Seringkali
dalam isu gender yang dibahas adalah ketidaksetaraan dan kesetaraan
gender. Ketidaksetaraan banyak dikaitkan dengan ketidakadilan terhadap
perempuan. Ajaran dalam agama disinyalir menjadi akar segala permasalahan diskriminasi
dan ketidakadilan terhadap perempuan. Apakah memang benar demikian bahwa ajaran
agama Islam menjadi akar segala permasalahan diskrimanasi dan
ketidakadilan terhadap perempuan?. Untuk
memahami dan menjelaskan permasalahan tersebut perlu kita merujuk kepada
al-Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman yang utama dan pertama.
Dari
sisi pengahambaan antara laki-laki dan perempuan disisi Allah Swt., sesungguhnya
tidak ada perbedaan antara keduanya, yang membedakan antara laki-laki dan
perampuan adalah ketaqwaan dan amal
kebaikanya. Keduanya sama-sama memiliki kesempatan untuk beribadah kepada Allah
Swt., saling berlomba-lomaba dalam melakukan amal kebaikan.
Dasar
kesetaraan antara laki-laki dan perempuan disebutkan dalam QS. an-Nahl ayat 97
yang artinya :
“
Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka pasti akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
akan kami beri balasan dengan pahala yng lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan.”
Munculnya
isu ketidaksetaan perempuan adanya ketidakadilan perlakuan terhadap perempuan.
Akan tetapi bila melihat kesempatan dan peluang yang didapatantara laki-laki
dan perempuan untuk mencapai kemuliaan di sisi Allah Swt., secara tegas
menyebutkan dalam QS. al-Ahzab ayat 35 yang artinya :
“ Sungguh,
laki-laki dan perempuan muslim, laki-laki dan perempuan mukmin, laki-laki dan
perempuan yang tetap dalam keadaanya, laki-laki dan perempuan yang benar,
laki-laki dan perempuan sabar, laki-laki dan perempuan khusyuk, laki-laki dan
perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan
perempuan yang memelihara kehormatanya, laki-laki dan perempuan yang banyak
menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang
besar.”
Bedasarka
ayat di atas, jelaslah antara laki-laki dan perempuan tidaklah dibedakan untuk
memperoleh kemulian di sisi-Nya. Keduanya mempunyai peluang yang sama untuk
mendapatkan ampunan dan pahala. Bahkan, keduanya memiliki potensi yang sama tergelincir
dalam dosa. Jadi dapat disimpulkan, ajaran dalam agama bukanlah menjadi akar
segala permasalahan diskriminasi dan ketidakadilan terhadap perempuan.
Melainkan suatu amalan budaya atau tradisi masyarakat yang terkadang lari dari
konsep ajaran Islam yang sebenarnya.
Istilah
gender sudah sering disalahkan gunakan dan mengaikatnya dalam pengertian yang
luas. Konsep gender tidak merunjuk pada jenis kelamin tertentu (laki-laki atau
perempuan), konsep gender dipergunakan untuk menggambarkan peran, relasi sosial,
dan tanggung jawab sebagai perempuan dan sebagai laki-laki yang diciptakan dan
diinternalisasi dalam keluarga, masyarakat, budaya masyarakat, harapan-harapan,
sikap, dan perilaku. Dengan pengertian lain, konsep gender lebih menekankan
pada pembagian peran laki-laki dan perempuan yang diatur oleh manusia
(masyarakat). Gender berbeda dari suatu masyarakat ke masyarakat lain. Bahkan,
dalam suatu masyarakat pu mengalami perubahan. Pembagian tugas ini sulit
sebenarnya, karena tugas gender tersebut bisa dilakukan oleh keduanya.
Baca juga Artikel yang terkait:
- ALLAH DALAM PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM (FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM)
- MAKALAH INTELEKTUAL ANDALUSIA (SEJARAH PERADABAN ISLAM)
- MAKALAH TENTANG IJTIHAD UMAR BIN KHATTAB (SEJARAH PERADABAN ISLAM)
- MAKALAH ILMU NASIKH WA MANSUKH HADITH (PENGERTIAN, URGENSI, DAN CARA MENGETAHUINYA).
- TAKHRIJ AL-HADITH (Pengertian, Latar Belakang, Proses dan Metode)
- PENGERTIAN ILMU MA'ANI, OBJEK KAJIAN, DAN MANFAATNYA (MAKALAH)
- Teks Pidato “Membentuk Karakter Generasi Muda Berakhlakul Karimah Untuk Kejayaan Bangsa”
- Mensyiarkan Akhlak Rasulullah SAW Kepada Generasi Muda
- KONSEP GENDER DAN ISU GENDER DALAM ISLAM
- Umar Bin Khattab
- Khutbah Jum'at : Mengubah Misi Hidup dari Main-main Menjadi Bukan Main
- MATERI KHUTBAH JUM'AT TENTANG SURAT AL-’ASHR DAN PELAJARAN DI DALAMNYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar