Isim Laa (اسم لا التى لنفي الجنس)
Pada pembahasan
sebelumnya sedikit sudah membahas tentang laa (لاَ), walaupun belum terbahas semuanya baik
tentang macam-macam dan perbedaanya. Terdapat beberapa macam laa (لاَ) dalam ilmu
nahwu yaitu laa naafi, laa nahyi, dan laa linafyil jinsi.
Berikut akan dijelaskan pengertian dan jenis laa (لاَ) termasuk laa linafyil jinsi yang
masuk pada pembahasan manshubatil asmak.
1. Laa Nafi (لاَ
النّافية)
Laa Nafi
adalah laa yang bisa masuk pada fi’il (kata kerja) mudhori’
yang berfungsi merubah fi’il tersebut menjadi nafi (negatif) tanpa merubah i’rob-nya. I’rob-nya
fi’il tidak menjadi nashab atau jazm, jadi fi’il mudhori’
tetap dalam keadaan rafa’. Contoh;
يَفْتَحُ
(mebuka) menjadi لاَ يَفْتَحُ
(tidak membuka)
يَكْتُبُ (menulis) mejadi لاَ يَكْتُبُ (tidak menulis)
2. Laa Nahyi (لاَ
الناهية)
Laa Nahyi
adalah laa yang bisa masuk pada fi’il
(kata kerja) mudhori’ yang berfungsi merubah fi’il tersebut
menjadi nahyi (melarang) dan merubah i’rob fi’il menjadi ber-i’rob
jazm. Contoh;
تَفْتَحُ
(mebuka) menjadi لاَ تَفْتَحْ
(jangan membuka)
تَكْتُبُ (menulis) mejadi لاَ تَكْتُبْ (jangan menulis)
3. Laa Linafyil Jinsi (لا
التى لنفي الجنس)
Berbeda dengan laa
nafi dan nahyi yang masuk pada fi’il, Laa
linafyil jinsi masuk pada isim
yang me-nashab-kan isim (kata benda) nakirah tanpa
tanwin. Terdapat 4 syarat agar Laa bisa beramal. Pertama, Laa
linafyil jinsi maksudnya me-nafi-kan seluruh jenis yang ada. Kedua, isim
laa berupa isim nakirah. Ketiga, laa dan isim-nya
tidak dipisah. Keempat, Laa tidak kemasukan huruf jar. Contoh;
لاَ
تَلاَمِيْذَ فِي الْمَدْرَسَةِ = tidak ada
murid-murid di sekolah
Contoh di atas laa linafyil jinsi menafikan
seluruh jenis yang ada bahwa tidak ada siswa di sekolah, dan lafadz تَلاَمِيْذَ sebagai isim laa yang dibaca nasab tanpa tanwin
berupa isim nakirah, serta terletak langsung setelah laa.
Hukum isim
yang dimasuki laa, yang dinamakan isim laa, ada tiga mu’mal
(مُعْمَلٌ), mulghoh (مُلْغَاةٌ), dan mu’mal wa mulghoh (مُعْمَلٌ وَمُلْغَاةٌ).
a.
Mu’mal (berfungsi),
maksudnya laa bisa beramal karena memenuhi syarat yang ditentukan.
Contoh;
لاَ طَالِبَ شَرِيْرٌ (tidak seorangpun
mahasiswa yang nakal)
لاَ عَفْوَ لَكَ (tidak ada
maaf untukmu)
لاَ اِنْسَانَ كَامِلٌ (tidak ada manusia yang sempurna)
لاَ رَجُلَ حَامِلٌ (tidak seorangpun laki-laki yang mengandung)
Contoh di atas yang pertama lafadz tholiba (طَالِبَ) adalah isim
jenis dan nakirah, ber-i’rob nashab dengan tanda nashab-nya
fathah sebab golongan katanya adalah isim mufrad, di-i’robi
nashab karena dimasuki laa secara langsung dan laa tidak
diulang. Begitu juga dengan contoh yang lainya.
b.
Mulghoh (dibatalkan/tidak beramal), maksudnya isim
laa tidak berfungsi karena tidak memenuhi syarat. Contoh;
لاَ حَامِدٌ كَسْلاَنٌ (tidak ada hamid yang pemalas)
لاَ عَلَى القِرْمِيْدِ طَيْرٌ (tidak ada burung di atas genteng)
لاَ فِى السَّاحَةِ قُتْبُلَةٌ (tidak ada bom di haalaman)
العِلْمُ بِلاَ نَحْوٍ كاَ المَرَقِ بِلاَ
مِلْحٍ
(ilmu tanpa arah seperti kaldu tanpa garam)
Contoh yang pertama isim laa berupa isim
ma’rifat, contoh yang kedua dan ketiga laa dengan isim-nya dipisah,
contoh keempat kemasukan huruf jar.
c.
Mu’mal Wa Mulghoh (berfungsi dan dibatalkan). Contoh;
·
لاَ قَلَمَ وَلاَ كُرَّاسَةَ فِى الجَيْبِ = tidak
ada pulpen dan buku tulis di saku
Lafadz قَلَمَ mu’mal, mabni fathah, isim laa. dan كُرَّاسَةَ mu’mal, mabni fathah, isim laa.
·
لاَ قَلَمَ وَلاَ كُرَّاسَةٌ فِى الجَيْبِ
Lafadz قَلَمَ mu’mal, mabni fathah, isim laa. Dan كُرَّاسَةٌ mulghoh,
dibaca rafa’ isim laa berfungsi seperti pengamalanya كان.
·
لاَ قَلَمٌ وَلاَ كُرَّاسَةَ فِى الجَيْبِ
Lafadz قَلَمٌ mulghoh,
dibaca rafa’ isim laa berfungsi seperti pengamalanya كان. dan lafadz كُرَّاسَةَ mu’mal, isim laa.
·
لاَ قَلَمَ وَلاَ كُرَّاسَةً فِى الجَيْبِ
Lafadz قَلَمَ mu’mal, mabni fathah, isim laa. Sedangkan lafadz كُرَّاسَةً dibaca nashab,
karena ‘athaf ke isim laa.
·
لاَ قَلَمٌ وَلاَ كُرَّاسَةٌ فِى الجَيْبِ
- Maf’ul Bih (الْمَفْعُوْلُ بِهِ)
- Mashdar (الْمَصْدَرُ)
- Dhorof Zaman (ظَرْفُ الزَّمَانِ)
- Dhorof Makan (ظَرْفُ الْمَكَانِ)
- Haal (الحَالُ)
- Tamyiz (التَّمْيِيْزُ)
- Mustasna (الْمُسْتَثْنَى)
- Isim Laa (اسم لا التى لنفي الجنس)
- Munada (الْمُنَادَى)
- Maf’ul Min Ajlih (اَلْمَفْعُوْلُ مِنْ اَجْلِهِ)
- Maf’ul Ma’ah (اَلْمَفْعُوْلُ مَعَهُ)
- Tawabi’ dan I’rabnya (التَّوَابِعُ وَاِعْرَابُهَا)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar