HOME

23 Februari, 2021

PEMBAGIAN ISIM (تَقْسِيْمُ الاِسْمِ)

A.      Pembagian Isim

Pembagian isim (kata benda) dapat ditinjau atau dibagi dari beberapa aspek, diantaranya sebagai berikut;

1.         Ditinjau Berdasarkan Jenisnya (بِالنَّظَرِ إِلَى نَوْعِهِ)

Ditinjau dari jenisnya isim (kata benda) dibagi menjadi 2 yaitu mudzakkar (المذكر) dan muannats (المؤنث). Kata mudzakkar menunjukkan arti laki-laki dan muannats menunjukkan arti perempuan. Adapun mudakkar di bagi menjadi 2 yaitu mudakkar haqiqi (المذكر الحقيقي) yaitu isim yang berasal dari kelompok makhluk hidup yang berjenis laki-laki baik secara lafadz atau makna, dan mudakkar majazi (المذكر المجازي) adalah isim yang berasal dari kolompok benda mati yang dikelompokkan berjenis kelamin laki-laki. Contoh;

Muhammad (nama orang)

مُحَمَّدٌ

المذكر الحقيقي

1

Yasir (nama orang)

يَاسِرٌ

Murid (laki-laki)

طَالِبٌ

Peniti

دَبُّوسٌ

المذكر المجازي

2

Kemeja

قَمِيْصٌ

Demikian juga muannats dibagi menjadi 2 muannats haqiqi (المؤنث الحقيقي) yaitu isim yang menunjukkan jenis kelamin perempuan baik secara lafadz maupun makna, dan muannas majazi (المؤنث المجازي) yaitu isim yang berasal dari benda mati yang dianggap berjenis kelamin perempuan berdasarkan kesepakatan orang arab.

Fatimah (nama orang)

فَاطِمَةٌ

المؤنث الحقيقي

1

Murid (perempuan)

طَالِبَةٌ

Buku tulis

كُرَّاسَةٌ

المؤنث المجازي

2

Papan tulis

سَبُّوْرَةٌ

Gambar

صُوْرَةٌ

Diantara tanda-tanda isim muannas adalah menunjukkan nama orang perempuan (عَائِسَةٌ), diakhiri ta’ marbuthoh (مِسْطَرَةٌ، كُرَّاسَةٌ), isim yang khusus untuk perempuan (مُرْضِعٌ، أُمٌّ)[1], nama negara atau kota (جُوْكْجَاكَرْتَا، إِنْدُوْنِيْسِيَا), nama anggota badan yang berpasangan (يَدٌّ، عَيْنٌ), dan jamak taksir[2] (كُتُبٌ، مَدَارِسُ).

2.           Ditinjau Berdasarkan Bentuk Akhirnya(بِالنَّظَرِ إِلَى بِنَائِهِ)

a)         Maqsur (الْمَقْصُوْرُ)

Isim Maqsur (dipendekkan) adalah isim (kata benda) yang diakhiri dengan huruf alif lazimah. Alif lazimah adalah huruf alif yang senantiasa melekat di akhir dari suatu kata. Alif lazimah terkadang tertulis dengan huruf ya’, akan tetapi dalam pengucapannya tetap dibaca sebagai huruf alif. Contoh:

مُشْتَشْفًى (Rumah Sakit)

فَتًى (Remaja)

b)        Manqush (الْمَنْقُوْصُ)

Isim Manqush (dikurangi) adalah isim (kata benda) yang diakhiri dengan huruf ya’ lazimah dan huruf sebelumnya berharokat kasroh. Contoh:

الهَادِي (Pemberi petunjuk)

اَلْقَاضِي (Hakim)

c)         Mamdud (الْمَمْدُوْدُ)

Isim Mamdud (dipanjangkan) adalah isim (kata benda) yang diakhir 2 alif tambahan dan alif yang kedua diganti hamzah. Contoh:

أَصْدِقَاءُ (teman-teman)

) أَنْبِيَاءُNabi-nabi)

d)        Shahih (الْصَّحِيْحُ)

Isim Shahih (sehat/benar) adalah isim (kata benda) yang tidak diakhiri oleh ketiga huruf di atas (maqshur, manqhush, mamdud). Semua isim yang diakhiri dengan huruf-huruf shohih (kecuali hamzah) maka dinamakan isim shohih akhir. Contoh:

دَرَّاجَةٌ (Sepeda)

بَيْتٌ (Rumah)

ثَوْبٌ (Baju)

3.           Ditinjau Pada Jumlah/Bilangan(بِالنَّظَرِ إِلَى عَدَدِهِ)

a)         Mufrod (الْمُفْرَدُ)

Isim Mufrad adalah isim (kata benda) yang menunjukkan jumlah bilangannya satu atau tunggal. Contoh :

مَكْتَبٌ (Sebuah Meja)

) قَلَمٌSebuah Pena)

) مُسْلِمٌSeorang Muslim Laki-laki)

 مُسْلِمَةٌ (Seorang Muslim Perempuan)

b)        Mutsanna (الْمُثَنَّى)

Isim Mutsanna adalah isim (kata benda) yang menunjukkan jumlah bilangan dua. Contoh :

مَكْتَبَانِ / مَكْتَبَيْنِ (Dua buah meja)

) قَلَمَانِ / قَلَمَيْنِDua buah pena)

) مُسْلِمَانِ / مُسْلِمَيْنِ Dua orang muslim laki-laki)

مُسْلِمَتَانِ / مُسْلِمَتَيْنِ  (Dua orang muslim perempuan).

Cara merubah isim mufrad menjadi isim mutsanna adalah dengan cara menambahkan huruf alif dan nun atau ya’ dan nun pada akhir isim mufrod-nya

مُفْرَدٌ + ان / ين, Contoh penggunaan rumus dapat dilihat pada contoh di atas.

c)         Jamak (جَمْعُ)

Isim Jamak adalah isim (kata benda) yang menunjukkan jumlah bilangan lebih dari dua. Isim Jamak ini di bagi menjadi tiga, yaitu :

1)        Mudhakkar Salim (جَمْعُ الْمُذَكَّرِ السَّالِمُ)

Jamak Mudzakkar Salim adalah isim (kata benda) yang menunjukkan arti laki-laki banyak atau lebih dari dua yang selamat dari perubahan bentuk mufrad-nya dan akhir kata terdapat tambahan (وْنَ) atau (يْنَ). Jadi, cara merubahanya adalah dengan menambahakan wau mati dan nun atau ya mati dan nun. Contoh:

مفراد

جمع المذكر السالم

Arti

مُسْلِمٌ

مُسْلِمُوْنَ / مُسْلِمِيْنَ

Orang-orang muslim (laki-laki)

مُؤْمِنٌ

مُؤْمِنُوْنَ / مُؤْمِنِيْنَ

Orang-orang mukmin (laki-laki)

كَافِرٌ

كَافِرُوْنَ / كَافِرِيْنَ

Orang-orang kafir (laki-laki)

Jamak Mudzakkar Salim dengan isim mutsanna sama-sama memiliki tanda ditambah ya’ dan nun (يْنَ), perbedaannya terletak pada harakat sebelum huruf ya’ (يْ). Jamak Mudzakkar Salim harakat sebelum ya’ adalah kasrah (مُسْلِمِيْنَ), sedangan isim mutsanna harakat sebelum ya’ adalah fathah (مُسْلِمَيْنِ).

2)        Muannast Salim (جَمْعُ الْمُؤَنَّثِ السّالِمُ)

Jamak Muannast Salim adalah isim (kata benda) yang menunjukkan arti Perempuan banyak atau lebih dari dua yang selamat dari perubahan bentuk mufrad-nya dan akhir kata terdapat tambahan (اتُ). Jadi, cara merubahanya adalah dengan menghilangkan ta marbutoh-nya dulu (ة), kemudian menambahkan alif dan ta ta’nis. Contoh :

مفراد

جمع المؤنث السالم

Arti

مُسْلِمَةٌ

مُسْلِمَاتٌ

Orang-orang muslim (perempuan)

مُؤْمِنَةٌ

مُؤْمِنَاتٌ

Orang-orang mukmin (perempuan)

كَافِرَةٌ

كَافِرَاتٌ

Orang-orang kafir (perempuan)

 

3)        Takshir (جَمْعُ التَّكْسِيْرُ)

Jamak Takshir adalah isim (kata benda) yang menunjukkan arti banyak atau lebih dari dua yang berubah dari bentuk mufrod-nya ketika jamak. Biasanya istilah jamak taksir juga sering dinamakan jamak yang tidak beraturan. Artinya tidak ada aturan khusus seperti rumus untuk merubahnya. Cara menguasainya adalah dengan banyak menghafal dan membandingkan dengan bentuk jamak taksir lainnya. Contoh :

مفراد

جمع التكسير

Arti

عَامِلٌ

عُمَّالٌ

Orang-orang pekerja

مَدِيْنَةٌ

مُدُنٌ

Kota-kota

عَالِمٌ

عُلَمَاءُ

Orang-orang yang berilmu

كِتَابٌ

كُتُبٌ

Buku-buku

كُرْسِيٌّ

كَرَاسِي

Kursi-kursi

 

4.           Ditinjau Pada Kejelasanya(بِالنَّظَرِ إِلَى تَعْيِيْنِهِ)

a)         Nakiroh (اَلنَّكِرَةُ)

Isim Nakiroh (kata benda umum) adalah isim (kata benda) yang tidak menunjukkan sesuatu yang spesifik atau dikenal. Isim Nakiroh ditandai dengan harakat tanwin di akhir hurufnya. Contoh ;

رَجُلٌ (seorang laki-laki)

) وَلَدٌseorang anak laki-laki)

) جَوَّافَةٌsebuah jambu biji)

) تِلْمِيْذَةٌseorang murid perempuan)

) نَمِرَةٌseekor macan)

Contoh-contoh tersebut diatas belum khusus penunjukanya, ketika menyebutkan رَجُلٌ  belum jelas laki-laki yang dimaksud/ditunjuk.

b)        Ma’rifat (الْمَعْرِفَةُ)

Isim Ma’rifat (kata benda khusus) adalah isim (kata benda) yang menunjukkan sesuatu yang spesifik atau dikenal. Kalau isim nakiroh belum jelas penunjukannya, isim ma’rifat sesuatu yang dituju sudah jelas dan spesifik. Ketika menyebutkan الرَّجُلُ maka laki-laki itu yang dimaksud. Contoh ;

الرَّجُلُ (laki-laki itu)

) الوَلَدُanak laki-laki itu)

) الجَوَّافَةُjambu biji itu)

) التِّلْمِيْذَةُmurid perempuan itu)

) النَّمِرَةُmacan itu)

·           Macam-Macam Isim Ma’rifat

Berikut macam-macam isim (kata benda) yang dikategorikan ma’rifat;

1)        Ma’rifat dengan al ta’rif, ketika isim (kata benda) yang bertanwin kemasukan al ta’rif maka tanwinya harus dibuang. Contoh :

رَجُلٌ  menjadi  الرَّجُلُ

وَلَدٌ menjadi الوَلَدُ

2)        Isim ‘Alam (nama orang) yaitu isim (kata benda) yang dijadikan sebuah nama. Bisa nama seseorang, tempat atau yang lain. Semua isim ‘alam dikategorikan isim ma’rifat, meskipun akhir katanya berharakat tanwin. Contoh :

أَحْمَدُ (Ahmad)

تُوْنِسُ (Negara Tunisia)

الكَعْبَةُ (Ka’bah)

مُحَمَّدٌ (Muhammad)

3)        Isim Dhomir[3] (kata ganti) yaitu isim (kata benda) yang dijadikan untuk mengganti sesuatu, seseorang, sekelompok benda atau orang. Contoh; هُوَ، هُمَا، هُمْ، هِيَ، هُمَا، هُنَّ، أَنْتَ .

4)        Isim Isyaroh[4] (kata penunjuk) yaitu isim (kata benda) yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu. Contoh: هَذَا، هَذِهِ، ذَلِكَ، تِلْكَ.

5)        Isim Maushul[5] (kata sambung) yaitu isim (kata benda) yang digunakan unuk menyambung antar kalimah, atau sebagai penjelas bagi kata sebelumnya. Contoh; الَّذِي، الَّتِي، الَّذِيْنَ dan lain-lain.

6)        Isim yang digabungkan (di-idhafah-kan) dengan salah satu isim ma’rifah. Adapun pergertian idhofah adalah menggabungkan suatu isim pada isim lain sehingga maknanya menjadi satu makna. Contoh;

§   Di-idhafah-kan dengan al ta’rif

نَرْفَعُ مُكَبِّرَ الصَّوْتِ (Kita akan mengeraskan sound sistem)

§   Di-idhafah-kan dengan dhamir

 أَسْتَعِيْرُ حِزَامَكَ (Saya pinjam ikat pinggangmu)

) بَيْتِى جَدِيْدٌRumahku baru)

§   Di-idhafah-kan dengan isim ‘alam

ثَوْبُ زَيْدٍ (Baju Zaid).

5.           Ditinjau Pada Susunannya (بِالنَّظَرِ إِلَى تَرْكِيْبِهِ)

a)         Jamid (الْجَامِدُ)

Isim Jamid (kata benda baku) adalah setiap kata tidak memiliki asal kata atau yang bukan berasal dari kata lain. Isim Jamid terbagi menjadi dua:

1)        Isim Dzat ( اسم الذَّاتِ )

Isim Dzat adalah setiap kata yang yang tidak mengandung pekerjaan. Misalnya:

Orang laki-laki             = رَجُلٌ   

Batu besar                   =  صَحْرَةٌ    

Dahan pohon               =  غُصْنٌ

Pena                             =  قَلَمٌ

Pintu                            = بَابٌ

2)        Isim Ma`na (اِسْمُ الْمَعْنَى) atau Mashdar (مَصْدَرٌ)

Isim Ma’na adalah isim yang darinya mengandung makna pekerjaan tetapi tidak mengandung waktu. Misalnya:

Pembelian                    = شِرَاءٌ

Kembali                       = رُجُوْعٌ

Keadilan                      = عَدْلٌ  

Penghormatan             = إِكْرَامٌ  

Pertemuan                   =  اِجْتِمَاعٌ

pertolongan                 = نَصْرٌ   

bantuan                        =  مُسَاعَدَةٌ

Sebagaimana kita ketahui bahwa kata kerja (فِعْلٌ) menunjukkan pada kejadian (الْحَدَثُ) dan waktu kejadian (الزَّمَانُ), seperti kata دَخَلَ  (telah masuk) menunjukkan kejadian masa yang lampau, kata يَدْخُلُ  (sedang masuk) menunjukkan suatu kejadian yang sedang atau akan dikerjakan, akan tetapi kata دُخُوْلٌ  (masuk) hanya menunjukkan pada kejadian tanpa disertai keterangan kapan terjadinya. Inilah yang disebut dengan mashdar (الْمَصْدَرُ) atau isim ma`na (اِسْمُ الْمَعْنَى).

b)        Mustaq (الْمُشْتَقُّ)

Isim Musytaq  (kata turunan) adalah  isim (kata benda) yang terjadi atau diambil dari kalimat lain (bisa di-tasrif) dan mengandung suatu sifat. Isim Musytaq terdiri dari 7 macam kalimat ;

1)   Isim Fa’il (اِسْمُ الْفَاعِلِ) adalah isim (kata benda) yang menunjukkan pada orang yang melakukan suatu pekerjaan.  Contoh isim fa’il dari fi’il tsulasi mujarrot adalah : فَاعِلٌ

Contoh :

· Memukul = ضَرَبَ      Menjadi           Orang yang memukul = ضَارِبٌ

· Membuka = فَتَحَ        Menjadi           Orang yang membuka = فَاتِحٌ

· Masuk = دَخَلَ           Menjadi           Orang yang masuk = دَاخِلٌ

· Datang  = حَضَرَ         Menjadi           Orang yang datang = حَاضِرٌ

2)   Isim Maf’ul (اِسْمُ الْمَفْعُوْلِ) adalah isim (kata benda) yang menunjukkan pada sesuatu yang dikenai oleh pekerjaan “Orang / barang yang di ….”. Contoh wazan isim maf’ul dari fi’il tsulasi mujarrod adalah مَفْعُوْلٌ.

Contoh :

·      Memukul = ضَرَبَ    Menjadi           yang dipukul = مَضْرُوْبٌ

·      Membuka = فَتَحَ      Menjadi           yang dibuka = مَفْتُوْحٌ

·      Makan = أَكَلَ          Menjadi           yang dimakan = مَاْكُوْلٌ

·      Menulis  = كَتَبَ      Menjadi           yang ditulis = مَكْتُوْبٌ

3)   Sifat Musyabbahah (الصِّفَةُ الْمُشَبَّهَةُ بِاسْمِ الْفاعِلِ) adalah isim sifat yang menyerupai isim fa’il (orang yang melakukan pekerjaan) yang terbentuk dari fi’il lazim. Kata عَطَشَانُ bermakna orang yang kehausan, kata tersebut adalah sifat musyabbahah yang bersal dari kata عَطَشَ yang bermakna dahaga / haus. Sedangkan kata haus / dahaga adalah sifat, oleh karena itu dinamakan isim sifat yang menyerupai maknanya fa’il. Contoh :

Isim Fa’il                                            Sifat Musyabbahah

· فَارِحٌ                Menjadi                       Orang yang senang = فَرِحٌ

· عاَمِيٌ              Menjadi                       Orang yang buta = أَعْمَى

· مَائِتٌ              Menjadi                       Orang mati = مَيِّتٌ

· جَائِعٌ               Menjadi                       Orang kelaparan = جَوْعَانٌ

Umumnya isim (kata benda) sifat musyabbahah mengikuti wazan أَفْعَلُ، فَعْلاَنُ، فَعِلٌ، فَعِيْلٌ. Berikut beberapa contoh wazan sifat musyabbahah;

· Wazan أَفْعَلُ contohnya أَعْمَى، أَحْمَرُ، أَعْرَجُ، أَعْوَرُ

· Wazan فَعْلاَنُ contohnya عَطْشَانُ، سَكْرَانُ

· Wazan فَعِيْلٌ contohnya كَرِيْمٌ, عَظِيْمٌ

· Wazan فَعِلٌ contohnya تَعِبٌ، مَغِصٌ

4)   Isim Tafdhil (اِسمُ التَّفْضِيْلِ) adalah isim (kata benda) yang menunjukkan arti “lebih” atau “paling”, wazan isim tafdhil adalah أَفْعَلُ.

Contoh :

أَعْلَمُ = Lebih mengetahui

أَجْمَلُ = Lebih indah                 

أَقْرَبُ = Lebih dekat                

أَفْضَلُ = Lebih utama               

5)   Isim Zaman (اِسْمُ الزَّمَانِ) adalah isim (kata benda) yang menunjukkan waktu. Contoh :

Fi’il                                                                 Isim Zaman

· Menjanjikan = وَعَدَ-يَعِدُ        Menjadi           Hari yang dijanjikan = مَوْعِدٌ

· Melahirkan = وَلَدَ-يَلِدُ            Menjadi           Hari kelahiran = مَوْلِدٌ

6)   Isim Makan (اِسْمُ الْمَكَانِ) adalah isim (kata benda) yang menunjukkan tempat. Contoh :

Fi’il                                                                 Isim Makan

· Menulis = كَتَبَ - يَكْتُبُ      Menjadi           Meja = مَكْتَبٌ

· Bersujud = سَجَدَ - يَسْجُدُ    Menjadi           Masjid = مَسْجِدٌ

· Bertempur = غَزَا - يَغْزُوْ        Menjadi           Tempat pertempuran = مَغْزًى

7)   Isim Alat (اِسْمُ الآلَةِ) adalah isim (kata benda) yang menunjukkan alat yang digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan. Contoh :

Fi’il                                                                 Isim Alat

· Membuka = فَتَحَ-يَفْتَحُ           Menjadi           kunci = مِفْتَاحٌ

· Duduk = جَلَسَ-يَجْلِسُ           Menjadi           tempat duduk = مَجْلِسٌ

6.           Ditinjau Pada Perubahanya (بِالنَّظَرِ إِلَى تَغْيِيْرِهِ)

a)    Mu’rob (الْمُعْرَبُ)

Mu’rob (berubah) adalah isim (kata benda) yang berubah keadaan akhirnya sesuai dengan keadaan i’rob-nya. Tanda perubahanya bisa berupa Harakat atau Huruf. Contoh:

·      Perubahan dengan harakat 

الكِتَابُ جَدِيْدٌ  (Buku itu baru)

قَرَأْتُ الكِتَابَ (Saya sedang membaca buku)

القَلَمُ عَلَى الكِتَابِ  (Pena itu di atas buku)

·      Perubahan dengan huruf

الكِتَابَانِ جَدِيْدَانِ (Dua buku itu baru)

الكِتَابُوْنَ جَدِيْدُوْنَ (Buku-buku itu baru)

b)   Mabni (الْمَبْنِىُّ)

Mabni (tetap) adalah isim (kata benda) yang tidak berubah harakat akhirnya pada suatu keadaan i’rab. Sedangkan isim mabni ada 8 Macam ;

1.         Isim Dhomir[6] (اسْمُ الضَّمِيْرُ)

هُوَ، هُمَا، هُمْ، هِيَ، هُمَا، هُنَّ، أَنْتَ، أَنْتُمَا، اَنْتُمْ، أَنْتِ، أَنْتُمَا، أَنْتُنَّ، أَنَا، نَحْنُ

2.         Isim Isyarah[7] (اِسْمُ الأِشَارَةِ) adalah isim (kata benda) yang digunakan untuk menunjuk atau disebut kata tunjuk. Semua isim isyarah hukumnya mabni kecuali (هَتَانِ) dan (هَذَانِ) yang hukumnya seperti mutsanna.

3.         Isim Maushul[8] (اِسْمُ المَوْصُوْلِ) adalah isim (kata benda) yang digunakan untuk menghubungkan dua kalimat. Diantara yang termasuk isim maushul adalah مَا، مَنْ، الَّذِي، الَّتِي

4.         Isim Syarat (اِسْمُ الشَّرْطِ) adalah isim (kata benda) yang mengikat 2 kata, adapun kata yang pertama sebagai syarat (شَرْطٌ) bagi kata kedua (جَزَاءٌ). Isim Syarat membuat 2 fi’il mudhari’ menjadi jazm (berharakat sukun). Sedangkan huruf-huruf isim syarat yaitu مَا، مَنْ، مَتَى، أَيَّانَ، أَيْنَ، أَنَّى، حَيْثُمَا، كَيْفَمَا، أَيُّ. Semua isim syarat tersebut hukumnya adalah mabni kecuali أَيُّ. Contoh ;

No.

Isim Syarat

Contoh

1

مَا

Apapun

مَنْ يَزْرَعْ يَحْصُدْ

Siapapun yang menanam akan memanen

2

مَا

Apapun

مَا تَكْتُبْ أَكْتُبْ

Apapun yang kamu tulis, saya akan tulis

3

مَتَى

Kapanpun

مَتَى تَذْهَبْ أَذْهَبْ

Kapanpun kamu pergi, saya akan pergi

4

أَيَّانَ

Kapanpun

أَيَّانَ يَرْجِعْ أَرْجِعْ

Kapanpun kamu pulang, saya akan pulang

5

أَيْنَ

Dimanapun /kemanapun

أَيْنَ تُسَافِرْ أُسَافِرْ

Kemanapun kamu bepergian, saya akan bepergian

6

أَنَّى

Dimanapun

أَنَّى تَسْكُنْ أَسْكُنْ

Dimanapun kamu tinggal, saya kan tinggal

7

حَيْثُمَا

Dimanapun

حَيْثُمَا تَذْهَبْ أَذْهَبْ

Dimanapun kamu pergi, saya akan pergi

8

كَيْفَمَا

Bagaimanapun

كَيْفَمَا تَقْعُدْ أَقْعُدْ

Bagaimanapun kamu cara kamu duduk, saya akan duduk

9

أَيُّ

Dimanapun /apapun

أَيُّ يَوْمٍ تُسَافِرْ أُسَافِرْ

Di hari apapun kamu pergi, saya ikut pergi

Lafadz مَنْ bukanlah huruf istifham melainkan huruf isim syarat yang mengikat 2 kalimat yaitu kalimat syarat (menanam) dan kalimat hasil (memanen/menuai). Contoh yang lain lihat tabel di bawah ini.

5.         Isim Istifham (اِسْمُ الاِسْتِفْهَامِ) isim (kata benda) yang digunakan untuk bertanya, meminta informasi atau dalam bahasa Indonesia disebut ‘kata tanya’. Kata Tanya disebut adawatul istifham.

Adawatul Istifham ada yang berupa huruf dan isim (istifham). Adapun yang berupa huruf ada dua hamzah (أَ) dan هَلْ yang bermakna tasawwur/tashdiq (Apakah). Sedangkan yang termasuk isim istifham adalah مَا (apa), مَنْ (siapa), مَتَى (kapan), أَيْنَ (dimana), كَمْ (berapa), كَيْفَ (bagaimana), أَيُّ (yang mana/mana saja). Contoh;

Ø  مَنْ يَأْكُلُ فِى الفَصْلِ؟ (Siapa yang makan di kelas?)

Ø  مَتَى نَرْجِعُ مِن الْمَدْرَسَة؟ (Kapan kita pulang sekolah?)

Ø  أَيْنَ بَيْتُكَ؟ (Dimana rumahmu?)

Ø  كَمْ عٌمْرُكَ؟  (Berapa umurmu?)

Ø  كَيْفَ حَالُكَ؟ (Bagaimana kabarmu?)

Semua isim istifham mabni kecuali أَيُّ, huruf ini mengalami perubahan sesuai sesuai kedudukannya dalam kalimat. Contoh isim istifham أَيُّ yang mu’rab;

Ø  أَيُّ قَلَمٍ تُحِبُّ؟ (Pulpen mana yang kamu suka?)

Ø  فِي أَيِّ بَيْتٍ تَسْكُنُ؟ (di rumah mana kamu tinggal?)

6.         Isim Fi’il (اِسْمُ الفِعْلِ) adalah isim (kata benda) yang bermakna fi’il (pekerjaan) akan tetapi tidak mempunyai tanda seperti fi’il. Isim Fi’il ada 3 macam isim fi’il madhi, isim fi’il mudhari’, dan isim fi’il amr.

a)        Isim Fi’il Madhi adalah isim fi’il yang memiliki makna fi’il madhi. Contoh;

Ø  هَيْهَاتَ bermakna بَعُدَ (telah jauh)

Ø  سَرْعَانَ bermakna سَرُعَ (telah cepat)

Ø  شَتَّانَ bermakna اِفْتَرَقَ (telah berpisah/berpecah)

b)        Isim Fi’il Mudhari’ adalah isim fi’il yang memiliki makna fi’il mudhari’. Contoh;

Ø  آهْ bermakna أَتَوَجَّعُ (aku mengaduh)

Ø  أَفٍّ bermakna أَتَضَجَّرُ (aku mengeluh)

Ø  قَطْ bermakna يَكْفِي (cukup)

Ø  وَيْ bermakna أَتَعَجَّبُ (aku kagum)

c)        Isim Fi’il Amr adalah isim fi’il yang memiliki makna fi’il amr. Contoh;

Ø  آمِيْن bermakna اِسْتَجِبْ (kabulkanlah!)

Ø  هَيَّا bermakna أَسْرِعْ (cepatlah!)

Ø  حَيَّ bermakna أَقْبِلْ (kemarilah!)

Ø  إِيه bermakna زِدْ (tambahlah!)

Ø  صَهْ bermakna اُسْكُتْ (diamlah!)

Ø  هَاكَ bermakna خُذْ (ambillah!)

Ø  عَلَيْكَ bermakna اِلْزَمْ (berpeganglah)

Ø   دُوْنَكَ bermakna خُذْ (ambillah!)

Selain isim-isim fi’il yang disebutkan diatas, ada juga isim fi’il amar yang dibentuk dari fi’il tsulatsi mutasharrif wazan فَعَالٍ. Contoh;

Ø  سَمَاعِ bermakna اِسْمَعْ (dengarkan!),

Ø  حَذَارِ bermakna اِحْذَرْ (hati-hati!),

Ø  دَفَاعِ bermakna اِدْفَعْ (belahlah).

7.         Sebagian Dharaf (بَعْضُ الظَّرْفِ) sebagian Isim dharaf ada yang mu’rab (berubah) ada yang mabni (tetap). Isim dharaf yang mabni adalah حَيْثُ (dimana), أَمْسِ (kemaren), الآنَ (sekarang), إِذْ (ketika), إِذَا (jika), إِذَا (jika), أَيْنَ (dimana), ثَمَّ (disana).

8.         Isim ‘Adad (اِسْمُ العَدَدِ) Angka belasan dari 11-19 kecuali 12 dalam Bahasa Arab hukumnya mabni fathah. Jadi apapun I’rob-nya tetap berharakat fathah. Contoh;

أَحَدَ عَشَرَ، ثَلاَثَةَ عَشَرَ، أَرْبَعَةَ عَشَرَ، خَمْسَةَ عَشَرَ، سِتَّةَ عَشَرَ، سَبْعَةَ عَشَرَ، ثَمَانِيَةَ عَشَرَ، تِسْعَةَ عَشَرَ

7.           Ditinjau Pada Pengecilanya (بِالنَّظَرِ إِلَى تَصْغِيْرِهِ)

Isim yang ditinjau berdasarkan pengecilanya mempunyai 3 wazan.

a)    فُعَيْلٌ

1.    جُسَيْمٌ = Tubuhnya kecil

2.    أُسَيْدٌ = Singa kecil

3.    نُعَيْلٌ = Sandal kecil

b)   فُعَيْعِلٌ

1.    مُصَيْنِعٌ = Pabrik kecil     

2.    دُفَيْتِرٌ = Buku kecil

3.    مُكَيْتِبٌ = Kantor kecil   

c)    فٌعَيْعِيْلٌ

1.    مُنَيْجِيْلٌ = Golok kecil    

2.    مُفَيْتِيْحٌ = Kunci kecil      

3.    مُنَيْشِيْرٌ = Gergaji kecil

8.           Ditinjau Pada Pengelompokannya/Kebangsaanya (بِالنَّظَرِ إِلَى نِسْبَتِهِ)

Isim ditinjau dari nisbat/kebangsaanya dengan cara menambah ya’ nisbat.

Contoh : شَافِع                Menjadi        شَافِعِيٌّ

فَاطِمَةٌ           Menjadi        فَاطِمِيَّةٌ


    Baca juga tentang :

[1] Murdhi’un atinya ibu yang menyusui, dan kata ummun artinya ibu, kedua contoh ini adalah kata yang khusus untuk perempuan oleh karena itu termasuk kategori muannats.

[2] Pengertian jamak taksir akan dibahas pada pembagian isim ditinjau pada jumlah atau bilanganya.

[3] Untuk macam-macam isim dhomir dan penggunaanya akan dibahas khusus di bab selanjutnya tentang isim dhomir.

[4] Untuk macam-macam Isim isyaroh dan penggunaanya akan dibahas khusus di bab selanjutnya tentang Isim isyaroh.

[5] Untuk macam-macam Isim maushul dan penggunaanya akan dibahas khusus di bab selanjutnya tentang Isim maushul.

[6] Untuk macam-macam isim dhomir dan penggunaanya akan dibahas khusus di bab selanjutnya tentang isim dhomir.

[7] Untuk macam-macam isim isyarahdan penggunaanya akan dibahas khusus di bab selanjutnya tentang isim isyarah.

[8] Untuk macam-macam isim maushuldan penggunaanya akan dibahas khusus di bab selanjutnya tentang isim maushul. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DALIL PUASA RAMADHAN DALAM AL-QUR'AN DAN HADIST

  Dalil Puasa Ramadhan dalam Al-Qur'an Berikut empat dalil tentang puasa Ramadhan yang ada dalam Al-Qur'an: 1. Surah Al-Baqarah ...