Haal (الحَالُ)
Haal adalah isim (kata benda) yang dibaca nashab
untuk menjelaskan keadaan yang masih samar. Maksudnya haal menjelaskan
keadaan perilaku fa’il atau maf’ul bih ketika perbuatan sedang
terjadi. fa’il atau maf’ul bih yang dijelaskan haal dinamakan
shohib al haal (صاحب الحال).
- Maf’ul Bih (الْمَفْعُوْلُ بِهِ)
- Mashdar (الْمَصْدَرُ)
- Dhorof Zaman (ظَرْفُ الزَّمَانِ)
- Dhorof Makan (ظَرْفُ الْمَكَانِ)
- Tamyiz (التَّمْيِيْزُ)
- Mustasna (الْمُسْتَثْنَى)
- Isim Laa (اسم لا التى لنفي الجنس)
- Munada (الْمُنَادَى)
- Maf’ul Min Ajlih (اَلْمَفْعُوْلُ مِنْ اَجْلِهِ)
- Maf’ul Ma’ah (اَلْمَفْعُوْلُ مَعَهُ)
- Tawabi’ dan I’rabnya (التَّوَابِعُ وَاِعْرَابُهَا)
Sedangakan haal
sendiri memiliki beberapa ketentuan. Ketentuan yang pertama haal harus
berupa isim nakirah. Kedua haal harus berada setelah susunan
kalimat yang sempurna (telah dimengerti maksudnya), karena haal hanya
berfungsi sebagai pelengkap. ketiga shohibul haal harus terdiri dari isim
ma'rifat. Contoh;
HAAL |
SHOHIBUL HAAL |
KALIMAT |
NO |
مَاشِيَيْنِ |
عِمْرَانُ وَسَارَّةُ |
ذهَبَ عِمْرَانُ وَسَارَّةُ اِلَى الْمَطْعَمِ مَاشِيَيْنِ
عَلَى اْلأَقْدَامِ (Imran dan Sarah ke restaurant dengan jalan kaki) |
1 |
عَمْدًا |
يُوْنُسُ |
دَاسَ يُوْنُسُ رِجْلَكَ اْليُسْرَى عَمْدًا (Yunus menginjak
kakimu yang kiri dengan sengaja) |
2 |
مَقْتُوْلِيْنَ |
جُيُوْشَهُ |
وَجَدَ اْلقَائِدُ جُيُوْشَهُ مَقْتُوْلِيْنَ فِى
مَيْدَانِ اْلحَرْبِ (Pemimpin menemukan
tentaranya terbunuh di medan perang) |
3 |
جَيِّدًا |
اَنْتَ |
اسْمَعْ هٰذِهِ اْلكَلِمَاتِ جَيِّدًا ثُمَّ كَرِّرْهَا (Dengarkanlah
kalimat-kalimat ini dengan baik kemudian ulangi) |
4 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar