HOME

23 Februari, 2021

PEMBAGIAN FI’IL (تَقْسِيْمُ الفِعْلِ)

A.      Pembagian Fi’il

Untuk mempermudah pemahaman terkait pembagian fi’il, ada istilah yang harus kita ketahui yaitu kataفَعَلَ  huruf fa’ sebagai fa’ fi’il, huruf ’ain sebagai ‘ain fi’il, dan huruf lam sebagai lam fi’il. Seperti lafadz كَتَبَ maka huruf yang pertama ka (كَ) sebagai fa’ fi’il, huruf yang kedua ta (تَ) sebagai ‘ain fi’il, dan huruf yang terakhir ba (بَ) sebagai lam fi’il. Selanjut pembagian fi’il.

Pembagian fi’il dapat ditinjau dari beberapa aspek diantaranya sebagai berikut.

1.    Ditinjau Dari Bentuknya (بِالنَّظَرِ إِلَى بِنَائِهِ)

a)    Fi’il Shahih (الْصَّحِيْحُ) adalah fi’il (kata kerja) yang (fa’ fi’il, ‘ain fi’il, atau lam fi’il) terbebas dari huruf ‘illat dalam huruf penyusunannya. Contoh;

 رَسَمَ(telah melukis)

 قَتَلَ(telah membunuh)

b)    Fi’il Mu’tal (الْمُعْتَلُ) adalah fi’il (kata kerja) yang (fa’ fi’il, ‘ain fi’il, atau lam fi’il) mengandung ‘illat dalam penyusunannya. Huruf ‘illat ada 3 waw (و), alif (ا), ya (ي). Jika suatu fi’il mengadung salah satu atau lebih dari satu huruf ‘illat ini, maka dinamakan fi’il mu’tal. Contoh;

وَجَبَ (wajib) fa’ fi’il-nya berupa huruf illat

 صَامَ(berpuasa) ‘ain fi’il-nya berupa huruf illat

 قَلَى(menggoreng) lam fi’il-nya berupa huruf illat

2.    Ditinjau Dari Hurufnya (بِالنَّظَرِ إِلَى حَرْفِهِ)

a)   Tsulasi (الْثُّلاَثِيُّ) adalah kelompok fi’il (kata kerja) yang tersusun dari 3 huruf. Contoh;

شَرِبَ (minum)

حَسُنَ (baik)

b)   Ruba’i (الْرُّبَاعِيُّ) adalah kelompok fi’il (kata kerja) yang tersusun dari 4 huruf. Contoh;

زَلْزَلَ (mengguncang)

هَيْلَلَ (membaca tahlil)

Contoh yang pertama di atas, apabila ruba’i (empat huruf) maka huruf pertama Za (زَ) sebagai fa’ fi’il, huruf kedua lam yang disukun (لْ) sebagai ‘ain fi’il, huruf ketiga za (زَ) sebagai lam fi’il pertama, dan huruf lam (لَ) terakhir sebagai lam fi’il  kedua. Begitu juga contoh yang kedua, huruf pertama ha (هَ) sebagai fa’ fi’il, huruf kedua ya’ yang disukun (يْ) sebagai ‘ain fi’il, huruf ketiga Lam (لَ) sebagai lam fi’il pertama, dan huruf lam (لَ) terakhir sebagai lam fi’il  kedua.

3.    Ditinjau Dari Subjeknya (بِالنَّظَرِ إِلَى فَاعِلِهِ)

a)   Ma’lum (الْمَعْلُوْمُ) adalah  fi’il (kata kerja) akif (me.....). Contoh;

رَزَمَ-يَرْزُمُ (mengemas)

) سَرَقَ-يَسْرُقُmencuri)

b)   Majhul (الْمَجْهُوْلُ) adalah fi’il (kata kerja) pasif (di.....). Apabila fi’il-nya berupa fi’il madhi (الفعل الماضى) untuk dijadikan majhul rumusnya dengan huruf yang di-dhommah dan huruf sebelum akhir di-kasroh. Kalau berupa fi’il mudhori’ (الفعل المضارع) untuk dijadikan majhul dengan huruf yang pertama di-dhommah dan huruf sebelum akhir di-fathah. contoh; 

رُزِمَ-يُرْزَمُ (dikemas)

) سُرِقَ-يُسْرَقُdicuri)

4.    Ditinjau Dari Objeknya (بِالنَّظَرِ إِلَى مَعْمُوْلِهِ)

a)   Muta’addi atau transitif (الْمُتَعَدِّى) adalah fi’il (kata kerja) yang membutuhkan objek untuk menjadi kalimat sempurna. Contoh;

فَتَحَ (membuka)

) رَأَىmelihat)

سَاعَدَ (membantu)

قَطَعَ (memotong)

b)   Lazim atau intransitif (الْلاَّزِمُ) adalah fi’il (kata kerja) yang tidak membutuhkan objek untuk menjadi kalimat yang sempurna. Contoh;

جَلَسَ (duduk)

) عَاشَhidup)

كَثُرَ (banyak)

اِزْدَادَ (bertambah)

5.    Ditinjau Dari Perubahan Akhirnya (بِالنَّظَرِ إِلَى تَغْيِيْرِهِ)

a)   Mu’rob (الْمُعْرَبُ) adalah fi’il (kata kerja) yang dapat berubah keadaan akhirnya. Fi’il Mudhori’ termasuk kategori fi’il mu’rob yang berubah sesuai ‘amil yang memasukinya. Contoh;

يَرْكَبٌ (sedang menaiki) bisa berubah menjadi أَنْ يَرْكَبَ, لَمْ يَكْتُبْ

) تَجْلِسُsedang duduk) bisa berubah menjadi أَنْ تَجْلِسَ, لَمْ تَجْلِسْ

b)   Mabni (الْمَبْنِيُّ) adalah fi’il (kata kerja) yang keadaan akhirnya tetap atau tidak mengalami perubahan. Fi’il yang termasuk kategori mabni adalah fi’il amar ( selalu berakhiran sukun) dan madhi (selalu berakhiran fathah). Contoh;

§   الفعل الماض  : رَكِبَ (telah menaiki),) جَلَسَ telah diduk)

§   الفعل الأمر  : اِرْكَبْ (naiklah),) اِجْلِسْ duduklah)

6.    Ditinjau Dari Susunan Katanya (بِالنَّظَرِ إِلَى تَرْكِيْبِهِ)

a)   Mujarrod (الْمُجَرَّدُ) adalah fi’il (kata kerja) yang semua huruf-hurufnya asli atau tidak ada tambahan. Contoh;

خَرَجَ-يَخْرُجُ (keluar)

نَقَلَ-يَنْقلُ (memindahkan)

غَفَرَ-يَغْفِرُ (mengampuni)

b)   Mazid (الْمَزِيْدُ) adalah fi’il (kata kerja) yang ditambah satu huruf atau lebih pada huruf-hurufnya yang asli. Contoh;

§   Tambahan satu huruf

أَخْرَجَ-يُخْرِجُ (mengeluarkan), terdapat tambahan hamzah qot’i di awal kata.

§   Tambahan dua huruf

) انْتَقَلَ-يَنْتَقِلُberpindah), terdapat tambahan hamzah dan nun.

§   Tambahan tiga huruf

) اسْتَغْفَرَ-يَسْتَغْفِرُmemohon ampunan), terdapat tambahan hamzah, shin, dan ta’.

7.    Ditinjau Dari Tasrifnya (بِالنَّظَرِ إِلَى تَصْرِيْفِهِ)

a)   Mutashorrif (الْمُتَصَرِّفُ) adalah fi’il (kata kerja) yang bisa di-tashrif. Contoh;

ذَهَبَ (telah pergi) berupa fi’il madhi

) يَذْهَبُsedang/akan pergi) berupa fi’il mudhari’

) اذْهَبْpergilah) berupa fi’il amr

) لَاتَذْهَبْjangan pergi) berupa fi’il nahyi

b)   Jamid (الْجَامِدُ) adalah fi’il (kata kerja) yang tidak bisa di-tashrif atau hanya memiliki satu bentuk saja. Contoh;

لَيْسَ (bukan/tidak)

) عَسَىsemoga)

نِعْمَ (sebaik-baik)

بِئْسَ (sangat buruk)

عَدَا (keculi/selain)

حَاشَا (kecuali)

8.    Ditinjau Dari Waktunya (بِالنَّظَرِ إِلَى زَمَانِهِ)

a)    Madhi (الْمَاضِى) adalah fi’il (kata kerja) yang menunjukkan kejadian masa lampau. Ditinjau dari waktunya maka fi’il madhi masuk dalam kategori madhi (lampau). Contoh;

رَجَعَ (telah pulang)

b)   Hal (الْحَالُ) adalah fi’il (kata kerja) yang menunjukkan kejadian yang sedang terjadi (sekarang). Maka fi’il mudhori’ masuk dalam kategori fi’il hal (sekaranag). Contoh ;

يَرْجِعُ (sedang pulang)

c)    Mustaqbal (الْمُسْتَقْبَلُ) adalah fi’il (kata kerja) yang menunjukkan kejadian yang akan datang. Maka fi’il mudhori’ dan fi’il amar termasuk mustaqbal karena sama-sama menunjukkan arti yang akan dikerjakan. Contoh;

§   الفعل المضارع : يَرْجِعُ (akan pulang)

§   فعل الأمر : ارْجِعْ (pulanglah)


Baca juga tentang:

Tashrif (التَّصْرِيْف)

Bentuk-Bentuk Fi’il (بِنَاءُ الفِعْلِ)

Wazan-Wazan fi’il (أوزان الفعل)

Pembagian Isim (تَقْسِيْمُ الاِسْمِ)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DALIL PUASA RAMADHAN DALAM AL-QUR'AN DAN HADIST

  Dalil Puasa Ramadhan dalam Al-Qur'an Berikut empat dalil tentang puasa Ramadhan yang ada dalam Al-Qur'an: 1. Surah Al-Baqarah ...