HOME

26 Februari, 2021

ISIM-ISIM YANG DIBACA JAR (مَحْفُوْضَاتُ الاَسْمَاءِ)

ISIM-ISIM YANG DIBACA JAR

(مَحْفُوْضَاتُ الاَسْمَاءِ)

Macam-macam isim (kata benda) yang dibaca jar ada tiga macam diantaranya di-jar-kan dengan huruf jar (بِحُرُوْفِ الخَفْضِ), di-jar-kan karena idhafah (بِاْلإِضَافَةِ), dan di-jar-kan karena mengikuti isim yang dibaca jar (بِاالتَّوَابِعِ). Sedangkan di-jar-kan karena mengikuti isim yang dibaca jar (بِاالتَّوَابِعِ)  tidak dibahas pada pembahasan mahfudhatil asmak namun khusus akan dibahas pada bab selanjutnya yaitu tawabi’.

A.      Di-jar-kan Dengan Huruf Jar (بِحُرُوْفِ الخَفْضِ)

Jar adalah huru-huruf jar yang membuat isim (kata benda) setelahnya menjadi jar. Majrur adalah isim yang terletak setelah huruf jar, yang telah di-jar-kan oleh huruf jar. Untuk macam-macam huruf jar telah dibahas di bab sebelumya pada pembahasan tanda-tanda kalimat isim. Contoh;

هُوَ يَكْتُبُ الدَّرْسَ بِالقَلَمِ = Dia (laki-laki) menulis pelajran dengan pena

الكِتَابُ عَلَى الْمَكْتَبِ = Buku itu diatas meja

وَجَدْتُ هٰذَا اْلقِطَّ فِى مَزْبَلَةٍ = Saya menemukan kucing ini di tempat sampah

Contoh yang pertama dari lafadz بِالقَلَمِ kata بِ adalah huruf jar, dan القَلَمِ adalah majrur yang telah di-jar-kan oleh satu huruf jar بِ, tandanya berharakat kasroh di akhir kata karena berupa isim mufrad. Contoh kedua, kata عَلَى adalah huruf jar, dan الْمَكْتَبِ adalah majrur yang telah di-jar-kan huruf jar عَلَى, tandanya berharakat kasroh di akhir kata karena berupa isim mufrad. Contoh yang terakhir, kata فِى adalah huruf jar, dan مَزْبَلَةٍ adalah majrur yang telah di-jar-kan oleh satu huruf jar فِى, tandanya berharakat kasroh di akhir kata karena berupa isim mufrad.

B.       Di-jar-kan Karena Idhafah (بِاْلإِضَافَةِ)

Dalam kaidah nahwu susunan idhofah terdiri dari dua isim, kata pertama sebagai mudhaf dan kata yang kedua sebagai mudhaf ilaih. Mudhaf adalah isim nakirah yang berada di awal/di depan dan tidak dalam keadaan tanwin. Sedangkan mudhaf ilaih adalah isim yang berada setelah mudhaf yang berharakat kasrah pada huruf terakhirnya (majrur). Dalam susunan idhafah, mudhaf tidak boleh berharakat tanwin dan apabila mudhaf-nya dari isim mutsanna (dua) atau jamak mudzakkar salim maka nun akhir kata harus dibuang, serta tidak boleh ada alif lam (ال) dalam mudhaf. Contoh;

No.

Contoh

Mudhaf

Mudhaf Ilaih

Arti

1

قَلَمُ خَالِدٍ

قَلَمُ

خَالِدٍ

Pena Khalid

2

بَابُ الْبَيْتِ

بَابُ

البَيْتِ

Pintu rumah

3

قَلَمَا خَالِدٍ

قَلَمَا

خَالِدٍ

Dua pena Khalid

4

تِلْمِيْذُوْ الْمَدْرَسَةِ

تِلْمِيْذُوْ

الْمَدْرَسَةِ

Murid-murid sekolah

Pada contoh nomor 1, kata خَالِدٍ merupakan nama orang (isim ‘alam), sehingga dalam penulisanya tidak menggunakan alif lam. Oleh karena itu, harakat huruf akhir dari kata tersebut menjadi tanwin kasrah. Pada contoh nomor 2, kata قَلَمَا asal katanya قَلَمَانِ , nun-nya dibuang karena sebagai mudhaf. Pada contoh nomor 3, kata تِلْمِيْذُوْ asal katanya تِلْمِيْذُوْنَ, nun-nya dibuang karena sebagai mudhaf.

Selain itu, susunan mudhaf secara garis besar mumpunyai makna sebagai berikut;

1.         Mempunyai arti “dari” (مِنْ)

Contoh;

عِنْدِى لِبَاسُ اْلحَرِيْرِ الْمُمْتَازُ (Saya mempunyai pakaian sutra yang unggul)

Mempunyai arti لِبَاسٌ مِنْ حَرِيْرٍ (Pakaian dari sutra)

2.         Mempunyai arti “milik” (لِ)

Contoh;

يَسْتَعِيْرُ مُعْجَمَ صَالِحٍ بِإِذْنٍ (Dia meminjam kamus Sholih dengan izin)

Mempunyai arti مُعْجَمٌ لِصَالِحٍ (Buku milik Khalid)

3.         Mempunyai arti “di dalam” (فِي)

Contoh;

صَلاَةُ اللَّيْلِ مُفِيْدٌ لَنَا (Sholat malam bermanfaat bagi kita)

Mempunyai arti صَلاَةٌ فِي اللَّيْلِ (Shalat di waktu malam)

Jenis mudhaf ilaih ada dua macam, yaitu mu’rab dan mabni.

1.      Mu’rab

Mudhaf Ilaih Mu’rab adalah mudhaf ilaih yang mengalami perubahan bentuk dari harakat aslinya (marfu’) menjadi majrur. Contoh;

Contoh

Asal Kata

Arti

كِتَابُ الْمَكْتَبَةِ

كِتَابٌ + الْمَكْتَبَةُ

Buku perpustakaan

 

2.      Mabni

Mudhaf  Ilaih Mabni adalah mudhaf ilaih yang tidak mengalami perubahan bentuk pada harakat akhirnya. Contoh;

Contoh

Asal Kata

Arti

فَصْلُنَا

فَصْلٌ + نَا

Kelas kami

قَلَمُكِ

قَلَمٌ + كِ

Pulpenmu (perempuan)

قَلَمُهُ

قَلَمُ + هُ

Pulpennya (dia laki-laki)

 

    Baca juga tentang artikel yang terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...