HOME

25 Februari, 2021

Munada (الْمُنَادَى)

Munada (الْمُنَادَى)

Munada (dipanggil) adalah meminta supaya datang dengan menggunankan huruf yaa (يَا) atau saudaranya.  Huruf nidak ada 7 diantaranya a (أَ), ai (أَىْ), yaa (يَا), ayaa (اَيَا), aaa (), hayaa (هَيَا), waa (وَا). Untuk penggunaanya huruf-huruf munada dibagi atas 4 hal. Pertama huruf a (أَ) dan ai (أَىْ) digunakan untuk jarak dekat. Kedua huruf ayaa (اَيَا), aaa (), dan hayaa (هَيَا) untuk jarak jauh. Ketiga bisa digunakan jarak dekat dan jauh yaitu huruf yaa (يَا). Keempat waa (وَا) digunakan untuk sesuatu yang mandub mutafajja’ ‘alaihi atau meratapi sesuatu yang dirasakan sakit. contoh وَا سَيَّدَهْ ( wahai tuanku ).

Sedangkan pembagian dan hukum-hukum munada sebagai berikut;



1.      Mufrod ‘Alam (Nama tunggal)

 يَاسَلِمُ، انْصَرِفْ إِلَى سُوْرَابَيَا حَالاً = Wahai Salim, berangkatlah ke Surabaya sekarang

2.      Nakirah Maqsudah (Dimaksudkan ke orang tertentu)

اَيْنَ قَلَنْسُوَتُكُمْ يَاجَدُّ؟ = Di mana kopiah kalian wahai kakek?

Jika kita memaksudkan untuk memanggil orang tertentu, sambil menunjuk seseorang misalnya, maka kata setelah huruf nidaa tersebut menjadi mabni dengan tanda dhommah, sebagai munada.

3.      Nakirah Ghoiru Maqsudah (nakirah tanpa dimaksudkan ke orang tertentu)

يَا بِنْتًا لاَ تَعْمَلِى الضَّوْضَاءَ  = Wahai anak perempuan jangan membuat kegaduhan

4.      Mudhof (مُضَافٌ)

يَا مُقَلِّبَ القُلُوْبِ ثَبِّتْ قُلُوْبَنَا عَلَى دِيْنِكَ = Wahai dzat yang membolak-balikkan hati tetapkan hati kami atas agamamu

5.      Syibhu Mudhof (شِبْهُ مُضَافٍ)

يَا كَثِيْرًا الشَّيْبُ تَذَكَّرِ المَوْتَ = Wahai orang yang banyak ubannya ingatlah mati

يَا قَارِءً  اْلجَرِيْدَةَ لاَ تُطَوِّلْ فِى قِرَائَتِهَا = wahai orang yang membaca koran jangan lama membacanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...