Maf’ul Ma’ah (اَلْمَفْعُوْلُ مَعَهُ)
Maf’ul Ma’ah adalah isim (kata benda) yang dibaca nashab
yang mana disebutkan untuk menjelaskan sebab pekerjaan yang dilakukannya
bersamaan dengannya. Letakanya di dalam kalimat setelah huruf wau ma’iyah
("و"
معية) yang mempunyai makna “bersamaan”. Wau Ma’iyah
berbeda dengan wau ‘athaf, kalau wau ‘athaf yang mempunyai makna
“dan”. Untuk membedakannya i‘rob wau ‘athaf sesuai dengan lafadz
sebelumnya (معطوف
عليه), jika ma’thuf ‘alaih-nya ber-i’rob rafa’, nashab,
atau majrur maka ‘athaf juga ber-i’rab rafa’, nashab,
atau majrur. Sedangkan wau ma’iyah i’rob-nya selalu nashab.
Contoh;
تَعَلَّمَ
الطُّلاَّبُ عِلْمَ النَّحْوِ وَ زَلْزَلَةَ الأَرْضِ
Murid-murid sedang belajar Ilmu Nahwu bersamaan dengan
goncangan bumi
Lafadz zalzalata (زَلْزَلَةَ) sebagai maf’ul bih ma’ah, huruf wau
(و) sebelum lafadz tersebut
adalah wau ma’iyah. Contoh lainya;
يَرْقُدُ
عِمْرَانُ فِى غُرْفَتِهِ وَ نُزُوْلَ الْمَطَرِ اْلعَزِيْزِ
Imran sedang tidur di ruanganya bersamaan dengan turun
hujan.
تَجَوَّلْنَا
اِلَى الْمُتَنَزَّهِ اْلعَامِ وَ انْفِجَارَ اْلجَبَلِ
- Maf’ul Bih (الْمَفْعُوْلُ بِهِ)
- Mashdar (الْمَصْدَرُ)
- Dhorof Zaman (ظَرْفُ الزَّمَانِ)
- Dhorof Makan (ظَرْفُ الْمَكَانِ)
- Haal (الحَالُ)
- Tamyiz (التَّمْيِيْزُ)
- Mustasna (الْمُسْتَثْنَى)
- Isim Laa (اسم لا التى لنفي الجنس)
- Munada (الْمُنَادَى)
- Maf’ul Min Ajlih (اَلْمَفْعُوْلُ مِنْ اَجْلِهِ)
- Tawabi’ dan I’rabnya (التَّوَابِعُ وَاِعْرَابُهَا)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar