Pentingnya Pendidikan Moral
Akselerasi perubahan masyarakat yang begitu cepat di masa
depan berpengaruh terhadap tata kehidupan manusia. Toffler (1970) menyebutkan
tata kehidupan manusia masa depan itu mencakup.
1.
Masyarakat yang serba
membuang.
2.
Kaum nomad baru.
3.
Insan modular.
Masyarakat yang serba membuang menggambarkan sikap hidup
masyarakat terhadap benda. Ia senang berganti-ganti barang sehingga berakibat
pada adanya stmulasi produk yang selalu membanjiri masyarakat dengan desain up to date. Nomad baru mencerminkan
mobilitas penduduk, perindahan pekerjaan dan lalu lalangnya manusia akibat
mutasi pekerjaan dan tempat tinggal. Insan modular menggambarkan hubungan
sesama manusia yang mengarah pada sebatas hubungan fungsional.
Selain
masalah yang terkait dengan perubahan
tata kehiudapan di atas, di Indonesia pada masa depan akan dihadapkan
pula dengan masalah kependudukan, ketenagakerjaan, dan perubahan lingkungan
hidup. Pertambahan penduduk yang begitu cepat merupakan tantangan bagi masyarakat Indonesia masa depan. Pada
tahun 2020, jumlah penduduk di Indonesia diperkirakan mencapai 250 juta jiwa
dan tahun 2050 mencapai 350 juta jiwa rata-rata pertumbuhan penduduk di
Indoensia saat ini sekitar 1,8% per tahun. Akibat dari adanya pertumbuhan
penduduk tersebut dapat memunculkan masalah-masalah sosial, misalnya
pengangguran. Sementara itu, presentase tenaga terdidik Indonesia yang tidak
terserap oleh lapangan kerja jumlahnya cukup tinggi. Fenomena ini tidak
terlepas dari pertumbuhan penduduk yang
tidak berimbang dengan daya serap lapangan kerja. Proporsi tingkat pendidikan
tenaga kerja di Indonesia lebih besar hanya berpendidikan SD ke bawah,
akibatnya pada beberapa sektor dan posisi jabatan masih diduduki oleh tenaga
profesonal asing. Keadaan ini tentu merupakan tantangan bagi dunia pendidikan di Indonesia saat ini
dan masa mendatang. Masalah berikutnya berkaitan dengan perubahan lingkungan
hidupa yang akan dihadapi oleh masyarakat masa depan. Beberapa perubahan
lingkungan di masa depan menurut Kastama (2002:61) meliputi :
1.
Bertambahnya jumlah
penduduk di bumi.
2.
Krisis air bersih
untuk keperluan penduduk dan industri.
3.
Makin luasnya tanah
krisis.
4.
Berkurangnya luas
hutan.
5.
Musnahnya berbagai
plasma nutfah di darat dan air karena rusaknya ekosistem.
6.
Rusaknya berbagai
ekosistem di laut akibat pengurasan
hasil laut dan pencemaran di sungai.
7.
Makin luasnya padang
pasir.
8.
Meningkatnya suhu
bumi akibat efek rumah kaca.
9.
Makin meningkatnya
hujan asam.
10.
Jurang ekonomi antara negara miskin dan negara maju
yang makin lebar.
Semua permasalahan yang akan dihadapi di masa depan sebagaimana diuraikan di atas akan memunculkan adanya tekanan-tekanan sosial sebagai akibat dari berbagai ketimpangan sosial yang dapat menimbulkan tingkah laku menyimpang dari masayarakat. Sebagai contoh, akibat dari globalisasi dalm bidang informasi maka tata nilai dasar ke Indonesiaan dengan mudah diterjang oleh budaya asing yang datang begitu deras sehingga melahirkan perilaku baru dikalangan generasi muda yang mengarah pada kasus demoralisasi atau degredasai moral. Pertanyaan yang perlu dijawab adalah nilai-nilai moral yang bagaimanakah yang hendak dikembangkan dalam pendidikan masa depan Indonesia, terutama bagi para generasi muda ? diskusi mengenai gagasan kurikulum masa depan yang diselenggarakan oleh Pusat Kurikulum Depdiknas menganggap perlu dikembangkannya kebudayaan moral dalam dunia pendidikan (sekolah), antara lain melalui kepemimpinan moral dan akademik, pelajaran-pelajaran bernilai moral yang dapat membentuk perilaku, peningkatan rasa komunitarian untuk dapat lebih mengenal yang lain, semangat demokratis, lingkungan moral yang mengandalkan dialog, dan lebih diperhatikannya dimensi moral dalam pergaulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar