HOME

05 Agustus, 2023

ADAB BERSENDA GURAU

 


Berikut beberapa Adab-adab ketika sedang Bersenda Gurau;

·         Bercanda adalah perkataan yang dimaksudkan untuk melapangkan dada, dan tidak sampai menyakiti, bila menyakiti maka berubah menjadi mengejek.

·         Diriwayatkan bahwasannya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bercanda, bahkan beliau becanda dengan saudara Anas bin Malik radhiallahu anhu dengan mengatakan: يَا أَبَا عُمَيْرُ ماَ فَعَلَ النُّغَيْرُ  'Wahai Abu Umair apa yang dilakukan burung kecil". [1]

Beliau shallallahu alaihi wa sallam juga bercanda dengan Anas bin Malik: "Wahai yang punya dua telinga".[2]

·         Bercanda juga dianjurkan di antara saudara dan sahabat sebab hal itu dapat membuat hati menjadi tenang.

·         Saat bercanda jangan sampai menuduh, menceritakan aib orang, tenggelam dalam canda yang dapat menurunkan harga diri, mengurangi kewibawaan pribadi, perkataan kotor yang dapat menimbulkan permusuhan, tidak memunculkan keributan dan tindakan bodoh, tidak memunculkan pengkhianatan dan tidak pula bermuatan kebohongan.

·         Di antara canda para shahabat radhiallahu anhum adalah saling melempar semangka, sementara dalam pentas realita mereka adalah para pejuang.

·         Di antara bercanda dan bermain yang tidak diperbolehkan sebagaimana diterangkan dalam hadits riwayatkan Abdullah bin As Saib radhiallahu anhu dari Ayahnya dan dari kakeknya ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

لاَ يَأْخُذُ أَحَدُكُمْ مَتَاعَ صَاحِبِهِ لاَعِبًا وَلاَ جِدًّا فَإِنْ أَخَذَ  أَحَدُكُمْ عَصَا صَاحِبِهِ فَلْيَرُدُّ إِلَيْهِ

"Janganlah seseorang diantara kalian mengambil harta saudaranya dengan main-main atau sengaja, Jika di antara kalian mengambil tongkat saudaranya maka hendaklah dia mengembalikannya".[3]

·         Tidak memperbanyak bersendra gurau, jika hal tersebut melewati batas sehingga terbentuk menjadi tabi’at pribadi, akhirnya menjatuhkan harga dirimu dan para penganggur mempermainkanmu.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh orang yang bersenda gurau:

o   Hendaknya senda gurau dilakukan pada waktunya yang sesuai.

o   Tidak tenggelam dan terlewat batas.                                                        

o   Tidak berbicara dengan perkataan yang buruk.

o   Tidak bersenda gurau dengan memperolok-olok agama.

o   Tidak bersendra gurau dengan orang-orang yang bodoh.

o   Hendaknya menjaga perasaaan orang lain.

o   Bersanda gurau dengan orang yang lebih tua dan alim dengan sesuatu yang pantas.

o   Tidak terbuai sampai tertawa terbahak-bahak.

o   Tidak memudharatkan diri sendiri.

BACA ARTIKEL LAINNYA YANG BERKAITAN:


[1] As Syamail Al Muhamadiyah 4813

[2] Misykat Al Mashabih 4813

[3] Shahih al Adab 180

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...