HOME

24 Februari, 2022

Teori Kesahihan Hadist

 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Umat Islam sepakat bahwa al-Qur’an adalah sumber hukum yang pertama. Kedua, diisi oleh sunah Rasulullah SAW yang diutus oleh Allah SWT untuk menjelaskan isi al-Qur’an secara rinci. Rasulullah SAW sendiri adalah contoh praktis dalam mengamalkan ajaran agama Islam. Oleh karenanya, sejak zaman Nabi hingga sekarang kaum muslimin menjadikan sunah sebagai sumber hukum dan penuntun akhlak selain al-Qur’an.

Sunah yang diwariskan Rasulullah SAW kepada umatnya memiliki kedudukan tersendiri untuk al-Qur’an. Apalagi fungsi sunah terhadap al-Qur’an yang menjadikannya istimewa tetapi tidak semua sunah bisa dijadikan hujjah. Hal ini karena banyak faktor semisal tingkat kecermatan perawi. Al-Qur’an diriwayatkan secara mutawattir sehingga tidak perlu lagi untuk menelitinya. Berbeda dengan hadis yang memiliki banyak varian sehingga terjadi perbedaan pendapat dikalangan ulama tentang kehujjahannya.

Tidak semua Sunnah Rasulullah SAW bisa dijadikan hujjah bahkan harus memenuhi syarat shahih. Syarat shahih tidak hanya dari segi sanad tetapi juga harus sahih dari segi matan. Hadis yang sahih dari segi sanad dan matan dipastikan bisa dijadikan hujjah. Oleh karenya ulama salaf berupaya untuk membuat teori ke-shahih-an hadis. usaha ulama salaf ini kemudian dilanjutkan oleh ulama-ulama sesudahnya. Oleh karenanya perlu untuk mengetahui metode ke-shahih-an hadis. 


B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan hadis shahih?

2. Apa saja kriteria ke- shahih-an sanad dan matan hadis?


C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui maksud hadis shahih.

2. Untuk mengetahui kriteria ke-shahih-an sanad dan matan hadis.

Baca selengakapanya artikel tersebut...........>>>>>>>>>>


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DALIL PUASA RAMADHAN DALAM AL-QUR'AN DAN HADIST

  Dalil Puasa Ramadhan dalam Al-Qur'an Berikut empat dalil tentang puasa Ramadhan yang ada dalam Al-Qur'an: 1. Surah Al-Baqarah ...