Sosiolinguistik
sebagai sebuah disiplin ilmu mulai berkembang sejak 50 tahun terakhir.
Sosiolinguistik mengkaji aspek sosial dalam bahasa dan hubungan antara bahasa
dan masyarakat. Seharusnya sosiolinguistik ada sejak manusia memiliki bahasa,
sebab tidak ada masyarakat tanpa bahasa dan bahasa tanpa masyarakat
(penuturnya).
Ilmu
sosiolinguistik di Amerika sebagai sebuah disiplin ilmu bahasa yang
interdisipliner, maka sebagai seorang sosiolinguis mereka harus mengetahui kedua
disiplin ilmu utamanya, yaitu sosiologi dan linguistik, agar kajian yang mereka lakukan menjadi sebuah
kajian yang utuh. Karena sosiolinguistik sebagai sebuah komponen utama dalam
disiplin ilmu linguistik. Dewasa ini sosiolinguistik mengandung beberapa topik
di dalamnya, di antaranya perencanaan bahasa, studi mengenai bahasa dan jenis
kelamin, variasi bahasa (dialek), register, pidgin, creol, dan lain-lain.
Posisi
bahasa Indonesia di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang banyak terpengaruh
oleh keberadaan dan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Banyak
masyarakat beranggapan bahasa Inggris bernilai jual tinggi dan memiliki posisi
lebih strategis dari bahasa nasional kita. Memang tak salah memelajari bahasa
Inggris. Yang salah adalah dengan memelajari bahasa baru tersebut kita terkesan
mengabaikan bahasa sendiri. Dalam kaitannya dengan dinamika kebahasaan, situasi
ini merupakan fenomena yang wajar. Fenomena ini di dalam kajian sosiolinguistik
disebut sebagai fenomena diglossia dimana suatu bahasa tergeser oleh keberadaan
bahasa lainnya karena bahasa yang satu dianggap memiliki prestige yang lebih
tinggi daripada bahasa yang lainnya. apalagi bahasa Indonesia telah dijadikan
bahasa persatuan di Asia Tenggara.
Tentunya Indonesia menjadi sebuah ladang subur bagi kajian sosiolinguistik. Menurut peta bahasa yang diterbitkan Lembaga Bahasa Nasional pada tahun 1992 terdapat 418 Bahasa daerah di Indonesia dengan jumlah penutur berkisar antara 100 orang (Irian Jaya) sampai dengan kurang lebih 50 juta orang (bahasa jawa). Kebanyakan orang Indonesia akan mempelajari dan memakai bahasa daerah sebagai bahasa pertama, sedangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. Orang tersebut dinamakan berdwibahasa. Selain itu, masyarakat Indonesia sangat multikultur, sehingga akan terdapat banyak klasifikasi sosial yang membuat kajian sosiolinguistik menjadi menarik.
Baca juga artikel yang lain;
- Konsep Dasar Psikologi
- Metode Kajian Psikologi
- Biografi Ibnu Thuffail
- Konsep Dasar Puasa Sunnah
- Pendidikan Wanita dalam Islam
- Hubungan Ilmu Akhlak dengan Ilmu-ilmu yang Lain
- Sejarah Pendidikan Islam
- Sejarah Perkembangan Psikologi
- Jarh wa Ta'dil
- Sosiolinguistik Amerika dan Indonesia
- Menonton Telivisi dan Pembentukan Karakter
- Budaya Membaca dan Budaya Menonton TV
Tidak ada komentar:
Posting Komentar