HOME

24 Februari, 2021

Isim Ghoiru Munsharif (الإسم غير المنصرف)

Isim Ghoiru Munsharif (الإسم غير المنصرف)

Isim Ghoiru Munshorif adalah isim (kata benda) yang tidak bisa dibaca tanwin atau tidak menerima tanwin. Salah satu tanda kata benda (isim) adalah ber-tanwin, dan setiap kata yang tidak diawali alif lam (ال) harus ditanwin. Sebaliknya pada pembahasan ini, walaupun kata tersebut tidak diawali alif lam (ال) kata tersebut tidak boleh ditanwin. Adapun tandanya berharakat dhomah ketika rafa’, berharakat fathah ketika nashab, dan berharakat fathah ketika jar.

Isim Ghoiru Munsharif dibagi menjadi 2 yaitu, isim ghoiru munsharif bi ‘illatain (اِسْمُ غَيْر الْمُنْصَرِفِ بِعِلَّتَيْنِ), dan isim ghoiru munsharif bi ‘illah tusbih ‘illatain (اِسْمُ غَيْرِ الْمُنْصَرِفِ بِعِلَّةٍ تُشْبِهِ عِلَّتَيْنِ). Lebih jelasnya sebagai berikut;

1.         Isim Ghoiru Munsharif Bi ‘Illatain (اِسْمُ غَيْر الْمُنْصَرِفِ بِعِلَّتَيْنِ)

اِسْمُ غَيْر الْمُنْصَرِفِ بِعِلَّتَيْنِ (Sebab 2 alasan)

عَلَمِيَّة ( Menunjukkan nama)

1.

رَجَبُ (bulan Rajab أَحْمَدُ (Ahmad)

عَلَمِيَّةٌ + وَزْنُ فِعْلٍ[1]

خَيْرَانُ (Khoiron حَمْدَانُ (Hamdan)

عَلَمِيَّةٌ + زِيَادَةُ أَلِفِ وَنُوْنٍ

سَارَّةُ (Sarah عَائِسَةُ (Aisyah فَاطِمَةُ (Fatimah طَلْحَةُ (Tholhah)

عَلَمِيَّةٌ + تَأْنِيْثٍ بِغَيْرِ أَلِفٍ

عُمَرُ (Umar سُعَدُ (Syu’ad)

عَلَمِيَّةٌ + عَدْلٌ[2] (فُعَلُ)

بَعْلَبَك، بَيْتَ لَحْمُ، حَضْرَمَوْتُ

عَلَمِيَّةٌ + تَرْكِيْبٌ مَزْجِىٌّ[3]

إِلْيَاسُ (Ilyas جَاكَرْتَا (Jakarta)

عَلَمِيَّةٌ + عَجَمِيَّةٌ[4]

وَصْفِيَّة (Isim ghoiru munshorif yang menunjukkan sifat)

2.

أَفْضَلُ (lebih utama)، أَحْسَنُ (lebih baik أَكْبَرُ (lebih besa)

وَصْفِيَّةٌ + وَزْنُ فِعْلٍ

فَرْحَانُ (gembira)، جَوْعَانُ (lapar)

وَصْفِيَّةٌ + زِيَادَةُ أَلِفِ وَنُوْنٍ

أُحَادُ، ثُنَاءُ، ثُلاَثُ، رُبَاعُ

وَصْفِيَّةٌ + عَدْلٌ (فُعَالُ)

مَوْحَدُ، مَثْنَى، مَثْلَثُ، مَرْبَعُ

وَصْفِيَّةٌ + عَدْلٌ (مَفْعَلُ)

2.         Isim Ghoiru Munsharif Bi ‘Illah Tusbih ‘Illatain (اِسْمُ غَيْرِ الْمُنْصَرِفِ بِعِلَّةٍ تُشْبِهِ عِلَّتَيْنِ)

اِسْمُ غَيْرِ الْمُنْصَرِفِ بِعِلَّةٍ تُشْبِهِ عِلَّتَيْنِ (Alasan satu menyerupai 2 alasan)

مَدَارِسُ (sekolah-sekolah)، مَصَانِعُ (pabrik-pabrikقَوَاعِدُ (kaidah-kaidah)

مَفَاعِلُ

صِيْغَةُ مُنْتَهَى اْلجُمُوْعِ

1

مَفَاتِيْحُ (kunci-kunci)، سَرَاوِيْلُ (celana-celana)، تَلاَمِيْذُ (murid-murid)

مَفَاعِيْلُ

حُسْنَى (baik/bagus)، سَلْمَى (tentram/ramah tamah)، سُفْلَى (rendah)

المقصور

ألف التأنيث

2

بَيْضَاءُ (putih)، حَضْرَاءُ (hijauحَمْرَاءُ (merah)

الممدودة


    Baca juga tenteng artikel yang terkait:


[1] Wazan fi’il adalah wazan fi’il adalah setiap isim (kata benda) yang mengikuti wazan fi’il atau bentuk susunanya seperti wazan fi’il.

[2] U’dul adalah keluarnya isim (kata benda) dari bentuk aslinya. Contoh; عُمَرُ asal katanya عَامِرٌ, سُعَدُ asal katanya سَعِيْدٌ

[3] Nama-nama yang tersusun dari rangkaian kata seperti kata بَعْلَبَكُّ adalah nama suatu negeri di daerah Syam. Kata ini tersusun dari kata بَعْلٌ yaitu nama berhala milik kaum Nabi Ilyas, dan kata بَكٌّ yaitu nama penduduk negeri tersebut. Begitu juga kata حَضْرَمَوْتُ adalah nama daerah/kota di negeri Yaman yang tersusun dari kata حَضَرَ dan  مَوْت). بَيْتَ لَحْمُ nama kota yang ada di tepi barat palestina yang tersusun dari kata bait (بَيْتَ) dan lahm (لَحْمُ).

[4] Isim yang menunjukkan nama baik orang atau tempat, namun bukan berasal dari Arab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...