HOME

08 Agustus, 2023

ADAB BERSIN

 


BERIKUT BEBERAPA ADAB BERSIN MENURUT ISLAM:

·         Ibnul Qayyim –Rahimahullah– berkata: “Ketika seorang yang bersin telah mendapatkan kenikmatan dan manfaat dengan keluarnya hawa/angin yang masuk ke dalam otaknya, yang apabila hawa/angin tersebut tidak keluar akan menyebabkan berbagai macam penyakit yang berbahaya, maka disyariatkan baginya memuji Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas nikmat tersebut bersamaan dengan kembalinya seluruh anggota badan pada keadaannya semula setelah mengalami guncangan dahsyat laksana gempa bumi”.[1]

·         Ibnu Hubairah berkata: Jika seorang bersin, itu merupakan tanda dari dirinya akan kesehatan badannya, bagus pencernaannya dan stabil kekuatannya, maka hendaklah ia memuji Allah Subhanahu Wa Ta'ala.[2]

·         Mendo'akan orang yang bersin[3] adalah perintah agama, berdasarkan hadis Nabi shallallahu alaihi wasallam: (Rasululah memerintahkan kita tujuh perkara dan melarang kita tujuh perkara pula –dia menyebutkan hal-hal yang diperintahkan di antaranya– mendo'akan orang yang bersin)[4]         

·         Hukum mendo'akan orang yang bersin adalah fardhu kifayah, dan disunnahkan bagi semua orang, berdasarkan hadis Nabi shallallahu alaihi wasallam shallallahu alaihi wasallam:

فََإِذَا عَطَسَ أَحـَدُكُمْ وحَمِدَ اللهَ كَانَ حَقًّا عَلىَ كُلِّ مُسْلِمٍ سَمِعَهُ أَنْ يَقُـوَْلَ لَهُ يَرْحَمُكَ اللهُ

“Jika salah seorang diantara kalian bersin kemudian mengucapkan Alhamdulillaah, maka wajib atas setiap muslim yang mendengarnya mengucapkan yarhamukallaah (semoga Allah merahmatimu)”.[5]

§  Mendoakan orang yang bersin adalah pada saat mendengar ia mengucapkan Alhamdu lillaah atau setelah yakin ia mengucapkannya dengan melihat gerakan kedua bibirnya.[6] Berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam: فََإِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَحَمِدَ اللهَ فَشَمِّتُوْهُ فَإْن َلمْ يَحْمِـدِ اللهَ فَلاَ تُشَمِّتُوْهُ

“Jika salah seorang diantara kalian bersin kemudian mengucapkan Alhamdulillaah, maka doakanlah ia, namun bila ia tidak mengucapkan Alhamdu lillaah, maka jangan kalian doakan ia”.[7]

·         Apabila ia lupa mengucapkan Alhamdulillaah, sebagian ulama berpendapat: diingatkan, di antaranya adalah Imam Nawawi –Rahimahullah–, dan sebagian yang lain mengatakan: tidak diingatkan, karena Nabi e shallallahu alaihi wasallam tidak mengingatkan orang yang bersin dan tidak mengucapkan Alhamdulillaah, hal tersebut telah disebutkan oleh Ibnul QoyyimRahimahullah[8]

§  Mengucapkan Alhamdulillaah dengan suara yang keras.

·         Sunnah merendahkan suara pada saat bersin: (Sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wasallam jika bersin, menutup wajahnya dengan tangan atau pakaiannya dan merendahkan suaranya).[9]

§  Memberikan do'a terhadap orang yang bersin jika bersinnya sebanyak tiga kali, selebihnya adalah penyakit flu. Telah berkata Salamah bin Al Akwa’Radhiyallaahu ánhu– bahwa ia telah mendengar Nabi shallallahu alaihi wasallam dan seseorang bersin di hadapannya, maka beliau mengucapkan: “yarhamukallaah”, kemudian ia bersin kembali, lalu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengucapkan: “Orang ini flu”.[10] Yang benar adalah di ucapkan pada bersin yang ketiga. Ibnu Hajar Rahimahullah taáalaberkata: Selama ia mengucapkan Alhamdulillaah setiap kali bersin, maka kamu mendo'akannya.[11]

·                            

Beberapa Lafazh Hamdalah

Lafazh Doa

Jawaban Doa

Alhamdulillaahi Rabbil Áalmiin

Yarhamukallaah

Yaghfirullaahu Lanaa Wa Lakum

Alhamdulillaahi Álaa Kulli Haal

Yarhamukallaah

Yahdiikumullaahu Wa Yushlihu Baalakum

Alhamdulillaah

Yarhamukallaah

Yahdiikumullaahu Wa Yushlihu Baalakum

·         Boleh mendoakan Ahluzd Dzimmah dengan ucapan: Yahdiikumullaahu Wa Yushlihu Baalakum (Semoga Allah memberi hidayah kepada kalian dan memperbaiki hati kalian). Orang-orang yahudi pernah berpura-pura bersin di hadapan Nabi shallallahu alaihi wasallam berharap agar beliau mengucapkan Yarhamukallaah, namun beliau mengucapkan:  Yahdiikumullaahu Wa Yushlihu Baalakum[12] bila mereka mengucapkan Alhamdulillaah setelah bersin.

·         Diperbolehkan bagi orang yang bersin pada saat sholat mengucapkan Alhamdulillaah dan dilarang bagi yang mendengar mendo'akannya.

·         Pada saat bersin dilarang menengok ke kanan dan ke kiri, agar tidak mengganggu orang yang berada disampingnya.

·         Dilarang mendo'akan orang yang bersin pada saat imam khutbah, karena harus diam dan mendengarkan khutbah imam.[13]

·         Apabila khatib bersin dan mengucapkan: Alhamdulillaah, kemudian setelah itu ia diam, kita mendoakannya, namun jika ia meneruskan khutbahnya, maka kita mendoakannya di dalam hati kita sehingga kita tidak berbicara.

·         Apabila orang yang mendengarkan khutbah di masjid bersin dan mengucapkan Alhamdulillaah didalam hatinya, maka dilarang bagi yang lain mendoakannya, namun jika mendoakannya diantara dua khutbah atau setelah khatib turun dari mimbar, maka hal tersebut diperbolehkan.

·         Jika bersin pada saat shalat, hendaklah ia mengucapkan Alhamdulillaah, kecuali pada saat membaca Surah Alfatihah, maka ia harus meneruskan bacaannya dan tidak memotongnya.

·         Jika bersin di WC, hendaklah ia mengucapkan Alhamdulillaah didalam hati.

·         Jika seorang bersin dan anda tidak tahu, apakah ia mengucapkan Alhamdulillaah atau tidak, maka hal ini ada beberapa keadaan:

  1. Anda mengetahui bahwa ia tidak mengucapkan Alhamdulillaah, maka jangan mendo'akannya dan ingatkan ia agar mengucapkan hamdalah.
  2. Anda tidak mengetahui, apakah ia mengucapkan hamdalah. Maka jika ditemukan tanda yang mendukung, seperti: halayak mendo'akannya, maka do'akanlah. Boleh juga anda mengucapkan Yarhamukallaah in Kunta Hamidtallaah (Semoga Allah merahmatimu jika kamu mengucapkan hamdalah). Sebagaimana disebutkan oleh bukhari dalam Al Adab Al Mufrad diriwayatkan dari Makhul ia berkata: Aku berada di sebelah Ibnu Umar –Radhiyallaahu ánhuma – lalu  seseorang bersin pada salah satu sisi masjid, maka Ibnu Umar –Radhiyallaahu ánhuma – mengucapkan: ((Yarhamukallaah in Kunta Hamidtallaah)).

 

BACA ARTIKEL LAINNYA YANG BERKAITAN:


[1] Zaadul Maáad (2/438)

[2] Al Aadaab Al Syaríyyah(2/318)

[3] Ibnu Daqiq Al Ied –Rahimahullah– berkata: Diantara manfaat doa tersebut adalah menimbulkan rasa cinta dan kasih pada kaum muslimin dan mendidik orang yang bersin agar bersikap tawadu’dan tidak takabbur, karena kata-kata “Rahmah” mengisyaratkan adanya dosa yang luput dari perhatian banyak orang dewasa. (Fathul Baari, Ibnu Hajar: 1/206). Makna mendoakan orang yang bersin merujuk pada kitab Al Aadaab Asy Syaríyyah: (2/321)

[4] HR. Bukhari (2445)

[5] HR. Bukhari (6226)

[6] Zaadul Maáad (1/442)

[7] HR. Muslim (2992)

[8] Zaadul Maáad (1/442)

[9] HR. Tirmidzi (2745) dan Albani mengatakan: (Hasan Sahih)

[10] HR. Muslim (2993)

[11] Pendapat ini dipilih oleh syeikh kami Syeikh Bin Baz –Rahimahullah taáala 

[12] HR. Abu Dawud dan Albani mengatakan: (Sahih)

[13] Hal ini dikatakan oleh Syeikh Bin Baz –Rahimahullah taáala  dalam Fataawa Islaamiyyah (1/411)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...