HOME

13 Agustus, 2023

KEBUTUHAN PENDIDIKAN MASA DEPAN

 


Kebutuhan Pendidikan Masa Depan

Masyarakat masa depan adalah masyarakat yang selalu berubah dan perubahan itu sendiri tidak bisa ditandai apalagi ditolak. Perubahan masyarakat tidak hanya dalam satu atau dua fase kehidupan melanikan menyeluruh bersfiat global. Pada masa depan, tidak ada sesuatu apa pun yang tidak tersebtuh oleh perubahan. Oleh karena itu, untuk menghadapi perubahan di masa depan, perlu dilakukan antisipasi sejak dini agar masyarakat yang akan hidup di masa depan dapat menyesuaikan diri dengan dampak negatif dari perubahan bahkan dapat menciptakan perubahan yang konstruktif bagi dirinya dan lingkungannya. Salah satu upaya untuk mengantisipasi kecenderungan peruabahan di masa depan yaitu melalui  pendidikan. Mengapa pendidikan ?

Pendidikan berkaitan dengan peningkatan kulaitas sumber daya manusia. Perubahan-perubahan  yang akan terjadi di masa depan sangat membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Kualitas sumber daya manusia yang harus  dihasilkan pendidikan di masa depan tersebut adalah mereka yang memiliki tiga ciri utama :

1.    Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

2.    Memiliki kreativitas.

3.    Memiliki solidaritas sosial.

Coba Anda  cermati penjelasan singkat dari ketiga ciri utama tersebut pada uraian di  bawah ini.

Pertama, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi ditandai dengan adanya kesadaran akan IPTEK atau berpengetahuan luas, mampu mencerna informasi dan menolahnya untuk kepentingan diri dan masyarakatnya. Mampu menganalisis informasi mengenai segala perubahan guna menentukan sikap terhadap perubahan tersebut. Mampu melakukan belajar sepanjang hayat (life long learning). Memiliki kemampuan nalar dan integritas yang tinggi, serta mampu mendayagunakan IPTEK bahkan dapat menemukan inovasi untuk menciptakan perubahan dan mengendalikannya.

Kedua, pemilikan kreativitas pada diri seseorang ditandai dengan adanya kemampuan untuk menciptakan perubahan. Kemampuan utnuk berkompetisi secara sehat. Memiliki intelegensi dan minat yang tinggi, imajiner, fleksibel, dan sensitif terhadap perubahan yang terjadi, memiliki daya ingat yang tinggi dan dapat berpikir evaluatif. Dilihat dari sisi minat dan motvasinya, selalu ingin tahu, gemar bermain ide, dan suka mengahadap tantangan, serta dilihat dari sisi kepribadiannya, madiri, terbuka dan bertanggungjawab atas segala risiko tindakan yang diambilnya. Dengan demikian, manusia kreatif adalah manusia yang tidak terbawa oleh arus perubahan dan tidak sekedar mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut.

Ketiga, pemilikan jiwa solidaritas sosial ditandai dengan adanya tanggung jawab sosial dan kebangsaan. Era globalisasi yang penuh dengan kompetisi di segala bidang membutuhkan manusia-manusia masa depan  yang memiliki solidaritas sosial. Keunggulan kompetitif harus dilandasi oleh dan bermuara pada rasa tanggung jawab sosial tersebut. Tantangan terberat dalam era globalisasi adalah mempertahankan nilai-nilai kebudayaan yang merupakan identitas sebagai bangsa yang bermartabat. Dikatakan terberat karena di satu sisi manusia Indonesia masa depan dituntut untuk mewakili wawasan global atau Internasional, namun di sisi lain dituntut agar tetap berpijak pada jati diri sebagai  bangsa yang mandiri. Oleh karena itu, manusia Indonesia masa depan akan berada pada posisi tarik-menarik antara kebudayaan global atau Internasional dengan kebudayaan nasional.

Masa  depan merupakan masa yang sangat kompleks, bahkan para ahli masa depan (futorolog)sudah tidak sanggup lagi untuk meramalkan hari depan (Soedjatmiko dalam http//qym7882.blogspot.com/2009/). Dengan demikian, pendidikan masa depan harus mampu mengarahkan individu siswa untuk dapat menghadapi kompleksnya masa depan tersebut. Kompetensi standar yang dikembangkan dalam program-program pendidikan harus dairahkan untuk mewujudkan manusia-manusia yang dapat hidup dalam kondisi masa depan yang kompleks. Ketiga ciri utama dari manusia sebagaimana diuraikan di atas, nampaknya akan sangat dibutuhkan untuk mempersiapkan siswa  suapay dapat hidup dalam kondisi masa depan yang kompleks tersebut. Pertanyaan kemudian timbul, sistem pendidikan seperti apa yang  dikembangkan untuk mengantisipasi masa depan tersebut ? Dalam hal ini, menurt Tilar (1993) ada sepuluh kecenderungan pengembangan  sistem pendidikan nasional, yaitu

1.    Pemerataan pendidikan.

2.    Kurikulum yang relevan dengan pembangunan nasional.

3.    Proses belajar mandiri.

4.    Tenaga pendidikan yang profesional.

5.    Pendidikan pelatihan yang terpadu.

6.    Pendidikan tinggi sebagai partner in progres.

7.    Pendidikan berkelanjutan.

8.    Pembiayaan yang memadaai.

9.    Partisipasi masyarakat, dan

10. Manajeman pendidikan yang efektif (dalam http//qym7882.blogspot/2009).

Pada uraian berikutnya Anda diharapkan dapat mencermati beberapa hal mengenai kebutuhan pendidikan masa depan, khususnya yang terkait dengan kemampuan-kemampuan dasar, kemampuan belajar sepanjang hayat, pemanfaaatan teknologi, dan pendidikan moral. Sebaliknya, dalam melakukan pengkajian terhadap keempat hal tersebut, silahkan berdiskusi dengan lainnya atau berkonsultasi untuk memperoleh pemahaman lebih jauh.

BACA ARTIKEL LAINNYA YANG BERKAITAN:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DALIL PUASA RAMADHAN DALAM AL-QUR'AN DAN HADIST

  Dalil Puasa Ramadhan dalam Al-Qur'an Berikut empat dalil tentang puasa Ramadhan yang ada dalam Al-Qur'an: 1. Surah Al-Baqarah ...