HOME

09 Desember, 2021

Proses Lahir Bani Umaiyah 1

a.       Pihak Muawiyah, maka berbagai cara yang dilakukan oleh Muawiyah untuk menurunkan atau menghancurkan Ali bin Abi  Thalib dari  pemerintahannya. Salah  satu  caranya ialah Muawiyah dan kelompoknya memfitnah Ali dengan Lahirnya bani Umaiyah I Damaskus tahun 40 hijriyah oleh Muawiyah bin Abi Sufyan di kota kecil Illiyat di wilayah Yerussalem, diperkirakan oleh para pakar sejarah sebagai sabotase terhadap pemerintahan Ali bin Abi Thalib dari pemerintahan terakhir Khulafaurrasyidin. Karena pengangkatan Ali bin Abi talib oleh mayoritas masyarakat Islam mengganti khalifah Usman tidak pernah disetujui oleh menyebarkan isu bahwa Ali-lah yang ada di belakang terbunuhnya Usman bin Afan. Isu  ini 

b.      Awwam dan Thalhah bin Ubaidillaah. Mereka mengumukan perang  terhadap Ali bin Abi Thalib  karena  sewaktu  mereka meminta pertanggung jawaban kalifah Ali akan kematian Usman bin Afan, Ali dengan tegas mengtakan dia tidak tahu menahu tentang kematian  Usman. Mereka lalu mengangkat  perang terhadap  Ali bin abi Thalib dengan tujuan memaksa Ali unuk mengakai perbuatannya. Perang tersebut di sebut perang  Jamal karena  Aisyah mengendarai unta  pada saat memimpin perang. Kemenangan perang  berada  dipihak Ali karena mayoritas  masyarakat  Islam mendukung Ali bin Abi thalib. Kelompok Muawiyah tetap membuat propaganda untik menghancurkan pemerintahan Ali dengan cara menghimpun kekuatan besar dengan  tujuaan menyerang Ali bin Abi Thalib. Tatangan Muawiyah di jawab oleh Ali dengn mempersiapan pasukan dengan megangkat Abu Musa al Asyari sebagai  penasehat spritul. Perang  berkecamuk dan menelan banyak koraban di antara kedua belah pihak yang bertikai. Perang tersebut  dalam  sejarah dikenal dengan nama peran Sifein karena terjadi di wilayah kecil Sifein, sebuah wilayah perbukitan antara Madinah dengan Damaskus. Kemenangan perang berada di pihak Ali karena mayoritas masyarakat Islam mendukung khalifah Ali bin Abi Thalib. Akan  tetapi seperti pada perang sebelumnya yaitu perang jamal, Muawiyah tidak peranah menerimah kemenangan  khalifah  Ali bin Abi  Thalib. Sikap tidak mau menerimah kekalahan itu  di wujudkan Muawiyah dengan  mengajak damai khalifah  Ali sampai  3  kali dengan  cara membujuk dan merobek-robek al Qur’an. Pada akhirnya Ali mau  berdamai karena melihat  al Qur’an di robek-robek  oleh  Muawiyah.

     Skenario perdamaian diatur oleh Muawiyah atas ide Amru bin Ash, dan pra perdamaian dilakukan  antara Muawiyah dengan Amruh disatu  pihak dan Ali dengan Musa Asyari dipihak  lawan . Pra perdamaian itu menyepakati untuk besok  pada  saat perdamaian, Muawiyah  dan Ali di umumkan diturunkan  dari jabatan  khalifa  dan  diangkat khalifah  yang  baru  atas pilihan  masyarakat  Islam. Ternyata  besoknya  pada  saat perdamaian  berlangsung pada saat  acara  mengumumkan  menurunkan Muawiyah  dan Ali,  yang  berdiri  giliran pertama mengumumkan adalah Abu Musa karena usianya  lebih  tua, dan dia mengumumkan  bahwa  hari ini  menurunkan Ali dari  kekhlifaan. Smentara  giliran kedua Amruh berdiri kemudian mengumumkan bahwa karena Ali sudah  di  turunkan  dari  khalifah ,  maka  saya mengumumkan Muawiyah  menjadi  khalifah yang  sah. Sekenaryo  perdamaian  ini disebut Arbitrase.

      Sikap damai Ali  ternyata  tidak memberi perdamaian yang sesunggunya malah menambah sejarah panjang pertikaian Ali dengan Muawiyah. Kelompok Ali justru pecah menjadi 3  kelompok ,khawarij yang menentang  keras terhadap  perdamaian, syiah yang setuju dengan sikap  Ali dan murjiah yang mengambil jalan tengah dengan  sikap  diam. Muawiyah memfungsikan kelompok  keras  khawarij untuk membunuh khalifah Ali dan seorang pengikut garis keras khawarij yang bernama Abdur Rahman bin Muljam   pada  suatu pagi  setelah  sholat  shubuh menusuk khalifah Ali. Wafatnya Ali disambut  oleh  pihak Muawiyah  dengan  suka  ria, karena dengan  demikian bani Umaiyah  yang  telah  diproklamirkan tahu yang lalu 40 hjriyah akan menjadi eksis dan menjadi  satu-stunya pemrintahan yang sah  dalam Islam.

    Baca juga Artikel yang terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...