Kebutuhan Pendidikan Masa Depan
Masyarakat masa depan adalah masyarakat yang selalu
berubah dan perubahan itu sendiri tidak bisa ditandai apalagi ditolak.
Perubahan masyarakat tidak hanya dalam satu atau dua fase kehidupan melanikan
menyeluruh bersfiat global. Pada masa depan, tidak ada sesuatu apa pun yang
tidak tersebtuh oleh perubahan. Oleh karena itu, untuk menghadapi perubahan di
masa depan, perlu dilakukan antisipasi sejak dini agar masyarakat yang akan
hidup di masa depan dapat menyesuaikan diri dengan dampak negatif dari
perubahan bahkan dapat menciptakan perubahan yang konstruktif bagi dirinya dan
lingkungannya. Salah satu upaya untuk mengantisipasi kecenderungan peruabahan
di masa depan yaitu melalui pendidikan.
Mengapa pendidikan ?
Pendidikan berkaitan dengan peningkatan kulaitas sumber
daya manusia. Perubahan-perubahan yang
akan terjadi di masa depan sangat membutuhkan sumber daya manusia yang
berkualitas. Kualitas sumber daya manusia yang harus dihasilkan pendidikan di masa depan tersebut
adalah mereka yang memiliki tiga ciri utama :
1.
Menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi.
2.
Memiliki kreativitas.
3.
Memiliki solidaritas
sosial.
Coba
Anda cermati penjelasan singkat dari
ketiga ciri utama tersebut pada uraian di
bawah ini.
Pertama, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
ditandai dengan adanya kesadaran akan IPTEK atau berpengetahuan luas, mampu
mencerna informasi dan menolahnya untuk kepentingan diri dan masyarakatnya.
Mampu menganalisis informasi mengenai segala perubahan guna menentukan sikap
terhadap perubahan tersebut. Mampu melakukan belajar sepanjang hayat (life long learning). Memiliki kemampuan
nalar dan integritas yang tinggi, serta mampu mendayagunakan IPTEK bahkan dapat
menemukan inovasi untuk menciptakan perubahan dan mengendalikannya.
Kedua, pemilikan kreativitas pada diri seseorang ditandai
dengan adanya kemampuan untuk menciptakan perubahan. Kemampuan utnuk
berkompetisi secara sehat. Memiliki intelegensi dan minat yang tinggi,
imajiner, fleksibel, dan sensitif terhadap perubahan yang terjadi, memiliki
daya ingat yang tinggi dan dapat berpikir evaluatif. Dilihat dari sisi minat
dan motvasinya, selalu ingin tahu, gemar bermain ide, dan suka mengahadap
tantangan, serta dilihat dari sisi kepribadiannya, madiri, terbuka dan
bertanggungjawab atas segala risiko tindakan yang diambilnya. Dengan demikian,
manusia kreatif adalah manusia yang tidak terbawa oleh arus perubahan dan tidak
sekedar mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut.
Ketiga, pemilikan jiwa solidaritas sosial ditandai dengan
adanya tanggung jawab sosial dan kebangsaan. Era globalisasi yang penuh dengan
kompetisi di segala bidang membutuhkan manusia-manusia masa depan yang memiliki solidaritas sosial. Keunggulan
kompetitif harus dilandasi oleh dan bermuara pada rasa tanggung jawab sosial
tersebut. Tantangan terberat dalam era globalisasi adalah mempertahankan
nilai-nilai kebudayaan yang merupakan identitas sebagai bangsa yang
bermartabat. Dikatakan terberat karena di satu sisi manusia Indonesia masa
depan dituntut untuk mewakili wawasan global atau Internasional, namun di sisi
lain dituntut agar tetap berpijak pada jati diri sebagai bangsa yang mandiri. Oleh karena itu, manusia
Indonesia masa depan akan berada pada posisi tarik-menarik antara kebudayaan
global atau Internasional dengan kebudayaan nasional.
Masa depan
merupakan masa yang sangat kompleks, bahkan para ahli masa depan
(futorolog)sudah tidak sanggup lagi untuk meramalkan hari depan (Soedjatmiko
dalam http//qym7882.blogspot.com/2009/). Dengan demikian, pendidikan masa depan
harus mampu mengarahkan individu siswa untuk dapat menghadapi kompleksnya masa
depan tersebut. Kompetensi standar yang dikembangkan dalam program-program
pendidikan harus dairahkan untuk mewujudkan manusia-manusia yang dapat hidup
dalam kondisi masa depan yang kompleks. Ketiga ciri utama dari manusia
sebagaimana diuraikan di atas, nampaknya akan sangat dibutuhkan untuk
mempersiapkan siswa suapay dapat hidup
dalam kondisi masa depan yang kompleks tersebut. Pertanyaan kemudian timbul,
sistem pendidikan seperti apa yang
dikembangkan untuk mengantisipasi masa depan tersebut ? Dalam hal ini,
menurt Tilar (1993) ada sepuluh kecenderungan pengembangan sistem pendidikan nasional, yaitu
1.
Pemerataan pendidikan.
2.
Kurikulum yang
relevan dengan pembangunan nasional.
3.
Proses belajar
mandiri.
4.
Tenaga pendidikan
yang profesional.
5.
Pendidikan pelatihan
yang terpadu.
6.
Pendidikan tinggi
sebagai partner in progres.
7.
Pendidikan
berkelanjutan.
8.
Pembiayaan yang
memadaai.
9.
Partisipasi
masyarakat, dan
10.
Manajeman pendidikan
yang efektif (dalam http//qym7882.blogspot/2009).
Pada uraian berikutnya Anda diharapkan dapat mencermati beberapa hal mengenai kebutuhan pendidikan masa depan, khususnya yang terkait dengan kemampuan-kemampuan dasar, kemampuan belajar sepanjang hayat, pemanfaaatan teknologi, dan pendidikan moral. Sebaliknya, dalam melakukan pengkajian terhadap keempat hal tersebut, silahkan berdiskusi dengan lainnya atau berkonsultasi untuk memperoleh pemahaman lebih jauh.
BACA ARTIKEL LAINNYA YANG BERKAITAN:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar