HOME

19 Mei, 2023

MAKALAH PERENCANAAN SISTEM PENDIDIKAN

 

BAB I

PENDAHULUAN



1.1              Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Pendidikan menduduki posisi penting dalam pembangunan suatu bangsa. Pendidikan berpengaruh pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat menentukan nasib bangsa. Dunia pendidikan tidaklah sebatas mengetahui ilmu dan memahaminya, akan tetapi dalam dunia pendidikan sangat berhubungan dengan dunia luar nyata.

            Pendidikan terdiri dari bebrbagai komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang diharapkan bersama, dari hal itu dapat sisebut bahwa pendidikan merupakan suatu sistem yang tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan baik fisik maupun makhluk hidup lain, karena pelajaran tidak hanya didapat dari pelajaran sekolah ataupun lembaga pendidikan formal, namun pendidikan juga membutuhkan pelajaran dari alam atau lingkumgan sekitar.Bila garapan pendidkan ingin dilaksakan secara terencana dan teratur maka berbagai factor yang terlibat harus dipahami lebih mendalam.

 

1.2              Rumusan Masalah

1.    Apa yang dimaksud dengan sistem ?

2.    Apa yang dimaksud dengan pendidikan merupakan suatu sistem ?

3.    Apa saja yang termasuk ciri-ciri sistem ?

4.    Apa saja unsur-unsur sistem pendidikan ?

5.    Apa tujuan dari perencanaan sistem pendidikan ?

 

1.3       Tujuan Masalah

1.   Mengetahui apa itu sistem

2.   Mengetahui apa yang dimaksud dengan pendidikan sebagai suatu sistem

3.   Mengetahui apa saja ciri-ciri sistem

4.   Mengetahui apa saja unsur-unsur sistem pendidikan

5.   Mengetahui apa tujuan perencanaan sistem pendidikan

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.   Pengertian Sistem

Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “systema”, yang berarti sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupaka suatu keseluruhan. Istilah sistem dipakai untuk menunjuk beberapa pengertian misalnya :

a.       Dipakai untuk menunjuk adanya suatu himpunan bagian-bagian yang saling berkaitan secara alamiah maupun oleh budi daya manusia sehingga menjadi suatu kesatuan yang bulat dan terpadu. Misalnya sistem tata surya.

b.      Sistem dapat menunjukan adanya alat-alat atau prgan tubuh secara keseluruhan yang secara khusus memberikan adndil terhadap berfungsinya organ tubuh tersebut yang rumit namun amat vital. Misalnya sistem syaraf.

c.       Sistem dapat di pakai untuk menunjukan saehimpunan gagasan atau idea yang tersusun terorganisasi sehingga membentuk suatu kesatuan yang logis. Misalnya sistem pemerintahan demokrasi.

d.      Sistem dapat digunakan untuk di gunakan untuk menunjukan suatu hipotesis atau uraian suaatu teori. Misalnya  pendidikan sistematis.

e.       Sistem dapat di gunkan untuk menunjukan pad acara atau metode. Misalnya sistem mengetik sepuluh jari, sistem belajar jarak jauh, sistem modul dalam pengajaran.

Sistem menurut para tokoh diantaranya :

1.                  Bela H. Banathy

→ Sistem berarti satuan objek yang disatukan oleh suatu interaksi atau saling  ketergantungan.

2.                   Suhardjo

→ Sistem adalah kesatuan fungsional daripada unsur-unsur yang ada untuk mencapai tujuan. Jadi, sistem terdiri dari unsur-unsur, fungsi dari masing- masing unsur, ada kesatuan fungsi dari setiap unsur, dan ada tujuan yang ingin dicapai. Setiap organisasi yag ada dalam kehidupan ini dapat disebut sebagai sistem, walaupun di setiap organisasi memiliki batasan-batasan yang berbeda.

3.                  Zahara Idris (1987)

→ Mengemukakan bahwa sistem adalah suatu kestuan yang terdiri atas komponen – komponen atau elemen – elemen atau unsur – unsur sebagai sumber – sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak sekedar acak, yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil (product). Sebagai ontoh, tubuh manusia merupakan suatu sistem yang terdiri atas komponen – komponen antara lain jaringan daging, otak, urat – urat, darah, syaraf dan tulang – tulang. Setiap komponen – komponen itu mempunyai fungsi sendiri – sendiri (fungsi yang berbeda – beda), dan satu sama lain saling berkaitan sehingga merupakan suatu kebulatan atau suatu kesatuan yang hidup. Dengan kata lain, semua komponen itu berinteraksi sedemikian rupa sehingga mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

 

B.               Pendidikan Merupakan Suatu Sistem

Kegiatan pendidikan berlangsung dalam satuan waktu tertentu dan berbentuk dalam berbagai proses pendidikan. Proses-proses pendidikan antara lain berupa individualisasi atau personalisasi atau proses yang tertuju untuk menjadi seorang individu atau diri pribadi, sosialisasi atau proses untuk menjadi anggota masyarakat diidamkan, profesioanalisasi atau proses yang tertuju untuk menjadi tenaga kerja yang professional, humanism atau proses yang tertuju untuk menjadi manisia seutuhnya.

Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan pendidikan. Suatu usaha pendidikan menyangkut tiga unusur pokok, yaitu unsur masukan, unsur proses usaha itu sendiri, dan unsur hasil usaha. Hubungan ketiga unsur itu dapat digambarkan sebagai berikut Proses Pendidikan Sebagai Suatu Sistem

Masukan usaha pendidikan ialah peserta didik dengan berbagai ciri-ciri yang ada pada diri peserta didik itu (antara lain bakat, minat, kemampuan, keadaan jasmani,). Dalam proses pendidikan terkait berbagai hal, seperti pendidik, kurikulum, gedung sekolah, buku, metode mengajar, dan lain-lain, sedangkan hasil pendidikan dapat meliputi hasil belajar (yang berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan) setelah selesainya suatu proses belajar mengajar tertentu.

Dalam rangka yang lebih besar, hasil proses pendidikan dapat berupa lulusan dari lembaga pendidikan (sekolah) tertentu. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1979) menjelaskan bahwa pendidikan merupakan suatu sistem yang mempunyai unsur-unsur tujuan sasaran pendidikan, peserta didik, pengelola pendidikan, struktur atau jenjang, kurikulum dan fasilitas. Setiap sistem pendidikan ini saling mempengaruhi.

 

C.              Ciri-Ciri Sistem 

a.      Tujuan

Setiap sistem mempunyai tujuan. Sebagai contoh tujuan lembaga pendidikan adalah memberi pelayanan pendidikan kepada yang membutuhkan. Tujuan pengajaran adalah agar siswa belaja perilaku tertentu yang ditetapkan terlebih dahulu.

b.      Fungsi – fungsi

Adanya tujuan yang harus dicapai oleh suatu sistem menuntut terlaksananya berbagai fungsi yang diperlukan untuk menunjang usaha mencapai tujuan tersebut. Misalnya suatu lembaga pendidikan dapat memberikan pelayanan pendidikan dengan baik, perlu adanya fungsi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian.

c.       Komponen – komponen

Bagian suatu sistem yang melaksanakan suatu fungsi untuk menunjang usaha mencapai tujuan sistem disebut komponen. Jadi, komponen mempunyai fungsi khusus, misalnya komponen instruksional meliputi manusia (guru, konselor, administrator, petugas – petugas lainnya), material (buku, papan tulis, fotografi, slide, film). Masing – masing komponen diatas menjalankan fungsinya untuk mencapai tujuan belajar yang sudah ditetapkan. Komponen diatas disebut juga komponen integral, yaitu komponen yang harus ada pada setiap kegiatan instruksional.

d.      Interaksi atau saling hubungan

Semua komponen dalam suatu sistem, seperti komponen – komponen instruksional tadi saling berhubungan satu sama lain, saling mempengaruhi dan saling membutuhkan.

e.       Penggabungan yang menimbulkan jalinan perpaduan

Misalnya, dalam kegiatan belajar mengajar guru berusaha menimbulkan jalinan keterpaduan antara berbagai komposer instruksional dengna melaksanakan pengembangan sistem instruksional untuk mencapai hasil belajar yang optimal.

f.        Proses transformasi

Semua sistem mempunyai misi untuk mencapai suatu tujuan, untuk itu diperlukan suatu proses yang memproses masukan (input) menjadi hasil – hasil (output).

g.      Umpan balik untuk koreksi

Untuk mengetahui apakah masing – masing fungsi terlaksana dengan baik diperlukan fungsi kontrol yang mencakup monitoring dan koreksi. Hasil monitoring dijadikan dasar pertimbangan untuk melaksanakan perubahan – perubahan, penentuan, perbaiakan, atau penyesuaian – penyesuain agar masing – masing berprestasi tinggi.

h.      Daerah batasan dan lingkungan

Antara suatu sistem dan bagian – bagian lain atau lingkungan di sekitarnya akan terjadi interkasi. Namun, antara suatu sistem yang lain mempunyai daerah batasan tertentu. Suatu sistem dapat pula merupakan subsistem dari sistem yang lebih besar (suprasitem).

 

D.              Unsur-Unsur Sistem Pendidikan

 

1.        Raw input

→ Individu dengan karakteristik tertentu yang akan mengalami proses pendidikan.

2.        Instrumental input

→ Segala sesuatu yang sengaja diadakan atau dirancang untuk keperluan pendidikan (kurikulum,

3.        Environmental input

→ Berupa lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.

4.        Otput

→ Peserta didik yang telah mengikuti proses pendidikan dalam waktu tertentu dan telah mengalami perubahan tingkah laku dengan kualifikasi tertentu (tujuan pendidikan).

5.        Pendidikan sebagai proses komunikasi dalam pembelajaran


 

E.               Tujuan Perencanaan Sistem Pendidikan

Suatu sistem selalu berkatian dengan pencapaian suaatu tujuan. Dalam lingkup sistem pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaaan.

Untuk mencpai tujuan pendidikan, perlu disusun dan difungsionalkan suatu sistem penyelenggaraan pendidikan yang baik. Berbagai komponen dalam sistem perlu dikenali, dipahami dan dikembangkan secara seksama, sehingga benar-benar dapat berfungsi dengan tepat. Disinilah letak pentingnya pendekatan sistem dalam penyelenggaraan pendidikan. Dengan pendekatan sistem dapat dikenali kelemahan masing-masing komponen. Dengan demikian dapat dilakukan perbaikan terhadap kelemahan-kelemahan itu dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan effisien.

Berdasarkan uraian diatas, pendekatan sistem dapat menghasilkan kebijakan yang berupa pembaharuan sebagian atau menyeluruh, bertahap atau sekaligus. Kebijakan atau keputusan ini dilakukan untuk mencpai tujuan pendidikan secara optimal.


BACA ARTIKEL LAINNYA YANG BERKAITAN:

 

BAB III

PENUTUP 

Kesimpulan

Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen atau unsur-unsur sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak sekedar acak, yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil(product).

Pendidikan merupakan suatu sistem yang mempumyai unsur-unsur tujuan/sasaran pendidikan, struktur/jenjang, kurikulum dan peralatan/fassilitas. Setiap unsur dalam sistem pendidikan ini saling berkaitan dan pengaruh mempengaruhi. Kelemahan salah satu unsur dalam sistem tersebut akan mempengaruhi seluruh sistem pendidikan itu. Oleh karena itu dalam usaha mengembangkan sistem pendidikan, harus mendapatkan perhatian dan pengembangan yang utama.

Jadi pendidikan sebagai suatu sistem  adalah suatu komponen yang saling berhubungan secara teratur dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan agar para pelajar tersebut dapat secara aktif mengembangkan potensi di dalam dirinya yang diperlukan untuk dirinya sendiri dan masyarakat.


Daftar Pustaka/Sumber :

1.    Fuad Ihsan. 2011. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Pt Rineka Cipta

2.    Redja Mudyaharjo. 2010. Filsafat Ilmu Pendidikan. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya

3.    Wiji, Suwarno. 2013. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruz Media

4.    Suparlan, Suhartono. 2009. Filsafat Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruz Media

5.    Dwi Siswoyo, dkk.2013. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Uny Press

 

1 komentar:

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...