BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Psikologi
Ditinjau dari segi bahasa, perkataan psikologi berasal dari Yunani “psyche” yang di artikan jiwa dan “logos” yang berarti ilmu, psikologi artinya ilmu pengetahuan tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, proses maupun latar belakangnya. Berbicara tentang jiwa, terlebih dahulu kita harus dapat membedakan antara jiwa dengan nyawa. Nyawa yaitu daya jasmaniyah yang adanya tergantung pada hidup jasmani dan menimbulkan perbuatan badaniyah (perbuatan yang ditimbulkan oleh proses belajar, misalnya instink, reflek, nasfu dan lain sebagainya). Jika jasmani mati maka mati pula nyawanya. Sedangkan Jiwa yaitu daya hidup rohaniyah yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi yaitu perbuatan sebagai hasil proses belajar yang dimungkinkan oleh keadaan jasmani, rohaniah, sosial dan lingkungan.
B. Objek Formal dan Material Psikologi
Objek Formal yaitu sudut pandang atau cara tinjau yang dilakukan oleh seorang peneliti terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakannya. Objek formal juga digunakan sebagai pembeda ilmu yang satu dengan ilmu yang lain (Psikologi, Antropologi, Sosiologi, dan lain-lain).[1] Objeknya yaitu dari segi tingkah laku manusia, objek tersebut bersifat empiris atau nyata, yang dapat diobservasi untuk memprediksi, menggambarkan sesuatu yang dilihat. Caranya melihat gerak-gerik seseorang bagaimana ia melakukan sesuatu dan melihat dari matanya. Dan umumnya objek materialnya itu sama. Tetapi bisa juga keduanya yaitu objek formal dan materialnya berbeda. Objek formal berfokus pada”Bagaimana kita melihat suatu materi dan bagaimana cara materi tersebut dapat menjelaskannya?”. Sebagai contoh, objek materialnya adalah manusia. Ilmu ekonomi akan melihat manusia sebagai makhluk yang selalu ingin memenuhi kebutuhnnya. Dalam ilmu psikologi, manusia adalah makhluk yang memiliki tingkah laku yang dipelajari melalui aktivitas jiwa dan kepribadian. Dalam ilmu antropologi, manusia dipandang sebagai makhluk yang menciptakan suatu kebudyaan. Dalam sosiologi, sosiologi mempelajari hubungan antar manusia dalam kelompok dan antar kelompok dalam masyarakat yang dapat berwujud asosiatif (kerjasama) dan diasosiatif (persaingan). Sedangkan
Objek Material yaitu sesuatu yang dibahas, dipelajari atau diselidiki, atau suatu unsur yang ditentukan atau sesuatu yang dijadikan sasaran pemikiran, objek material mencakup apa saja, baik hal-hal konkret (kerohanian, nilai-nilai, ide-ide). Objeknya yaitu manusia.
C. Tujuan mempelajari Psikologi
Pada garis besarnya orang mempelajari ilmu psikologi adalah untuk menjadikan manusia supaya hidupnya baik, bahagia, dan sempurna.
1. Untuk memahami alasan dibalik sikap dan proses mental manusia dengan cara meneliti, baik itu prinsip-prinsip umum maupun spesifik dari suatu kasus.
2. Meningkatkan kualitas hidup mereka sekarang ini atau untuk masa depan.
3. Berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi.
4. Untuk memperoleh faham tentang gejala-gejala jiwa dan pengertian yang lebih sempurna tentang tingkah laku.
5. Untuk mengetahui perbuatan-perbuatan jiwa serta kemampuan jiwa sebagai sarana untuk mengenal tingkah laku manusia atau anak.
6. Untuk mengetahui penyelenggaraan pendidikan dengan baik.
7. Untuk memperoleh paham tentang gejala-gejala jiwa dan pengertian yang lebih sempurna tentang tingkah laku sesame manusia pada umumnya dan anak-anak pada khususnya.
8. Untuk mengetahui perbuatan-perbuatan jiwa serta kemampuan jiwa sebagai sarana untuk mengenal tingkah laku manusia atau anak.
D. Manfaat mempelajari psikologi
1. Mengetahui Emosi pada Manusia
Dalam psikologi, emosi seringkali dibahas dalam cakupan yang luas. Dimana psikologi memang membahas tentang pandangan manusia dan juga pandangan seorang individu terhadap sebuah suasana atau juga masalah.
Psikologi membantu anda mengetahui sikap manusia sebagai upaya menyesuaikan diri serta berhubungan dengan orang lain dengan cakupan grup atau individual. Sehingga memudahkan kita untuk memahami pemikiran, perasaan menurut cara mereka sendiri.
2. Mengetahui Makna Sesungguhnya
Ketika anda mempelajari otak manusia dan menghubungkannya dengan psikologi. Maka niscaya anda akan berpikir bahwa otak manusia adalah organ yang rumit dan seringkali penampilan luar seseorang memiliki banyak faktor penyebab di baliknya dan juga seringkali tidak sejalan. Ruang Lingkup Psikologi Kepribadian memang luas namun setidaknya bisa membantu kita berpikir untuk lebih bijak memahami orang.
3. Pembentukan Kepribadian
Jangan percaya jika anda membentuk kepribadian dengan satu faktor saja. Banyak yang bilang jika kepribadian seseorang terbentuk akibat lingkungannya. Sebenarnya tidak 100% karna lingkungan. Perlu diingat bahwa kepribadian bisa juga berasal dari traumatik, pengalaman, pelajaran dan lain sebagainya. Psikologi membantu mengurai kepribadian mana yang bisa cocok dan apa saja faktornya. Jika anda menjadi individu yang salah, maka anda bisa tahu apa sebenarnya faktor yang menyebabkan anda menjadi seseorang yang kurang bisa memahami orang lain atau sering membuat masalah.
Psikologi biasanya berperan penting dalam pembentukan kepribadian seseorang. Seperti contoh anda introspeksi atau melakukan hal-hal yang harus dilihat secara luas pandangannya maka dengan ilmu psikologi akan lebih baik dibandingkan pendapat atau opini pribadi saja.
4. Rasa Empati
Membangun rasa empati tidaklah mudah, Karena umumnya masalah yang bsia timbul dianatara orang-orang karena memang gagal untuk memahami satu sama lainnya. Mereka cenderung tidak bisa mengerti ataupun memahami sudut pandang orang lain. Psikologi ada untuk membantu anda agar dapat memahami dan bisa berempati mengapa orang berpikir sedemikian rupa. Ujungnya, anda dapat berempati terhadap orang lain meskipun orang tersebut bukanlah orang yang anda sukai. Pengertian Empati Menurut Para Ahli hanya bisa dipelajari di Psikologi.
5. Menanamkan Pemahaman Positif
Berpikir positif sangat sulit dilakukan, terutama jika anda merupakan orang yang mudah curiga. Sehingga hal ini sering mempersulit anda dalam menyelesaikan masalah atau memandang suatu masalah. Psikologi Agama merupakan salah satu cabang psikologi yang membantu manusia untuk memikirkan pemikiran spritiualnya. Sehingga nantinya akan membantu mereka dalam memegang prinsip hidup dan berpikir positif seperti yang diharapkan.
6. Menanamkan Kreativitas Khususnya Pada Anak
Dalam psikologi khususnya psikologi agama, kita bisa melihat berbagai pandangan khususnya untuk anak-anak. Dunia mereka cukup banyak terlibat dengan psikologis, karena pemikirannya yang masih berkembang, anak-anak juga masih bisa berubah sikap dan karakternya karena lingkungan yang mempengaruhi. Maka lingkungan sangat penting meskipun tidak mempengaruhi 100% anak tersebut bisa baik ataupun buruk.
Psikologi Anak memiliki manfaat tersendiri. Kreativitas merupakan kemampuan berpikir yang berbeda, dan dari sudut pandang yang tidak tertebak oleh orang lain. Biasanya orang bekreativitas tinggi berpikir sangat random namun luar biasa. Sehingga dengan adanya psikologi akan dibantu diarahkan menjadi hal positif dan bisa diterima banyak orang.
7. Problem Solving (penyelesaian masalah)
Ketika anda mendapatkan masalah disitulah pemikiran dan kepribadian seseorang diuji. Dalam dunia psikologi, ada juga yang menggunakan metode untuk pemecahan masalah. Khususnya dalam psikologi kejiwaan dan pendidikan. Mereka membutuhkan psikologi bukan hanya pelengkap saja, namun buku panduan yang tepat dalam menyelesaikan masalah.
Peran psikologi khususnya pendidikan adalah melatih individu untuk bisa menjadi lebih peka terhadap masalah yang ada, serta bisa lebih kreatif lagi dalam mencari solusi untuk masalah tersebut.
E. Ruang Lingkup Psikologi
Dilihat dari segi objeknya, ruang lingkup psikologi dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu:
1. Psikologi yang meneliti dan mempelajari manusia
Psikologi yang diteliti dan dipelajari dalam psikologi disini adalah tentang perilaku sesorang atau perilaku manusia. Cakupan yang luas, menyebabkan dilakukannya pengelompokan dalam psikologi manusia.
Contoh:
2. Psikologi yang meneliti dan mempelajari hewan atau yang disebut dengan psikologi hewan.
Psikologi ini meneliti dan mempelajari perilaku hewan dan dari hasil penelitian tersebut dapat berguna untuk mengerti tentang keadaan manusia. Dengan demikian, maka dalam psikologi itu fokusnya adalah manusia. Banyak penelitian yang dilakukan pada hewan, yang akan hasilnya kemudian diarahkan pada manusia.
Psikologi perilaku hewan adalah menekan bagian luar masih diperebutkan batas kemampuan hewan, terutama primata non-manusia, lumba-lumba, dan burung, untuk memperoleh sintaks dan kosakata bahasa manusia (Bekoff & Jamieson, 1996). Reecting pendekatan ini adalah studi yang meneliti-Abil ity spesies tersebut untuk terlibat dalam apa yang dianggap sebagai “lebih tinggi” manusia gigi- proses kognitif. Sebagai contoh, yang Pepperberg (2001) bekerja dengan burung beo abu-abunya Alex telah menunjukkan kemampuannya untuk melakukan tugas-tugas kognitif, seperti jika-maka penalaran dan beberapa classication, bahwa Piaget dianggap menantang bagi anak-anak dibawah usia tujuh tahun. Sebuah untai ketiga penelitian (Thompson, Miles, & Lyn, 1997) pencarian kerajaan binatang untuk emosi seperti empati, altruisme, rasa bersalah, dan kebanggaan emosi dicap sebagai manusia karena mereka pra-sumably berasal dari proses mental yang lebih tinggi. Seperti tradisi “manusia sebagai binatang, “merupakan petunjuk penelitian bentuk paralelisme, dengan menggunakan deskripsi perilaku manusia, kognisi, dan emosi.
Baca juga artikel yang lain;
- Konsep Dasar Psikologi
- Metode Kajian Psikologi
- Biografi Ibnu Thuffail
- Konsep Dasar Puasa Sunnah
- Pendidikan Wanita dalam Islam
- Hubungan Ilmu Akhlak dengan Ilmu-ilmu yang Lain
- Sejarah Pendidikan Islam
- Sejarah Perkembangan Psikologi
- Jarh wa Ta'dil
- Sosiolinguistik Amerika dan Indonesia
- Menonton Telivisi dan Pembentukan Karakter
- Budaya Membaca dan Budaya Menonton TV
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kami dapat menyimpulkan bahwa pengertian Psikologi yaitu ilmu pengetahuan yang meneliti serta mempelajari tentang perilaku atau aktivitas-aktivitas yang merupakan manifestasi atau penjelmaan kehidupan jiwa.
Objek formal yaitu Objeknya dari segi tingkah laku manusia. Sedangkan Objek material yaitu objeknya dari manusia.
Pada garis besarnya tujuan mempelajari Psikologi yaitu untuk menjadikan manusia supaya hidupnya baik, bahagia, dan sempurna
Manfaat mempelajari psikologi yaitu Mengetahui Emosi pada Manusia, Membuka Pintu Pilihan Karir, Terus Mendapat Ilmu Baru, Pembentukan Kepribadian, Problem Solving, Pengembangan Metode Belajar, Menanamkan Pemahaman Positif, Menanamkan Kreativitas Khususnya Pada Anak.
Ruang Lingkup Psikologi menurut segi objeknya ada dua, yaitu Pertama, Psikologi yang meneliti dan mempelajari manusia. Kedua, Psikologi yang meneliti dan mempelajari hewan atau yang disebut dengan psikologi hewan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar