A. Pengertian Remaja
Kata
“remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to
grow atau to grow maturity . Banyak tokoh yang memberikan definisi
tentang remaja,
Anna Freud (dalam
Hurlock, 1990) berpendapat bahwa pada masa remaja terjadi proses perkembangan
meliputi perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan psikoseksual,
dan juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan orang tua dan cita-cita
mereka, dimana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi
masa depan.
Transisi
perkembangan pada masa remaja berarti sebagian perkembangan masa kanak-kanak
masih dialami namun sebagian kematangan masa dewasa sudah dicapai (Hurlock,
1990). Bagian dari masa kanak-kanak itu antara lain proses pertumbuhan biologis
misalnya tinggi badan masih terus bertambah. Sedangkan bagian dari masa dewasa
antara lain proses kematangan semua organ tubuh termasuk fungsi reproduksi dan
kematangan kognitif yang ditandai dengan mampu berpikir secara abstrak
(Hurlock, 1990; Papalia & Olds, 2001).
Yang
dimaksud dengan perkembangan adalah perubahan yang terjadi pada rentang
kehidupan. Perubahan itu dapat terjadi secara kuantitatif, misalnya pertambahan
tinggi atau berat tubuh; dan kualitatif, misalnya perubahan cara berpikir
secara konkret menjadi abstrak (Papalia dan Olds, 2001). Perkembangan dalam
kehidupan manusia terjadi pada aspek-aspek yang berbeda. Ada tiga aspek
perkembangan yaitu: (1) perkembangan fisik, (2) perkembangan kognitif, dan (3)
perkembangan kepribadian dan sosial.
B. Ciri-Ciri
Masa Remaja
Masa remaja
adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadi perubahan yang cepat baik
secara fisik, maupun psikologis. Ada beberapa perubahan yang terjadi selama
masa remaja.
1.
Peningkatan emosional yang
terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal dengan sebagai masa storm
& stress. Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari perubahan
fisik terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial,
peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru
yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan
yang ditujukan pada remaja, misalnya mereka diharapkan untuk tidak lagi
bertingkah seperti anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan bertanggung jawab.
Kemandirian dan tanggung jawab ini akan terbentuk seiring berjalannya waktu,
dan akan nampak jelas pada remaja akhir yang duduk di awal-awal masa kuliah.
2.
Perubahan yang cepat secara fisik
yang juga disertai kematangan seksual. Terkadang perubahan ini membuat remaja
merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang
terjadi secara cepat, baik perubahan internal seperti sistem sirkulasi,
pencernaan, dan sistem respirasi maupun perubahan eksternal seperti tinggi
badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri
remaja.
3.
Perubahan dalam hal yang menarik
bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain. Selama masa remaja banyak hal-hal
yang menarik bagi dirinya dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal
menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini juga dikarenakan adanya tanggung
jawab yang lebih besar pada masa remaja, maka remaja diharapkan untuk dapat
mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan juga
terjadi dalam hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan hanya
dengan individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan lawan jenis,
dan dengan orang dewasa.
4.
Perubahan nilai, dimana apa yang
mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah
mendekati dewasa.
5. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar