Syafaat itu artinya menjadi penengah/memberikan kebaikan kepada seseorang dan menolak keburukan Sedagkan Syafaat yang kita bahas adalah syafaat di hari kiamat nanti. Sebenarnya ada contoh syafaat di dunia, yang boleh misalnya: Kawan kita sangat butuh tanda tangan izin sekolah direktur, dia sangat sulit menemuinya dan kita adalah orang kepercayaan direktur, sehingga kita mudah menemui dan bantu menemukannya dengan direktur, sehingga ia mudah dapat tanda tangan.
Ada juga syafaat yang buruk dengan “memakai orang dalam” tetapi main suap atau memgambil hak orang lain kemudian diberikan kepada yang lain, Inilah maksud ayat ;
مَنْ يَشْفَعْ شَفَاعَةً حَسَنَةً يَكُنْ لَهُ
نَصِيبٌ مِنْهَا ۖ وَمَنْ يَشْفَعْ شَفَاعَةً سَيِّئَةً يَكُنْ لَهُ كِفْلٌ مِنْهَا
“Barangsiapa yang memberikan syafa’at yang baik, niscaya ia akan memperoleh bahagian (pahala) dari padanya. Dan barangsiapa memberi syafa’at yang buruk, niscaya ia akan memikul bahagian (dosa) dari padanya.” (An-Nisaa’ :85)
Nah yang kita bahas lebih penting adalah syafaat di akhirat, yaitu buah dari tauhid dan keimanan. Syafaat di akhirat sangat penting dan perlu seorang muslim tahu apa saja, karena mengingat suasana akhirat yang kita sangat butuh syafaat tersebut. Di Akhirat Allah yang memberikan syafaat kepada makhluk-Nya. Makhluk yang lain juga memberikan syafaat, seperti Nabi, Malaikat, sahabat yang shalih, anak dan lain-lain, tentunya dengan syarat:
1. Allah meridhai orang yang memberi syafaat.
2. Allah meridhai orang yang diberi syafaat.
3. Allah mengizinkan pemberi syafaat untuk memberi syafaat Allah berfirman,
ﻣَﻦ ﺫَﺍ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳَﺸْﻔَﻊُ ﻋِﻨﺪَﻩُ ﺇِﻻَّ ﺑِﺈِﺫْﻧِﻪِ
“ Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. ” (Al-Baqarah: 255)
Bentuk syafaat:
1. Mengurangi siksaan/kesusahan hari kiamat
2. Menyegerakan kebaikan di akhirat
3. Mencegah masuk neraka
4. Mengeluarkan dari neraka
Berikut macam-macam syafaat (harus tahu ya, kalau mau dapat, harus tahu ilmunya)
1. Syafaat terbesar, yaitu syafaat dari Allah. Allah mengeluarkan penduduk yang masih memiliki iman dari neraka ke surga dalam jumlah yang banyak. Setelah para Nabi, malaikat, orang shalih dan sahabat yang shalih memberikan syafaat, tetapi jumlahnya terbatas, Sehingga syafaat Allah yang paling besar mengeluarkan semuanya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَيَشْفَعُ
النَّبِيُّونَ وَالْمَلاَئِكَةُ وَالْمُؤْمِنُونَ فَيَقُولُ الْجَبَّارُ بَقِيَتْ
شَفَاعَتِى . فَيَقْبِضُ قَبْضَةً مِنَ النَّارِ فَيُخْرِجُ أَقْوَامًا قَدِ
امْتُحِشُوا ، فَيُلْقَوْنَ فِى نَهَرٍ بِأَفْوَاهِ الْجَنَّةِ يُقَالُ لَهُ مَاءُ
الْحَيَاةِ ، فَيَنْبُتُونَ فِى حَافَتَيْهِ كَمَا تَنْبُتُ الْحِبَّةُ فِى
حَمِيلِ السَّيْلِ
Para nabi, para malaikat, dan orang-orang yang beriman, semua telah memberi syafaat. Lalu Allah berfirman, “Sekarang Tinggal Syafaatku”
Kemudian Allah menciduk isi neraka, dan Allah keluarkan banyak sekali manusia yang mereka telah gosong terbakar.
Lalu mereka diletakkan di sungai di pintu surga, yang disebut sungai al-hayat.
Hingga tubuh mereka tumbuh di tepian sungai, sebagaimana biji tumbuh di tumpukan tanah yang dibawa arus.(HR. Bukhari, Muslim)
2. Syafaat dari para Nabi, malaikat, orang mukmin sesama mereka Sebagaimana dijelaskan di atas
3. Syafaat khusus bagi Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam, yaitu:
a) Asy-Syafaah al-Udzma (syafaat yang paling agung) atau al-Maqam al-Mahmud (kedudukan yang terpuji). Syafaat kepada manusia yang ada di padang mahsyar, kesusahan dan merasa sempit. Manusia minta syafaat kepada para Nabi, tetapi para nabi tidak bisa. Mulai dari Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, sampai Isa, kemudian Nabi Muhammad yang bisa memberikan atas izin Allah
b) Syafaat beliau kepada penduduk surga agar segera masuk surga karena beliau yang pertama kali meminta dibukakan pintu dan pertama kali masuk surga
c) Syafaat khusus beliau kepada pamannya Abu Thalib agar diringankan adzabnya, beliau yang sangat gigih membela dakwah tetapi mati musyrik
Semoga kita termasuk orang yang banyak mendapat syafaat dan bisa memberikan syafaat dengan terus mempelajari dan mengamalkan Tauhid
Baca juga artikel yang terkait:
- Tauhid Rububiyyah
- Akhlak Tasawuf
- Pengertian Safa'at
- Pembagian Warisan dan Praktik Pembagian Warisan
- Hakim, Mahkum Bihi, Mahkum Fihi dan Mahkum Alaihi
- Qurban dalam Islam
- Hadits tentang Materi Pendidikan
- Hadits Tentang Pendidikan dan Pengajaran
- Hadits tentang Metode-Metode Pembelajaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar