Secara alamiah, manusia tumbuh dan berkembang sejak dalam
kandungan sampai meninggal, mengalami proses tahap demi tahap. Demikian pula
kejadian alam semesta ini diciptakan Tuhan melalui proses setingkat demi
setingkat. Pendidikan sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi manusia,
aspek rohaniah dan jasmaniah, juga harus berlangsung secara bertahap. Oleh
karena itu, suatu kematangan yang bertitik akhir pada optimalisasi perkembangan
atau pertumbuhan, baru dapat tercapai bilamana berlangsung melalui proses demi
proses ke arah tujuan akhir perkembangan atau pertumbuhannya. Menurut Arifin
(2003:12) akan tetapi suatu proses yang diinginkan dalam usaha kependidikan
adalah proses yang terarah dan bertujuan, yaitu mengarahkan anak didik
(manusia) kepada titik optimal kemampuannya. Sedangkan tujuan yang hendak
dicapai adalah terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia
individual dan sosial serta hamba Tuhan yang mengabdikan dirinya kepadanya.
Di dalam Undang-Undang Nomor 2/1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, pasal 1 dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar
untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau
pelatihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Bahkan pengertian
pendidikan lebih luas cakupannya sebagai aktivitas dan fenomena.Arti pendidikan
menurut UU RI No. 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003: Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Sementara itu menurut Syah dalam Chandra (2009:33)
dikatakan bahwa pendidikan berasal dari kata dasar “didik” yang mempunyai arti
memelihara dan memberi latihan. Kedua hal tersebut memerlukan adanya ajaran,
tuntunan, dan pimpinan tentang kecerdasan pikiran. Pengertian pendidikan adalah
proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Dengan
melihat definisi tersebut, sebagian orang mengartikan bahwa pendidikan adalah
pengajaran karena pendidikan pada umumnya membutuhkan pengajaran dan setiap
orang berkewajiban mendidik. Secara sempit mengajar adalah kegiatan secara
formal menyampaikan materi pelajaran sehingga peserta didik menguasai materi
ajar.
Menurut John Dewey menyatakan bahwa pendidikan sebagai
salah satu kebutuhan, fungsi sosial, sebagai bimbingan, sarana pertumbuhan yang
mempersiapkan dan membukakan serta membentuk disiplin hidup (Jalaludin,
2003:67). Pernyataan ini membuktikan bahwa setiap manusia dan kelompok
sosialnya memerlukan pendidikan. Maka dalam pengertian umum, kehidupan dari
komunitas tersebut akan ditentukan aktivitas pendidikan di dalamnya. Sebab
pendidikan secara alamiah sudah merupakan kebutuhan hidup manusia. Sementara
itu tokoh pendidikan nasional Indonesia, peletak dasar yang kuat pendidikan
nasional. Menurut Ki Hajar Dewantoro pendidikan umumnya berarti daya upaya
untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran
(intelek dan tubuh anak); dalam Taman Siswa tidak boleh dipisah-pisahkan
bagian-bagian itu agar supaya kita memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan dan
penghidupan anak-anak yang kita didik, selaras dengan dunianya.
Dari beberapa pengertian pendidikan di atas, maka dapat dirumuskan apa yang dimaksud dengan pendidikan adalah transformasi knowledge, budaya, sekaligus nilai-nilai yang berkembang pada suatu generasi agar dapat ditransformasikan kepada generasi berikutnya untuk menjadi pribadi yang siap terjun ke masyarakat, serta menjadi orang yang bisa bermanfaat bai orang sekitarnya. Indonesia secara umum mengenal dua model sistem pendidikan, pertama model pendidikan nasional dan model pendidikan lokal. Model pendidikan nasional artinya sistem pendidikan yang kurikulum, penilaian, pengawasan dan untuk mengukur taraf pendidikan bangsa dikelola, diawasi oleh negara. Sedangkan pendidikan lokal merupakan pendidikan yang dikembangkan oleh individu-individu masyarakat baik kurikulum, sistem penilaian bahkan evaluasinya.
BACA ARTIKEL LAINNYA YANG BERKAITAN:
- TUJUAN PENDIDIKAN
- KARAKTERISTIK MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA DEPAN
- FUNGSI DAN RUANG LINGKUP PENDIDIKAN
- KONSEP UMUM PENDIDKAN FORMAL DAN NON FORMAL DI INDONESIA
- MASYARAKAT DALAM ERA PROFESIONALISME
- KEBUTUHAN PENDIDIKAN MASA DEPAN
- 10 Contoh Pidato Kemerdekaan 17 Agustus Singkat dan Penuh Semangat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar