HOME

23 Februari, 2021

SUSUNAN KALIMAT (الجُمْلَةُ)

 SUSUNAN KALIMAT (الجُمْلَةُ)

Sebelumnya telah dibahas tentang kata dan pembagianya, maka pada bab berikutnya akan dibahas tentang susunan kalimat (jumlah). Jumlah dalam bahasa Indonesia bermakna kalimat. Berdasarkan sususan kalimat jumlah dibagi menjadi dua yaitu jumlah ismiyyah dan jumlah fi’liyyah.

A.      Jumlah Ismiyyah

Jumlah Ismiyyah adalah kalimat yang diawali isim (kata benda) yang tersusun dari mubtadak (مبتدأ) dan khabar (خبر)[1]. Mubtadak disebut sebagai subjek (S) dan khabar sebagai predikat (P). Kaidahnya dalam susunan kalimat mubtadak harus berupa isim ma’rifat dan khabar berupa isim nakirah. Serta antara mubtadak dan khabar harus sesuai dalam jenis (mudzakkar dan muannats) dan bilangan (mufrad, tasniyah, dan jamak). Contoh;

خبر

مبتدأ

الجملة

No.

وَاسِعَةٌ

الْمَكْتَبَةُ

الْمَكْتَبَةُ وَاسِعَةٌ

Perpustakaan itu luas

1

نَشِيْطٌ

الْمُدَرِّسُ

الْمُدَرِّسُ نَشِيْطٌ

Guru (laki-laki) itu giat

2

تِلْمِيْذَانِ

هُمَا

هُمَا تِلْمِيْذَانِ

Mereka (2 orang laki-laki) seorang murid

3

تِلْمِيْذُوْنَ

هُمْ

هُمْ تِلْمِيْذُوْنَ

Mereka seorang murid

4

 

 

B.       Jumlah Fi’liyyah

Jumlah Fi’liyyah adalah kalimat yang diawali fi’il (kata kerja) yang tersusun dari fi’il (فعل) dan fa’il (فاعل) atau fi’il (فعل) dan na’ibul fa’il (نائب الفاعل)[2]. Kaidahnya dalam jumlah fi’liyyah ditinjau dari objeknya adakalanya fi’il membutuhkan maf’ul (muta’addi) dan fi’il yang tidak membutuhkan maf’ul (lazim), serta kalau ditinjau dari subjeknya  fi’il-nya berupa kata kerja pasif (majhul/intransitive). Fi’il sebagai pekerjaan yang dilakukan (predikat), fa’il sebagai orang yang melakukan pekerjaan (subjek), dan maf’ul yang dikenai perbuatan pelakau (objek). Contoh;

مفعول

فاعل

فعل

الجملة

No.

-

فَاطِمَةُ

جَلَسَتْ

جَلَسَتْ فَاطِمَةُ

Fatimah telah duduk

1

-

التَّلاِمِيْذُ

قَامَ

قَامَ التَّلاِمِيْذُ

Murid-murid telah berdiri

2

الدَّرْسَ

خَيْرَانُ

كَتَبَ

كَتَبَ خَيْرَانُ الدَّرْسَ

Khoiron sedang menulis pelajaran

3

-

الكِتَابُ

فُتِحَ

فُتِحَ الكِتَابُ

Buku itu telah di buka

4


    Baca juga tenteng artikel yang terkait:

[1] Pengertian dan penjelasan Mubtadak dan Khabar akan dibahas lebih jelas pada bab marfu’atil asmak

[2] Pengertian dan penjelasan fa’il dan naibul fa’il akan dibahas lebih jelas pada bab marfu’atil asmak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DALIL PUASA RAMADHAN DALAM AL-QUR'AN DAN HADIST

  Dalil Puasa Ramadhan dalam Al-Qur'an Berikut empat dalil tentang puasa Ramadhan yang ada dalam Al-Qur'an: 1. Surah Al-Baqarah ...