HOME

13 Februari, 2022

Konsep Dasar Statistik Pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi, dan industri). Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai macam tujuan; sensus penduduk merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal. Aplikasi statistika lainnya yang sekarang popular adalah prosedur jajak pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta jajak cepat (perhitungan cepat hasil pemilu) atau quick count. Di bidang komputasi, statistika dapat pula diterapkan dalam pengenalan pola maupun kecerdasan buatan.


B.     Rumusan Masalah

1.      Bagaimanakah pengertian data statistik?

2.      Seperti apakah penggolongan data statistik?

3.   Bagaimanakah Ciri khas statistik?

4.   Bagaimanakah Permasalahan statistik?

5.   Bagaimanakah pengertian statistik pendidikan?

6.   Bagaimanakah fungsi dan kegunaan Statistik dalam dunia pendidikan?


C.    Manfaat

1.      Mengetahui pengertian data statistik.

2.      Mengetahui penggolongan data statistik.

3.   Mengetahui Ciri khas dari statistik

4.   Mengetahui Permasalahan Statistik

5.   Mengetahui pengertian statistik pendidikan

6.   Mengetahui fungsi dan kegunaan Statistik dalam dunia pendidikan

                                                                                                 

BAB II

PEMBAHASAN

A.   Pengertian Statistik

Secara etimologis kata” statistik” berasal dari kata status (bahasa latin) yang mempunyai persamaan arti degan kata staat (bahasa belanda), dan yang dalam bahasa indonesia diterjemahkan menjadi negara. Pada mulaya kata “statistik” diartikan sebagai “kumpulan bahan keteragan (data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud angka (data kualitatif), yaang mempuyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu negara.  Namun, pada perkembangan selanjutnya, arti kata statistik hanya dibatasi pada “ kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif)” saja;bahan keterangan yang tidak berwujud angka (data kualitatif) tidak lagi disebut statistik.[1]

Dalam kamus bahasa inggris akan kita jumpai kata statistics dan kata statistic. Kedua kata itu mempunyai arti berbeda. Kata statistics artinya “ilmu statistik”, sedang kata statistic  diartikan sebaagai “ukuran yang diperoleh atau berasal dari sampel,” yaitu sebagai lawan dari kata “parameter”yang berarti   “ukura uang diperoleh atau berasal dari populasi”.

Ditinjau dari segi terminologi statistik adalah kumpulan data dalam bentuk angka yang disusun dalam bentuk table (daftar) dan atau diagram yang menggambarkan atau berkaitan dengan suatu masalah tertentu. Contoh: statistik penduduk adalah kumpulan angka-angka yang berkaitan dengan masalah penduduk, statistik ekonomi adalah kumpulan angka-angka yang berkaitan dengan masalah ekonomi. Dalam hal ini statistik juga bisa diartikan sebagai deretan atau kumpulan angka yang menunjukkan keterangan mengenai cabang kehidupan tertentu, contohnya: statistik penduduk, statistik pertanian, statistik pendidikan,statistik keagamaan dan sebagainya.


B.  Penggolongan Statistik

Berdasarkan  tingkat pekerjaannya (tahapan yang ada dalam kegiatan statistik), statistik sebagai ilmu pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. [2]

Statistik Deskriptif ,  yang lazim dikenal pua dengan istilah Staistik Deduktif,  Statistik Sederhana, dan Descriptive Statistics, adalah statistik yang tingkat pekerjaannya mencakup cara-cara menghimpun, menyusun atau mengatur, mengolah, menyajikan dan menganalisis data angka, agar dapat memberikan gambaran yang teratur, ringkas, dan jelas mengenai suatu gejala, peristiwa atau keadaan. Dengan kata lain, Statistik Deskriptif adalah statistik yang mempunyai tugas mengorganisasi dan menganalisis data angka, agar dapat memberikan gambaran secara teratur, ringkas,  dan jelas, mengenai sesuatu gejala, peristiwa atau keadaan, sehingga dapat ditarik pengertian atau makna tertentu.

Statistik Inferensial, yang lazim dikenal pula dengan istilah Statistik Induktif. Statistik Lanjut, Statistik Mendalam atau Inferensial Statistics, adalah statistik yang menyediakan aturan atau cara yang dapat dipergunakan sebagai alat dalam rangka mencoba menarik kesimpulan yang bersifat umum, dari sekumpulan data yang telah disusun dan diolah. Selain itu, Statistik Inferensial juga menyediakan aturan tertentu dalam rangka penarikan kesimpulan ( conclusion), penyusunan atau pembuatan ramalan (prediction), penaksiran (estimation) dan sebagainya. Dengan demikian, Statistik Inferensial sifatnya lebih mendalam dan merupakan tindak lanjut dari Sstatistik Deskriptif. Statistik Deskriptif pada dasarnya merupakan fundamen dari ilmu statistik secara keseluruhan, ia merupakan dasar dan tulang punggung dari seluruh struktur ilmu statistik. Karena itu untuk dapat mempelajari atau memahami Statistik Inferensial, seseorang harus lebih dahulu mempelajari Statistik Deskriptif.


C.  Ciri Khas Statistik

Pada dasarnya Statistik sebagai ilmu pengetahuan memiliki tiga ciri khusus, yaitu:[3]

1.      Statistik selalu bekerja dengan angka atau bilangan (dalam hal ini adalah data kuantitatif). Dengan kata lain, untuk dapat melaksanakan tugasnya statistik memerlukan bahan keterangan yang sifatnya kuantitatif. Sehubungan dengan itu, jika statistik dikehendaki untuk dipergunakan sebagai alat analisis bagi data kualitatif (yaitu bahan keterangan yang tidak berwujud angka atau bilangan), maka terlebih dahulu data kualitatif tersebut harus diubah atau dikonversikan menjadi data kuantitatif. Proses pengubahan data kualitajif menjadi data kuantitatif itu dikenal dengan istilah: proses kuantifikasi.

Contoh: “Pandai”, “Cukup” dan “Kurang” merupakan bahan keterangan yang bersifat kualitatif mengenai prestasi belajar siswa. Untuk dapat dianalisis secara statistik, data kualitatif tersebut harus dikonversikan menjadi data kuantitatif; misalnya: yang disebut siswa “pandai” adalah mereka yang nilainya 80-100, “cukup” = 60-79; “kurang” = 30-59, “gagal” =0-29. Atau: siswa yang “pandai” = 5 orang; “cukup” : 30 orang; “kurang” = 3 orang, dan seterusnya.


2. Statistik bersifat objektif. Ini mengandung pengertian bahwa statistik selalu bekerja menurut objeknya, atau bekerja menurut apa adanya. Kesimpulan yang dihasilkan dan ramalan yang dikemukakan oleh statistik sebagai ilmu pengetahuan semata-mata didasarkan data angka yang dihadapi dan diolah, dan bukan didasarkan pada subjektivitas atau pengaruh luar lainnya. Itulah sebabnya mengapa statistik sering dikatakan sebagai “alat penilai kenyataan”.


3.  Statistik bersifat universal. Ini mengandung pengertian bahwa ruang lingkup atau ruang gerak dan bidang garapan statistik tidaklah sempit. Statistik dapat digunakan dalam hampir semua cabang kegiatan hidup manusia. Dapat disebutkan di sini misalnya, dalam bidang perekonomian dikenal adanya Statistik, Perdagangan, Statistik Pertanian dan sebagainya; dalam bidang Kependudukan kita kenal adanya Statistik Kelahiran, Statistik Nikah, Talak, Cerai dan Rujuk, Statistik Kematian, dan sebagainya; demikian pula kita mengenal adanya Statistik Kriminalitas, Statistik Kecelakaan Lalu-Lintas, Statistik Psikologi dan Pendidikan, dan sebagainya.


D.    Permasalahan Statistik

Hananto Sigit, B. St., dalam bukunya Statistik Suatu Pengantar (1966) mengemukakan ada  tiga permasalahan dasar dalam statistik, yaitu: (1) Permasalahan tentang Rata-rata (Average), (2) Permasalahan tentang Pemencaran atau Penyebaran (Variability atau Dispersion), dan (3) Permasalahan tentang Saling-Hubungan (Korelasi)[4].

Menurut Hananto Sigit, kita tidak perlu berpikir jauh-jauh dan mendalam jika kita ingin tau apa persoalaan statistik yang sebenernya itu. Pada dasarnya setiap orang, baik sadar maupun tidak, telah berfikir mengunakan ide-ide statistik (statistical ideas). Betapa tidak, kira sering mengunakan pengertian “rata-rata” (average) dalam kehidupan sehari-hari. Seorang guru akan mengambil milai rata-rata yang diperoleh murudnya untuk mengetahui bagaimana kualitas muridnya; seorang produsen Antara lain akan mengunakan angka rata-rata penghasilan produk suatu daerah untuk mengetahui apakah kira-kia marketing hasil produknya bias berhasil; seorang sarjana ekonomi akan mengunakan pendapatan nasional per kapita untuk mengetahui bagaimana keadaan kehidupan masyarakat suatu Negara. Semua telah mengenal konsep “rata-rata” ini baik dugunakan untk tujuan tinggi dan muluk ataupun untuk hal yang sepele dan sederhana.

Suatu pengelolaan statistic lainya adalah apa yang di kenal dengan nama “disperse” (dispersion) atau “variabilitas”. Seorang guru mungkin akan berkata bahwa kepandaian muridnya dari kelas A adalah lebih merata (homogen) daripada murid kelas B. Dalam hal ini murid kelas B perbedaan kepandaiannya satu dengan lainya lebih tajamdaripada antar murid dengan kelas A.


E.     Pengertian Statistik Pendidikan

Pada pembicaraan di muka telah di jelaskan bahwa istilah satatistik dapat diberi pengertian sebagai data statistik, kegiatan statistik, metode statistik dan ilmu statistik. Kata “statistik” dalam istilah “Staistik Pendidikan” dalam buku ini adalah statistik dalam pengertian sebagai Ilmu Pengetahuan, yaitu Ilmu Pengetahuan yang membahas atau mempelajari dan mengembangkan prinsip-prinsip, metode dan prosedur yang perlu ditempuh atau dipergunakan,dalam rangka pengumpulan, penyusunan, penyajian, penganalisisan bahan keterangan yang berwujud angkamengenahi hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan (kususnya proses belajar-mengajar), dan penarikan kesimpulan pembuatan perkiraan serta ramalan secara ilmiah (dalam hal ini secara matematik) atas dasar kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka tadi.

Telah di jelaskan bahwa istilah statistik dapat di beri pengertian sebagai data statistik, statistik pendidikan yaitu ilmu pengetahuan yang membahas atau mempelajari dan mengembangkan prinsip-prinsip, metode dan prosedur yang perlu di tempuh atau dipergunakan, dalam rangka megumpulkan, penyusunan, penyajian, penganalisisan bahan keterangan yang berwujud angka[5].

Istilah statistik pendidikan diartikan sebagai ilmu pengetahuan (cabang statistika) didalamnya banyak dibahas dan dikembangkan prinsip metode dan prosedur yang digunakan sebagai cara pengumpulan analisis serta mempretasikan sekumpulan data yang berhubungan dengan dunia pendidikan.


F.     Fungsi dan kegunaan Statistik dalam dunia pendidikan

Kemajuan atau perkembangan anak didik setelah mereka menempuh proses pendidikan dalam jangka waktu tertentu sebenarnya yang bersifat kualitatif, akan tetapi diubah menjadi data yang bersifat kuantitatif karena dalam kegiatan pernilaian hasil pendidikan cara yang paling umum adalah dengan menggunakan data kuantitatif, maka tidak perlu diragukan lagi bahwa statistik dalam hal ini akan mempunyai fungsi yang sangat penting sebagai alat bantu, yaitu alat bantu untuk memperoleh, menganalisis dan menyimpulkan hasil yang telah di capai dalam kegiatan penilaian tersebut[6].

a.    Memperoleh gambaran baik, gambaran secara khusus maupun gambaran secara umum tentang suatu gejala,keadaan atau peristiwa.

b.      Mengikuti perkembangan atau pasang surut mengenai gejala keadaan atau peristiwa tersebut, dari waktu ke kewaktu.

c.      Melakukan pengujian, apakah gejala yang satu berbeda dengan gejala yang lain ataukah tidak, jika terdapat perbedaan apakah perbedaan itu merupakan perbedaan yang berarti (menyakinkan) ataukah perbedan itu terjadi hanya secara kebetulan saja.

d.      Mengetahui, apakah gejala yang satu ada hubungannya dengan gejala yang lain.

e.      Menyusun laporan yang berupa data kuantitatif dengan teratur, ringkas dan jelas.

f.   Manarik kesimpulan secara logis, mengamil keputusan secara tepat dan mantap, serta dapat memperkirakan atau meramalkan hal-hal yang mungkin terjadi di masa mendatang, dan langkah konkret apa yang kemungkinan perlu dilakukan oleh seorang pendidik[7].

Baca juga artikel yang lain;

  1. Konsep Dasar Psikologi
  2. Metode Kajian Psikologi
  3. Konsep Dasar Puasa Sunnah
  4. Menonton Telivisi dan Pembentukan Karakter
  5. Budaya Membaca dan Budaya Menonton TV
  6. Perbedaan Sekolah dan Madrasah
  7. Gejala Kejiwaan Manusia
  8. Penelitian Kuantitatif
  9. Memiliki Wawasan dan Kreatifitas Dalam Pemilihan Metode, Media dan Alat Evaluasi Pembelajaran PAI
  10. Konsep Dasar Statistik Pendidikan
  11. Data Statistik Pendidikan

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Data merupakan hal yang vital saat menganalisis sesuatu, tanpanya kita tidak dapat mengumpulkan, mendeskripsikan, menganalisis, serta menyajikan sesuatu. Data merupakan keterangan yang benar dan nyata tentang sesuatu yang butuh di proses lebih jauh. Maka statistik membutuhkan data sebagai bahan kajian dan analisis.

Dalam data statistik terbagi menjadi :

a.         Data Diskrit (data anumeration)

Angka-angka yang tidak memiliki desimal atau pecahan di antara dua bilangan bulatnya, diperoleh dari menghitung.

b.         Data Kontinue (data measurement)

Kumpulan angka- angka yang masih dimungkinkan memiliki bilangan desimal atau pecahan di antara dua bilangan bulatnya yang banyaknya tak terhingga, biasanya didapatkan dari proses pengukuran.

Dalam makalah ini telah dijelaskan pengertian statistik, penggolongan statistik, ciri khas statistik dan permasalahan statistik kemudian pengertian dari statistik pendidikan itu sendiri serta fungsi dan kegunaan statistik dalam dunia pendidikan. Hal ini dapat memberi bekal terhadap pembaca tentang bagaimana konsep  dasar statistik itu sendiri maupun sebagai penghantar kita untuk dapat lebih memahami apakah statistik itu dan apa kegunaannya. Dengan memahami makalah ini pembaca dapat mudah memahami bab statistik lainnya atau tingkat selanjutnya.   

B.     Saran

Dalam penulisan makalah ini penulis menyaranka agar semua mahasiswa memahami arti penting statistika khususnya dalam dunia pendidikan sendiri karena statistika sangat berpengaruh besar dalam dunia pendidikan.


DAFTAR PUSTAKA

Siregar, Syofian, M.M. 2010. Statistika Deskriptif.Bandung:Rajawali press.

Drs. Subana, M.Pd. statistik pendidikan cet 5.Jakarta : CV Pustaka Setia.

Anas Sudijono, 2015. Pengantar Statistik Pendidikan.Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.


[1] Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2015), hal 1.

[2] Ibid, hal 4.

[3] Ibid, hal 5.

[4] Siregar, Syofian, M.M. 2010. Statistika Deskriptif.Bandung:Rajawali press. Hlm.219

[5] Ibid.hlm222

[6] Drs. Subana, M.Pd. statistik pendidikan cet 5.Jakarta : CV Pustaka Setia. Hlm 12

[7] Ibid. hlm 14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DALIL PUASA RAMADHAN DALAM AL-QUR'AN DAN HADIST

  Dalil Puasa Ramadhan dalam Al-Qur'an Berikut empat dalil tentang puasa Ramadhan yang ada dalam Al-Qur'an: 1. Surah Al-Baqarah ...