HOME

15 Mei, 2023

ADAB BERZIARAH

Berikut beberapa adab-adab berziarah;

·         Diriwayatkan dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwa dia bersabda:

إِذَا عَادَ الرَّجُلُ أَخَاهُ أَوْ زَارَه,ُ قَالَ اللهُ لَهُ: طِبْتَ وَطَابَ مَمْشَاكَ وَتَبَوَّأْتَ مَنْزِلاً فِي الْجَنَّةِ

"Apabila seseorang mengunjungi atau berziarah kepada saudaranya, maka Allah berkata kepadanya: Selamat bagimu dan kebaikan bagimu dengan perjalananmu ini dan engkau telah mendapatkan sebuah tempat disurga".[1]

·         Berziarah kepada orang lain tidak pada tiga waktu yang disebutkan pada ayat tentang adab meminta izin.

·         Duduk pada tempat yang diperintahkan oleh tuan rumah, jika dia tidak diperintahkan untuk duduk pada suatu tempat maka dianjurkan baginya untuk melihat kebiasaan dan adat yang berlaku pada tuan rumah tersebut dan tidak boleh baginya untuk melangkahi kebiasaan adat.[2]

·         Orang yang datang berziarah tidak menjadi imam bagi tuan rumah dan tidak pula duduk di hamparan kasur yang khsusus bagi tuan rumah kecuali dengan izinnya, berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam:    

       ..وَلاَ يَؤُمَّنَّ الرَّجُلُ فِي الرَّجُلَ  سِلْطَانِهِ وَلاَ يَقْعُدْ فِي بَيْتِهِ عَلىَ تَكْرِمَتِهِ

"Tidaklah seseorang lelaki mengimami lelaki lain di dalam kekuasaannya, dan tidak pula dibolehkan baginya duduk di dalam rumah sesorang pada tempat yang khusus bagi tuan rumah".[3]

·       Menjarangkan perkwensi berkunjung. Diriwayatkan dalam shahih Ibnu Hibban:               زُرْ غِبًّا تَزْدَدْ حُبًّا

(Jaranglah berziarah, niscaya hal tersebut akan menambah rasa rindu).[4]

 

BACA MATERI KHUTBAH LAINNYA YANG BERKAITAN:


[1] Dishahihkan oleh Albani dalam Al-Adab Al-Mufrod no:262

[2] Al-Adabus Syar'iyah 1/427.

[3] HR. Muslim no: 673.

[4] HR. Ibnu Hibban dalam Shahih Ibnu Hibban no: 620.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH HADIST TENTANG HIJAB

  A.   Latar Belakang Telah disepakati oleh seluruh umat Islam bahwa al-Qur’an menjadi pedoman hidup baik tentang syariah maupun dalam keh...