Mubatak (الْمُبْتَدَأُ)
Mubtadak secara bahasa berarti yang berada di awal, sedangkan
secara istilah setiap isim (kata benda) yang berada di awal kalimat.
Hukum isim (kata benda) yang berada di awal kalimat (mubtadak)
dibaca rafa’ dan berfungsi sebagai Subjek, Khabar sebagi predikat,
sehingga menjadi kalimat yang sempurna atau bisa disebut jumlah mufidah (الجُمْلَةُ الْمُفِيْدَةُ). Contoh;
الشَّجَرَةُ
مُرْتَفِعَةٌ (Pohon itu
tinggi)
Lafadz as – Syajarotu berkedudukan sebagai mubtadak
yang berada di awal kata sebagai subjek dan lafadz murtafiatun yang
terletak setelah mubtadak kedudukanya khabar sebagai predikat.
Mubtadak dibagi menjadi 2 yaitu; mubtadak berupa dhohir
dan mubtadak berupa dhomir
Contoh;
الظاهر: التَّمَرُ حُلْوٌ Kurma itu manis
مُحَمَّدٌ
قَائِمٌ Muhammad berdiri
المضمر: هُوَ طَالِبٌ Dia (laki-laki) seorang pelajar
هِيَ
مُدَرِّسَةٌ Dia (perempuan) seorang guru
- I’rab (اَلإِعْرَابُ)
- Fa’il (Subjek) الفَاعِلُ
- Naibul Fa’il (Pengganti Pelaku) نَائِبُ الفَاعِلِ
- Mubatak (الْمُبْتَدَأُ)
- Khabar (الخَبَرُ)
- Isim Kaana dan Saudara-Saudaranya (اِسْمُ كَانَ وَأَخَوَاتُهَا)
- Khabar Inna dan Saudara-Saudaranya (خَبَرُ إِنَّ وَاَخَوَاتُهَا)
- Tawabi’ dan I’rabnya (التَّوَابِعُ وَاِعْرَابُهَا)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar