna terbanyak atau pada umumnya

نَصِيبَكَ; menegakkan sesuatu sehingga nyata dan mantap

كَمَا; sebagaimana

أَحْسَن; baik

Asbabun Nuzul

Beberapa orang dari kaum Nabi musa as. Itu melanjutkan nasihatnya kepada qarun bahwa nasihat ini bukan berarti engkau hanya boleh beribadah murni dan melarangmu memperhatikan dunia.Tidak! Berusahalah sekuattenaga dan pikiranmu dalam batas yang dibenarkan allah untuk memperoleh harta dan hiasan duniawi dan carilah secara sungguh-sungguh pada yakni melalui apa yang telah di anugerahkan allah kepadamu dari hasil usahamu itu kebahagiaan negeri akhirat, dengan menginfakkan dan menggunakannya sesuai petunjuk allah dan dalam saat yang sama janganlah melupakan yakni mengabaikan bagianmu dari kenikmatan dunia dan berbuat baiklah kepada semua pihak, sebagaimana atau disebabkan karena allah telah berbuat baik kepadamu dengan aneka nikmatnya dan janganlah engkau berbuat kerusakan dalam dalam bentuk apapun di bagian maanapun di bumi ini sesungguhnya allah tidak menyukai para pembuat kerusakan.

          Banyak pendapat menyangkut kandungan pesan ayat di atas, ada yang memahaminya secara tidak seimbang, dengan menyatakan bahwa ini adalah anjuran untuk meninggalkan kenikmatan duniawi dengan membatasi diri pada kebutuhan pokok saja seperti makan,minum dan pakaian. Ada juga yang memahaminya sebagai tuntunan untuk menyeimbangkan kepentingan hidup duniawi dan ukhrawi.penganut pendapat ini tidak jarang mengemukakan riwayat yang menyatakan :”Bekerjalah untuk duniawi seakan-akan engkau tidak akan mati, dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati esok.”

          Ada beberapa catatan penting yang perlu di gaaris bawahi tentang ayat ini,agar kita kita tidak terjerumus dalam kekeliruan pertama,Dalam islam hidup duniawi dan ukhrawi merupakan satu kesatuan dunia adalah tempat menanam akhirat adalah tempat menuai kedua,pentingnya mengarahkan pandangan kepada akhirat sebagai tujuan dan kepada dunia sebagai  sarana mencapai tujuan.berulang kali allah menekankan hakikat tersebut dalam berbagai ayat, antara lain firmannya yang berbunyi

(QS.at-taubah;38)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ انْفِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ اثَّاقَلْتُمْ إِلَ الْأَرْضِ ۚ أَرَضِيتُمْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ الْآخِرَةِ ۚ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا قَلِيلٌ

Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit(QS.at-taubah;38)

            Kehidupan dunia tidaklah seimbang dengan kehidupan akhirat. Perhatian pun semestinya lebih banyak diarahkan kepada akhirat sebagai tujuan, bukan kepada dunia, karena ia hanya sarana yang dapat mengantar kesana.

2.Surat al-Mulk ayat 15

هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولًا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِنْ رِزْقِهِ ۖ وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

 “Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.”

Penjelasan mufrodad

ذَلُولًا ; “penurut”/ ”mudah dan tidak membangkang”

مَنَاكِبِهَ ; “jamak dari kata mankib yang artinya permukaan, daratan,atau    pundak.

Azbabun nuzul

Ayat ini mengandung petunjuk tentang Rububiyah Allah, keesaanNya, kuasaNya, hikmahNya, dan kelembutanNya, mengingatkan nikmat-nikmat Allah dan kebaikan-kebaikanNya, juga memperingatkan dari sikap condong kepada dunia, dan menjadikan dunia sebagai tempat tinggal selamanya, sebaliknya kita berjalan dengan bergegas di dunia ini menuju alam akhirat dan surga. Sungguh menakjubkan apa yang dikandung oleh ayat ini, berupa pengetahuan tentang Allah, tauhidNya, peringatan tentang nikmat-nikmatNya, dorongan untuk berjalan kepadaNya, bersiap diri untuk bertemu dengan-Nya, dan pulang kepadaNya. Ayat ini memberitahukan bahwa Allah akan menggulung alam ini seolah-olah ia tidak pernah ada, dan bahwa Allah akan menghidupkan penduduknya sesudah Dia mematikan mereka, dan hanya kepadanNya semua akan kembali.

Dengan memahami ayat ini, dapat  dikemukakan hal-hal yang  berikut:

 

1.      Allah memerintahkan agar manusia berusaha dan mengolah  alam untuk kepentingan mereka guna memperoleh rezeki yang halal.

Hal ini berarti bahwa tidak mau berusaha dan bersifat pemalas bertentangan dengan perintah  Allah.

2.      Karena berusaha dan mencari  rezeki itu termasuk melaksanakan perintah Allah, maka orang yang berusaha dan mencari rezeki adalah orang yang menaati Allah, dan hal itu termasuk ibadah.

 

Dalam mencari rezeki ajaran islam memberikan beberapa pedoman:

1.Agar setiap manusia berusaha mencukupkan keperluan dirinya dan keluarganya. Oleh karena itu,yang berangkat dari  rumahnya pagi hari untuk mencari rezeki,termasuk orang yang didoakan oleh nabi muhammad agar diberkahi Allah. 

2.Dalam berusaha itu hendaklah mencari yang halal. Maksutnya ialah mencari rezeki dengan cara-cara yang halal,tidak dengan mencuri,menipu, korupsi, dan sebagainya. Rezeki yang dicari itu rezeki yang halal, bukan yang haram, seperti khamar,bangkai,dan sebagainya.

3.Surat Al-isra, ayat 30

  إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ ۚ إِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا

Sesungguhnya tuhanmu melapangkkan rizkinya kepada siapa yang dia kehendaki dan menyempitkannya sesungguhnya dia maha mengetahui lagi maha melihat akan hamba-hambanya.

Mufradat

يَبْسُطُ ; Melapangkan

وَيَقْدِرُ ; menyempitkan

Asbabun nuzul

Surah ini dinamakan pula dengan nama Surah Bani Israel dikaitkan dengan penuturan pada ayat ke-2 sampai dengan ayat ke-8 dan kemudian dekat akhir surah yakni pada ayat 101 sampai dengan ayat 104 di mana Allah menyebutkan tentang Bani Israel yang setelah menjadi bangsa yang kuat lagi besar lalu menjadi bangsa yang terhina karena menyimpang dari ajaran Allah subhanahu wa ta’ala.

 

Dihubungkannya kisah Isra dengan riwayat Bani Israel pada surah ini, memberikan peringatan bahwa umat Islam akan mengalami keruntuhan, sebagaimana halnya Bani Israel, apabila mereka juga meninggalkan ajaran-ajaran agamanya.

Penafsiran ayat

          Ayat ini memerintahkan bahwa allah Swt. Adalah tuhan yang memberi rezeki dan yang menyempitkannya. Dia pula yang mengatur rezeki makhluknya menurut apa yang dikehendakinya. Untuk itu dia menjadikan kaya orang yang disukai,dan menjadikan miskin orang yang dia kehendaki. Karena didalamnya terkandung hikmah yang hanya dia sendirilah yang mengetahuinya. Karena itulah dalam ayat selanjutnya disebutkan oleh firmannya.

3.Surat al isra’ ayat 31

وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْئًا كَبِيرًا

Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.

Mufradhat

تَقْتُلُوا ; Membunuh

تَقْتُلُوا ; Anak-anakmu

Asbabun nuzul

Menurut Ibn Abbas ayat ini turun sehubungan dengan tindakan jahiliyah yang membunuh anak perempuan mereka, bahkan menguburnya hidup-hidup. Ibn ‘Asyur melihat kata awlad (anak-anak) di sini bermakna banat (anak perempuan), sebab ayat ini sangat terkait dengan suasana di masa jahiliyah, di mana anak perempuan dibunuh karena takut terhina dan fakir.

Pandangan yang sama juga dikemukakan Ibn Katsir, bahkan ia membandingkan ayat ini dengan ayat tentang warisan. Bahwa Alquran menetapkan hak mewarisi bagi anak perempuan sebagai pembatalan atas adat jahiliyah yang tidak memberikan harta warisan kepada anak perempuan. Demikian pula ayat ini, membatalkan pandangan jahiliyah yang menganggap hina anak perempuan, tidak produktif, dan mendatangkan kefakiran.

Penafsiran ayat

          Ayat ini menunjukkan bahwa Allah Swt. Lebih sayang kepada hamba-hambanya dari pada orangtua kepada anak-anaknya,karena dia melarang membunuh anak-anaknya. Dimasa jahiliyah orang membunuh anak perempuanya karena orang jahiliyah menganggap bahwa anak perempuan menjadi beban berat.dan mengakibatkan kemiskinan di masa mendatang

4.Surat Al-Ankabut ayat 69

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik”

Mufradhat

. وَالَّذِينَ جٰهَدُوا۟ فِينَا(Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan)         Kami)

لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ( benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami)

Asbabun nuzul

          Mengecam kaum musyrikin dan menjanjikannya siksa neraka buat mereka,dan memuji kaum mukminin dan menjanjikannya jalan kemudahan dan kebahagiaan buat mereka   

 

Penafsiran ayat

Ayat diatas bagaikan menyatakan, orang-orang yang kami uji tetapi enggan berjihad dan bermujahadah, tetapi mengikuti hawa nafsu mereka dan berfoya-foya dalam kelezatan dunia mereka itu mendapat nista dan siksa.dan orang-orang berjihad mengarahkan kemampuannya dan secara bersungguh-sungguh memikul kesulitan sehingga jihad mereka itu berada pada sisi kami

 

5.Surat al jumu’ah ayat 10

فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamudi bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyal-banyak agar kamu beruntung.”

6.Surat aljumu’ah ayat 11

وَإِذَا رَأَوْا تِجَارَةً أَوْ لَهْوًا انْفَضُّوا إِلَيْهَا وَتَرَكُوكَ قَائِمًا ۚ قُلْ مَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ مِنَ اللَّهْوِ وَمِنَ التِّجَارَةِ ۚ وَاللَّهُ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

“Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: "Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan", dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezeki.”

Mufradhat

 اللَّهِ فَضْلِ (karunia Allah)

انْفَضُّوا (Bubar)

Asbabun nuzul

          Asbabun nuzul surah Al-Jumuah ayat 9 sampai 10 adalah ketika Rasulullah SAW sedang bekhotbah jumat lalu datanglah rombongan pedagang (Dihyah) yang membuat semua jamaah menyongsong mereka dan meninggalkan hanya sekitar 12 orang yang dalam majelis jumat bersama Rasullullah SAW.

 

» Pembahasan

Menurut riwayat ABU HAYYAN bahwa tindakan penduduk Mekkah yang meninggalkan khotbah jumat dan bergegas menuju ke Dihyah adalah karena saat itu Mekkah tengah dilanda paceklik sehingga harga barang melambung tinggi. Alasan lainnya adalah karena kebiasaan masuknya para Dihyah ini disertai dengan iringan bunyi-bunyian yang menjadi tontonan menarik bagi masyarakat Mekkah.

Penafsiran ayat

 Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa setelah selesai melakukan salat jum’at,umat islam boleh bertebaran di muka bumi untuk melaksanakan urusan duniawi, dan berusaha mencari rezeki yang halal, sesudah menunaikan yang bermanfaat untuk akhirat.Hendaklah mengingat Allah sebanyak-banyaknya dalam mengerjakan usahanya dengan menghindarkan diri dari kecurangan, penyelewengan, dan lain-lainnya. Allah maha mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi apalagi yang tampak nyata.

Allah Swt. Mencela  perbuataan orang-orang mukmin yang lebih mementingkan kafilah dagang yang baru tiba dari pada rasulullah,sehingga mereka meninggalkan nabi Muhammad SAW.dalam keadaan berdiri khotbah

  BACA ARTIKEL LAINNYA YANG BERKAITAN:

  1. Makalah Ayat-Ayat Yang Berkaitan Dengan Dasar Umum Bisnis Islam
  2. Makalah Tafsir Ayat Tentang Penjualan Jasa (Ijarah)
  3. Makalah Seluk Beluk Kalimat
  4. Makalah Ayat Dasar Qard, Konsep Hutang Piutang Dalam Islam
  5. Makalah Perintah Bisnis Dalam Islam
  6. Contoh Strategi Penanganan Perkara Pidana
  7. Makalah Perbuatan Melawan Hukum
  8. al-Arabiyyah fil Mu'amalah

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

        Didalam surat Al Qashah ayat 77 berusahalah sekuat tenaga dan pikiranmu dalam batas yang dibenarkan Allah untuk memperoleh harta dan hiasan duniawi dan carilah secara bersungguh sungguh pada yakni melalui apa yang telah di anuhgerakan Allah kepadamu.Didalam surat Al Mulk ayat 15  Allah memerintahkan agar manusia berusaha dan mengolah  alam untuk kepentingan mereka guna memperoleh rezeki yang halal.Hal ini berarti bahwa tidak mau berusaha dan bersifat pemalas bertentangan dengan perintah  Allah.Didalam surat  Al Isra’ 30 – 31 Allah memerintahkan kita untuk tidak bersifat kikir dikarenakan Allah lah yang mengatur rezeki makhluknya menurut apa yang dia kehendakinya.dan Allah juga memerintahkan kita untuk tidak membunuh anak-anak  kita karena takut miskin,karena allah lah yang memberikan mereka rezeki dan kepadamu,dan membunuh mereka adalah suatu dosa besar. Didalam surat Al-Ankabut ayat 69 Allah  mengecam kaum musyrikin dan menjanjikannya siksa neraka buat mereka,dan memuji kaum mukminin dan menjanjikannya jalan kemudahan dan kebahagiaan buat mereka.Didalam surat Al- jumuah ayat 9 Allah memerintahkan kita umat islam apabila azan dikumandangkan untuk salat jum’at,bersegerahlah memenuhi panggilan untuk memenuhinya dan meniggalkan segala kegiatan duniawi, dan setelah melaksanakan salat jumat diperbolehkan   untuk bertebaran didunia untuk mencari fadillah Allah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...