Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan (Deskriptif)
DAFTAR ISI
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian Kuantitatif
B. Tujuan Penelitian Kuantitatif
C. Penggunaan Metode Kuantitatif
D. Desain Penelitian Kuantitatif
E. Prosedur Penelitian Kuantitatif
F. Kompetensi Peneliti Kuantitatif
G. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kuantitatif
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Penelitian kuantitatif ialah penelitian yang mengacu pada data – data yang berupa angka. Penelitian ini berlangsung secara ringkas, terbatas, dan memilah – milah sesuatu menjadi bagian – bagian yang nantinya dapat diukur dan dinyatakan dalam bentuk angka. Metode penelitian ini juga disebut metode tradisional dan juga beraliran positivism karena sudah cukup lama digunakan sehingga sudah menjadi kebiasaan di masyarakat yang mana metode ini digunakan untuk meneliti sampel atau populasi tertentu, dengan Teknik pengambilan data yang biasanya random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat statistic dengan tujuan menguji teori atau hipotesis yang telah diterapkan, juga untuk mendukung atau menolak teori.
Pada makalah kali ini akan dijelaskan mengenai pengertian, tujuan, cara penggunaan, desain, prosedur, kompetensi, hingga kelebihan dan kekurangan dari metode penelitian kuantitatif. Dan akan dijelaskan pula cara – cara terbaik dan waktu – waktu terbaik kapan dan bagaimana metode penelitian kuantitatif ini dapat digunakan. Juga mengenai desain yang sesuai untuk mengaplikasikan metode ini ketika dilapangan serta bagaimana prosedur melakukan penelitian menggunakan metode ini. Hingga kelebihan yang dapat diunggulkan dan dijadikan acuan dari metode ini serta menjaga dan menutupi kekuarangan metode ini dengan sebaik mungkin.
2. Rumusan masalah
a. Jelaskan yang dimaksud penelitian kuantitatif?
b. Jelaskan tujuan penelitian kuantitatif!
c. Bagaimana penggunaan metode kuantitatif?
d. Bagaimana desain penelitian kuantitatif?
e. Bagaimana prosedur penelitian kuantitatif?
f. Jelaskan kompetensi penelitian kuantitatif!
g. Jelaskan kelebihan dan kekurangan penelitian kuantitatif!
3. Tujuan
a. Agar bisa menjelaskan penelitian kuantitatif
b. Agar bisa menjelaskan tujuan penelitian kuantitatif
c. Agar bisa memahami penggunaan metode kuantitatif
d. Agar bisa memahami desain penelitian kuantitatif
e. Agar bisa memahami prosedur penelitian kuantitatif
f. Agar bisa menjelaskan kompetensi penelitian kuantitatif
g. Agar bisa menjelaskan kelebihan dan kekurangan penelitian kuantitatif
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian Kuantitatif
Penelitian ilmiah adalah penelitian dengan menggunakan prosedur dan urutan tertentu yang bersifat tetap. Prosedur penelitian berupa pedoman peneliti agar dapat mencapai suatu penelitian yang benar. Penelitian tidak hanya dengan cara mengumpulkan data dan menganalisisnya, tetapi berawal dari menemukan permasalahan, menelaah secara teoritis, memverifikasi data, dan kesimpulan. Tahap-tahap tersebut berlaku untuk penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif.[1]
Pendekatan kuantitatif adalah salah satu upaya dalam pencarian ilmiah yang didasari oleh filsafat positivisme logikal yang beroperasi dengan aturan-aturan yang ketat mengenai logika, kebenaran, hukum-hukum, dan prediksi (Watson, dalam Danim, 2002). Penelitian kuantitatif diidentifikasikan sebagai proses kerja yang berlangsung secara ringkas, terbatas, dan memilah-milah suatu permasalahan menjadi bagian yang dapat diukur dan dinyatakan dalam bentuk angka. Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan, menguji hubungan antar variabel, menguji teori dan mencari generalisasi yang memiliki nilai prediktif dengan menggunakan instrumen yang menghasilkan data numerik. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik statistik. Penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesis dan pengujiannya yang akan menentukan tahapan-tahapan selanjutnya, seperti penentuan teknik analisa dan formula statistik yang akan digunakan.[2]
Metode penelitian kuantitatif disebut juga sebagai metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah menjadi tradisi untuk metode penelitian. Metode ini sebagai metode ilmiah atau scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah, yaitu konkrit atau impiris, objektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut sebagai metode discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangankan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi baru. Metode ini disebut sebagai metode penelitian kuantitatif karena data penelitiannya berupa angka dan menggunakan statistik.
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme, yang digunakan untuk meneliti sampel atau populasi tertentu, dengan teknik pengambilan data yang biasanya random, pengumpulan data menggunakan intrumen penelitian, analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
B. Tujuan Penelitian Kuantitatif
Tujuan penelitian kuantitatif adalah untuk menguji teori atau hipotesis, mendukung atau menolak teori. Apabila ada penolakan terhadap teori atau hipotesis, biasanya peneliti tidak langsung menolak namun meneliti terlebih dahulu apakah ada kesalahan terhadap samplingnya atau definisi konsepnya urang operasional, sehingga menghasilkan instrumen (kuisioner) yang kurang valid.[3]
C. Penggunaan Metode Kuantitatif
Dalam suatu penelitian, penggunaan pendekatan kuantitatif digunakan karena alasan-alasan berikut ini:[4]
1. Jika permasalahan sudah jelas.
Masalah adalah penyimpangan atau tidak sesuainya antara harapan dan kenyataan, aturan dan pelaksanaan, atau teori dan praktik. Masalah harus ditunjukkan dalam bentuk data, baik hasil dari pengamatan sendiri atau pencermatan dokumen. Contoh: penelitian kuantitatif untuk menguji efektivitas pembelajaran dalam meningkatkan prestasi belajar siswa (data prestasi belajar siswa adalah masalah yang harus ditunjukkan).
2. Jika peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.
Penelitian kuantitatif digunakan untuk mendapatkan informasi yang luat tetapi tidak mendalam. Jika populasi terlalu luas, maka penelitian dapat menggunakan sampel dari populasi tersebut. Contoh: penelitian tentang disiplin kerja di Surabaya. Tidak harus semua guru di Surabaya menjadi sumber data penelitian, tetapi cukup dengan mengambil sampel yang mewakili.
3. Jika ingin mengetahui sejauh mana pengaruh perlakuan terhadap objek tertentu.
Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen. Contoh: penelitian untuk mengetaui pengaruh penggunaan media pembelajaran audio-visual terhadap prestasi belajar siswa.
4. Jika ingin menguji hipotesis penelitian.[5]
Hipotesis penelitian dapat berbentuk dugaan mengenai hubungan antar variabel (hipotesis asosiatif) atau perbedaan skor variabel antar kelompok (hipotesis komparatif). Contoh: pertama, penelitian untuk mengetahui perbedaan disiplin kerja antara guru laki-laki dan perempuan. Hipotesis komparatif yang diuji adalah terdapat perbedaan disiplin kerja guru laki-laki dan perempuan. Kedua, penelitian untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja dan kinerja guru. Hipotesis asosiatif yang diuji adalah terdapat hubungan antara motivasi kerja dan kinerja guru.
5. Jika ingin mendapatkan data yang akurat berdasarkan fenomena empiris dan dapat diukur. Contoh: ingin mengetahui IQ guru pada sekolah tertentu, maka diperlukan pengukuran melalui tes IQ terhadap guru-guru pada sekolah tersebut.
6. Jika ingin menguji suatu keraguan tentang kebenaran pengetahuan, teori, dan kegiatan tertentu. Contoh: penelitian untuk mengetahui variabel yang lebih efektif antara pembelajaran menggunakan metode diskusi atau penugasan. Dalam hal ini, dibutuhkan pengukuran hasil belajar siswa yang menggunakan metode diskusi dan penugasan, lalu dibandingkan.
D. Desain Penelitian Kuantitatif
Desain penelitian merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh peneliti, karena hal itu dapat menentukan bagaimana data harus dianalisis serta bagaimana hasilnya diinterpretasikan. Desain penelitian mengacu pada rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh data-data empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian. Penetapan desain penelitian bertujuan untuk mendapatkan hasil penelitian yang terpercaya dan meyakinkan.[6] Pemilihan desain penelitian yang tepat akan meningkatkan reliabilitas dan validitas serta kredibilitas dan autensitas penelitian.
Perencanaan desain yang baik akan meningkatkan kualitas hasil penelitian kuantitatif. Hal ini dapat dicapai bila peneliti mampu mengontrol faktor-faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi hasil penelitian. Faktor-faktor tersebut memiliki kontribusi untuk menjelaskan hasil penelitian. Misalnya pada hasil penelitian tes masuk yang dibuat oleh panitia dapat dijadikan prediktor yang efektif terhadap prestasi belajar mahasiswa. Bila pada penelitian tersebut peneliti tidak mengontrol faktor lain, maka hasil penelitian tersebut belum dapat dijadikan pedoman untuk menilai prestasi belajar mahasiswa. Karena sangat dimungkinkan terdapat faktor-faktor lain seperti IQ, hasil belajar dari SMA atau MA serta motivasi belajar.[7]
Desain penelitian kuantitatif meliputi penentuan pemilihan subjek asal informasi atau data akan diperoleh, teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan data, serta perlakuan yang digunakan (khusus untuk penelitian eksperimental). Selain itu, untuk lebih meyakinkan hasil penelitian peneliti juga harus memperjelas prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitiannya. Hal ini meliputi di mana, kapan dan bagaimana data akan dikumpulkan. Agar tidak menghasilkan data yang menyimpang, maka prosedur yang digunakan harus distandarisasikan.[8] Di samping itu dalam laporan prosedur penelitian harus dijelaskan serinci mungkin, sehingga memungkinkan bagi peneliti lain untuk menguji kebenaran penelitian tersebut.
E. Prosedur Penelitian Kuantitatif
Prosedur yang digunakan dalam penelitian kuantitatif merupakan pengoprasian metode ilmiah yang sesuai dengan unsur-unsur keilmuan. Penelitian kuantitatif dimulai dengan adanya masalah yang dapat digali dari sumber empiris dan teoritik sebagai aktivitas prariset.[9] Penelitian dilakukan secara sistematis, empiris dan kritis berdasarkan teori serta hipotesis, hal ini ditunjukkan gambar D.1
Gambar D.1 Proses Kegiatan Penelitian
Kegiatan penelitian dimulai dengan mengidentifikasi permasalahan yang penting, akatual dan menarik. Dan hal yang paling penting merupakan manfaat yang akan dihasilkan dari penelitian persoalan tersebut. Agar masalah dapat ditemukan dengan baik diperlukan fakta-fakta empris yang diiringi penguasaan teori yang diperoleh dari pengkajian literatur yang relevan. Ditahap selanjutnya, masalah tersebut diformulasikan dalam sebuah rumusan masalah. Pada umumnya rumusan masalah penelitian kuantitatif disusun dalam bentuk pertanyaan. Rumusan masalah merupakan penentu faktor-faktor yang berkaitan dengan ruang lingkup kajian penelitian.[10]
Pada tahap selanjutnya yaitu pencarian data berdasarkan pada rumusan masalah dan hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya. Dalam hal ini diperlukan desain penelitian yang berisi tahapan penelitian, metode penelitian, teknik pengumpulan data, sumber data (populasi atau sampel), serta alasan mengapa menggunakan metode tersebut. Sebelum dilakukan pengumpulan data, harus ditetapkan terlebih dahulu teknik penyusunan dan pengujian perangkat uji yang akan digunakan untuk dalam pengumpulan data. Data yang diperoleh akan diuji menggunakan teknik statistik hasil analisis data merupakan penemuan yang belum diberi makna.
Pemakanaan hasil analisis data dilakukan melalui penafsiran yang mengarah pada upayah mengatasi masalah atau menjawab masalah penelitian. Dalam tahap ini dikemukakan tentang penerimaan atau penolakan hipotesis.[11] Penafsiran tersebut dibentuk berdasarkan hubungan antara penemuan yang satu dengan yang lainnya. Hasil dari proses penafsiran tersebut digeneralisasikan menjadi sebuah kesimpulan. Dari hasil kesimpulan yang diperoleh maka diciptakan implikasi dan rekomendasi serta saran yang merupakan manfaat dari hasil penelitian.
F. Kompetensi Peneliti Kuantitatif
Dalam melakukan penelitian kuantitatif ada beberapa hal yang harus dikuasai oleh peneliti, antara lain:[12]
1. Memiliki wawasan yang luas dan mendalam mengenai bidang pendidikan yang akan diteliti.
2. Mampu menganalisis masalah secara akurat, sehingga dapat menemukan masalah penelitian pendidikan yang benar-benar merupakan masalah.
3. Mampu menggunakan teori pendidikan yang tepat sehingga dapat ditemukan untuk memeperjelas masalah yang diteliti dan merumuskan hipotesis penelitian.
4. Memahami jenis-jenis metode penelitian kuantitatif, seperti metode survei, eksperiman, action research, expost facto, evaluasi dan R & D (Research and Development).
5. Memahami teknik sampling, seperti probability sampling dan nonprobability sampling serta mampu menghitung dan memilih jumlah sampel yang dapat dijadikan dasar penelitian
6. Mampu menyusun perakat uji untuk megukur variabel yang diteliti baik tes maupun nontes, serta mampu menguji kebenaran dan ketepatan perangkat tersebut
7. Mampu mengumpulkan data dengan kuesioner, wawancara observasi dan dokumentasi
8. Mampu menyajikan data, menganalisis data secara kuantitatif untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis penelitian yang telah dirumuskan
9. Mampu menafsirkan data hasil penelitian maupun hasil pengujian hipotesis.
G. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kuantitatif
1. Kelebihan Penelitian Kuantitatif[13]
a) Menghasilkan teori yang kuat yang probabilitas kebenaran dan toleransi kesalahannya dapat diperhitungkan.
b) Kebenaran teori yang dihasilkan selalu terbuka untuk diuji kembali.
c) Analisa yang dilakukan atas angka menghindarkan unsur subjekifitas.
2. Kekurangan Penelitian Kuantitatif
a) Tidak dapat mengungkap makna yang tersembunyi.
b) Pengembangan teori lambat.
c) Kegunaannyan rendah karena pengambil kebijakan berada di luar penelitian.
Baca juga Makalah Statistik yang lain;
- Penelitian Kuantitatif
- Memiliki Wawasan dan Kreatifitas Dalam Pemilihan Metode, Media dan Alat Evaluasi Pembelajaran PAI
- Konsep Dasar Statistik Pendidikan
- Data Statistik Pendidikan
- Makalah Distribusi Frekuensi
- Makalah Grafik dan Kurva
- Pengukuran Tendensial Sentral
- Pengukuran Variabilitas
- Korelasi Bivariate
- Korelasi Multivariate
- Teknik Analisis Komparasional Bivariate
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Penelitian kuantitatif menyajikan proposal yang bersifat lengkap, rinci, prosedur yang spesifik, literatur yang lengkap dan hipotesis yang dirumuskan dengan jelas.
Sebuah penelitian tentunya harus dirancang dan direncanakan terlebih dahulu. Dalam penelitian kuantitatif, pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun pengamatan serta memilih pengukuran variabel, prosedur dan teknik sampling, instrument, pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil penelitian. Selain hal-hal tersebut, peneliti juga harus memikirkan teknik, instrumen, dan kelengkapan penelitian lainnya yang diperlukan dalam penelitian kuantitatif.
Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis yang dikaitkan dengan fenomena alam. Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk menunjukkan hubungan antarvariabel, dan ada pula yang bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal, baik itu dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu social.
B. Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Kami tetap berharap makalah ini tetap memeberikan manfaat bagi pembaca. Namun, saran dan kritik yang sifatnya membangun dengan tangan terbuka kami terima demi kesempurnaan dimasa akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Jakarta: Prenada Media, 2011.
Kriyantono, Rachmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2012.
Hadjar, Ibnu, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999.
Salim, dan Syahrum, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Bandung: Ciptapustaka Media, 2012.
Priyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Sidoarjo: Zifatama Publishing, 2016.
Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional, Pendekatan, Jenis Dan Metode Penelitian Pendidiakan, 2008.
http://fitrirahmiku.blogspot.com/2013/01/tugas-makalah-kelompok-mp3m-penelitian.html
[1] Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (Jakarta: Prenada Media, 2011), 174.
[2] Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional, Pendekatan, Jenis Dan Metode Penelitian Pendidiakan, 2008, 16-17.
[3] Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana, 2012), 10.
[4] Ibid., 174-175.
[5] Priyono, Metode Penelitian Kuantitatif (Sidoarjo: Zifatama Publishing, 2016), 31.
[6] Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999), 102.
[7] Ibid., 104
[8] Ibid., 106.
[9] Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, 176-177.
[10] Syahrum dan Salim, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Bandung: Ciptapustaka Media, 2012), 37.
[11] Ibid., 178.
[12] Sugiyono, Metode Penelitian., 40.
[13] http://fitrirahmiku.blogspot.com/2013/01/tugas-makalah-kelompok-mp3m-penelitian.html, diakses 1 Maret 2019.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar