Maf’ul Bih (الْمَفْعُوْلُ بِهِ)
Maf’ul Bih adalah isim (kata benda) yang dibaca nashab
yang dikenai sebuah pekerjaan (objek). Isim yang manshub berarti
kata benda yang secara i’rab (perubahan) akhir katanya dibaca nasab
(fathah), seperti yang sudah dijelaskan dalam bab i’rab. Secara posisi maf’ul
bih berperan sebagai sasaran tindakan pelaku (fa’il). Contoh;
قَرَأْتُ
كِتَاباً = Saya telah
membaca buku
Contoh di atas dapat kita lihat yang mejadi maf’ul bih
(objek) lafadz kitaaban. Karena lafadz tersebut sebagai sasaran
tindakan/perbuatan fa’il yang berupa dhamir (تُ).
Maf’ul Bih dibagi menjadi 2 macam yaitu maf’ul bih berupa isim
dhahir, dan maf’ul bih berupa isim dhamir.
1.
Maf’ul Bih berupa
isim dhahir (jelas), maksudnya maf’ul bih terdiri atas isim
(kata benda) yang nampak bukan berupa dhamir atau kata ganti. Contoh;
يَتَعَلَّمُ الطَّالِبُ الحَدِيْثَ : Siswa itu belajar
ilmu hadist
Dalam contoh di atas, kata اْلحَدِيْثَ adalah sebagai maf’ul bih (objek) dari kata fi’il
(kata kerja) يَتَعَلَّمُ dan fa’il-nya
(subjek) adalah kata الطَّالِبُ.
2.
Maf’ul Bih berupa
isim dhamir, maksudnya maf’ul bih (objek) berupa kata ganti. Maf’ul
Bih berupa isim dhamir terbagi atas 2 macam lagi yaitu dhamir
muttashil dan dhamir munfashil.
a.
Dhamir Muttashil (bersambung) maksudnya dhamir terletak langsung
setelah ‘amil-nya. Maf’ul Bih Dhamir Muttashil ada dua belas,
yaitu;
ضَرَبَهُ - ضَرَبَهُمَا – ضَرَبَهُمْ - ضَرَبَهَا – ضَرَبَهُنَّ – ضَرَبَكَ - ضَرَبَكُمَا
– ضَرَبَكُمْ - ضَرَبَكِ – ضَرَبَكُنَّ - ضَرَبَنِيْ – ضَرَبَنَا.
ضَرَبَنِيْ = Dia (laki-laki) telah memukulku
Lafadz ضَرَبَ kata kerja (fi’il)
madhi, fa’il-nya adalah dhamir mustatir (tersembunyi), taqdir-nya
huwa (هُوَ), huruf nun-nya adalah
lil wiqaayah, sementara huruf ya’-nya sebagai
ya mutakalim wahdah dimana kedudukannya menjadi maf’ul bih.
b.
Dhamir Munfashil (berpisah) adalah dhamir tidak terletak langsung
setelah ‘amil-nya. Maf’ul Bih dhamir Munfashil ada dua belas,
yaitu :
إِيَّاهُ – إِيَّاهُمَا – إِيَّاهُمْ – إِيَّاهَا – إِيَّاهُنَّ – إِيَّاكَ – إِيَّاكُمَا
– إِيَّاكُمْ – إِيَّاكِ – إِيَّاكُنَّ – إِيَّايَ – إِيَّانَا.
Contoh;
إِيَّاكَ
نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ = hanya
kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan
Kata
“ إياك “ adalah dhamir munfashil menempati
posisi nashab sebagai maf’ul bih.
حَسِبْتُ
نَعْسَانَ إيَّاكَ = Saya mengira kamu mengantuk
- Mashdar (الْمَصْدَرُ)
- Dhorof Zaman (ظَرْفُ الزَّمَانِ)
- Dhorof Makan (ظَرْفُ الْمَكَانِ)
- Haal (الحَالُ)
- Tamyiz (التَّمْيِيْزُ)
- Mustasna (الْمُسْتَثْنَى)
- Isim Laa (اسم لا التى لنفي الجنس)
- Munada (الْمُنَادَى)
- Maf’ul Min Ajlih (اَلْمَفْعُوْلُ مِنْ اَجْلِهِ)
- Maf’ul Ma’ah (اَلْمَفْعُوْلُ مَعَهُ)
- Tawabi’ dan I’rabnya (التَّوَابِعُ وَاِعْرَابُهَا)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar