HOME

25 Februari, 2021

Isim Laa (اسم لا التى لنفي الجنس)

Isim Laa (اسم لا التى لنفي الجنس)

Pada pembahasan sebelumnya sedikit sudah membahas tentang laa (لاَ), walaupun belum terbahas semuanya baik tentang macam-macam dan perbedaanya. Terdapat beberapa macam laa (لاَ) dalam ilmu nahwu yaitu laa naafi, laa nahyi, dan laa linafyil jinsi. Berikut akan dijelaskan pengertian dan jenis laa (لاَ) termasuk laa linafyil jinsi yang masuk pada pembahasan manshubatil asmak.

1.      Laa Nafi (لاَ النّافية)

Laa Nafi adalah laa yang bisa masuk pada fi’il (kata kerja) mudhori’ yang berfungsi merubah fi’il tersebut menjadi nafi (negatif) tanpa merubah i’rob-nya. I’rob-nya fi’il tidak menjadi nashab atau jazm, jadi fi’il mudhori’ tetap dalam keadaan rafa’. Contoh;

يَفْتَحُ (mebuka) menjadi لاَ يَفْتَحُ (tidak membuka)

يَكْتُبُ (menulis) mejadi لاَ يَكْتُبُ (tidak menulis)

2.      Laa Nahyi (لاَ الناهية)

Laa Nahyi adalah laa yang bisa masuk pada fi’il (kata kerja) mudhori’ yang berfungsi merubah fi’il tersebut menjadi nahyi  (melarang) dan merubah i’rob fi’il menjadi ber-i’rob jazm. Contoh;

تَفْتَحُ (mebuka) menjadi لاَ تَفْتَحْ (jangan membuka)

تَكْتُبُ (menulis) mejadi لاَ تَكْتُبْ (jangan menulis)

3.      Laa Linafyil Jinsi (لا التى لنفي الجنس)

Berbeda dengan laa nafi dan nahyi yang masuk pada fi’il, Laa linafyil jinsi masuk pada isim yang me-nashab-kan isim (kata benda) nakirah tanpa tanwin. Terdapat 4 syarat agar Laa bisa beramal. Pertama, Laa linafyil jinsi maksudnya me-nafi-kan seluruh jenis yang ada. Kedua, isim laa berupa isim nakirah. Ketiga, laa dan isim-nya tidak dipisah. Keempat, Laa tidak kemasukan huruf jar. Contoh;

لاَ تَلاَمِيْذَ فِي الْمَدْرَسَةِ = tidak ada murid-murid di sekolah

Contoh di atas laa linafyil jinsi menafikan seluruh jenis yang ada bahwa tidak ada siswa di sekolah, dan lafadz تَلاَمِيْذَ sebagai isim laa yang dibaca nasab tanpa tanwin berupa isim nakirah, serta terletak langsung setelah laa.

Hukum isim yang dimasuki laa, yang dinamakan isim laa, ada tiga mu’mal (مُعْمَلٌ), mulghoh (مُلْغَاةٌ), dan mu’mal wa mulghoh (مُعْمَلٌ وَمُلْغَاةٌ).

a.    Mu’mal (berfungsi), maksudnya laa bisa beramal karena memenuhi syarat yang ditentukan. Contoh;

لاَ طَالِبَ شَرِيْرٌ (tidak seorangpun mahasiswa yang nakal)

لاَ عَفْوَ لَكَ (tidak ada maaf untukmu)

لاَ اِنْسَانَ كَامِلٌ (tidak ada manusia yang sempurna)

لاَ رَجُلَ حَامِلٌ (tidak seorangpun laki-laki yang mengandung)

Contoh di atas yang pertama lafadz tholiba (طَالِبَ) adalah isim jenis dan nakirah, ber-i’rob nashab dengan tanda nashab-nya fathah sebab golongan katanya adalah isim mufrad, di-i’robi nashab karena dimasuki laa secara langsung dan laa tidak diulang. Begitu juga dengan contoh yang lainya.

b.    Mulghoh (dibatalkan/tidak beramal), maksudnya isim laa tidak berfungsi karena tidak memenuhi syarat. Contoh;

لاَ حَامِدٌ كَسْلاَنٌ (tidak ada hamid yang pemalas)

لاَ عَلَى القِرْمِيْدِ طَيْرٌ (tidak ada burung di atas genteng)

لاَ فِى السَّاحَةِ قُتْبُلَةٌ (tidak ada bom di haalaman)

العِلْمُ بِلاَ نَحْوٍ كاَ المَرَقِ بِلاَ مِلْحٍ (ilmu tanpa arah seperti kaldu tanpa garam)

Contoh yang pertama isim laa berupa isim ma’rifat, contoh yang kedua dan ketiga laa dengan isim-nya dipisah, contoh keempat kemasukan huruf jar.

c.    Mu’mal Wa Mulghoh (berfungsi dan dibatalkan). Contoh;

·       لاَ قَلَمَ وَلاَ كُرَّاسَةَ فِى الجَيْبِ = tidak ada pulpen dan buku tulis di saku

Lafadz قَلَمَ mu’mal, mabni fathah, isim laa. dan كُرَّاسَةَ mu’mal, mabni fathah, isim laa.

·       لاَ قَلَمَ وَلاَ كُرَّاسَةٌ فِى الجَيْبِ

Lafadz قَلَمَ mu’mal, mabni fathah, isim laa. Dan كُرَّاسَةٌ mulghoh, dibaca rafa’ isim laa berfungsi seperti pengamalanya كان.

·       لاَ قَلَمٌ وَلاَ كُرَّاسَةَ فِى الجَيْبِ

Lafadz قَلَمٌ mulghoh, dibaca rafa’ isim laa berfungsi seperti pengamalanya كان. dan lafadz كُرَّاسَةَ mu’mal, isim laa.

·       لاَ قَلَمَ وَلاَ كُرَّاسَةً فِى الجَيْبِ

Lafadz قَلَمَ mu’mal, mabni fathah, isim laa. Sedangkan lafadz كُرَّاسَةً dibaca nashab, karena ‘athaf ke isim laa.

·       لاَ قَلَمٌ وَلاَ كُرَّاسَةٌ فِى الجَيْبِ

Lafadz قَلَمٌ mulghoh, dibaca rafa’ isim laa berfungsi seperti pengamalanya كان. Sedangkan lafadz كُرَّاسَةٌ mulghoh, dibaca rafa’, karena ‘athaf ke mubtadak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...