A. Pengertian
Perkembangan dan Remaja
Perkembangan atau development, merupakan rangkaian
yang bersifat progesif dan teratur dari fungsi jasmani dan rohani sebagai
akibat pengaruh kerja sama antara kematangan dan pelajaran.
Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana
individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi
merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam
tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak, intelegensi dalam
masyarakat (dewasa) mempunyai banyak aspek efektif, kurang lebih berhubungan
dengan masa puber.
B. Konsep Dasar
Pekembangan Moralitas
Perkembangan
moral adalah perkembangan yang berkaitan dengan aturan dan konvensi mengenai
apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam interaksinya dengan orang lain
(Santrock, 1995). Moral adalah ajaran tentang baik buruk perbuatan atau kelakuan,
akhlak, dan sebagainya. Moral berkaitan dengan kemampuan untuk membedakan
antara perbuatan yang benar dan yang salah. Menurut Lynn W. Swaner, perilaku
moral memiliki empat komponen, yaitu:
a. Kepekaan
moral
b. Moral
c. Motivasi
moral
d. Karakter
Moral
C. Karakteristik
moral remaja
Menurut Michael, perubahan dasar dalam moral yang harus dilakukan oleh remaja adalah sebagai
berikut:
1. Pandangan
moral individu semakin lama menjadi lebih abstrak.
2. Keyakinan
moral lebih terpusat pada apa yang benar dan kurang serta apa yang salah.
3. Penilaian
moral menjadi semakin kognitif. Hal ini mendorong remaja lebih berani mengambil
keputusan terhadap berbagai masalah moral yang dihadapinya.
D. Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Perkembangan Moralitas Remaja
1. Hubungan
harmonis dalam keluarga, yang merupakan tempat penerapan pertama sebagai
individu.
2. Masyarakat,
tingkah laku manusia bisa terkendali oleh kontrol dari yang mempunyai
sanksi-sanksi untuk pelanggarnya.
3. Lingkungan
sosial, lingkungan sosial terutama lingkungan sosial terdekat yang bisa sebagai
pendidik dan pembina untuk memberi pengaruh dan membentuk tingkah laku yang
sesuai.
4. Perkembangan
nalar, semakin tinggi penalaran seseorang, maka semakin tinggi pula
moralseseorang.
5. Peranan
media massa dan perkembangan teknologi modern.
E. Implementasi
Perkembangan Moralitas Remaja
a. Adapun
implementasi dari perkembangan moral pada remaja,yaitu :
a) Dalam
bergaul, remaja sudah mulai selektif dalam memilih teman;
b) Remaja
sudah peka terhadap permasalahan yang terjadi di sekitarnya dan sudah mulai
mencari solusi terhadap permasalahan tersebut;
c) Sudah
mulai mencoba untuk membahagiakan orang lain
d) Timbul
rasa kepedulian jika melihat hal-hal yang menyentuh hati
e) Remaja
sudah mulai membentuk kepribadiannya yang sesuai dengan nilai-nilai yang
diyakininya.
b. Implikasinya
dalam Pendidikan
Saat
pergaulan anak tersebut semakin luas pada usia remaja, dia akan mengenal lebih
banyak nilai-nilai kehidupan melalui kejadian-kejadian di sekitarnya. Upaya
membantu remaja menemukan identitas diri:
a) Berilah
informasi tentang pilihan-pilihan karier dan peran-peran orang dewasa
b) Membantu
siswa menemukan sumber-sumber untuk memecahkan masalah pribadinya (melalui guru
konseling)
c) Bersikap
toleran terhadap tingkah laku remaja yang dipandang aneh. Caranya:
mendiskusikan tentang tatakrama dalam berpakaian
d) Memberi
umpan balik yang realistis tentang dirinya.
e) Caranya:
berdiskusi dengan siswa, member contoh orang lain yang sukses dalam hidup.
F.
Perkembangan
Keagamaan Remaja
a.
Hakikat
Perkembangan Keagamaan Remaja
Agama
merupakan usaha untuk menciptakan sejumlah tata aturan dan upacara. Kondisi
psikologis remaja ternyata mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan
beragama mereka. Sikap kritis remaja juga tampak dalam kehidupan beragama.
Mereka tidak lagi menerima begitu saja ajaran-ajaran agama yang diberikan oleh
orangtuanya. bahwa manusia pertama adalah Adam.
b.
Perkembangan
Agama Pada Masa Remaja
Perkembangan
keagamaan remaja tergantung
bagaimana dan apa yang diperolehnya sejak masa
anak-anak. Umumnya, apabila pendidikan agama
yang diberikan kuat maka perkembangan
keagamaan remaja akan menjadi positif dan boleh
jadi semakin kuat. Begitu pula sebaliknya, apabila
terdapat banyak kerancuan pemahaman terhadap
keagamaan, maka perkembangan keagamaan
remaja tersebut akan terganggu.
Ada dua ciri
yang secara jelas membuat pengalaman
religius kaum
remaja berbeda dengan pengalaman
religious
anak, yaitu :
a) Perkembangan
kognitif
Perkembangan
kognitif memungkinkan remaja untuk meningkatkan agama masa anak yang diperoleh
pada lingkungannya, dan untuk memikirkan konsep-konsep serta bergerak menuju
iman yang sifatnya sungguh-sungguh personal (pribadi).
b) Identitas
Menurut
Erikson dalamperkembangan psikososial,harus menekankan sifat krisis pergulatan
remaja untuk menemukan identitas dan mengutarakan kebutuhan untuk menyelesaikan
perjuangan itu dengan mendapatkan rasa cukup alias harga diri,peran untuk
berhubungan dengan orang lain,ideologi, dann kesetiaan. Ahli umum (Zakiah,
Daradjat, Starbuch, William James) sependapat bahwa pada garis besarnya
perkembangan keagamaan itu dibagi dalam dua tahapan yang secara kualitatif
menunjukan karakteristik yang berbeda.
Ahli umum (Zakiah, Daradjat, Starbuch, William James)
sependapat bahwa pada garis besarnya perkembangan keagamaan itu dibagi dalam
dua tahapan yang secara kualitatif menunjukan karakteristik yang berbeda.
a. Masa
Remaja Awal
a) Sikap negatif
disebabkan alam pikirannya yang kritis melihat kenyataan orang-orang yang
beragama secara hipokrit.
b) Pandangan dalam
ke-Tuhanannya menjadi kacau karena ia banyak membaca atau mendengar berbagai
konsep dan pemikiran yang tidak cocok.
c) Penghayatan
rohaniahnya cenderung skeptis, sehingga banyak yang enggan melakukan berbagai
kegiatan ritual.
b. Masa
Remaja Akhir
a) Sikap kembali pada
umumnya kearah positif dengan tercapainya kedewasaan intelektual.
b) Pandangan dalam hal
ke-Tuhanan dipahamkan dalam hal konteks agama yang dianutnya.
c) Penghayatan
rohaniahnya kembali tenang.
c.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan keagamaan remaja, yaitu :
a) Ajaran agama yang
mereka terima
b) Cara penerapan
ajaran agama
c) Keadaan
lembaga-lembaga keagamaan
d) Para pemuka agama
d.
Implikassi
dalam Pendidikan
Saat pergaulan anak tersebut semakin luas pada
usia remaja, dia akan mengenal lebih banyak
nilai-nilai kehidupan melalui kejadian-kejadian
di sekitarnya. Peran sekolah yaitu untuk
mengembangkan kepribadian serta menentukan
kepribadian baik dalam cara berpikir, bersikap,
maupun cara berperilaku.
- ISU DAN PERMASALAHAN REMAJA SERTA IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN
- MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
- TATARAN LINGUISTIK SEMANTIK
- KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN DAN KARIER REMAJA Serta IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN
- KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN MORALITAS DAN KEAGAMAAN REMAJA SERTA IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN
- KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA MASA REMAJA SERTA IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN
- KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SOSIAL MASA REMAJA SERTA IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN
- KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN MASA REMAJA SERTA IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN
- KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar